Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERANAN KARANG TARUNA DALAM UPAYA PENYELENGGARAAN DAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KECAMATAN PAMULANG Meuraksa, M. Amin Elwalad; Saputra, Agung Arafat
Jurnal Ilmiah Humanika Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Humanika
Publisher : CV. Pena Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Organisasi Karang Taruna merupakan perkumpulan Sosial Kepemudaan yang menjadi pilar kekuatan masyarakat sebagai kelompok yang berperan langsung untuk pembangunan lingkungan. Selain itu, Karang Taruna harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang terjadi di tengah masyarakat dengan cara mengembangkan potensi keahlian agar mampu membangun kesejahteraan di lingkungan mereka. Karang Taruna mempunyai fungsi untuk mencegah timbulnya permasalahan sosial seperti; Pengangguran, Kemiskinan, Kenakalan Remaja, dan Narkoba dengan cara memberikan Perlindungan Sosial, Jaminan Sosial, Pemberdayaan Sosial dan Latihan Dasar Kepemimpinan. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam pengembangan usaha serta tanggung jawab sosial bagi setiap anggota masyarakat terutama generasi muda. Kurangnya partisipasi pemuda dalam pelaksanaan program Karang Taruna di Desa Benda Baru Pamulang-Tangerang Selatan menjadi perhatian dalam penelitian ini. Pemuda melalui program Karang Taruna seharusnya mampu membangun pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota masyarakat yang terampil, cerdas, inovatif, berkarakter serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial dalam menghadapi berbagai masalah kesejahteraan sosial. Berdasarkan permasalahan tersebut, rasanya perlu mengkaji kembali fungsi dan peran karang taruna dalam sebuah penelitian yang berjudul “Peran Karang taruna Dalam Upaya Penyelenggaraan dan Pembangunan Kesejahteraan Sosial di wilayah RW 016 Desa Benda Baru Kecamatan Pamulang.” Dengan Menggunakan pendekatan kualitatif serta metode penelitian studi lapangan, observasi, interview dan penyebaran angket. Setelah melakukan observasi, analisis kuesioner, dan wawancara pada Karang Taruna RW 016 Desa Benda Baru Kecamatan Pamulang. Diperoleh hasil yang signifikan terhadap peran Karang taruna di Desa Benda Baru Pamulang.
Community Participation in Village Regulation Development in Indonesia (In Law Number 6 of 2014, concerning Villages) Saputra, Agung Arafat
Sinergi International Journal of Communication Sciences Vol. 1 No. 2 (2023): August 2023
Publisher : Yayasan Sinergi Kawula Muda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61194/ijcs.v1i2.99

Abstract

There is an obligation to involve the community in the drafting of village regulations. Therefore, this conceptual article aims to explore the process of formation and community participation in the development of village regulations. The approach used is a statutory one, involving the collection and descriptive analysis of primary and secondary legal materials. The findings indicate, firstly, the stages of village regulation formation start from planning, drafting, discussion, determination, promulgation, to dissemination. Secondly, community participation in the development of village regulations reflects the presence of a democratic political relationship in village governance. Additionally, the intended participation can serve as a platform for discussing and reaching agreements on strategic matters.
EVIDENCE OF PERSUASIVE IN PREDICTIVE MURDER Afriyati, Afriyati; Isnaeni , Belly; Saputra, Agung Arafat
Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora Vol. 2 No. 10 (2024): Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora
Publisher : Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The teaching on participation as a basis for expanding the criminal penalties for people involved in the realization of a crime. Participation is regulated in Article 55, Article 56 of the Criminal Code and Article 57 of the Criminal Code which means that there are two or more people who commit a crime. Participation (deelneming) in positive law is that there are two or more people who commit a crime or in other words there are two or more people taking part in realizing a crime, it can be stated that a person participates in a relationship with another person (regulated in Article 55 and 56 of the Criminal Code). In Article 55 paragraph 1 to 2 of the Criminal Code, the Concept of Persuasion can be categorized as those who by giving or promising something by abusing power or dignity, with violence, threats or misleading, or by providing opportunities, means or information, intentionally encourage others to commit acts. The participation of the persuader in the crime of premeditated murder is subject to accountability as regulated in Article 340 of the Criminal Code. Article 55 of the Criminal Code contains four forms of participation:a). those who do; b). ordered to do; c). participate in doing; d). persuade/advocate/move other people to do it.
Legal Protection of Intellectual Property Rights in Licensing Agreements in Indonesia: A Review from a Civil Law Perspective Salim, Agus; Saputra, Agung Arafat
Jurnal Ar Ro'is Mandalika (Armada) Vol. 5 No. 2 (2025): JURNAL AR RO'IS MANDALIKA (ARMADA)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/armada.v5i2.5154

