Nova Rugayah
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Dan Perikanan, Universitas Tadulako, Jl. Soekrano Hatta No. KM. 9, Tondo, Kec. Mantikulore, Kota Palu, Indonesia, 94148

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Fatty Acid Profile, Component Calcium (Ca) and Organoleptic Test of Kaledo Kundjae, Frilly K S; Gobel, Minarny; Rugayah, Nova
AgriSains Vol 20, No 3 (2019)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.666 KB)

Abstract

Kaledo is a byproduct of cow, which is a leg bone that contains fat and calcium, but some people avoid kaledo fat for health reasons. The purpose of this study was to determine the profile of fatty acids, calcium (Ca) and the level of organoleptic preference of blackheads. This study consisted of 2 treatments and 3 replications (Ka = kaledo without the fat layer removed) and Kb = the layer of fat kaledo removed). The parameters observed were the profile of fatty acids, calcium (Ca) and organoleptic tests. The results showed the profile of Ka fatty acids consisted of SFA (butyrate, laurate, tridecanoate, myristate, pentadecanoate, palmitate, margarate, stearic, arachidate, heneicosanoate, and behenate), Kb did not have laurate and heneicosanoate; MUFA Ka (miristoleate, cis-10 pentadecanoate, palmitoleate, cis-10 heptadecanoate, oleate, cis-11 eicoceneoate, erucate, nervonate and elaidate), Kb does not have erukate and PUFA (linolelaidat, linoleat, linolenat, eikosadinoat, eikosatrinoat, EPA dan DHA). The average calcium Kb (0.35%) is higher than Ka (0.03%). Panelists like the same aroma, color, texture and taste as Kb. Cooling for 2 hours at 7ºC showed an increase in SFA (palmitate and stearate) and organoleptic quality similar to Ka. SFA is dominated by palmitate and stearate, MUFA is oleic and elaidate, PUFA is linoleic and EPA. The highest calcium Kb is still below the standard for total adult consumption. Panelists like all treatments of blackheads (Ka and Kb)
PROFIL ASAM LEMAK, RASIO ASAM LEMAK JENUH : ASAM LEMAK TIDAK JENUH RANTAI TUNGGAL : ASAM LEMAK TIDAK JENUH RANTAI JAMAK PADA NUGGET AYAM YANG DIFORMULASI DENGAN MINYAK KEDELAI Minarny Gobel; Sukisman A Halid; Sugiarto; Nova Rugayah; Asriani Hasanuddin; Fachry L.
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v7i1.76

Abstract

Pengembangan produk pangan dewasa ini diupayakan rendah lemak dan kolesterol, serta memiliki proporsi lemak jenuh dan lemak tidak jenuh seimbang. Dilakukan penelitian pada olahan nugget ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil asam lemak, rasio SFA:MUFA:PUFA, omega 3, 6, 9 nugget ayam yang diformulasi dengan minyak kedelai. Prosedur penelitian pembuatan nugget ayam modifikasi menurut Amertaningtyas dkk, (2001) dengan substitusi minyak kedelai. Hasil penelitian menunjukkan subtitusi lemak ayam dengan minyak kedelai sampai 7,5% dapat meningkatkan asam lemak tidak jenuh PUFA dari (PUFA dan MUFA) dan menurunkan kandungan asam lemak jenuh (SFA) . Subtitusi lemak ayam dengan minyak kedelai sampai 7,5%, menunjukan rasio PUFA:MUFA:SFA (36.42% : 41.81% : 21.66 %) yang terbaik karena mendekati yang disarankan oleh FAO.
The Effect of Giving Virgin Coconut Oil (VCO) Waste in Ration to the Broiler Carcass Production: Pengaruh Penambahan Ampas Virgin Coconut Oil (VCO) dalam Ransum terhadap Produksi Karkas Ayam Pedaging Nur Hasanah; Nova Rugayah
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 23 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.216 KB) | DOI: 10.22487/jiagrisains.v23i2.2022.113-122

