Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS LAJU KOROSI PADA MATERIAL LOGAM TERHADAP AIR LAUT DI PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG Budiyanto, Lilik; Kristiyanti, Mariana; Trismianto, Devout Prakoso; Rahyono, Rahyono; Yuntoro, Kresno
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM Vol 24, No 2 (2024): Maret
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33556/jstm.v24i2.396

Abstract

Pelabuhan merupakan salah satu bagian penting dalam unsur penunjang kegiatan transportasi laut seperti tempat kapal sandar,bongkar muat barang dan naik turunya penumpang yang melakukan perjalanan menggunakan transportasi kapal. Dalam operasionalnya Pelabuhan memiliki infrastruktur penunjang kegiatan sehari hari Dimana kebanyakan dari infrastruktur tersebut terbuat dari logam seperti baja,tembaga dan alumunium.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju korosi pada berbagai logam (Baja,tembaga dan Alumunium) yang terkontaminasi dengan air laut di Pelabuhan semarang agar para pelaku usaha kemaritiman di Pelabuhan bisa merencanakan perawatan dan perbaikan alat alat yang menggunakan logam. Peneliti menggunakan metode perhitungan laju korosi instalasi kupon dengang standart ASTM D 2688-05. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada semua logam mengalami laju korosi dengan nilai diatas 5 MPY, sehingga agar tidak mengalami kerusakan yang cepat perlu dilakukan perlindungan korosi logam Pelabuhan yang mudah adalah pengecatan.
MANAJEMEN RISIKO USAHA BANGUNAN BARU DI INDUSTRI GALANGAN KAPAL Haryadi, Sugeng; Budiyanto, Lilik
Jurnal Universal Technic Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober : Jurnal Universal Technic
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/unitech.v1i2.143

Abstract

Manajemen operasional sangat penting dan tidak boleh diabaikan dalam pembuatan kapal industri. Pengembangan dan pemodelan dalam manajemen risiko harus diterapkan untuk membuat pembangunan kapal lebih efisien dari segi waktu dan biaya. langkah pertama dalam risiko manajemen adalah konsep IIAR: (1) Identifikasi, adalah mengidentifikasi lokasi, waktu, penyebab, dan proses terjadinya risiko yang dapat menghalangi, menurunkan, menunda, atau meningkatkan tujuan bekerja di galangan kapal; (2) Inventarisasi data, melakukan pengumpulan data yang mendukung identifikasi segala risiko yang ada, mulai dari pengajuan draft dokumen dari pemilik sampai dengan pendirian kapal; (3) Analisis (assessment) adalah analisis risiko jadwal menggunakan pendekatan model matematis, analisis dilakukan dengan pengurangan risiko jadwal pada manajemen proyek, menggunakan database, menggunakan risiko biaya dan risiko jadwal dalam risiko analisis; dan (4) Hasil, adalah hasil yang diperoleh setelah melakukan penilaian risiko, rasio risiko, identifikasi peringkat risiko, dan pengendalian risiko termasuk mitigasi risiko
Analisa Quenching Air Dan Oli Terhadap Terhadap Nilai Kekerasan Permukaan Baja Karbon Rendah Hardfacing Menggunakan Las Smaw Dengan Polaritas DC- Dan DC+ Hermawati, Lilin; Pratomo, Sunu Arsy; Budiyanto, Lilik
Jurnal Universal Technic Vol. 3 No. 1 (2024): April : Jurnal Universal Technic
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/unitech.v3i1.1880

Abstract

When welding, you don't have to connect two metal materials, you can also weld the thickness of the component. Steel is a metal material that can be used in the engineering field to make alloys of other metals so that they can have better material properties than the original metal material. One thing that can be done to increase resistance to wear is to increase the surface hardness of the workpiece. This research carried out an analysis to increase the hardness of the surface of low carbon steel after heat treatment for 60 minutes with variations in quenching media resulting from hardfacing using SMAW welding (shield metal arc welding) with DC+ and DC- polarities. The data analysis technique used in this research is specimen testing. The results obtained later by the research show that DC+ polarity has higher hardness in all specimens tested with a value of 418.66 VHN water quenching, 402.8 VHN oil quenching, 348 VHN non-treatment when compared with DC- polarity with a value of 405, 92 VHN quenching water, 374.02 VHN quenching oil and 323.38 VHN non-treatment. Quenching media with water obtained the highest hardness results with a value of 405.92 VHN.
Pendampingan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) Bagi Taruna SMK Pelayaran Kundori, Kundori; Ariyanto, Hermawan; Dewi Rejeki, Indah; Arifah, Ani; Budiyanto, Lilik
Babakti: Journal of Community Engangement Vol. 1 No. 1 (2024): April
Publisher : Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/babakti.v1i1.10

Abstract

Uji kompetensi keahlian (UKK) merupakan proses penilaian melalui pengumpulan bukti yang relevan sehingga didapatkan bahwa seseorang mampu memiliki kompetensi pada suatu klasifikasi tertentu. ketidakmampuan pelaut Indonesia untuk bersaing dengan negara lain dapat dilihat dari standar gaji yang diberikan oleh Perusahaan pelayaran. Standar gaji pelaut Filipina lebih tinggi daripada standar gaji pelaut Indonesia. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui pencapaian pengetahuan dan keterampilan siswa dalam penguasaan permesinan di atas kapal dan mempersiapkan sumber daya manusia kepelautan dalam menghadapi dunia kerja. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah penulis melaksanakan observasi langsung sebagai penguji uji kompetensi keahlian kepelautan dengan cara pendampingan kepada peserta didik sebagai asesor eksternal dan bertanggung jawab untuk menilai tingkat pemahaman dan kompetensi peserta didik dalam ujian kompetensi keahlian (UKK) kepelautan. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan ujian keahlian kompetensi sebanyak sembilan siswa memperoleh nilai dengan rentang 75-90 dengan kriteria kompeten, dan sebanyak satu siswa memperoleh nilai antara 61-74 dengan kriteria cukup kompeten dan secara keseluruhan dinyatakan lulus.