Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Makna Simbolik Tradisi Rebo Kasan Di Desa Air Nyatoh Kecamatan Simpang Teritip Kabupaten Bangka Barat Membara, Tirai; Purnomo, Fazrul Sandi
Edugama: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan Vol 10 No 1 (2024): Edugama: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan
Publisher : PASCASARJANA IAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/edugama.v10i1.4320

Abstract

Kebudayaan dan adat istiadat yang dimiliki oleh masyarakat merupakan alat pengatur dan mengarahkan setiap tindakan, perilaku dan karya manusia yang menghasilkan kebudayaan. Kebudayaan yang ada pada masyarakat inilah yang mempengaruhi pola perbuatan bahkan cara berpikir masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolik yang ada dalam pelaksanaan tradisi Rebo Kasan di sebuah desa, Air Nyatoh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan kepada teori interpretative simbolik, digunakan dalam penelitian pada kondisi objek peneliti yang bersifat alamiah. Analisis dilakukan pada prosesi upacara adat dalam tradisi Rebo Kasan. Hasil penelitian menunjukkan Pelaksanaan Rebo Kasan di Desa Air Nyatoh merupakan tradisi yang sudah diamanahkan dari leluhur sebelumnya dan dilaksanakan hingga sekarang tanpa mengubah sedikit setiap prosesi upacara adat dan tanpa melupakan nilai-nilai keagamaan didalamnya. Setiap prosesi upacara tetap dimasukkan dan dihubungkan dengan pendidikan agama Islam dan syari’at Islam dengan tanpa mengindahkan keutamaan Al-Qur’an di dalamnya. makna simbolis yang tersirat dalam setiap prosesi bahkan perlengkapan yang digunakan dalam upacara Rebo Kasan baik persiapan maupun pelaksanaannya. Makna secara keseluruhan dari pelaksanaan tradisi Rebo Kasan sendiri adalah untuk mendoakan keselamatan dan perlindungan seluruh Masyarakat sepanjang tahun dari segala bala’ atau musibah apapun bentuknya. Sedangkan setiap perlengkapan yang digunakan seperti air wafak, ketupat atau lepet, makanan di dulang dan makanan manis seperti dodol memiliki makna yang cukup kuat. Air wafak sebagai perantara doa yang bermakna perlindungan, lepet atau ketupat yang menjadi simbol utama dalam prosesi Rebo Kasan bermakna pelepasan bala’ atau musibah, makanan di dulang dimaknai sebagai rasa Syukur atas rezeki yang diterima selama setahun dan makanan manis seperti dodol bermakna sebagai simbol keyakinan dan iman Masyarakat
IMPLEMENTASI METODE YANBU’A DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TA’LIMUL MUTA’ALLIM DESA AIR KUANG KECAMATAN JEBUS Miranti, Miranti Miranti; Noor, Wahyudin; Purnomo, Fazrul Sandi
Tarbawy : Jurnal Pendidikan Islam Vol. 10 No. 2 (2023): Tarbawy : Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/tarbawy.v10i2.3724

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya metode Yanbu’a yang dapat membantu santri dalam memperbaiki dan memperlancar bacaan al-Qur’an. Penerapan metode Yanbu’a menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan santri dalam membaca al-Qur’an. Metode Yanbu’a digunakan di Pondok Pesantren Ta’limul Muta’allim Desa Air Kuang Kecamatan Jebus agar bacaan al-Qur’an santri dapat berhasil sesuai rumusan masalah dan tujuan. Rumusan masalah penelitian adalah bagaimana implementasi metode Yanbu’a dan bagaimana implikasi metode Yanbu’a terhadap kemapuan membaca al-Qur’an santri di Pondok Pesantren Ta’limul Muta’allim Desa Air Kuang Kecamatan Jebus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode Yanbu’a dan implikasinya terhadap kemapuan membaca al-Qur’an santri di Pondok Pesantren Ta’limul Muta’allim Desa Air Kuang Kecamatan Jebus.Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang dilakukan melalui serangkaian observasi atau studi lapangan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Ta’limul Muta’allim Desa Air Kuang Kecamatan Jebus. Lembaga sekolah tersebut dijadikan sumber data untuk mendapatkan gambaran umum dan informasi yang diperoleh melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode Yanbu’a di Pondok Pesantren Ta’limul Muta’allim Desa Air Kuang Kecamatan Jebus terdapat tiga tahapan, diantaranya: Musyafahah,’Ardul Qira’ah, dan Pengulangan. Bentuk keberhasilan dari penerapan metode Yanbu’a diantaranya : santri mampu membaca al-Qur'an dengan fasih, dapat melafalkan huruf sesuai makhrajnya, mengerti hukum tajwid, lebih peka terhadap bacaan al-Qur'an yang kurang tepat bacaannya.
ANALISIS NILAI – NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM FILM UPIN DAN IPIN PRODUKSI LES COPAQUE TAHUN 2010 Purnomo, Fazrul Sandi
Diksa : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 2 No. 2 (2016): Diksa : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.729 KB) | DOI: 10.33369/diksa.v2i2.3411

