Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Comparison bending strength of simple reinforced concrete beams with bamboo reinforcement in the form of circle and square sections Bastian Artanto Ampangallo; Dian Pranata Putra Ambali
invotek Vol 21 No 2 (2021): INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/invotek.v21i2.840

Abstract

Steel reinforcement is well known as an important component in forming building structures. However, as the community's need for reinforcing steel is increasing, the main material for forming steel reinforcement is decreasing so that the price is getting higher. The alternative that is suggested as a substitute for tensile steel reinforcement which is economical and easy to get is bamboo. The purpose of this study was to determine the ratio of beam bending using circular and square bamboo reinforcement and to determine the bending load that can be accepted by circular and square bamboo reinforcement. In this study an experimental method was used by conducting a series of tests ranging from preserving bamboo and testing aggregates as a building block for concrete. The cross sections of bamboo reinforcement used are square and circle shapes with a diameter of 10mm with beam dimensions of 900 mm x 150 mm x 150 mm. The results showed that the flexural strength produced by steel reinforcing concrete beam was 11,36 MPa, circular cross section bamboo reinforcing beam 8,73 MPa and rectangle cross section bamboo reinforcing concrete beam of 9,04 MPa.
ANALISIS POTENSI TEKNOLOGI PEMANEN KABUT (FOG HARVESTING) SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER DAYA AIR TERBARUKAN DI KABUPATEN TORAJA UTARA (STUDI KASUS: DESA BENTENG MAMULLU, KECAMATAN KAPALAPITU) Dian Pranata Putra Ambali; Jumiarti Andi Lolo
Journal Dynamic Saint Vol. 4 No. 2 (2019): Jilid 4 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.711 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v4i2.884

Abstract

Air merupakan sumber daya alam yang vital bagi keberlangsungan hidup manusia bahkan semua makhluk hidup. Namun saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air ada dua yaitu kuantitas dan kualitas air. Pada saat musim kemarau, kuantitas air yang tersedia tidak dapat mencukupi kebutuhan air sehingga diperlukan konservasi terhadap sumber daya air alternatif terbarukan untuk pemenuhan kebutuhan air. Kabut memiliki potensi sebagai sumber alternatif air tawar jika dapat dipanen secara maksimal. Pemanen kabut adalah teknologi inovatif berdasarkan fakta bahwa air dapat dikumpulkan dari kabut di bawah kondisi iklim yang menguntungkan. Kabupaten Toraja Utara merupakan dataran tinggi yang memiliki potensi kabut yang dapat dipanen namun belum pernah dilakukan sehingga diperlukan penelitian awal untuk mengetahui seberapa besar potensi air yang dapat dipanen dari kabut. Penelitian ini menggunakan model Standard Fog Collector sebagai alat pemanen kabut. Pemilihan model didasarkan pada kemudahan perakitan alat dan biaya pembuatan serta biaya perawatan yang lebih ekonomis. Alat pemanen kabut yang digunakan berukuran 2m x 1m dibuat sebanyak dua buah yang dipasang saling tegak lurus (bentuk L) agar dapat menangkap kabut secara maksimal dari semua arah angin yang nantinya membawa kabut. Penelitian dilakukan dengan mengukur volume air yang dihasilkan setiap harinya dari alat pemanen kabut. Volume air yang diperhitungkan hanya pada hari dimana tidak terjadi hujan sehingga air yang terkumpul pada penampungan merupakan air yang berasal dari kabut saja. Volume air yang dikumpulkan dari alat pemanen kabut selama 3 bulan penelitian pada bulan pertama sebanyak 1.410 ml, bulan kedua sebanyak 2.560 ml, dan pada bulan ketiga sebanyak 3.750 ml. Rata-rata volume air harian yang diperoleh pada bulan pertama sebanyak 54,23 ml, bulan kedua sebanyak 86,45 ml dan pada bulan ketiga sebanyak 117,10 ml. Volume air pada bulan pertama lebih kecil dibandingkan dengan 2 bulan berikutnya. Hal ini dikarenakan pada bulan pertama sering terjadi hujan sehingga volume air yang masuk ke penampungan tidak diperhitungkan. Selain itu, pada bulan pertama intensitas kabut juga tidak sebanyak pada bulan kedua dan ketiga. Berdasarkan data yang diperoleh, volume air yang dikumpulkan relatif sangat sedikit sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air sehari-hari. Volume air yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk mensubsidi kebutuhan air tanaman yang tidak terlalu banyak membutuhkan air. Faktor yang paling berpengaruh pada volume air yang dihasilkan adalah luas bidang tangkap kabut dan penempatan alat pemanen kabut.
KARAKTERISASI SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN TERHADAP SIFAT FISIS-MEKANIS CAMPURAN BETON Jumiarti Andi Lolo; Dian Pranata Putra Ambali; M L Paembonan
Journal Dynamic Saint Vol. 4 No. 2 (2019): Jilid 4 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.563 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v4i2.887

