p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Kerusakan Jalan dengan Metode Bina Marga dan Respon Pengguna Jalan terhadap Perbaikannya (Studi Kasus Ruas Jalan Jurong Bonai Darussalam) saleh*, alfian; Muzki, Deni; Winayati
JURNAL TEKNIK Vol. 18 No. 1 (2024): Edisi April 2024
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v18i1.10964

Abstract

Jurong road is a road which is located in Bonai Darussalam District, Rokan Hulu province. It is a road of 111 km (11 mi) long, and 6 m (20 ft) wide, it is a road leading to the pangararsand, where large cars often drive. Across the jurong road line, a vast range of road damage was found, at exactly 1, ooo to 1, ooo. The purpose in this study is to know the rate of road damage, and the effect of road damage on road use on jurong street, bonai darussalam district, upper rokan district, (sta 16+000 to sta 18+000) using clan building methods. Got results from jurong road damage survey with the kinds of cracked crocodile skin, buckskin, and holes. From the results of the damage analysis using clan building methods, results from the rate of damage or priority order (up) value are 9 which means that jurong street belongs to the regular maintenance category. And the results of the jurong road damage survey analysis using a likert scale method with a total of 50 respondents found at a percentage increase of 83,68 %, and based on the assessment interval of road conditions according to clan building values, it is between 80% % - 100 %, indicating that road damage is important to road users and that people are more than willing to make road improvements
Kerusakan Jalan Pada Jalan Maredan Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Dengan Metode Pavement Conditon Index (PCI) STA 41+770 – STA 46+770 Munziri; Winayati; Rahmat, Hendri
JURNAL TEKNIK Vol. 17 No. 1 (2023): Edisi April 2023
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v16i2.10968

Abstract

Jalan Maredan is one of the access roads to Perawang Village which is located in Maredan Village, Tualang District, Siak Regency, Riau Province. The road was severely damaged, especially at STA 41+770 to STA 46+770, there were many types of road damage, such as potholes, subsidence, longitudinal cracks, and crocodile skin cracks. The purpose of this study was to determine the level of road damage on Jalan Maredan, Tualang District, Siak Regency, STA 41+770 to STA 46+770 using the Pavement Condition Index method and how to handle each road damage. From the results of the analysis, it was found that the accumulative PCI value starting from STA 41+770 to STA 46+770 was 35,78 % and the pavement condition was in poor condition. As for the handling that can be done in overcoming road damage, it is necessary to carry out routine road maintenance, periodic road maintenance, road rehabilitation, or road reconstruction.
Optimalisasi Penggunaan Alat Berat pada Pekerjaan Galian Jalan Lintas Rel Kereta Api Rantau Prapat – Kotapinang – Sumatera Utara munawar, ali; Lubis, Fadrizal; Winayati
JURNAL TEKNIK Vol. 12 No. 2 (2018)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v12i2.1771

Abstract

Pelaksanaan proyek pembangunan jalur kereta api Rantau Prapat – Kota Pinang PT. ADHI KARYA Pekerjaan penggalian membutuhkan beberapa macam Alat berat yang bekerja saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Komposisi alat berat yang digunakan oleh kontraktor pelaksana untuk pekerjaan penggalian menggunakan pemakaian alat berat dengan komposisi 2 unit excavator, 5 unit dump truck, dan 1 unit bulldozer. Dengan waktu pelaksanaan selama 833 hari. Dari tanggal 20 september 2017 sampai dengan 30 desember 2019. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana komposisi alat berat yang optimal yaitu efektif dan efisien dari segi waktu dan biaya untuk pekerjaan galian tanah pada proyek jalur rel kereta api antar kota yang menghubungkan Rantau Prapat dan Kota Pinang Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif. Yang mana. Perhitungan dilakukan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan alat berat yang dipergunakan pada proyek Pekerjaan penggalian dengan volume 317.622 m3. Komposisi alat berat yang optimal (yang efektif dan efisien dari segi waktu dan biaya) adalah pada alternatif III dengan komposisi 2 unit excavator 19 unit dump truck dan 1 unit bulldozer. Waktu yang dibutuhkan pada komposisi ini adalah 84 hari. Selisih 194 hari lebih cepat dari komposisi yang ditetapkan oleh kontraktor pelaksana dengan selisih biaya Rp 1.788.981208,96. Biaya yang dikeluarkan oleh alternatif III paling rendah dan paling cepat dari alternatif lainnya sehingga alternatif III layak untuk direalisasikan
E Optimalisasi Penggunaan Alat Berat pada Proyek Jalan Desa Sawah - Kayu Aro di Kabupaten Kampar: ALAT BERAT SAPUTRA, EKA; Lubis, Fadrizal; Winayati
JURNAL TEKNIK Vol. 12 No. 2 (2018)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v12i2.1804

