Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Estetika Fasad Pada Pusat Perbelanjaan (Studi Kasus : Grand Mall Maros) Amri, Mawaddah Haeri; Syam, Syahriana; Radja, Abdul Mufti
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 26 No 1 (2022)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052022.07

Abstract

Perkembangan zaman yang semakin maju saat ini memberi banyak pengaruh kepada manusia. Pusat perbelanjaan adalah sekelompok kesatuan bangunan komersial yang dibangun dan didirikan pada lokasi yang direncanakan, dikembangkan, dimulai dan diatur menjadi sebuah kesatuan operasi (operating unit), berhubungan dengan lokasi, ukuran, tipe toko dan area perbelanjaan dari unit tersebut. Fasad masih menjadi elemen penting dalam arsitektur untuk mengetahui fungsi dan makna sebuah bangunan. Fasad menunjukkan kondisi budaya pada saat bangunan tersebut dibangun, menampilkan kriteria susunan dan penataan, serta dapat memberikan kemungkinan adanya kreativitas dalam sebuah ornamentasi dan dekorasi. Grand Mall Maros menggunakan gaya bangunan yang berbeda dengan gaya bangunan yang terdapat di kabupaten Maros pada umumnya. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivistik dengan jenis penelitian kualitatif. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah jenis deskriptif-eksplanatif melalui analisis konten non-tekstual berupa data visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya arsitektur klasik yang diadopsi oleh Grand Mall Maros lebih dominan ke Arsitektur Barok. Grand Mall Maros menerapkan elemen estetika. Terdapat garis horizontal dan vertikal, penerapan bentuk-bentuk yang beragam yanitu persegi, segitiga, kubah, dan kurva. Bertekstur halus, penerapan balustrade pada fasad sehingga mencipatakan elemen ruang. Penerapan warna-warna netral dan light value. Serta memiliki bidang dasar, bidang dinding, dan bidang atas. Grand Mall Maros sangat menonjolkan prinsip kesatuan dimana tidak adanya keanekaragaman yang menimbulkan kekacauan komposisi.
Post-Occopancy Evaluation of Hasanuddin University Urban Park Nadji, Etiwu; Radja, Abdul Mufti; Harisah, Afifah
EPI International Journal of Engineering Vol 6 No 2 (2023): Volume 6 Number 2, August 2023
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Engineering Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/epi-ije.082023.06

Abstract

Urban Park is one of the public open spaces that play a role in preserving the environment. Hasanuddin University Urban Park is known as the lungs of Makassar City. The key of a public open space is influenced by a few ideal criterias based on the ideal criteria for public open space according to Kathleen Madden and the Project for Public Space used in this study, such as: (a) Sociability (social interaction that occurs); (b) Uses and activities; (c) Access and Linkages, and (d) Comfort and Image (a comfortable and interesting place to visit). This study aims to (1) Identify the condition of the Hasanuddin University Urban Park based on the ideal criterias for public open space according to Kathleen Madden and Project for Public Space; (2) Describe the influence of visitor behavior refer to the condition of Hasanuddin University Urban Park. This study uses a descriptive analysis methods and place centered mapping analysis methods, the data collection techniques is using data triangulation (observations, interviews, and secondary data). The result and discussion shows that the condition of the Hasanuddin University Urban Park refer to the ideal criteria for public open space according to Kathleen Madden and Project for Public Space, is some aspects of intangibles and aspects of measurements have not met the criteria. Visitor behavior that occurs in urban parks is influenced by the condition of existing park facilities and attributes such as visitor parking behavior, visitor environmental hygiene behavior and visitor alert behavior. Keywords: Evaluation of post-occupancy; ideal criteria for public open space; urban parks; visitor behavior.
Pelatihan Pembuatan Lansekap Mini untuk Restorasi Atensi Harisah, Afifah -; Wikantari, Ria; Radja, Abdul Mufti; Sir, Mohammad Mochsen; Deapati, Andi Karina
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 1 (2024): Community Development
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v7i1.435