Abstract

Sejalan dengan pesatnya pembangunan, kebutuhan masyarakat untuk bahan bangunan juga semakin meningkat, salah satunya adalah semen sebagai bahan utama konstruksi. Dengan meningkatnya kebutuhan akan semen, maka harga semen pun akan semakin tinggi. Hal ini memicu para ahli untuk mengembangkan bahan alternatif pengganti semen yang relatif murah tanpa mengurangi kualitas hasil. Salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai substitusi parsial semen adalah dengan memanfaatkan limbah serbuk kaca karena memiliki potensi material pozzoland dengan kandungan siliki yang cukup besar sekitar 70%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sifat serbuk kaca sebagai substitusi parsial semen pada campuran beton dengan variasi komposisi serbuk kaca 0%, 10%, 15% dan 20%. Limbah kaca dari berbagai jenis botol minuman bekas dihancurkan untuk mendapatkan serbuk kaca yang ukuran butirannya halus. Benda uji dibuat berbentuk kubus. Pengujian sifat fisis-mekanis benda uji dilakukan setelah masa perawatan 7 hari, 14 hari dan 28 hari, dengan benda uji harus dalam keadaan kering. Dari masing-masing campuran beton tersebut dibuat tiga benda uji. Pengujian yang dilakukan pada campuran beton adalah pengujian kuat tekan meggunakan alat uji tekan beton. Dari hasil penelitian diperoleh, kuat tekan pada umur 28 hari dengan penambahan serbuk kaca 0% sebesar 175.2 kg/cm2, 10 % sebesar 147.2 kg/cm2, 15% sebesar 116.3 kg/cm2, dan 20% sebesar 108.7 kg/cm2. Nilai slump terendah terdapat pada campuran beton normal, sehingga penambahan serbuk kaca dalam campuran beton dapat mempermudah pengerjaan beton.
TINJAUAN TINGKAT PENGGUNAAN DERMAGA PELABUHAN TANJUNG RINGGIT PALOPO Dian Pranata Putra Ambali; Henrianto Masiku; Tandi Sirupang; M. L. Paembonan
Journal Dynamic Saint Vol. 5 No. 2 (2020): Jilid 5 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v5i2.1116

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penggunaan dermaga di Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo.Tingkat penggunaan dermaga di pelabuhan ditentukan berdasarkan nilai BOR (Berth Occupancy Ratio). Nilai BORdihitung berdasarkan arus kunjungan kapal yang menggunakan dermaga. Kinerja pelabuhan dinilai denganmembandingkan nilai BOR yang diperoleh dengan standar UNCTAD. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkatpenggunaan dermaga pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo, pada tahun 2015 sampai tahun 2019 memiliki nilai rata-rataService Time 22,8 jam. Berth Occupancy Ratio tahun 2015 sampai tahun 2019 memiliki nilai rata-rata sebesar 32%. Nilaiini masih rendah dari nilai standar BOR yang disarankan oleh UNCTAD yaitu 55% untuk 3 (tiga) tambatan. Hal inimenunjukkan bahwa kesibukan di dermaga Pelabuhan Tanjung Ringgit belum begitu tinggi, yang berarti bahwa dermagaPelabuhan Tanjung Ringgit masih mampu melayani arus kapal dan barang dengan baik. Berdasarkan hasil perhitungannilai BTP (Berth Throughput) dan kapasitas dermaga, tingkat penggunaan dermaga Pelabuhan Tanjung Ringgit masihdikategorikan baik, karena untuk 5 tahun terakhir kemampuan dermaga untuk melewatkan barang adalah rata-rata249.225 ton/tahun sedangkan arus barang hanya memiliki nilai rata-rata 150707 ton/tahun.
Analisa Kelayakan Air Sumur Bor Sebagai Sumber Air Di Kelurahn Ariang Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja Efrani Rudistya; Christiawaty Paseno; Naftalia Victoria; Dedi I. T Tondok; Dian Pranata Putra Ambali
Journal Dynamic Saint Vol. 6 No. 2 (2021): Jilid 6 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v6i2.1437