Abstract

The purpose of this study to determine the values of character education in the film of Upin and Ipin production Les' Copaque in 2010. This research uses descriptive method. The data in this research is the dialogue in the film of Upin and Ipin production in 2010 that contains the value of character education. Based on the analysis found values contained in the film of Upin and Ipin production Les' Copaque in 2010 is religious, honest, tolerance, discipline, hard work, creative, curiosity, appreciate the achievements, friendly, social care / care about others, responsibility, brave, cooperation, mutual help, wisdom, respect for all life forms and environment that care of each other, respect for others / public politeness, and self-respect. There is value that  specially  treated is patriotism because it involves nationalism. Upin and Ipin Film production of Les Copaque in 2010 containing values of character education.  
Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kenakalan Peserta Didik di SMK Negeri 1 Payung Rudini, Rudini; Purnomo, Fazrul Sandi; Maryana, Maryana
LENTERNAL: Learning and Teaching Journal Vol 3 No 3 (2022): LENTERNAL: Learning and Teaching Journal
Publisher : Fakultas Tarbiyah, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/lenternal.v3i3.3010

Abstract

This research raises the issue of the efforts of Islamic Religious Education teachers in overcoming the acquaintance of students at SMK Negeri 1 Payung. Based on initial observations that have been made, SMK Negeri 1 Payung has a set of rules that can bind the behavior of students at school. However, in reality, it is not as expected; students still carry out activities that should not be done, such as smoking, skipping class, and not obeying the rules that the school has made. The method used in this research is field research. The results obtained indicate that the teacher has made efforts to overcome the delinquency of students, such as preventive action, repressive action, and curative and rehabilitation actions. The conclusion obtained is that the form of juvenile delinquency at SMK Begeri 1 Payung can cause physical victims and status violations. Causal factors consist of internal and external factors.
Motivasi Siswa Dalam Melaksanakan Ibadah Shalat Jum’at (Studi Analisis di SMA Negeri 1 Jebus) Purnomo, Fazrul Sandi; Monisa, Meila
LENTERNAL: Learning and Teaching Journal Vol 4 No 1 (2023): LENTERNAL: Learning and Teaching Journal
Publisher : Fakultas Tarbiyah, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/lenternal.v4i1.3197

Abstract

The problem of this research is based on the motivation of students in carrying out Friday prayers is still not good, there is no self-awareness to carry out Friday prayers, because there are still students who do not carry out Friday prayers. Students who do not perform Friday prayers prefer to smoke cigarettes and hang out with friends in hidden places. The purpose of this study is to find out the motivation of students to carry out Friday prayers at SMA Negeri 1 Jebus. This type of research uses descriptive research with a qualitative approach, namely research that views objects as dynamic, and describes a phenomenon as it is. Researchers collect data through interview, observation, and documentation methods as well as in data analysis techniques researchers use data collection, data reduction, data presentation, and conclusions or verification. The results of this study show that (1) the motivation of students to carry out Friday prayers is self-awareness to worship, school rules and parental teachings that require carrying out Friday prayers, invitations from teachers and friends to worship. (2) Supporting factors for students to carry out Friday prayer services are self-willedness, cohesiveness of teachers and parents in guiding students, providing knowledge about Friday prayers, the presence of cctv in the classroom and gates to monitor students. The inhibiting factors are inadequate facilities and infrastructure, the influence of friends, parents are less assertive, students are lazy to worship, and lack knowledge about Friday prayers.
Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII di MTs Negeri 2 Bangka Ilma, Dzitni; Febrino, Febrino; Purnomo, Fazrul Sandi
LENTERNAL: Learning and Teaching Journal Vol 5 No 1 (2024): LENTERNAL: Learning and Teaching Journal
Publisher : Fakultas Tarbiyah, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/lenternal.v5i1.4207