Abstract

This Community Service aims to improve Human Resources (HR) skills directly related to the community. The method of implementation is to train partners to create mini landscapes for residential homes from materials found around them, either in the form of objects obtained from nature or other cheap items, so that it is hoped that this can be used as a business to be economically independent in the future, and can restore human attention. From the routine of daily life (ART: Attention Restoration Theory, according to Kaplan), especially after the end of Covid-19. In this community service, lecturers and students provide materials to make a mini landscape, such as rocks, sand, soil, cactus plants, flower pots, and equipment such as scissors and glue. The theme is rocks and cacti. This theme was taken considering that the target whose skills will be added is the younger generation (children and teenagers of the male gender with elementary and middle school education). They are Hafiz Al-Qur'an Ibnu Abbas at Pondok Jabal Hira on Antang Technology Hill, Manggala, Makassar. They are Hafiz Al-Qur'an Ibnu Abbas at Pondok Jabal Hira on Antang Technology Hill, Manggala, Makassar. The results of the service produce mini landscapes, both made individually and in groups, providing valuable educational experiences. Apart from that, the quantitative pre-test and post-test analysis showed an increase in students' understanding; initially, only an average of 25% of students understood the activity material; after the activity was carried out, it rose to 72.22%. This activity also establishes the Islamic Brotherhood.
EVALUASI EFEKTIFITAS PEMANFAATAN TAMAN MACCINI SOMBALA SEBAGAI RUANG TERBUKA PUBLIK MENURUT KEBUTUHAN MASYARAKAT Detuage, Iin Rosalyn; Radja, Abdul Mufti; Wikantari R, Ria
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 6 No 2 (2019): December
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v6i2a8

Abstract

Abstrak_Perkembangan kota yang bergulir cepat terkadang mengabaikan kebutuhan ruang terbuka yang sangat didambakan bagi kehidupan perkotaan, dimana faktor keamanan dan kenyamanan perlu diutamakan untuk pemenuhan ruang terbuka tersebut,  sebagai fasiltas interaksi sosial ruang publik diharapkan dapat mempertautkan  seluruh kepentingan pengguna tanpa membedakan latar belakang ekonomi, sosial, budaya dalam dinamika kehidupan kota. Taman Maccini Sombala merupakan taman yang berada di pusat kota, akan tetapi lokasi tersebut sangat terpencil. Akses untuk menuju taman tersebut sangat sulit, karena tidak dilalui oleh kendaraan umum. Taman Maccini Sombala juga memiliki beberapa fasilitas penunjang tapi tidak berfungsi dengan baik, bahkan beberapa fasilitas sudah rusak.Metode penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif, yaitu merupakan penilaian yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa-peristiwa, kejadian yang terjadi di masa sekarang. Studi ini bertujuan Menganalisis pola pemanfaatan ruang pada Taman Maccini Sombala Makassar, Mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas pemanfaatan fasilitas Taman Maccini Sombala Makassar dan Menganalisis efektifitas pemanfaatan fasilitas penunjang Taman Maccini Sombala Makassar sebagai ruang terbuka publik. Hasil penelitian menunjukan bahwa Taman Macini Sombala Makassar tidak efektif, dikarenakan infrastruktur untuk penunjang kegiatan perempuan tidak terdapat dilokasi tersebut. Sarana kegiatan bagi lansia tidak ada.Tidak terdapat fasilitas penunjang bagi pengunjung siswa, karyawan dan tidak bekerja.Kata kunci: Evektifitas; Pemanfaatan; Ruang Terbuka Publik; Taman Maccini Sombala. Abstract_ The development of a fast-rolling city sometimes ignores the need for opened space that is highly coveted for urban life, where security and comfort need to be prioritized for the fulfillment of opened space, as a facility of social interaction public spaces are expected to link the interests of users without distinguishing economic, social, culture in the dynamics of city life. The location of the Maccini Sombala Park is an interesting research location to study. Maccini Sombala Park is a park in the city center, but the location is very remote. Access to the park is very difficult because it is not passed by public transport. Maccini Sombala Park also has a number of supporting facilities but is not functioning properly; even some facilities have been damaged. This research method was qualitative descriptive, which is an assessment in describing a phenomenon, events, incidents that occurred in the present. This study is aimed to analyze the effectiveness of the use of supporting facilities of Maccini Sombala Park, identify the factors that influence the effectiveness of the user facilities of Maccini Sombala Park as a public open space. The results of the Makassar Maccini Sombala Park research were not effective, because the supporting infrastructure for female was unavailable. There were not supporting facilities for the student, employee, and unemployment.Keywords: Effectiveness; Utilization, Opened Public Space; Maccini Sombala Park.
PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KENYAMANAN FASILITAS RUANG TERBUKA PUBLIK FORT ROTTERDAM Tuahena, Ibrahim; Martosenjoyo, Triyatni; Radja, Abdul Mufti
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 6 No 1 (2019): Nature
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v6i1a6