Abstract

Air adalah salah satu kebutuhan pokok makhluk hidup. Mata air adalah salah satu sumber daya air yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk aktivitas sehari-hari. Di Kelurahan Ariang, Kecamatan Makale, Kabupaben Tana Toraja terdapat satu sumur bor sebagai sumber air untuk kebutuhan sehari hari. Sebagai salah satu sumber air yang cukup dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari.Pada penelitian kali ini didapatkan hasil bahwa air pada sumur bor tersebut layak digunakan masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari. Hasil pengujian total zat padat terlarut yang terkandung dalam sampel air yang diuji menggunakan alat TDS sebesar 194 mg/l sehingga memenuhi syarat Peremenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 yang batas maksimumnya yaitu 500 mg/l dan hasil pengujian sampel air menggunkan strip test menunjukkan bahwa semua sampel memenuhi pesyaratan dari Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 sehingga air sumur bor yang berada di Desa Lo’ko’ Kelurahan Ariang Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja layak digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.
Tingkat Ketahanan Dinding Bata Berbahan Dasar Limbah Plastik Terhadap Kebakaran Dian Pranata Putra Ambali; Jumiarti Andi Lolo; Israel Padang
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 6, No 1: June 2021
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v6.i1.2021.147-154

Abstract

Telah banyak variasi campuran untuk membuat bata khususnya yang memanfaatkan limbah, salah satunya yaitu limbah plastik. Pada penelitian sebelumnya telah diperoleh komposisi bata berbahan dasar limbah plastik dengan kekuatan tekan bata yang dihasilkan sebesar 140 kg/cm2. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa bahan penyusun utama dari bata tersebut adalah plastik yang sangat berpotensi mengalami perubahan bentuk serta volume ketika mengalami perubahan temperatur yang tinggi seperti pada saat terjadi kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau tingkat ketahanan bata berbahan dasar limbah plastik terhadap kebakaran. Pengujian dilakukan sesuai dengan SNI 1741-2008 tentang cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. Pengujian dilakukan selama 180 menit dengan temperatur awal pada sisi terekspose api adalah 23oC dan pada akhir pengujian 855oC, sedangkan temperatur rata-rata pada sisi yang tidak terekspose api adalah 23,08oC dan pada akhir pengujian 84,05oC. Pada menit 60 terjadi retakan pada sisi terekspose api sehingga menyebabkan bata terbakar karena bahan dasar dari bata yaitu plastik yang mudah terbakar. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dinding dengan bata berbahan dasar limbah plastik dinyatakan dalam ketahanan stabilitas/integritas/insulasi dalam satuan menit tidak memenuhi tingkat ketahanan api dengan nilai -/60/180.
Partisipasi Masyarakat Sekitar Kolam Alam Tilanga Dalam Konservasi Sumber Daya Air Jalaluddin Suyuti; Jufri; Dandy Trisakty Habibi; Nataniel Patanggu; Wiliam Erga Para’pak; Dian Pranata Putra Ambali
Journal Dynamic Saint Vol. 6 No. 2 (2021): Jilid 6 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v6i2.1404

Abstract

Kolam Alam Tilanga adalah salah satu sumber air di Toraja dan dapat mendukung kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Selain itu, kolam alam tilanga sering dijadikan tempat mistis dan memiliki potensi wisata yang luar biasa. Namun selain memiliki potensi besar dalam kehidupan masyarakat, kolam alam tilanga juga dapat menimbulkan berbagai bencana jika tidak dilindungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis partisipasi masyarakat sekitar Kolam Alam Tilang’ dalam konservasi sumber daya air. Partisipasi masyarakat dibagi dalam dua kategori yaitu partisipasi kurang dan partisipasi baik yang dihitung berdasarkan skala likert. Sedangkan pengaruh variabel bebas umur (X1), pendidikan (X2), pendapatan (X3), lama tinggal (X4) dan persepsi (X5) terhadap variabel terikat partisipasi yang dihitung menggunakan analisis diskriminan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat sekitar Kolam Alam Tilanga’ dalam konservasi sumber daya air sudah baik. Variabel yang signifikan membedakan adalah Umur responden.
Identifikasi Sumber Air di Lembang Parinding dan Cara Pemanfaatan Berdasarkan Pengetahuan Lokal Fitriyani; Frans Andri Randanan; Dian Pranata Putra Ambali; Rini Puspita Sari; Mijas Ruba Rantelangnga; Yody Batto’ Parrang
Journal Dynamic Saint Vol. 6 No. 2 (2021): Jilid 6 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v6i2.1407

