Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MENGEVALUASI KINERJA PASCA PENGAWETAN DAN PENYIMPANAN UBI JALAR MALAYSIA, VitAto Maulana, Lutvi; Hanif, Andini; Samsiah, Samsiah; Ismawaty, Noor
AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 9, No 1 (2025): Maret
Publisher : Percetakan Umi Toaha Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/agrotek.v9i1.705

Abstract

Sweet potatoes, particularly the VitAto variety, are well-known for their richness in beta-carotene and vitamin C, making them a potential source of nutritious food. However, post-harvest preservation and storage remain significant challenges as they can affect the produce's quality, taste, and nutritional content. Therefore, evaluating the preservation and storage of VitAto sweet potatoes is crucial to extend their shelf life and minimize post-harvest losses, thereby supporting local food security.The objective of this study was to evaluate the post-preservation and storage performance of VitAto sweet potatoes during the storage period. The study employed a quantitative approach to assess the effectiveness of preservation and storage methods. Sweet potato samples were randomly selected based on uniform criteria and preserved using drying, waxing, and natural preservatives. The samples were stored under various conditions (room temperature, refrigeration, humidity, and storage duration) and evaluated based on their physical, chemical, and organoleptic qualities.The results showed that an 8-week storage period caused significant changes in VitAto sweet potatoes. Moisture content decreased, weight loss increased up to 11.28%, and total soluble solids (TSS) rose from 12.08 Brix to 17.46 Brix. The skin color changed, with increased redness (a*) and yellowness (b*), while the flesh color remained stable until week six before lightness (L*) began to decline. The pH values, as well as Chroma and Hue parameters, remained relatively stable. These changes reflect physiological and biochemical processes during storage, providing valuable insights for optimizing shelf life and maintaining the quality of VitAto sweet potatoes
KERAGAMAN SERANGGA PADA TANAMAN KACANG KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus L.) di Bukit Kor, Marang, Terengganu Permana, Mhd Agil; Hanif, Andini; Hashim, Nur Aida
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 11 No. 6 (2024): February
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/fruitset.v11i6.4839

Abstract

Winged bean (Psophocarpus tetragonolobus L.) is a plant that is easy to cultivate in tropical areas. Pests in legume cultivation that damage legume crops are in the coleoptera, orthoptera, hemipteran groups. One of the main insects that can damage legume plants, including winged beans, is the sucking ladybug (Nezara viridula). The aim of this research is to determine the diversity of insects on winged bean plants (Psophocarpus tetragonolobus) in Kor Hill, Marang, Terengganu. The research method was carried out using qualitative methods, this research collected insects on winged bean cultivation plants. This research examines insect body parts, description and classification. The results of this research obtained fruit flies (Bactrocera cucurbitae), house flies (Hydrotaea), green planthoppers (Empoasca sp), koksi beetles (Coccinella transversalis), kerengga (Oecophylla smaragdina) and grasshoppers (Acrida cinerea).
Aplikasi Bakteri Endosimbion Rayap Macrotermes gilvus Hagen dalam Mendekomposisi Berbagai Jenis Kayu dan Tanah Mineral Susanti, Rini; Fadhillah, Wizni; Hanif, Andini
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 27, No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v27i1.16705

Abstract

Rayap adalah sekelompok serangga eusosial yang menampung konsorsium bakteri aerobik, anaerobik, dan mikroaerofilik yang bertanggung jawab atas degradasi selulosa dan hemiselulosa serta bermanfaat bagi organisme inangnya. Kemampuan rayap dalam mencerna lignoselulosa 74-99%. Rayap mempunyai potensi dalam mendegradasi dengan bakteri yang terdapat di dalam tubuh rayap baik di usus atau pun pencernaan nya. Bakteri didalam tubuh rayap dapat mencerna selulosa lebih besar 65% dibandingkan dengan bakteri yang terdapat pada cacing tanah, ulat bulu dalam bentuk kertas filter. Bakteri yang terdapat di usus rayap Macrotermes gilvus Hagen sangat  berperan pada proses degradasi bahan organik  yang ada di alam. Tujuan dari penelitian adalah melihat kemampuan bakteri dari perut rayap Macrotermes gilvus Hagen dalam mendegradasi media pakan rayap dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan faktor pertama yaitu konsentrasi starter bakteri terdiri dari kontrol, 40%, 50% dan 60 %, sedangkan faktor kedua adalah faktor media dekomposisi rayap diantaranya kayu kelapa sawit, kayu karet, kayu mahoni dan tanah mineral. Parameter yang diamati yaitu pengukuran ph, kelembaban, dan suhu, ratio c/n, jumlah bakteri per satu gram media yang digunakan. Hasil yang didapat di penelitan ini adalah perlakuan starter 60%  mampu mendekomposisi berbagai jenis kayu dan tanah mineral memberikan pengaruh nyata pada parameter berat media kayu dan tanah mineral dengan hasil rataan terbaik pada media kayu kelapa sawit (948.42 gr), dengan pH 5,3-6,89, RH  74-98 dan suhu 26-29,40C.
Deteksi Fusarium Patogenik Terbawa Umbi Benih Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium cepa L. group aggregatum) Hanif, Andini; Wiyono, Suryo; Munif, Abdul; Hidayat, Sri Hendrastuti
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v7i1.1567

Abstract

Infeksi patogen tanaman merupakan salah satu penyebab menurunnya produksi bawang merah di Indonesia. Salah satu penyakit utama pada bawang merah adalah busuk pangkal batang yang disebabkan oleh infeksi Fusarium oxysporum. Infeksi Fusarium patogenik pada umbi benih bawang merah dapat menyebabkan kejadian penyakit busuk pangkal batang pada tanaman bawang merah. Oleh karena itu perlu dilakukan uji kesehatan umbi benih, untuk mendeteksi keberadaan Fusarium patogenik pada umbi benih bawang merah. Uji kesehatan umbi benih bawang merah dilakukan dengan menggunakan metode blotter test. Selanjutnya isolat Fusarium yang muncul dari hasil blotter test diuji sifat patogenisitasnya pada umbi dan tanaman bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan Fusarium terbawa umbi benih bawang merah pada beberapa varietas dan sifat patogenisitasnya. Hasil penelitian menunjukkan varietas bawang merah dengan persen infeksi Fusarium tertinggi pada varietas Bima (74,5%) dengan nekrosis basal plate (79%). Hasil uji patogenisitas menunjukkan dari 60 isolat Fusarium diperoleh dari uji blotter test, 46,6% merupakan isolat Fusarium patogenik.