Abstract

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan menganggarkan dana alokasi khusus (DAK) penugasan bidang jalan (peningkatan jalan) tahun anggaran 2017 kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar yang salah satu dari dana alokasi khusus (DAK) tersebut oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar digunakan untuk peningkatan jalan Desa Sawah – Kayu Aro, kelas jalan tipe III, panjang jalan 4,1 km, lebar jalan 5 m, tebal perkerasan 4 cm dan jenis perkerasan jalan lentur di Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar namun pada saat proses pelaksanaan pekerjaan dilapangan terdapat berbagai kendala diantaranya yaitu antara lokasi proyek dan lokasi quarry, pabrik base berjarak 35 km jadi cukup jauh sementara truk bertonase besar tidak bisa masuk ke area atau lokasi proyek melewati jalan desa dengan kelas jalan tipe III lebar 2,5 m dan tebal perkerasan hanya 3 cm. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempercepat pelaksanaan proyek dan menghitung kebutuhan alat berat yang optimal pada pekerjaan penimbunan dan penghamparan base B dan base A terhadap biaya dan waktu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif, yang mana perhitungan dilakukan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan alat berat yang dipergunakan dengan sebelum dan sesudah alternatif, dalam perhitungan dengan sebelum dan sesudah alternatif yang optimal pada penelitian ini adalah pada alternatif II dengan biaya Rp. 2.454.248.807,59 dan dengan jumlah hari kerja sebanyak 48 hari, paling ekonomis dan dengan waktu yang relatif lebih cepat dari alternatif lainnya sehingga alternatif II layak untuk direalisasikan
Analisis Derajat Kejenuhan dan Tingkat Pelayanan Jalan Sudirman Kota Pekanbaru Khairulnas; Trisep Haris, Virgo; Winayati
JURNAL TEKNIK Vol. 12 No. 2 (2018)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v12i2.1824

Abstract

Jalan Sudirman Kota Pekanbaru adalah salah satu jalan yang mengalami aktifitas masyarakat yang disebabkan oleh adanya dua Mall dan padat pemukiman masyarakat. Terutama dalam hal urusan pemerintahan, pendidikan maupun ekonomi. Volume kendaraan yang melintasi jalan ini cukup padat sehingga menyebabkan terjadinya kemacetan berbagai jenis kendaraan yang melewati jalan ini mulai dari, sepeda motor, kendaraan ringan, dan kendaraan berat serta hambatan samping disepanjang jalan ini turut menyebabkan kepadatan arus lalu lintas terutama pada jam puncak, sehingga tingkat pelayanan jalan Sudirman Kota Pekanbaru tidak sebanding lagi melayani volume lalu lintas yang ada. Adapun rumusan dan tujuan dari penelitian ini untuk menghitung tingkat pelayanan jalan Sudirman Kota Pekanbaru saat ini. Jalan Sudirman Kota Pekanbaru merupakan tipe jalan dua lajur satu arah (2/1 UD). Dengan melakukan penelitian untuk mengetahui kondisi tingkat pelayanan jalan Sudirman pada saat ini. Analisis yang digunakan pada penelitian ini sesuai dengan analisis yang ada pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Sebelum melakukan analisis terlebih dahulu dilakukan survei lapangan dengan mengambil data diantaranya data geometri jalan, data lalu lintas, hambatan samping,dan kecepatan. Dari hasil analisis yang dilakukan, didapat DS sebesar 0,989, Kecepatan arus bebas sebesar 52,8 km/jam dan Kapasitas jalan sebesar 5.742, smp/jam perjalur. Maka tingkat pelayanan jalan Sudirman Kota Pekanbaru termasuk tingkat pelayanan dengan karakteristik kondisi lalu lintas mencapai 1700 smp/jam, satu arah kecepatan lalu lintas berkisar 60 km/jam.
Optimalisasi Jumlah Bus Trans Metro Pekanbaru Trayek Pandau - Pelita Pantai kurniawan, Teguh; Winayati; Lubis, Fadrizal
JURNAL TEKNIK Vol. 12 No. 2 (2018)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v12i2.1828