Abstract

Air merupakan sumber daya alam yang mempunyai peran dan fungsi penting bagi kehidupan masyarakat. Air dibutuhkan manusia dan seluruh makhluk hidup lainnya, maka dari itu setiap daerah memiliki pengetahuan lokal mengenai masalah  pemanfaatan sumber daya air untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menjelaskan bagaimana masyarakat yang berada di daerah dataran rendah berbukit dengan posisi sungai berada di bawah lahan pertanian dapat bertahan hidup dengan adanya pengetahuan lokal yang dilakukan.Penelitian ini di lakukan di Lembang Parinding Bori’ Dusun Utara Kabupaten Toraja Utara. Analisis penelitian ini berfokuskan pada macam-macam sumber daya air dan pengunaan air oleh penduduk setempat.  Metode penelitian yang di gunakan yaitu  teknik pengumpulan data secara observasi lapangan dan data sekunder. Berdasarkan informasi dari masyarakat,sumber air yang terdapat di Lembang Parinding Bori’ Dusun Utara diantaranya Busso Bulayan dan Pokko’ dan terdapat dua sungai yaitu salu Tonggo dan Busso Bulayan, sumber air tersebut digunakan untuk kebutuhan mandi, memasak, mencuci dan juga pertaian, namun  sumber air tersebut akan keruh ketika hujan berkepanjangan, akan tetapi hanya berlangsung selama 1-2 hari saja setelah itu air akan jernih kembali. Cara pemanfaatannya dilakukan dengan cara menggunakan pompa air,atau dapat menggunakan timba, ember ataupun bambu.  Salah satu pengelolaan yang dilakukan adalah dengan menutupi tanah sekitar sumur dengan semen
Tingkat Evaporasi di Kampus II Universitas Kristen Indonesia Toraja Rini Tanggu; Dian Pranata Putra Ambali; Rikardus Rantetasak; Nuri Tumba Saranga; Winriani Tandiabang; Asri Palullungan
Journal Dynamic Saint Vol. 6 No. 2 (2021): Jilid 6 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v6i2.1416

Abstract

Masyarakat di sekitaran kampus II UKI Toraja, Kecamatan Tallunglipu  seluruhnya merupakan petani sawah, maka penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai tingkat evaporasi berdasarkan penelitian menggunakan panci evaporasi yang di cantumkan dalam grafik bersama dengan nilai suhu udara di kampus II UKI Toraja.  Evaporasi adalah suatu proses berubahnya air menjadi uap air dari perairan terbuka, tanah dan batuan lainnya.  Nilai evaporasi pada penelitian ini di gunakan untuk keperluan irigasi pertanian di kawasan kampus II UKI Toraja. Tingkat evaporasi tertinggi terjadi pada tanggal 23 November 2021 hari selasa sebesar 8 mm/hari karena cuaca yang cerah dan adanya kecepatan angin permukaan yang tinggi dan pola laju terendah terjadi pada tanggal 27 November 2021 hari  sabtu sebesar 1 mm/hari. Faktor yang mempengaruhi ketidakakuratan data evaporasi yaitu alat yang kurang presisi, cara pandang setiap pengamat yang berbeda dan gangguan eksternal seperti air yang kotor dan binatang – binatang kecil
Efektivitas Lubang Resapan Biopori terhadap Laju Resapan (Infiltrasi) di Kampus 2 UKI TORAJA Gisto Paembonan; Julio Joshua T; Joey Andreanto Kombong Padang; Ardi Prokhorus; Frengkiy; Dian Pranata Putra Ambali
Journal Dynamic Saint Vol. 6 No. 2 (2021): Jilid 6 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v6i2.1435

Abstract

Di sekitaran area kampus 2 UKI TORAJA kecematan Tallunglipu sering di temukan genangan air akibat terjadinya curah hujan yang cukup tinggi dan juga laju resapan tanah terhadap air yang kurang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju resapan tanah terhadap air dengan menggunakan efektifitas lubang resapan biopori dan tanpa biopori,dengan menggunakan alat berupa pipa dengan diameter 18 cm yang di masukkan ke dalam lubang sedalam 80 cm.Resapan adalah proses masuknya air ke dalam permukaan tanah,dengan mengetahui laju resapan tanah terhadap air kita dapat menanggulangi permasalahan yang sering terjadi yaitu lambat nya laju resapan.Peneltian di lakukan dengan pengambilan data selama 30 menit,laju resapan tercepat untuk lubang tanpa biopori terjadi di minggu ke-2 tepatnya terjadi di 5 menit pertama yaitu sedalam 15,8cm dan untuk lubang dengan biopori terjadi di minggu pertama tepatnya di menit ke-5 sedalam 7cm,dan untuk lubang tanpa biopori resepan paling lambat terjadi di menit ke-20 tepatnya di minngu ke-2 sedangkan untuk lubang dengan biopori laju resapan paling lambat terjadi di menit ke-30 minggu pertama dengan penurunan hanya sebesar 0,3cm.Berdasarkan hasil penelitian di atas di temukan bahwa lubang resapan tanpa biopori laju resapan nya lebih cepat di bandingkan dengan lubang resapan dengan biopori.Faktor yang mempengaruhi ketidakakuratan data adalah alat dan bahan yang masih sangat minim ditambah lagi faktor tanah yang kurang presisi dan beberapa faktor eksternal lainnya.