Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Atma Inovasia

Pelatihan dan Pendampingan Prapanen, Panen dan Pascapanen kepada Petani Jahe Area Paroki Boro, Kabupaten Kulon Progo junedi, sendy; Ines Septi Arsiningtyas; P Kianto Atmodjo; Exsyupransia Mursyanti; Boy Rahardjo Sidharta; Stefani Santi Widhiastuti
Jurnal Atma Inovasia Vol. 3 No. 5 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v3i5.7594

Abstract

Paroki Santa Theresia Lisieux (STL) Boro terletak pada area pengembangan pariwisata sehingga berpotensi menjadi desa wisata dengan amenitas khas berupa jahe emprit. Produksi jahe pada area ini memiliki keterbatasan kuantitas, kontinuitas, dan kualitas karena minimnya pengetahuan dan ketrampilan petani dalam penanaman dan pemeliharaan tanaman serta pengolahan rimpang jahe menjadi produk jadi. Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta memberikan pelatihan dan pendampingan untuk memperbaiki pengetahuan dan ketrampilan petani jahe di area Paroki STL Boro. Pelatihan dan pendampingan dibagi menjadi tujuh kali pertemuan yang terdiri dari sosialisasi dan evaluasi pengetahuan dalam bentuk kuesioner, dilanjutkan dengan pelatihan tentang prapanen, panen, pascapanen primer dan sekunder, serta yang terakhir adalah evaluasi berupa diskusi dan kuesioner. Topik pertemuan pascapanen sekunder terdiri dari pembuatan produk kesehatan (serbuk jahe instan) dan produk kosmetik (lulur jahe). Hasil analisis data kuesioner secara semikuantitatif menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan petani sebesar 75% antara sebelum dan sesudah pelatihan. Dengan adanya pelatihan, petani di Paroki STL Boro mampu menghasilkan produk jahe instan yang telah dipasarkan secara terbatas.
Pelatihan Guru Biologi dan Siswa SD-SMA/SMK di Pontianak untuk Meningkatkan Pengalaman Belajar di Bidang Bioteknologi Mursyanti, Exsyupransia; Stefani Santi Widhiastuti; Dewi Retnaningati
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.709 KB) | DOI: 10.24002/jai.v2i1.4624

Abstract

 Abstract — Pontianak is the center of education in the province of West Kalimantan. In the implementation of education and learning, the interaction between competent teachers and active students can improve the quality of education. Therefore, a service activity was made that aims to ensure quality educational services in accordance with the times. This service activity is entitled Training and Assistance for Biology Teachers and Elementary-SMA/SMK Students at Karya Yosep Elementary School, St. Peter's Middle/High School, St. Mary's Vocational School with the theme Biotechnology and its Applications for the Welfare of Human Life. The method used is contextual learning which is packaged with a webinar model which includes 2 sessions, namely the delivery of material and discussion sessions. This activity is divided into 3 stages, namely the preparation, implementation, and evaluation stages. Overall, the activity went smoothly. This activity can increase the knowledge of Biology teachers and students in partner schools about the field of biotechnology, and participants can practice and apply the material received in everyday life. More than 85% of the participants from the group of teachers, elementary-junior high school students, and high school/vocational school students thought that the material provided was in accordance with the needs.Keywords — training, teachers, students, biotechnology.
Pelatihan Pengolahan Produk dari Bunga Mawar pada Masyarakat di Kawasan Sapuangin, Merapi, Klaten Widhiastuti, Stefani Santi; Mursyanti, Exsyupransia; Sidharta, Bernardus Boy Rahardjo; Atmodjo, Patricius Kianto; Junedi, Sendy; Arsiningtyas, Ines Septi; To'bungan, Nelsiani
Jurnal Atma Inovasia Vol. 3 No. 6 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v3i6.8082