Abstract

This research analyzes the legal protection of intellectual property rights (IPR) within licensing agreements in Indonesia from a private law perspective. Utilizing a literature review and analysis of relevant regulations, we explore key aspects of drafting licensing agreements and their implications for IPR protection. Our findings reveal gaps in IPR protection stemming from ambiguous clauses, limited knowledge among contracting parties (especially SMEs), enforcement challenges, and the need for adaptation to new technologies. Policy reforms are essential, including agreement standardization, enhanced IPR literacy, optimization of alternative dispute resolution mechanisms, and legislative adaptation to technological dynamics, to improve the effectiveness of legal protection.
The Urgency of Narcotics Law Certainty in Indonesia After the Ratification of the Single Convention for Medical Purposes Aringga, Rino Dedi; Saputra, Agung Arafat
Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Al-Syakhsiyyah Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syariah dan Ahwal Al-Syakhsiyyah
Publisher : Islamic Family Law Department, STAI Syekh Abdur Rauf Aceh Singkil, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58824/mediasas.v6i2.143

Abstract

Judicial Review of Law Number 35 of 2009 concerning Narcotics in Indonesia is currently a step to reform the law on the use of narcotics, one of which is marijuana, so that it can be used for medical purposes. Not a few, patients with diseases who need alternative treatment using marijuana extracts must be hindered by regulations that bind Law Number 35 of 2009 concerning Narcotics. Indonesia adopted the results of The United Nation's Single Convention On Narcotic Drugs 1961 or (single convention) as a step to combat illicit trafficking and misuse of narcotics which was made into narcotics law in Indonesia which is contained in Law Number 35 of 2009 today. The purpose of this writing and research is so that the government and society can increase their concern for the rights of citizens in carrying out the constitutional mandate. As stated in Article 28 H of the 1945 Constitution, "Every person has the right to live in physical and spiritual prosperity, to have a place to live, and to receive protection from a good and healthy life and the right to obtain health services". The data collection technique used by researchers is library research, with qualitative methods, in order to contain the results of studies from collecting literacy data from literature and scientific journals. Therefore, the use of library research and qualitative methods in research can be used to analyze the results of the study and With this research, it will be studied to find legal reasons from the government in the case of medical marijuana in Indonesia. These problems will then be analyzed using analytical descriptive methods to find new concepts related to the legalization of medical marijuana in Indonesia. This study suggests that medical marijuana may have legal potential in the future. This urgency is also demonstrated by the political will of the Indonesian Ulema Council and the Ministry of Health. It is hoped that this research will provide recommendations regarding appropriate educational insights about medical marijuana and potential legalization in the future. Abstrak: Judicial Review Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika di Indonesia sampai saat ini menjadi langkah mereformasikan Undang-Undang tentang penggunaan narkotika salah satunya adalah marijuana agar dapat dimanfaatkan untuk keperluan medis. Tidak sedikit, pasien pengidap penyakit yang membutuhkan pengobatan alternatif menggunakan ekstrak marijuana ini harus terhalangi oleh peraturan yang mengikat pada Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika. Indonesia mengadopsi hasil dari The United Nation’s Single Convention On Narcotic Drugs 1961 atau (konvensi tunggal) sebagai langkah pemberatasan peradaran gelap dan salah guna penggunaan narkotika yang dijadikan Undang- undang narkotika di Indonesia yang dimuat pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 saat ini. Penulisan dan penelitian ini bertujuan agar pemerintah dan masyarakat dapat lebih meningkatkan kepeduliannya terhadap hak warga negara dalam menjalani amanat konstitusional. Sebagaimana termaktub dalam Pasal 28 H Undang-Undang Dasar Tahun 1945, bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan perlindungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah library research, denagn metode kualitatif, agar dapat memuat hasil studi dari pengumpulan data-data literasi dari kepustakaan maupun jurnal ilmiah. Oleh karenanya, penggunaan metode library research dan kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan kajian atas suatu fenomena dan yang lebih komprehensif dan Dengan penelitian ini akan dikaji untuk menemukan alasan hukum dari pemerintah dalam kasus ganja medis di Indonesia. Masalah-masalah tersebut kemudian akan dianalisis menggunakan metode deskriptif analitis dengan untuk menemukan konsep-konsep baru terkait legalisasi ganja medis di Indonesia. Studi ini menunjukkan bahwa ganja medis akan mungkin memiliki potensi legal di masa depan. Urgensi ini juga didemonstrasikan oleh kemauan politik Majelis Ulama Indonesia dan Kementerian Kesehatan. Dari penelitian ini diharapkan akan memberikan rekomendasi terkait wawasan pendidikan yang tepat tentang ganja medis dan potensi legalisasi di masa depan.