Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN TUBERCULOSIS PADA KELOMPOK RESIKO TINGGI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASAR IKAN KOTA BENGKULU 2016 Surahman, Fery; Pansori, Hartian
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.54 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i1.557

Abstract

Tuberkulosis adalah masalah kesehatan, baik dari segi angka kematian (mortalitas) maupun tingkat kejadian penyakit (morbiditas). Tuberkulosis adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Status kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu lingkungan, perilaku, kesehatan dan keturunan. Dari keempat faktor tersebut, faktor lingkungan dan perilaku merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan TB pada kelompok berisiko tinggi di wilayah Puskesmas Pasar Ikan di Kota Bengkulu pada tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah orang yang tinggal dengan pasien TB di Puskesmas Pasar Ikan di kota Bengkulu, jumlah sampel diambil secara teknis sampel Jenuh. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, analisis data dengan analisis univariat dan bivariat dengan Chi-Square pada α = 0,05%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap memiliki korelasi dengan perilaku pencegahan TB dengan hasil ρ = 0,017 <α = 0,05%, pengetahuan yang terkait dengan perilaku pencegahan TB dengan hasil ρ = 0,046 <α = 0,05% dan jenis kelamin tidak terkait dengan TBC perilaku pencegahan dengan hasil ρ = 0,763> α = 0,05%. Diharapkan orang dapat lebih meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pencegahan tuberkulosis, agar terhindar dari penyakit tuberkulosis.
Analysis Of The Incidence Of Stunting, Malnutrition And Undernutrition Among Toddlers In Sari Mulya Village - Cengri - Seluma Regency - Bengkulu Year 2024 Theresiana, Yunita; Novira, Daisy; Nurdan, Jon Hendri; Pansori, Hartian; Harianja, Firman Bintara Maju
Student Scientific Journal Vol 2 No 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/ssj.v2i2.6601

Abstract

Stunting is a condition of growth failure in children (body and brain growth) or chronic malnutrition due to being malnourished for a long time, resulting in children being shorter than normal children of their age and having delays in thinking. The problem of stunting is still the main focus in handling nutritional problems in Indonesia. Method: This type of research is analytical observational research with a cross-sectional study design. The population and sample in this study were 40 toddlers aged 24-49 months who were taken by accidental sampling. Univariate, bivariate and multivariate data analysis using Chi-square analysis techniques. This research started from April 16 to May 15 2024. Results: The results of the study showed that 24 toddlers (60%) were stunted and 16 toddlers (40%) were not stunted. There is a relationship between the role of health workers (p=0.003), parenting style (p=0.009) and the availability of pediatricians (p=0.021). Conclusion: It is hoped that community health centers can create more constructive programs to minimize risk factors that cause stunting.
DETERMINAN PENGGUNAAN JAMBAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM STBM DI KECAMATAN BINGIN KUNING BENGKULU TAHUN 2023 Dahril, Dahril; Pansori, Hartian; Theresia, Yunita; Rohani, Tuti; Suwono, Iman
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i1.334

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang:  Jamban sehat adalah fasilitas pembuangan tinja yang mencegah kontak antara manusia dan tinja, mencegah kontaminasi kebadan air, dan mencegah bau yang tidak sedap. Data WHO 2020 sebanyak 55 juta penduduk di Indonesia masih berperilaku BABS, lebih dari 370 balita di Indonesia meninggal akibat perilaku buruk BABS. Data Desa ODF di Kabupaten Lebong sebanyak 11,54 %, hal ini masih jauh dari target nasional yaitu sebesar 60%. Survei pendahuluan yang dilakukan dari 15 responden sebanyak (73,33%) responden yang tinggal di Daerah Aliran Sungai melakukan BABs. Tujuan penelitian untuk mengetahui determinan penggunaan jamban dalam pelaksanaan program STBM di  Kecamatan Bingin Kuning Bengkulu.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah kepala keluarga di Kecamatan Muning Agung Kabupaten Lebong sebanyak 3.344 kepala keluarga. Jumlah sampel sebanyak 97 kepala keluarga. Teknik pengambilan sampel menggunakan Stratified Random. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat untuk mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis bivariat untuk melihat hubungan antara variabel independent dengan dependent menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara pendidikan (Pvalue 0,001) , pengetahuan (Pvalue 0,000), kepemilikan jamban (Pvalue 0,000), sikap (Pvalue 0,000), perilaku (Pvalue 0,000)  dengan penggunaan jamban dalam pelaksanaan program STBM di  Kecamatan Bingin Kuning  Bengkulu.Hasil : Tidak ada hubungan antara peran petugas kesehatan (Pvalue 0,339)  dengan penggunaan jamban dalam pelaksanaan program STBM di  Kecamatan Bingin Kuning  Bengkulu.Simpulan: Masukan kepada pihak Dinas Kesehatan untuk meningkatkan intervensi di masyarakat melalui program STMB dan meningkatkan pemicuan di masyarakat agar menjadi Desa ODF.Kata Kunci : Penggunaan Jamban, Program STBM, dan Determinan. ABSTRACTBackground: A healthy latrine is a fecal disposal facility that prevents contact between humans and feces, prevents contamination to water bodies, and prevents unpleasant odors. WHO 2020 data as many as 55 million people in Indonesia still behave defecation, more than 370 toddlers in Indonesia die due to bad behavior defecation. ODF Village data in Lebong Regency is 11.54%, this is still far from the national target of 60%. The preliminary survey conducted from 15 respondents as many as (73.33%) respondents living in watersheds defecated. The purpose of the study was to determine the determinants of the use of latrines in the implementation of the STBM program in Bingin Kuning District, Bengkulu. Methods: This research is a Quantitative research with Cross Sectional Study design. The population in this study is 3,344 households in Muning Agung District, Lebong Regency. The number of samples was 98 households. The sampling technique uses Stratified Random. The analysis used is univariate analysis to describe the characteristics of each research variable. Bivariate analysis to see the relationship between independent and dependent variables using Chi-Square. The results showed that there was a relationship between education (Pvalue 0.001), knowledge (Pvalue 0.000), latrine ownership (Pvalue 0.000), attitude (Pvalue 0.000), behavior (Pvalue 0.000) with the use of latrines in the implementation of STBM programs in Bingin Kuning Bengkulu District. Results:  There is no relationship between the role of health workers (Pvalue 0.339) and the use of latrines in the implementation of the STBM program in Bingin Kuning District, Bengkulu. Conclusion: Input to the Health Office to improve intervention in the community through the STMB program and increase triggering in the community to become ODF Village.Keywords: Use of Latrines, STBM Program, and Determinants.