Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ACTIVITY OF SUPEROXIDE DISMUTASE ENZYME IN EARLY AND ADVANCED STAGES OF NASOPHARYNGEAL CARCINOMA Gunterus Evans; Abdul Kadir; Riskiana Djamin; Abdul Qadar Punagi; Sutji P. Rahardjo; Mochammad Hatta
INTERNATIONAL JOURNAL OF NASOPHARYNGEAL CARCINOMA Vol. 1 No. 03 (2019): International Journal of Nasopharyngeal Carcinoma
Publisher : TALENTA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/ijnpc.v1i03.2055

Abstract

Introduction:Nasopharyngeal cancer (NPC) ranks - fourth among all cancers in Indonesia. Objective:This study aimed to determine the levels of SOD in patients with NPC. Material and methods : This was a cross sectional study of analytic observational, using consecutive sampling, with 45 patients with NPC and 15 controls. Results: Average of SOD enzyme levels were higher in the NPC patient group (± 1877.87224 1137.119495) compared with the control group (± 441.42120 320.355669) (p <0.05). SOD enzyme levels were higher in advanced stage ± 2060.67363 1179.147923 compared with early stage ± 1338.86685 680.958439 (p <0.05). Conclusion: The level of SOD enzyme in patients with nasopharyngeal cancer is higher than in the control group, and the level is higher in the advanced stage group than in the early stage group.
Hubungan Merokok dengan Kejadian Kanker Laring di RSPAD Gatot Soebroto Tahun 2019-2022 dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Nabiilah Ayu Anisah; Rahmi, Hastuti; Arifandi, Firman; Evans, Gunterus; Aryenti
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 5 (2024): Januari 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i5.4081

Abstract

Pendahuluan : Kanker laring menempati urutan kedua setelah kanker rongga mulut pada keganasan kepala dan leher di seluruh dunia. Kanker laring lebih sering terjadi pada pria daripada wanita dan lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia. Hal tersebut berkaitan dengan durasi perilaku merokok. Asap rokok mengandung bahan kimia dan kasinogen, karsinogen yang paling berbahaya adalah nitrosamin, hidrokarbon polisiklik aromatik, dan amina aromatik yang berpotensi merusak DNA. Dalam Islam merokok dianggap sebagai perilaku yang tidak dainjurkan karena dapat menyebabkan kerusakan dan membahayan kesehatan. Metodologi : Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif secara analitik observasional dengan pendekatan Cross sectional. Didapatkan 34 sampel yang diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dengan teknik total population sampling. Jenis data pada penelitian ini menggunakan data sekunder berupa rekam medis pasien kanker laring di Departemen THT-KL RSPAD Gatot Soebroto pada tahun 2019 – 2022, selanjutnya data dinalisis secara univariat dan bivariat. Hasil : Penderita kanker laring di RSPAD Gatot Soebroto didominasi oleh responden berjenis kelamin laki-laki (88.2%) dan berusia 61-70 tahun(41.2%). Stadium kanker laring yang paling banyak ditemukan adalah stadium IV (61,8%), sebagian besarnya memiliki riwayat merokok (64,7%), dan tidak ditemukan faktor risiko lain selain merokok. Analisis bivariat mengenai hubungan antara merokok dengan kanker laring berdasarkan hasil uji chi-square dengan mengambil nilai Fisher’s exact didapatkan p value sebesar 0,025 (p<0,05). Kesimpulan : Dari penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan antara merokok dengan kejadian kanker laring dan juga merokok bertentangan dengan maqashid syariah yang berarti lalai dalam memelihara jiwa, keturunan, dan harta. Kata Kunci : Kanker laring, karsinoma laring, merokok Introduction : Laryngeal cancer ranks second after oral cavity cancer in head and neck malignancies worldwide. The risk of laryngeal cancer is greater in men than women and with age. This is related to the duration of smoking behavior. Cigarette smoke contains contains chemicals and casinogens, the most dangerous carcinogens are nitrosamines, polycyclic aromatic hydrocarbons and aromatic amines that have the potential to damage DNA. In Islam, smoking is considered a behavior that is not recommended because it can cause damage and endanger health. Methodology : This research is a quantitative analytical observational with a cross-sectional approach. There were 34 samples taken using the purposive sampling method with total population sampling technique. The type of data in this study uses secondary data in the form of medical records of laryngeal cancer patients at the ENT-KL Department of Gatot Subroto Army Central Hospital (RSPAD) in 2019 - 2022, then the data was analyzed univariately and bivariately. Results : Patients with laryngeal cancer at Gatot Soebroto Army Hospital (RSPAD) were dominated by male respondents (88.2%) and aged 61-70 years (41.2%). The most common stage of laryngeal cancer is stage IV (61.8%), most of them have a history of smoking (64.7%), and no other risk factors other than smoking were found. Bivariate analysis of the relationship between smoking and laryngeal cancer based on the results of the chi-square test by taking Fisher's exact value obtained a p value of 0.025 (p <0.05). Conclusion : From this study it was found that there is a relationship between smoking with the incidence of laryngeal cancer and also smoking is contrary to the maqashid of Sharia which means neglecting one's life, offspring and property. Keyword : Laryngeal cancer, laryngeal carcinoma, smoking behavior
Tingkat Pemahaman Terkait Kesehatan Pernafasan pada Usia Remaja pada Masa Pandemi Covid-19 Situmorang, Evi Ulina Margareta; Pakpahan, Hotmaria Agustina; Evans, Gunterus; Usman, Hadiyanto; Octavia, Mora
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 9, No 2 (2025): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v9i2.5259

Abstract

COVID-19 adalah penyakit pernapasan yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan orang terinfeksi atau droplet yang keluar saat orang batuk atau bersin. Gejalanya bisa ringan seperti pilek dan demam, namun beberapa orang mengalami gejala lebih berat, termasuk radang paru-paru dan kesulitan bernapas, yang dapat berujung pada kematian. Sampai saat ini, lebih dari 66 juta orang di dunia terinfeksi COVID-19, dengan jumlah kematian lebih dari 5,8 juta. Di Indonesia, lebih dari 4,5 juta orang terinfeksi, dan sekitar 140 ribu orang meninggal. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada peserta mengenai pentingnya menjaga kesehatan sistem pernapasan. Edukasi ini dilakukan secara daring pada tahun 2022, dengan 383 peserta, terdiri dari 358 siswa dan 25 guru, terdapat 232 siswa yang konsisten mengikuti pre test dan post test. Sebagian besar peserta adalah siswa SMA jurusan IPA (78,9%) dan mayoritas dari kelas X (53%). Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan setelah edukasi, yang menunjukkan bahwa edukasi pernapasan ini berpengaruh signifikan terhadap pengetahuan siswa di SMA Regina Pacis Bogor. Disarankan agar kegiatan lanjutan dilakukan untuk menilai dampak pengetahuan terhadap sikap dan perilaku siswa setelah edukasi. Kata Kunci: Alergi, COVID-19, Infeksi, Pernapasan, Remaja