p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Sain Veteriner
Permana, Rief Ghulam Satria
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Swab Bukal Sebagai Bahan Sexing Piyikan Burung Kenari (Serinus canaria) dan Burung Merpati (Columba livia) Akrom, Afif Muhammad; Indarjulianto, Soedarmanto; Yanuartono, Yanuartono; Susmiati, Trini; Nururrozi, Alfarisa; Raharjo, Slamet; Permana, Rief Ghulam Satria; Sitompul, Yeremia Yobelanno
Jurnal Sain Veteriner Vol 38, No 1 (2020): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.071 KB) | DOI: 10.22146/jsv.57364

Abstract

Molecular sexing for bird with polymerase chain reaction-based method have been developed, but the samples used as a sources of DNA are blood and feathers which are considerably invasive. The aim of this study was to study the efficiency of buccal swabs as a resource of DNA for sexing canary bird and pigeon. This study used 10 canaries (Serinus canaria) consisting of 6 adult canaries (3 males and 3 females) and 4 young nestling canaries (14 - to 18-day old) and 6 adults (3 males and 3 females) pigeons (Columba livia) and 7 young nestling pigeons (14- to 25-day-old). All birds were taken their buccal swab samples, then DNA were extracted, mixed with PCR-mix to be amplified for sexing genes with CHD1F/CHD1R primer pairs. The amplification results showed that all of adult male birds produced single band (± 500 bp), whereas all of adult female birds produced double bands (± 500 bp and ± 300 bp). The PCR method for nestling canaries showed 2 males and 2 females. whereas nestling pigeons 6 males and 1 female. Based on this study it can be concluded that buccal swabs are efficient as a source of DNA for birds sexing especially young nestling birds. 
Sexing Burung Lovebird Fischer (Agapornis fischeri) Berdasarkan Perkembangan Berat Badan Fatona, Desnita Rizka; Permana, Rief Ghulam Satria; Akrom, Afif Muhammad; Yanuartono, Yanuartono; Indarjulianto, Soedarmanto
Jurnal Sain Veteriner Vol 43, No 1 (2025): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.96593

Abstract

Lovebird fischer (Agapornis fischeri) merupakan burung yang banyak diminati karena memiliki warna bulu yang cantik serta suara atau kicauan yang merdu dan lantang. Jenis kelamin burung lovebird biasanya baru dapat dilakukan ketika burung sudah dewasa, tetapi pada umur tersebut suara sulit untuk dibentuk. Perkembangan berat badan LB sampai umur 60 hari merupakan salah satu faktor yang dipakai untuk sexing. Penelitian ini bertujuan membandingkan pekembangan berat badan LB muda sebagai dasar sexing. Penelitian ini menggunakan 12 ekor burung lovebird umur 30 hari. Burung dipastikan jenis kelaminnya berdasarkan sexing secara genotip dengan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk amplifikasi gen CHD1 menggunakan pasangan primer CHD1F/CHD1R dengan sampel bulu. Semua burung ditimbang berat badan pada hari ke-30, 45 dan 60. Hasil pengukuran berat badan antara jantan dan betina dibandingkan menggunakan uji t-Test. Hasil penelitian didapatkan bahwa berat badan LB betina umur 30, 45 dan 60 hari berturut-turut adalah 19,81±4,50 gram, 32,29±6,30 gram dan 42,72±3,29 gram, sedangkan LB jantan 19,11±4,72 gram, 31,32±5,82 gram dan 41,96±3,19 gram, namun demikian tidak ada perbedaan nyata antara betina dan jantan (p<0.05). Disimpulkan bahwa berat badan LB umur 30, 45 dan 60 hari tidak berbeda nyata, sehingga tidak dapat dipakai sebagai dasar sexing burung LB.