Abstract

Banyak perusahaan yang memproduksi Virgin Coconut Oil (VCO) menyisakan salah satu by-product yang belum banyak dimanfaatkan yaitu ampas VCO. Ampas VCO sangat berpotensi untuk digunakan sebagai bahan pakan ternak, khususnya sebagai sumber energi dan lemak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penambahan VCO dalam Ransum terhadap Produksi Karkas Ayam Pedaging. Materi yang digunakan adalah 75 ekor ayam pedaging yang berumur 2 minggu dan diberi ransum basal starter selama 4 minggu yang dipelihara di kandang percobaan Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako yang terletak di Desa Sibalaya Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus - 25 September 2019. Adapun variable yang diamati adalah prosentase karkas, prosentase dada, dan lemak abdominal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diujikan pada ternak yaitu R0 = Ransum tanpa penggunaan ampas VCO, R1 = Ransum dengan tambahan ampas VCO 1,25%, R2 = Ransum dengan tambahan ampas VCO 2,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan ampas VCO dalam ransum terhadap produksi karkas ayam pedaging tidak berpengaruh nyata pada prosentase karkas, prosentase dada, dan lemak abdominal.
Protein Content, Melting Power, and Organoleptic of Ice Cream Tests with the Addition of Chicken Cake Gelatin: Kadar Protein, Daya Leleh dan Uji Organoleptik Es Krim dengan Penambahan Gelatin Ceker Ayam Fajrul Amin; Asriani Hasanuddin; Sugiarto; Nova Rugayah
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 23 No. 3 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jiagrisains.v23i3.2022.172-178

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gelatin terhadap kadar protein, daya leleh dan uji organoleptik es krim. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan  yaitu  E0 (tanpa gelatin), E6 (6% gelatin), E8 (8% gelatin), E10 (10% gelatin) dan E12 (12% gelatin). Setiap perlakuan diulang 4 kali, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh sangat nyata (p>0,01) terhadap kadar protein, daya leleh dan berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap uji organoleptik (tekstur), sedangkan uji organoleptik (rasa, aroma dan warna) tidak memberikan berpengaruh yang nyata (p<0,05). Penambahan gelatin ceker ayam sampai 12% mampu meningkatkan kadar protein es krim 0,62 % (3,76% - 4,38%), daya leleh 8,52 menit (13,28 - 21,80 menit) dan secara umum uji organoleptik masih diterima oleh panelis.
Kualitas Fisik Daging Ayam Broiler yang Diberi Ekstrak Sabut Kelapa dalam Ransum Salfany Islamiati Fahman; Nova Rugayah
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 24 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah AgriSains
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jiagrisains.v24i2.2023.114-120

Abstract

Pertumbuhan ayam broiler tidak terlepas dari penggunaan antibiotik yang dapat membahayakan pada ternak. Ekstrak sabut kelapa menjadi alternatif feed additive sebagai antibiotik yang mengandung asam galat, flavonoid, steroid dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek penggunaan ekstrak sabut kelapa terhadap kualitas fisik daging ayam broiler (keempukan, daya ikat air dan susut masak). Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Desa Sibalaya Selatan, Kabupaten Sigi untuk pemeliharaan dan uji kualitas fisik daging di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako. Ternak yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas 50 ekor ayam pedaging yang dipelihara selama 6 minggu, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 2 ulangan. Adapun perlakuannya sebagai berikut: P0 = ransum basal, P1 = ransum basal + 40 ppm tetrasiklin, P2 = ransum basal + 100 ppm ekstrak sabut kelapa, P3 = ransum basal + 400 ppm ekstrak sabut kelapa, P4 = ransum basal + 700 ppm ekstrak sabut kelapa. Parameter yang di ukur yaitu keempukan, daya ikat air, dan susut masak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai keempukan (7,5kg/cm2 - 8,16kg/cm2), daya ikat air (48,14% - 62,96%) dan susut masak (32,05% - 35,22%). Disimpulkan bahwa penambahan ekstrak sabut kelapa dalam ransum berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap kualitas fisik daging ayam broiler (keempukan, daya ikat air dan susut masak).