Abstract

Roses are one of the commodities in the Sapuangin area, Pemalang, Klaten. The fluctuating selling price and short shelf life make fresh roses only a secondary product. Therefore, a training is needed to process rose flowers into products with high economic value and longer shelf life. This community service aims to enhance the community's knowledge in processing various products from rose flowers. The activities include survey, socialization, training implementation, and evaluation. The training consists of 7 topics from June to July 2023, where participants receive oral explanations and practical demonstrations of the materials provided. The evaluation includes assessing the participants' knowledge through questionnaires given at the beginning and end of the community service, as well as satisfaction evaluation. The entire community service runs smoothly, with participants able to practice making raw materials, solid soap, bath salts, aromatherapy candles, rosewater, and hand sanitizer. Participants also learn about the different types of roses. The average score of the questionnaires from 15 respondents before the training was 21.33 ± 2.61, increasing by 53.49% to 32.74 ± 3.90 from 19 respondents. 68.42% of participants expressed very satisfied, and 31.58% expressed satisfied with participating in the community service activities. In conclusion, the community service has improved the knowledge and skills of the Sapuangin Village community in creating products from rose flowers that have higher economic value and longer shelf life. Keywords — roses, soap, candles, hand sanitizer, rosewater   Abstrak— Mawar merupakan salah satu komoditi di kawasan Sapuangin, Pemalang, Klaten. Harga jual yang tidak menentu dan masa simpan pendek menyebabkan mawar segar hanya menjadi produk sampingan. Oleh karena itu diperlukan kegiatan pelatihan pengolahan bunga mawar menjadi produk dengan nilai ekonomis tinggi dan masa simpan panjang. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengolah bunga mawar menjadi berbagai macam produk. Kegiatan meliputi tahap survey, sosialisasi, pelaksanaan pelatihan, dan evaluasi. Pelatihan terdiri dari 7 materi mulai Juni-Juli 2023, dimana peserta diberi penjelasan secara lisan dan mempraktekkan secara langsung materi yang diberikan. Evaluasi meliputi evaluasi tingkat pengetahuan melalui kuesioner yang diberikan di awal dan di akhir kegiatan pengabdian, serta evaluasi kepuasan. Seluruh kegiatan pengabdian berjalan lancar, peserta dapat mempraktekkan pembuatan simplisia, sabun padat, garam mandi, lilin aromaterapi, air mawar dan handsanitizer. Peserta juga mengetahui jenis-jenis bunga mawar. Nilai rata-rata kuesioner dari 15 responden sebelum pelatihan adalah 21,33 ± 2,61, meningkat sebesar 53,49% menjadi 32,74 ± 3,90 dari 19 responden. 68,42% peserta menyatakan sangat puas dan 31,58% menyatakan puas mengikuti kegiatan pengabdian. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat Desa Sapuangin dalam membuat produk dari bunga mawar yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dengan masa simpan panjang.   
Pelatihan propagasi anggrek skala rumah tangga kepada kelompok wisata di kawasan Sapuangin, Merapi, Klaten Mursyanti, Exsyupransia; Nelsiani To’bungan; Pantalea Edeilweiss Vitara; Bernardus Boy Rahardjo Sidharta; Patricius Kianto Atmodjo; Sendy Junedi; Stefani Santi Widhiastuti
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sapuangin area is one of supporting areas for Mount Merapi National Park (TNGM). The endemic Merapi orchid is widely cultivated by people in the Sapuangin, using conventional cultivation. Sapuangin’s youth, who are members of a tourism group (POKWIS) have never received training regarding orchid propagation using in vitro culture principles. This is important to support orchid conservation activities carried out by POKWIS in the Sapuangin greenhouse. Based on requests from the community, lecturers and educational laboratory staff concentrating on Technobio-Industrial Studies, Faculty of Biotechnology, Universitas Atma JayaYogyakarta, provided a series of training on in vitro orchid culture, for household scale. This activity is expected to provide knowledge and skills regarding orchid cultivation techniques for the community. The activity was held on 12-20 December 2023. The training activity was divided into several topics, namely introduction to orchid types and their uses, principles of in vitro orchid culture, introduction to tools, methods for sterilizing and sowing orchid seeds, pollination/pollination, overplanting, and acclimatization. The training carried out can provide additional knowledge for the community regarding in vitro orchid cultivation techniques. The implementation of the training was considered very useful and by community needs, the training resource was competent, the implementation time was by the plan, and was supported by complete facilities and infrastructure. The community hopes for ongoing guidance and assistance regarding orchid propagation in the future.
Pelatihan Guru Biologi dan Siswa SD-SMA/SMK di Pontianak untuk Meningkatkan Pengalaman Belajar di Bidang Bioteknologi Mursyanti, Exsyupransia; Stefani Santi Widhiastuti; Dewi Retnaningati
Jurnal Atma Inovasia Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v2i1.4624

