Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Fenologi Bunga Zinnia sp dan Potensinya Sebagai Refugia Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum) HARAHAP, WAHYUNI UMAMI; Fadhillah, Wizni; Intan, Dian Retno
Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ah.v4i2.9092

Abstract

Budidaya tanaman cabai di Indonesia saat ini sangat bergantung terhadap penggunaan pestisida sintetik.  Pestisida sintetik sangat buruk terhadap kelestarian lingkungan seperti berkurangnya jumlah dan jenis musuh alami. Kondisi tersebut mendorong penemuan teknik pengendalian hama dan penyakit yang lebih ramah lingkungan seperti penggunaan refugia. Refugia yang sering digunakan adalah Zinnia sp. Namun morfologi Zinnia sp belum banyak diketahui terutama tentang penologi bunga sehingga sulit menentukan waktu penanaman yang tepat agar efektif dalam mengendalikan hama. Hal ini yang menjadi dasar dilakukannya penelitian penggunaan refugia Zinnia sp pada tanaman cabai.  Penelitian ini dilakukan dengan penanaman refugia Zinnia sp sebanyak 20 tanaman di setiap pinggir bedengan. Pengamatan dilakukan dengan mengamati perkembangan bunga Zinnia sp setiap hari serta mengidentifikasi hama dan musuh alami.  Berdasarkan hasil pengamatan diketahui serangga menyukai bunga Zinnia sp pada fase X sampai XII. Hama yang ditemukan pada lahan adalah orong-orong (Gryllotalpa sp.), lalat pengorok daun (Liriomyza sp.), kutu kebul (Aphis craccivora), trips (Thrips spp.), tungau (P. latus), lalat buah (Bactrocera spp.). Musuh alami  yang ditemukan pada lahan adalah Hemiptarsenus varicornis, Eriborus argenteopilosus, Menochilus sexmaculatus. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah Zinnia memiliki potensi yang tinggi untuk digunakan sebagai refugia dan penanaman Zinnia sp sebaiknya dilakukan satu bulan lebih awal dari penanaman cabai.
Uji Perbandingan Warna Perangkap Likat Terhadap Populasi Hama Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) di Lahan Organik, Selangor Zahri, Dava Arindra; Fadhillah, Wizni; Sjafni Suherman, Farah Huda Binti
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 28, No 1 (2025)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v28i1.21472

Abstract

Cabai (Capsicum annuum L.)  merupakan tanaman hortikultura  yang mengandung capsaicin, senyawa kimia yang bertanggung jawab atas rasa pedasnya. Cabai diperkenalkan ke Indonesia pada abad ke-15 oleh pelaut Portugis. Saat ini, cabai banyak digunakan di rumah tangga, restoran, dan industri sebagai bahan makanan, bumbu. Penelitian dilaksanakan di lahan cabai organik terpadu Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI) pada tanggal 1 - 21 September 2024. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi keragaman hama, populasi hama dan persentase hama utama yang terperangkap. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Perangkap ikat biru dan kuning, diberi tanda dengan berbagai macam tanda yang disesuaikan dengan ordo hama tersebut. Kemudian dihitung jumlah hama sesuai dengan ordo yang telah diberikan tanda pada masing- masing perangkap likat. Perangkap berwarna kuning dan biru yang mampu menarik dan menangkap berbagai jenis serangga yang dijadikan untuk indikator jenis serangga yang berada di pertanaman jenis hortikultura dan tanaman tahunan. Hama pada tanaman cabai (Capsicum annuum L.) terdiri dari beberapa hama seperti trips, kutu daun dan kutu kebul. Tidak hanya ada hama utama pada tanaman cabai (Capsicum annuum L) tapi sudah ada jenis lainnya yang berada pada perangkat likat yang digunakan. Banyaknya jumlah tangkapan pada perangkap biru  karena warna biru lebih peka terhadap mata pada serangga seperti trips, kutu daun, kutu kebul dan serangga lainnya.
Aplikasi Bakteri Endosimbion Rayap Macrotermes gilvus Hagen dalam Mendekomposisi Berbagai Jenis Kayu dan Tanah Mineral Susanti, Rini; Fadhillah, Wizni; Hanif, Andini
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 27, No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v27i1.16705