Abstract

Peserta didik kelas VIII di MTs Negeri 2 Bangka merasa jenuh terhadap pembelajaran SKI dengan model pembelajaran ekspositori (ceramah dan tanya jawab) sehingga mengakibatkan hasil belajar peserta didik menjadi rendah. Menurut Rahman dan Wardana model pembelajaran Quantum Teaching merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat direkomendasikan untuk meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam. Perlu pembuktian model pembelajaran Quantum Teaching dapat direkomendasikan untuk meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VIII MTs Negeri 2 Bangka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII MTs Negeri 2 Bangka. Penelitian ini menggunakan mixed methods atau metode kombinasi antara kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif menggunakan analisis deskriptif. Sedangkan metode kuantitatif menggunakan Quasi Eksperimen. Populasi dari penelitian ini adalah kelas VIII MTs Negeri 2 Bangka dengan jumlah 62 orang peserta didik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 42 orang peserta didik yang dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol sebanyak 21 orang peserta didik. Instrument pengumpulan data dalam metode kualitatif menggunakan observasi, sedangkan untuk metode kuantitatif menggunakan tes yaitu Pretest (Tes Awal) dan Posttest (Tes Hasil Belajar). Teknik analisis data dilakukan dengan analisis uji T pada data Pretest dan uji T pada data Posttest menggunakan Independent Sampel Test. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa penerapan model pembelajaran Quantum Teaching memberikan pengaruh yang lebih baik kepada proses pembelajaran seperti menarik perhatian peserta didik menjadi lebih aktif dan antusias dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Didapatkan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen sebesar 85,24 dan rata-rata hasil belajar pada kelas kontrol sebesar 80,24. Hal tersebut juga dibuktikan dengan dilakukan uji hipotesis pada data posttest diperoleh hasil 0,002 yang berarti Sig (2-trailed) < 0,05. Artinya ada pengaruh model pembelajaran Quantum Teaching terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII MTs Negeri 2 Bangka.
An Exploration of Uncertainty and Waiting in the Short Story “Rencana Satu Kereta Bersama W Mabelle”: A Formalism and Psychological Analysis Purnomo, Fazrul Sandi; Harista, Eva; Rahmaniyar, Atik
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 4 (2025): Juli 2025
Publisher : Raja Zulkarnain Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55909/jpbs.v4i4.821

Abstract

This study aims to analyze the themes of waiting and uncertainty in the short story “Rencana Satu Kereta Bersama W Mabelle” by Aravayana, using a formalist and Freudian psychological approach. The formalist approach identifies intrinsic elements such as structure, plot, symbolism, and style, while the Freudian psychological approach explores the personality aspects of the main character through the concepts of the Id, Ego, and Super-ego. This research is conducted qualitatively by analyzing the text of the short story as the primary object. The results reveal that the themes of waiting and uncertainty are represented through symbols such as the "train" and "unread chat," symbolizing restrained communication and missed opportunities. The non-linear plot and poetic language strengthen the melancholic atmosphere of the story, depicting the main character's feelings trapped in uncertainty. From the perspective of Freudian psychology, the main character experiences a conflict between the Id, which seeks attention from W Mabelle, the Ego, which balances hope and reality, and the Super-ego, which considers the morality of the relationship. This study contributes to understanding contemporary Indonesian literature through an integrative analysis of formalism and psychology, providing a deeper interpretation of the emotional dynamics in literary works. However, this study is limited to intrinsic analysis and the internal conflicts of the main character, suggesting the need for further studies involving socio-cultural context to enrich the understanding of the themes explored.