Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Respon Populasi Asal Cendana (Santalum album L) terhadap Serangan Embun Jelaga Fiani, Ari; Yuliah, Yuliah -; Hadiyan, Yayan
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 14, No 1 (2017): Proceeding Biology Education Conference
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Black Mildew attacks have been suspected to disturb the growth of Sandalwood (Santalum album) ex situ conservation in GunungKidul, as this disease can inhibit the process of photo synthesis. The origins of Sandalwood's population collected in 2005 are expected to have variety of resistance to the attack. Research has been undertaken to know the impact of black mildew on two observation period that is in rainy season and dry season. The data were collected with 100% sampling intensity in 4 population of sandalwood from 4 replications. The results showed that the intensity of black mildew in the rainy season ranged from 59.34% (Timor Tengah Utara) to 87.86% (Sumba). In June when the rainfall started to decrease, the intensity of black mildew attacks ranged between 51.34% (Belu) to 72.83% (Sumba). The Sumba population has the lowest resistance compared to Belu and Rote populations. The variation in the severity of black mildew is not related to the origin of the population, but due to leaf age.
Status Kesehatan Tegakan Konservasi Ex Situ Cendana (Santalum Album Linn.) Umur 11 Tahun di KHDTK Watusipat, Gunung Kidul Yuliah, Y; Fiani, Ari; Haryjanto, Liliek
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2017: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.399 KB)

Abstract

Cendana merupakan salah satu jenis asli Indonesia yang termasuk dalam kategorirentan (vulnerable). Upaya konservasi cendanaselama ini masih menemui kendala rendahnya tingkat keberhasilan hidup, salah satunya karena faktor hama dan penyakit yangmenyerang tanaman. Oleh karena itu perlu dilakukan monitoring kesehatan tegakan secara periodik untuk membantu menekanresiko kerusakan melalui pengambilan kebijakan dan penerapan tindakan silvikultur yang tepat. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui status kesehatan tanaman cendana umur 11 tahun di KHDTK Watusipat, Gunungkidul yang meliputipersentase hidup, jenis serangan hama penyakit, dan Nilai Indek Kesehatan tegakan. Evaluasi pada 4 provenan dilakukan denganintensitas sampling 100% menggunakan panduan Forest Health Monitoring (FHM). Hasil pengamatan menunjukkan, presentasekeberhasilan tumbuh tanaman cendana cukup tinggi (78,33%), dengan Nilai Indek Kerusakan (NIK) sebesar3,33 (kategori sehat).Kondisi kerusakan yang terjadi berupa kekeringan pada tajuk (94,68%), embun jelaga (81,38%), liana (32,45%), bekicot (13,83),rayap (13,30%), ulat (5,32%) dan badan buah jamur (0,53%). Peringkat provenan berdasarkan NIK terendah adalah Sumba, Belu,Rote dan Timor Tengah Utara. Beberapa tindakanmekanis dana sanitasi lingkungan yang disarankan yaitu: pembersihan semaksepanjang jalur tanam serta memotong dan membakar bagian cabang yang terdapat badan jamur. Pengendalian hama danpenyakit secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan pestisida.
Status Kesehatan Tegakan Konservasi Ex Situ Cendana (Santalum album Linn.) Umur 11 Tahun di KHDTK Watusipat, Gunung Kidul Yuliah, Y; Fiani, Ari; Haryjanto, Liliek
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1147.671 KB)

Abstract

Cendana merupakan salah satu jenis asli Indonesia yang termasuk dalam kategori rentan (vulnerable). Upaya konservasi cendana selama ini masih menemui kendala rendahnya tingkat keberhasilan hidup, salah satunya karena faktor hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Oleh karena itu perlu dilakukan monitoring kesehatan tegakan secara periodik untuk membantu menekan resiko kerusakan melalui pengambilan kebijakan dan penerapan tindakan silvikultur yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status kesehatan tanaman cendana umur 11 tahun di KHDTK Watusipat, Gunung kidul yang meliputi persentase hidup, jenis serangan hama penyakit, dan Nilai Indek Kesehatan tegakan. Evaluasi pada 4 provenan dilakukan dengan intensitas sampling 100% menggunakan panduan Forest Health Monitoring (FHM). Hasil pengamatan menunjukkan, presentase keberhasilan tumbuh tanaman cendana cukup tinggi (78,33%), dengan Nilai Indek Kerusakan (NIK) sebesar 3,33 (kategori sehat). Kondisi kerusakan yang terjadi berupa kekeringan pada tajuk (94,68%), embun jelaga (81,38%), liana (32,45%), bekicot (13,83), rayap (13,30%), ulat (5,32%) dan badan buah jamur (0,53%). Peringkat provenan berdasarkan NIK terendah adalah Sumba, Belu, Rote dan Timor Tengah Utara. Beberapa tindakan mekanis dana sanitasi lingkungan yang disarankan yaitu: pembersihan semak sepanjang jalur tanam serta memotong dan membakar bagian cabang yang terdapat badan jamur. Pengendalian hama dan penyakit secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan pestisida.
Partisipasi Masyarakat dalam Penyelamatan dan Pengelolaan Sumberdaya Genetik Tanaman Hutan Hadiyan, Yayan; Fiani, Ari
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.97 KB)