Abstract

Rayap adalah sekelompok serangga eusosial yang menampung konsorsium bakteri aerobik, anaerobik, dan mikroaerofilik yang bertanggung jawab atas degradasi selulosa dan hemiselulosa serta bermanfaat bagi organisme inangnya. Kemampuan rayap dalam mencerna lignoselulosa 74-99%. Rayap mempunyai potensi dalam mendegradasi dengan bakteri yang terdapat di dalam tubuh rayap baik di usus atau pun pencernaan nya. Bakteri didalam tubuh rayap dapat mencerna selulosa lebih besar 65% dibandingkan dengan bakteri yang terdapat pada cacing tanah, ulat bulu dalam bentuk kertas filter. Bakteri yang terdapat di usus rayap Macrotermes gilvus Hagen sangat  berperan pada proses degradasi bahan organik  yang ada di alam. Tujuan dari penelitian adalah melihat kemampuan bakteri dari perut rayap Macrotermes gilvus Hagen dalam mendegradasi media pakan rayap dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan faktor pertama yaitu konsentrasi starter bakteri terdiri dari kontrol, 40%, 50% dan 60 %, sedangkan faktor kedua adalah faktor media dekomposisi rayap diantaranya kayu kelapa sawit, kayu karet, kayu mahoni dan tanah mineral. Parameter yang diamati yaitu pengukuran ph, kelembaban, dan suhu, ratio c/n, jumlah bakteri per satu gram media yang digunakan. Hasil yang didapat di penelitan ini adalah perlakuan starter 60%  mampu mendekomposisi berbagai jenis kayu dan tanah mineral memberikan pengaruh nyata pada parameter berat media kayu dan tanah mineral dengan hasil rataan terbaik pada media kayu kelapa sawit (948.42 gr), dengan pH 5,3-6,89, RH  74-98 dan suhu 26-29,40C.
DIAGNOSTIK AWAL PATOGEN FUNGI DI AREA PERMAKULTUR BUKIT KOR, TERENGGANU, MALAYSIA Tarigan, Selvia Elsania Br.; Fadhillah, Wizni; Mohammed Sidique, Siti Nordahliawate
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3817

Abstract

Permaculture is a type of agricultural system that requires a certain design process to make the agricultural system more sustainable. Plants in the permaculture area are attacked by diseases caused by plant disruptors carrying diseases, namely Phytopthora sp. Colletotrichum sp. Curvularia sp. Bipolaris sp. and Pestalotiopsis sp. the symptoms of the disease are leaf blight, black spots, leaf spots, and brown spots due to the influence of irregular weather factors. This study was conducted at the Laboratory of Pests, Diseases and Microbial Biotechnology (LAPDiM) and at the kor hill field of the Faculty of Fisheries and Food Science, Universiti Malaysia Terengganu on September 13-21, 2023. Observations of disease symptoms were made in the bukit kor permaculture area of Universiti Malaysia Terengganu. Data collection was done using descriptive qualitative method, looking at the cause of the disease, the level of attack and the symptoms caused. Keywords: Bipolaris. Colletotrichum . Curvularia . Pestalotiopsis, PhytopthoraINTISARI Permakultur merupakan salah satu jenis sistem pertanian yang membutuhkan proses desain tertentu untuk menjadikan sistem pertanian tersebut lebih berkelanjutan. Tanaman di area permakultur terserang penyakit yang disebabkan oleh organisme pengganggu tanaman pembawa penyakit yaitu Phytopthora sp. Colletotrichum sp. Curvularia sp. Bipolaris sp. dan Pestalotiopsis sp. gejala penyakit yang ditimbulkan berupa hawar daun, bintik hitam, bercak daun, dan bintik coklat dikarenakan pengaruh faktor cuaca yang tidak beraturan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hama, Penyakit dan Bioteknologi Mikroba (LAPDiM) dan di lahan Bukit Kor Fakultas Perikanan dan Ilmu Pangan, Universiti Malaysia Terengganu pada 13-21 September 2023. Pengamatan gejala penyakit dilakukan di kawasan permakultur Bukit Kor Universiti Malaysia Terengganu. Pengumpulan data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif, melihat penyebab penyakit, tingkat seangan, dan  gejala yang ditimbulkan. Kata kunci: Bipolaris. Colletotrichum . Curvularia . Pestalotiopsis, Phytopthora 
EKSPLORASI AGEN PENGENDALIAN HAYATI HAMA INVASIF Spodoptera frugiperda J.E SMITH (LEPIDOPTERA: NOCTUIDAE) PADA TANAMAN JAGUNG DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Nurhajijah, Nurhajijah; Harahap, Wahyuni Umami; Fadhillah, Wizni; Gurning, Riris Nadia Syafrilia
Agrika Vol. 18 No. 1 (2024)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v18i1.5254

