Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA DIMENSI-DIMENSI SCHOOL WELL-BEING DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS X DI SMA UNGGULAN Dhani Irmawan
Biopsikososial: Jurnal Ilmiah Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Jakarta Vol 3, No 1 (2019): Vol. 3 No. 1 April 2019
Publisher : Universitas Mercu Buana Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/biopsikososial.v3i1.7998

Abstract

The aim of this study is to find out the correlation between School Well-Being with Achievement Motivation at year X student in Senior High School Plus. The type of this study is ex post facto field study. Achievement Motivation consist of 65 item which measured with achievement motivation scale. School Well-Being, divided by four dimensions having, loving, being and health which measured with school well-being scale consist of 96 item. The result with partial correlation of this study shows that there is no significant correlation between having with achievement motivation (r= .0708, p> .01), also at loving with achiement motivation (r= .0161, p> .01) and health with achievement motivation    (r= .5176, p< .01). At dimension of being, the result shows correlation between being and achievement motivation (r= .5176, p< .01). Therefore the dimensions of school well-being has correlation with achievement motivation only at being dimension. Base on the result of study, the discussion inform practical implication and suggestions for the next research and practical suggestion for school.
REVISI KOMUNIKASI DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI POSITIF SEBAGAI UPAYA MENGATASI TOXIC RELATIONSHIP Yenny .; Sri Wahyuning Astuti; Dhani Irmawan
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2a (2022): Special Issue
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v5i2a.5095

Abstract

Hasil penelitian menemukan lebih dari 50 persen pasangan yang menjalin hubungan romantis terjebak dalam hubungan Toxic. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan literasi terkait revisi atau perbaikan komunikasi dengan pendekatan psikologi positif. Pendekatan ini menempatkan individu sebagai pribadi yang mampu mengoptimalkan kekuatan dari dalam diri untuk menyelesaikan masalah. Karena itulah pengabdian ini menggunakan kemampuan dari dalam diri individu dengan melakukan revisi dalam komunikasi. Pihak yang telibat dalam hubungan toxic diminta untuk melakukan analisa sumber terjadinya masalah dengan pendekatan kognitif. Peserta yang telah berhasil menemukan sumber permasalahn diberikan afirmasi untuk melakukan revisi komunikasi secara interpersonal dengan menggunakan “bahasa cinta”. Selanjutnya peserta yang mengalami hubungan toxic diberikan therapy mandiri SEFT untuk mengatasi trauma dan kecemasan. Kegiatan ini berhasil memberikan pemahaman terhadap pentingnya menciptakan hubungan yang sehat dengan pasangan serta kesadaran untuk melakukan perilaku asertif jika ditemukan hubungan yang tidak sehat. Therapy mandiri juga bisa dilakukan untuk mengatasi luka batin individu yang pernah mendapatkan hubungan toxic.
REVISI KOMUNIKASI DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI POSITIF SEBAGAI UPAYA MENGATASI TOXIC RELATIONSHIP Yenny Yenny; Sri Wahyuning Astuti; Dhani Irmawan
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.943 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v2i1.18438

Abstract

The Dark Tetrad Personality dan Sense of Humor, Apakah Berkaitan? Irmawan, Dhani
Psibernetika Vol 17, No 1 (2024): Psibernetika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/psibernetika.v17i1.4752

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian mengenai Pengaruh The Dark Tetrad Personality terhadap Sense of Humor. Humor yang terjadi sebagian besar adalah sebuah tragedi saat itu bagi individu yang mengalaminya kemudian diceritakan kembali pada saat yang berbeda. Proses menghasilkan humor tidak lepas dari kepribadian. Individu dengan kepribadian gelap disinyalir dapat menceritakan tragedi yang dialami maupun dilihatnya untuk dijadikan lelucon di kesempatan yang berbeda. Individu yang kecenderungannya memiliki ciri-ciri kepribadian gelap akan memiliki kecenderungan untuk menggunakan gaya humor negatif. Interaksi antara kepekaan humor individu dengan kepribadian gelap menjadi menarik minat peneliti untuk ditelaah lebih jauh. Hal tersebut juga dapat berkaitan dengan bagaimana individu dapat mengekspresikan humor yang ada dalam dirinya. Sebanyak 132 responden ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji analisis korelasi didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepribadian gelap seseorang dengan kepekaan atau cita rasa humor yang dimiliki oleh individu. Namun hasil unik didapatkan bahwa ternyata kepribadian Narcistic yang merupakan bagian dari kepribadian gelap individu memiliki hubungan yang signifikan dan arahnya positif dengan kepekaan atau cita rasa humor yaitu Towards Attitude Humor (pengungkapan humor), Humor Production (membuat humor), Coping Humor (menggunakan humor) serta Appreciation Humor (apresiasi humor).
Pelatihan Komunikasi Efektif Pada Pasangan Suami Istri di Kelurahan Duri Kepa Jakarta Barat Buntaran, Firman Alamsyah Ario; Sabir, Ahmad; Irmawan, Dhani
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 13, No 1 (2025)
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v13i1.8518

Abstract

ABSTRAK Komunikasi efektif merupakan salah satu kunci utama dalam menciptakan hubungan yang harmonis antara pasangan suami istri. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pasangan suami istri dalam berkomunikasi secara efektif melalui program pelatihan berbasis pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di Karang Taruna Duri Kepa, Jakarta Barat, dengan melibatkan 41 pasangan suami istri sebagai peserta. Metode yang digunakan meliputi penyampaian materi, diskusi interaktif, dan simulasi praktik komunikasi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman konsep komunikasi efektif pada peserta pelatihan, kesadaran akan pentingnya mendengarkan aktif, peningkatan pemahaman dalam menyelesaikan konflik, penggunaan bahasa verbal dan non vernal serta kemampuan menyampaikan pesan dengan empati. Dampak positif dari pelatihan ini tidak hanya dirasakan oleh pasangan, tetapi juga berkontribusi terhadap keharmonisan lingkungan keluarga secara keseluruhan. Program ini diharapkan dapat menjadi model pengabdian kepada masyarakat yang dapat diterapkan di wilayah lain untuk memperkuat ketahanan dan keharmonisan keluarga. Kata kunci: komunikasi efektif, pasangan suami istri, pelatihan, pengabdian kepada masyarakat, keharmonisan keluarga
Hubungan Loneliness dengan Smartphone Addiction pada Mahasiswa Perantau Haloho, Sry Natalia; Irmawan, Dhani
Merpsy Journal Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/merpsy.v13i2.33380

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara loneliness dengan smartphone addiction pada mahasiswa perantau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa perantau dan sampel yang yang diambil adalah mahasiswa perantau di Jakarta berjumlah 100 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu UCLA Loneliness Scale Version 3 yang dikembangkan oleh Russel (20 item valid, α = 0,869) dan Smartphone Addiction Scale (SAS) yang dikembangkan oleh Kwon (30 item valid, α = 0,898). Analisis data menggunakan analisis korelasi Pearson. Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara loneliness dengan smartphone addiction (r = 409; p = 0,000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi loneliness maka semakin tinggi smartphone addiction. Aspek emotion loneliness memiliki korelasi yang paling kuat terhadap aspek daily life disturbance. Artinya jika mahasiswa perantau merasakan kesepian secara emosi, maka akan semakin tinggi pula keinginannya untuk menggunakan smartphone yang dapat mengakibatkan terganggunya aktifitas sehari-hari seperti hilangnya pekerjaan yang sudah direncanakan sebelumnya.