Abstract

Abstrak_Ruang terbuka publik sekitar Fort Rotterdam sering terlihat sepi dari pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengunjung dan faktor yang mempengaruhi persepsi pengunjung terhadap kenyamanan fasilitas ruang terbuka publik Fort Rotterdam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Variabel fasilitas yang diamati dalam penelitian diantaranya paving, tanaman, kios, tempat sampah, lampu, penanda, dan bangku. Variabel kenyamanan yang diamati adalah kenyamanan fisik yaitu kondisi fisik dan kajian antropometri pada fasilitas, kenyamanan psikospiritual yang dapat dicapai dengan adanya sarana untuk relaksasi, kenyamanan sosiokultural yaitu kenyamanan dalam interaksi sosial, dan kenyamanan lingkungan seperti aroma/bau-bauan, sirkulasi, daya alam, kebisingan, bentuk, keindahan, kebersihan, keamanan dan penerangan kawasan. Dalam penelitian digunakan kajian literatur untuk menganalisis variabel penelitian, dan menggunakan skala likert untuk menghitung hasil persepsi dari tiga puluh tiga responden yang dipilih secara acak. Penelitian dilakukan enam jam sehari pada hari sabtu, minggu, dan senin selama tiga bulan yakni bulan September sampai November 2018. Hasil penelitian menunjukan bahwa fasilitas pada ruang terbuka publik ini sudah nyaman karena dominan persepsi pengunjung adalah baik. Faktor pengaruh yang telah dikelompokan berdasarkan variabel kenyamanan diantaranya kenyamanan fisik yang belum baik, kenyamanan psikospiritual belum baik, kenyamanan sosiokultural sudah baik dan kenyamanan lingkungan yang sudah baik.Kata kunci: Ruang Terbuka Publik; Fort Rotterdam; Kenyamanan; Fasilitas. Abstrak_Public open spaces around Fort Rotterdam often look deserted by visitors, This study aims to understand visitor perceptions and factors that influence visitors' perceptions of Fort Rotterdam's public comfort facilities. The research method used is a qualitative method with descriptive analysis. Facility variables invited in the study discussed paving, shade plants, kiosks, trash bins, lights, markers, and benches. The convenience variables discussed are physical comfort, namely physical studies and anthropometric studies on facilities, psychospiritual comfort that can be achieved by considering the comfort of air, plants, and good regional transportation, sociocultural comfort, namely comfort, social, and comfort such as aroma, circulation, climate, climate, security, security, regional lighting. In this study literature studies were used to analyze the research variables, then using the Likert scale to calculate the results of the evaluations of thirty-three respondents randomly selected. The study was conducted for six hours on Saturday, Sunday, and Monday for three months from September to November 2018. The results showed that Fort Rotterdam's public open space facilities were comfortable because the dominant perception of visitors was good. comfort factors that have been grouped based on comfort variables, namely physical comfort yet, psychospiritual comfort is not good, sociocultural comfort is good and environmental comfort is good.Keywords: Public Open Space; Fort Rotterdam; Comfort; Facilities.
The meaning and change in the function of communal space in Lamin house Radja, Abdul Mufti; Harisah, Afifah; Sir, Mohammad Mochsen; Baharuddin, Faizal
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 9 No 1 (2024): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | Januari 2024 ~ April 2024
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v9i1.2569