Abstract

 Abstract — Pontianak is the center of education in the province of West Kalimantan. In the implementation of education and learning, the interaction between competent teachers and active students can improve the quality of education. Therefore, a service activity was made that aims to ensure quality educational services in accordance with the times. This service activity is entitled Training and Assistance for Biology Teachers and Elementary-SMA/SMK Students at Karya Yosep Elementary School, St. Peter's Middle/High School, St. Mary's Vocational School with the theme Biotechnology and its Applications for the Welfare of Human Life. The method used is contextual learning which is packaged with a webinar model which includes 2 sessions, namely the delivery of material and discussion sessions. This activity is divided into 3 stages, namely the preparation, implementation, and evaluation stages. Overall, the activity went smoothly. This activity can increase the knowledge of Biology teachers and students in partner schools about the field of biotechnology, and participants can practice and apply the material received in everyday life. More than 85% of the participants from the group of teachers, elementary-junior high school students, and high school/vocational school students thought that the material provided was in accordance with the needs.Keywords — training, teachers, students, biotechnology.
Pelatihan dan Pendampingan Prapanen, Panen dan Pascapanen kepada Petani Jahe Area Paroki Boro, Kabupaten Kulon Progo junedi, sendy; Ines Septi Arsiningtyas; P Kianto Atmodjo; Exsyupransia Mursyanti; Boy Rahardjo Sidharta; Stefani Santi Widhiastuti
Jurnal Atma Inovasia Vol. 3 No. 5 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v3i5.7594

Abstract

Paroki Santa Theresia Lisieux (STL) Boro terletak pada area pengembangan pariwisata sehingga berpotensi menjadi desa wisata dengan amenitas khas berupa jahe emprit. Produksi jahe pada area ini memiliki keterbatasan kuantitas, kontinuitas, dan kualitas karena minimnya pengetahuan dan ketrampilan petani dalam penanaman dan pemeliharaan tanaman serta pengolahan rimpang jahe menjadi produk jadi. Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta memberikan pelatihan dan pendampingan untuk memperbaiki pengetahuan dan ketrampilan petani jahe di area Paroki STL Boro. Pelatihan dan pendampingan dibagi menjadi tujuh kali pertemuan yang terdiri dari sosialisasi dan evaluasi pengetahuan dalam bentuk kuesioner, dilanjutkan dengan pelatihan tentang prapanen, panen, pascapanen primer dan sekunder, serta yang terakhir adalah evaluasi berupa diskusi dan kuesioner. Topik pertemuan pascapanen sekunder terdiri dari pembuatan produk kesehatan (serbuk jahe instan) dan produk kosmetik (lulur jahe). Hasil analisis data kuesioner secara semikuantitatif menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan petani sebesar 75% antara sebelum dan sesudah pelatihan. Dengan adanya pelatihan, petani di Paroki STL Boro mampu menghasilkan produk jahe instan yang telah dipasarkan secara terbatas.
Pelatihan Pengolahan Produk dari Bunga Mawar pada Masyarakat di Kawasan Sapuangin, Merapi, Klaten Widhiastuti, Stefani Santi; Mursyanti, Exsyupransia; Sidharta, Bernardus Boy Rahardjo; Atmodjo, Patricius Kianto; Junedi, Sendy; Arsiningtyas, Ines Septi; To'bungan, Nelsiani
Jurnal Atma Inovasia Vol. 3 No. 6 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v3i6.8082