Abstract

Pekanbaru termasuk kategori pertumbuhan penduduknya tertinggi di Provinsi Riau, menurut Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Pekanbaru tahun 2015 penduduk Pekanbaru mengalami pertumbuhan sebesar 7,43% Pertahun. Trayek pandau-pelita pantai merupakan trayek yang paling diminati oleh masyarakat Kota Pekanbaru, berdasarkan data yang didapat dari Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru tahun 2017 jumlah penumpang pada trayek pandau-pelita pantai rata –rata 289 orang perhari perkendaraan, atau load faktor nya hanya 52,26% sedangkan load faktor yang ditetapkan oleh Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat No. 687 tahun 2002 minimal 70 % Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) merupakan usaha Pemerintah untuk mengakomodasi meningkatnya jumlah tata guna lahan dan pergerakan penumpang. Penelitian ini dilakukan pada trayek Pandau- Pelita Pantai dengan panjang lintasa 14,9 Km dengan tujuan untuk mengetahui jumlah bus yang optimal pada trayek Pandau- Pelita Pantai. Analisis yang digunakan pada penelitian ini mengacu Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Darat 2002. Sebelum melakukan analisis terlebih dahulu dilakukan survei lapangan untuk mengambil data jumlah penumpang perjam, jarak dari Pandau ke Pelita Pantai dan waktu perjalanan dari Pandau ke Pelita Pantai. Dari hasil analisis yang dilakukan didapat jumlah bus yang optimal pada trayek Pandau- Pelita Pantai 11 unit dengan waktu tunggu 10 menit, dan biaya operasional kendaraan (BOK) Rp. 66.023 /km, Rp. 13.774.535 /hari, Rp. 413.236.062 /bulan, Rp. 4.958.832.752 /tahun.
Analisis Kelengkapan Utilitas Halte Transmetro Pekanbaru Jalan Pasir Putih dan Jalan Pandau Permai harefa, wilsen; Trisep Haris , Virgo; Winayati
JURNAL TEKNIK Vol. 12 No. 2 (2018)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v12i2.1836

Abstract

Trans Metro Pekanbaru sebagai transportasi umum massal yang menggunakan bus sebagai transportasi pilihan bagi masyarakat Pekanbaru, pembangunan halte sebagai tempat pemberhentian untuk menurunkan dan menaikkan penumpang yang di lengkapi dengan bangunan. Dalam Pembangunan halte di Jalan Pandau Permai dan Jalan Pasir Putih, calon penumpang Trans Metro Pekanbaru mengeluhkan akan kondisi bangunan halte. Saat pemberhentian bus di halte sering mengakibatkan kemacetan, bus berhenti pada ruas jalan disebabkan halte tidak memiliki ruang khusus untuk berhenti. Pemilihan lokasi halte maupun fasiltas-fasilitas halte yang di butuhkan sangat perlu dalam pembangunan halte, dalam pembangunan kebutuhan halte telah di atur oleh direktur jenderal perhubungan darat sesuai dengan Surat Keputusan Nomor: 271/HK.105/DRJD/96 “Pedoman Teknis Perekayasaan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum”. Oleh sebab itu di lakukanya analisi kelengkapan utilitas halte di jalan pandau permai dengan menggunakan metode penelitian kualitatif sebagai pedoman dalam penilitian ini. Dari 11 halte yang telah di analisis nilai persentasi tertinggi kelengkapan yang sudah ada sebesar 36,36 % dan nilai terendah 9,09 % dari hasil persentase penilaian kelengkapan berada pada kondisi kurang lengkap. Masih banyak kekurangan fasilitas-fasilitas yang harus di lengkapi dalam pembangunan halte, agar dapat merasakan kenyamanan dalam menggunakan halte dan dapat menjadi sarana transportasi umum untuk mengurangi pertumbuhan penggunaan kendaraan pribadi.