Abstract

In the modern era, many traditional houses have changed to functional spaces, as stated in several journals, including the Lamin house in East Kalimantan. The changes in spaces of traditional houses are caused by factors such as modernization, the economy, society, and others. Lamin houses, which have communal spaces with activities, have also shown indications of changes in functions. Therefore, the research purpose is to identify the changes in functions and their contributing factors, as well as to explore the meanings behind these functions. This research utilized a qualitative descriptive method with a phenomenological approach. Data collection techniques involved in-depth interviews and observations. The research findings indicate a shift in the functions of Lamin houses, which has an impact on the meaning of space and the addition of functions, accompanied by the meaning of behavior that maintains cultural aspects and encourages the economic sector. The factor causing the change is that the communal space has increased its tourism function. It is hoped that the results of this research will become the basis for maintaining the sustainability of the Lamin house as local architectural wisdom.
ARSITEKTUR HUNIAN SUKU BAJO DESA TOROSIAJE DARI PERSPEKTIF KEARIFAN LOKAL BUDAYA BERMUKIM Laparaga, Kurniawan Oktavianto; Wikantari, Ria; Radja, Abdul Mufti
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol. 11 No. 1 (2023): RADIAL: JuRnal PerADaban SaIns RekAyasan dan TeknoLogi
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37971/radial.v11i1.382

Abstract

Permukiman Suku Bajo di Desa Torosiaje memiliki keunikan tersendiri yaitu permukiman tersebut dibangun di atas laut yang benar-benar terpisah dari daratan serta sebagian besar daerahnya didominasi oleh perairan laut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengeksplorasi arsitektur hunian Suku Bajo di Desa Torosiaje dari perspektif kearifan lokal budaya bermukim. Metode penelitian ini menggunakan metode pengamatan alami dengan paradigma fenomenologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa di dalam permukiman Suku Bajo di Desa Torosiaje memiliki empat rumah awal (1901) dan masih bertahan hingga saat ini (2022) meskipun sudah banyak mengalami perubahan. Sampai sekarang khususnya untuk ruang yang disebut Tingnga ma Dambila Kidal (kamar depan yang terletak di sebelah kiri di dalam sebuah rumah) dan teras depan (Bunda) serta teras belakang (Buliang), masih tetap diaplikasikan ke dalam empat bangunan yang ada; Jambata’ (ruang penghubung) terdapat Dego-dego yang menjadi tempat untuk masyarakat Suku Bajo melakukan interaksi sosial berupa Pupo’ Susurang; Tiang Bendera Batte selain menjadi simbol akan adanya permukiman, juga dijadikan sebagai ritual tolak bala oleh masyarakat Suku Bajo di Desa Torosiaje.
Perubahan layout dan penataan fasilitas layanan instalasi Rumah Sakit Umum Daerah Massenrempulu Enrekang Jumurdin, Muhammad Rusdin; Harisah, Afifah; Radja, Abdul Mufti
Teknosains Vol 17 No 2 (2023): Mei-Agustus
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v17i2.37558