Abstract

Roses are one of the commodities in the Sapuangin area, Pemalang, Klaten. The fluctuating selling price and short shelf life make fresh roses only a secondary product. Therefore, a training is needed to process rose flowers into products with high economic value and longer shelf life. This community service aims to enhance the community's knowledge in processing various products from rose flowers. The activities include survey, socialization, training implementation, and evaluation. The training consists of 7 topics from June to July 2023, where participants receive oral explanations and practical demonstrations of the materials provided. The evaluation includes assessing the participants' knowledge through questionnaires given at the beginning and end of the community service, as well as satisfaction evaluation. The entire community service runs smoothly, with participants able to practice making raw materials, solid soap, bath salts, aromatherapy candles, rosewater, and hand sanitizer. Participants also learn about the different types of roses. The average score of the questionnaires from 15 respondents before the training was 21.33 ± 2.61, increasing by 53.49% to 32.74 ± 3.90 from 19 respondents. 68.42% of participants expressed very satisfied, and 31.58% expressed satisfied with participating in the community service activities. In conclusion, the community service has improved the knowledge and skills of the Sapuangin Village community in creating products from rose flowers that have higher economic value and longer shelf life. Keywords — roses, soap, candles, hand sanitizer, rosewater   Abstrak— Mawar merupakan salah satu komoditi di kawasan Sapuangin, Pemalang, Klaten. Harga jual yang tidak menentu dan masa simpan pendek menyebabkan mawar segar hanya menjadi produk sampingan. Oleh karena itu diperlukan kegiatan pelatihan pengolahan bunga mawar menjadi produk dengan nilai ekonomis tinggi dan masa simpan panjang. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengolah bunga mawar menjadi berbagai macam produk. Kegiatan meliputi tahap survey, sosialisasi, pelaksanaan pelatihan, dan evaluasi. Pelatihan terdiri dari 7 materi mulai Juni-Juli 2023, dimana peserta diberi penjelasan secara lisan dan mempraktekkan secara langsung materi yang diberikan. Evaluasi meliputi evaluasi tingkat pengetahuan melalui kuesioner yang diberikan di awal dan di akhir kegiatan pengabdian, serta evaluasi kepuasan. Seluruh kegiatan pengabdian berjalan lancar, peserta dapat mempraktekkan pembuatan simplisia, sabun padat, garam mandi, lilin aromaterapi, air mawar dan handsanitizer. Peserta juga mengetahui jenis-jenis bunga mawar. Nilai rata-rata kuesioner dari 15 responden sebelum pelatihan adalah 21,33 ± 2,61, meningkat sebesar 53,49% menjadi 32,74 ± 3,90 dari 19 responden. 68,42% peserta menyatakan sangat puas dan 31,58% menyatakan puas mengikuti kegiatan pengabdian. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat Desa Sapuangin dalam membuat produk dari bunga mawar yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dengan masa simpan panjang.   
Pelatihan propagasi anggrek skala rumah tangga kepada kelompok wisata di kawasan Sapuangin, Merapi, Klaten Mursyanti, Exsyupransia; Nelsiani To’bungan; Pantalea Edeilweiss Vitara; Bernardus Boy Rahardjo Sidharta; Patricius Kianto Atmodjo; Sendy Junedi; Stefani Santi Widhiastuti
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i3.8912

Abstract

Sapuangin area is one of supporting areas for Mount Merapi National Park (TNGM). The endemic Merapi orchid is widely cultivated by people in the Sapuangin, using conventional cultivation. Sapuangin’s youth, who are members of a tourism group (POKWIS) have never received training regarding orchid propagation using in vitro culture principles. This is important to support orchid conservation activities carried out by POKWIS in the Sapuangin greenhouse. Based on requests from the community, lecturers and educational laboratory staff concentrating on Technobio-Industrial Studies, Faculty of Biotechnology, Universitas Atma JayaYogyakarta, provided a series of training on in vitro orchid culture, for household scale. This activity is expected to provide knowledge and skills regarding orchid cultivation techniques for the community. The activity was held on 12-20 December 2023. The training activity was divided into several topics, namely introduction to orchid types and their uses, principles of in vitro orchid culture, introduction to tools, methods for sterilizing and sowing orchid seeds, pollination/pollination, overplanting, and acclimatization. The training carried out can provide additional knowledge for the community regarding in vitro orchid cultivation techniques. The implementation of the training was considered very useful and by community needs, the training resource was competent, the implementation time was by the plan, and was supported by complete facilities and infrastructure. The community hopes for ongoing guidance and assistance regarding orchid propagation in the future.