Abstract

Masyarakat sekitar hutan adalah salah satu pihak kunci yang sangat penting dalam upaya penyelamatan dan pengelolaan Sumberdaya genetik tanaman hutan (SDGTH). Namun demikian, kesadaran dan akses untuk melakukan hal tersebut memerlukan dorongan dan fasilitasi. Idealnya, hutan menyediakan limpahan sumberdaya genetik, tetapi beberapa fakta menunjukan areal hutan mengalami kerusakan berat karena berbagai tekanan, sehingga ketersediaan sumberdaya genetik menjadi terancam. Otoritas pemerintah tidak bisa sepenuhnya dapat mengendalikan degradasi ini, oleh karena itu partisipasi masayarakat menjadi sangat penting untuk mendukungnya. Plot percobaan telah dilakukan untuk memformulasikan bentuk partisipasi masyarakat dalam penyelamatan SDGTH di Kabupaten Cilacap dan Gunung Kidul sejak tahun 2006. Membangun kesadaran, kelembagaan dan introduksi pendekatan baru dalam konservasi dengan mengaplikasikan management tanaman kehutanan-pertanian (agroforestry) telah diformulasikan untuk menjadi paket partisipasi dan pendekatan yang lebih menarik. Pengalaman dan Pembelajaran tersebut sudah saatnya disebarluaskan.
Inventarisasi Jenis Hama yang Menyerang Bibit Kayu Kuku (Pericopsis mooniana) Umur 1 Tahun di Persemaian Fiani, Ari; Yuliah, Y; Pamungkas, Tri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.599 KB)

Abstract

Kayu kuku (Pericopsis mooniana Thw.) merupakan salah satu jenis lokal Sulawesi yang juga ditemukan pada beberapa lokasi seperti Kalimantan, Sumatera dan Papua. Informasi tentang aspek silvikultur kayu kuku belum banyak ditemukan, diantaranya tentang keberadaan jens-jenis hama pada kayu kuku di tingkat semai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis hama yang menyerang tiga populasi kayu kuku di tingkat semai, yakni populasi Cagar Alam Lamedai, populasi Hutan Alam Tanggetada dan populasi Pulau Laut Kalimantan Selatan. Inventarisasi dan identifikasi jenis hama pada kayu kuku di tingkat semai memperlihatkan bahwa jenis-jenis hama yang menyerang bibit kayu kuku adalah Belalang (Valanga sp.); ulat pelipat daun (larva Sylepta sp.) dan penggerek batang (larva Zeuzera coffeae). Intensitas serangan belalang masing masing populasi (CA Lamedai, Hutan Alam Tanggetada dan Pulau Laut, Kalimantan Selatan berturut-turut adalah sebesar 28,41 %; 21,42 % dan 23,07 %. Sedangkan intensitas serangan ulat penggulung daun hanya di temukan pada populasi CA Lamedai dan Hutan Alam Tanggetada berturut-turut sebesar 2,74 %; 1,22 %. Hama penggerek batang hanya ditemukan pada populasi Hutan Alam Tanggetada sebesar 1,65 %.
Strategi Pemuliaan Kemenyan Bulu (Styrax benzoine var hiliferum) Jayusman, J; Fiani, Ari
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.658 KB)

Abstract

Standard harga getah kemenyan sampai saat ini masih bertumpu kelas mutu berdasarkan bentuk, besar butiran dan warna getah. Kondisi tersebut menyebabkan nilai getah kemenyan bulu (Styrax benzoine var hiliferum) yang memiliki bentuk dan warna getah pada kelas medium memiliki nilai jual lebih rendah jika dibandingkan kualitas getah kemenyan Durame (Styrax benzoine var dryand) dan kemenyan Toba (Styrax paralleloneurum Perk). Upaya perbaikan standard harga getah berbasis kandungan asam sinamat hingga saat ini masih terus digulirkan untuk keadilan nilai jual getah di masyarakat. Asam sinamat merupakan komponen utama getah kemenyan, sehingga kadar asam sinamat menjadi unsur utama untuk pengelompokan kualitas getah baru diikuti sifat – sifat lainnya seperti kadar kotoran, kadar abu dan titik leleh. Kandungan asam sinamat kemenyan bulu sebesar 15,4% dan dalam SNI:7940 termasuk kelas Mutu C. Kualitas mutu tersebut masih dapat ditingkatkan melalui perbaikan kualitas getah dan produksi getah melalui perbaikan manajemen budidaya dengan menggunakan benih unggul dan penerapan silvikultur intensif. Peran pemuliaan pohon dalam upaya tersebut sangat penting diintegrasikanmelaluipenetapan (1) strategi breeding yang tepat, (2) penerapan metode breeding yang mudah dilakukan serta (3) penerapan teknik breeding yang secara operasional dijamin dapat dipenuhi. Kegiatan pemuliaan tanaman merupakan solusi yang cukup prospektif untuk dikembangkan, mengingat telah ditemukannya beberapa kandidat pohon induk dengan produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata.Rekomendasi dalam bentuk bagan alir strategi breeding Styrax benzoine var hiliferumberbasis optimalisasi kandungan asam sinamat secara spesifik ditetapkan, dan menjadi baseline data(data pijakan) bagi tim pemulia dalam operasionalnya.