Abstract

Rumah sakit sebagai layanan kesehatan dengan berbagai macam penunjang dan dikategorikan pada beberapa instalasi sebagai fasilitas dalam mendukung kinerja pelayanan yang ada. Oleh karena itu, keberhasilan pelayanan akan sangat dipengaruhi oleh penataan dan perletakan setiap instalasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan efektivitas kerja pelayanan instalasi pada rumah sakit dengan proses pemetaan terhadap setting perilaku pengguna dalam alur kegiatan instalasi terkhusus pada alur kegiatan yang melibatkan lebih dari satu instalasi. Penelitian ini sebagai penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan menggunakan metode deskriptif dalam menyajikan data serta metode pemetaan perilaku untuk menemukan pola perjalanan pada alur kegiatan instalasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa aktivitas dalam alur kegiatan instalasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Massenrempulu menggunakan alur yang panjang. Rekomendasi penelitian adalah perbaikan tata letak instalasi terutama pada aktivitas yang melibatkan instalasi gawat darurat menuju ke penunjang medik seperti radiologi dan laboratorium serta aktivitas yang melibatkan instalasi kebidanan dan penyakit kandungan menuju ke instalasi bedah sentral untuk kegiatan operasi untuk menghasilkan pelayanan yang lebih efektif dari aspek arsitekturalnya.
ARSITEKTUR HUNIAN SUKU BAJO DESA TOROSIAJE DARI PERSPEKTIF KEARIFAN LOKAL BUDAYA BERMUKIM Laparaga, Kurniawan Oktavianto; Wikantari, Ria; Radja, Abdul Mufti
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol. 11 No. 1 (2023): RADIAL: JuRnal PerADaban SaIns RekAyasan dan TeknoLogi
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37971/radial.v11i1.382

Abstract

Permukiman Suku Bajo di Desa Torosiaje memiliki keunikan tersendiri yaitu permukiman tersebut dibangun di atas laut yang benar-benar terpisah dari daratan serta sebagian besar daerahnya didominasi oleh perairan laut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengeksplorasi arsitektur hunian Suku Bajo di Desa Torosiaje dari perspektif kearifan lokal budaya bermukim. Metode penelitian ini menggunakan metode pengamatan alami dengan paradigma fenomenologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa di dalam permukiman Suku Bajo di Desa Torosiaje memiliki empat rumah awal (1901) dan masih bertahan hingga saat ini (2022) meskipun sudah banyak mengalami perubahan. Sampai sekarang khususnya untuk ruang yang disebut Tingnga ma Dambila Kidal (kamar depan yang terletak di sebelah kiri di dalam sebuah rumah) dan teras depan (Bunda) serta teras belakang (Buliang), masih tetap diaplikasikan ke dalam empat bangunan yang ada; Jambata’ (ruang penghubung) terdapat Dego-dego yang menjadi tempat untuk masyarakat Suku Bajo melakukan interaksi sosial berupa Pupo’ Susurang; Tiang Bendera Batte selain menjadi simbol akan adanya permukiman, juga dijadikan sebagai ritual tolak bala oleh masyarakat Suku Bajo di Desa Torosiaje.
The Grand Mosque of Buton Sultanate as the Place for Insan Kamil Umar, Muhammad Zakaria; Radja, Abdul Mufti; Sir, Mohammad Mochsen; Harisah, Afifah
Journal of Islamic Architecture Vol 8, No 4 (2025): Journal of Islamic Architecture (ISSUE IN PROGRESS)
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, UIN Maliki Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jia.v8i4.28777

Abstract

Buton Island, located in Southeast Sulawesi Province, Indonesia, was historically part of the Buton Sultanate, whose governance included Sara Kidhina (religious authority) within the Buton Palace Fortress. The Grand Mosque of the Sultanate of Buton (TGMOTSOB), established in 1541 during the reign of Sultan Murhum, served as the religious and customary center. Now over 480 years old and still active, TGMOTSOB has undergone structural and functional changes, raising concerns about the fading of its original design concept. This study examines TGMOTSOB through the local wisdom of Bhincibhinciki Kuli (BbK), a Butonese life philosophy meaning “before pinching another’s pain, first pinch your own,” which predates Islam and was later integrated with Islamic Sufism to form Islamic BbK. Using Husserl’s transcendental phenomenology, employing phenomenological and eidetic reduction data were collected through in-depth interviews and analyzed inductively with rational validation. The study concludes that the conceptual essence of TGMOTSOB reflects the Sufi notion of Insan Kamil.