Abstract

Jagung merupakan salah satu komoditi pangan di Indonesia. Salah satu sentra produksi jagung di Indonesia adalah Provinsi Sumatera Utara. Bulan Juli 2022 terjadi surplus produksi jagung di Sumatera Utara, tetapi terdapat masalah dalam proses budidaya tanaman jagung, di antaranya adalah serangan ulat grayak Spodoptera frugiperda. Pengendalian ulat grayak selama ini menggunakan insektisida kimia. Penggunaan insektisida kimia yang terus-menerus memberikan dampak negatif bagi lingkungan, tanaman maupun kesehatan manusia. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi jenis dan populasi musuh alami hama S. frugiperda yang menyerang tanaman jagung. Penelitian menggunakan metode koleksi secara aktif (metode jelajah) dan pasif. Koleksi secara aktif dilakukan dengan pengambilan secara langsung menggunakan jaring serangga dan pengamatan langsung. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan jaring ayun pada setiap tanaman contoh yang ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agen pengendali hayati berupa predator yang ditemukan di lapangan total sebanyak 259 ekor, dengan rincian 27 ditemukan pada pengamatan dari jaring serangga dan 232 dari pengamatan langsung. Indeks keanekaragaman pengamatan menggunakan jaring dan pengamatan langsung tergolong sedang; indeks dominasi pengamatan menggunakan jaring tergolong rendah, sedangkan pada pengamatan langsung tergolong tinggi stabil; sementara indeks kemerataan tergolong tinggi stabil. Paederus sp. ditemukan di lahan dengan populasi yang tinggi.  ABSTRACTCorn is one of the food commodities in Indonesia, with North Sumatra Province as one of its production centers in Indonesia. In July 2022, there was a surplus of corn yield in North Sumatra, but there were problems in the corn cultivation process, including attacks by armyworms (Spodoptera frugiperda). Control of armyworms has ordinarily used chemical insecticides. But, continuous use of chemical insecticides has negative impacts on environment, plants and human health. The aim of the research is to explore the types and populations of natural enemies of the S. frugiperda pest that attack corn plants. The research uses active (exploration method) and passive collection methods. Active collection was carried out by direct collection using insect nets and direct observation. Data collection was carried out using a swing net on each specified sample plant. The research results show that a total of 259 biological control agents in the form of predators were found in the field, with details of 27 found from observations from insect nets and 232 from direct observation. The diversity index for observations using nets and direct observations is moderate; the dominance index for observations using nets is classified as low, while direct observation is classified as high and stable; while the equality index is relatively high and stable. Paederus sp. were found in areas with high populations. 
PEMANFAATAN SEMUT PREDATOR MYOPOPONE CASTANEA (HYMENOPTERA: FORMICIDAE) UNTUK MENGENDALIKAN HAMA KUMBANG TANDUK ORYCTES RHINOCEROS (COLEOPTERA: SCARABAEIDAE) Widihastuty, Widihastuty; Susanti, Rini; Fadhillah, Wizni
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2020): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v3i2.325-330

Abstract

The coconut rhinoceros beetle Oryctes rhinoceros is one of the key pests in oil palm plantations. Controls carried out by farmers always use insecticides, which can adversely affect the agroecosystem. Community Service Activities carried out to introduce and provide understanding to partner farmers about alternative controls that are more environmentally friendly by utilizing the natural enemies of predator ants Myopopone castanea. The method used in this service is the extension method. The result is that farmers understand that the ants they usually find in their oil palm plantations are friends for oil palm farmers, so their existence must be maintained so that they can benefit the farmers and the oil palm plantation environment.