Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Physical, Chemical, and Biological Pretreatment of Lignocellulose in Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB) Devi, Devi; Ratnasari, Ika Fitriana Dyah; Astutik, Dwi; Widodo, Hery; Ismoyojati, Roni; Sajjad, Nimra
Journal of Agri-Food Science and Technology Vol. 5 No. 2 (2024): November
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jafost.v5i2.12008

Abstract

Oil Palm Empty Fruit Bunch (OPEFB) constitutes a solid waste generated by the palm oil industry. Empty palm oil bunches contain cellulose or fiber. This component is the primary source for generating valuable products, including fermented sugar, chemicals, liquid fuel, carbon sources, and energy. This research contributed to determine the lignin, hemicellulose, and cellulose content of empty palm oil fruit bunches during biological, physical and chemical Pretreatment, as well as to determine the degradation of lignin, hemicellulose and cellulose. Physical treatment uses steam explosion, chemical treatment uses NaOH and biological treatment uses Trichoderma reesei FNCC 6012. Pretreatment using steam explosion has temperature levels ranging from 120 ℃, 140 ℃, and 160 ℃. Treatments using NaOH consisted of concentrations of 2%, 4%, and 6%, while treatments using Trichoderma reesei were based on fermentation times of 5 days, 10 days, 15 days. This preliminary treatment functions to reduce the lignin levels in empty palm oil fruit bunches. The parameters observed in this research were lignin, hemicellulose and cellulose content. The research results showed that treatment using Steam explosion at temperatures of 140 ℃ and 160℃ was able to reduce lignin levels by 16.03% and 15.90%. Treatment using steam explosion at a temperature of 160 ℃ and Trichoderma reesei for 15 days was able to increase Hemicellulose levels by 35.84% and 36.21%. Treatment using Steam explosion at a temperature of 160℃ gave the best effect on cellulose of 51.09%.
Teknologi Slow Release Urea Berlapis Biochar Melalui Pemanfaatan Limbah Pelepah Kelapa Sawit Pada Masyarakat Perkebunan Ratnasari, Ika Fitriana Dyah; Devi, Devi; Febriansyah, Ilham
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i4.10099

Abstract

Peningkatan luas perkebunan kelapa sawit berimplikasi pafa peningkatan jumlah limbah biomassa yang dihasilkan. Pelepah kelapa sawit merupakan jenis limbah padat yang dihasilkan sepanjang tahun oleh perkebunan kelapa sawit. Keberadaan limbah pelepah kelapa sawit pada Perkebunan Rakyat (PR) menjadi suatu masalah tersendiri karena belum ada pengolahan yang tepat sehingga keberadaanya menumpuk dilapang. Pemanfaatan limbah pelepah kelapa sawit dengan metode pirolisis dengan mengolahnya menjadi biochar. Biochar pelepah kelapa sawit dapat dijadikan sebagai bahan pelapis urea Penggunaan pupuk urea sejauh ini masih belum efektif karena sifat urea yang mudah sekali hilang karena aliran permukaan (run off) dan penguapan (volatilization). Teknologi urea berlapis arang aktif adalah teknologi baru yang saat ini banyak dikembangkan sebagai upaya pemanfaatan limbah berkelanjutan. Teknologi urea berlapis biochar pelepah kelapa sawit memiliki cara kerja slow release, sehingga penggunaan pupuk menjadi lebih efektif. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat perkebunan dengan sangat antusias. Limbah pelepah kelapa sawit yang menumpuk di lahan diolah menjadi biochar dan dipakai sebagai pelapis urea dan pupuk lainnya. Hasil kegiatan ini yaitu petani dapat mengetahui cara pembuatan biochar pelepah kelapa sawit dan teknik pelapisan untuk meminimalkan biaya pemupukan
Aplikasi Limbah Palm Oil Mill Effluent (POME) terhadap Sifat Kimia Tanah pada Perkebunan Kelapa Sawit Ratnasari, Ika Fitriana Dyah; Devi, Devi; Yanuar Setyawan, Ihda Andrey
Jurnal Media Pertanian Vol 9, No 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jagro.v9i2.247

Abstract

Palm oil is a strategic commodity that contributes to the national economy. Indonesia is listed as the largest palm oil producing country and controls more than 50% of the world market. The area of oil palm plantations that continues to increase from year to year has implications for increasing the amount of waste generated from the palm oil sector, one of which is wastewater or known as POME (Palm Oil Mill Effluent). Palm oil wastewater can be used as a substitute for palm fertilizer which contains many nutrients that are needed by oil palm plants. This research was conducted from December 2023 - March 2024 in the community oil palm plantation. The purpose of this study was to determine the effect of POME application on soil chemical properties in community oil palm plantations. This research was conducted in stages: preparation stage, preliminary survey, main survey, soil analysis, observation of FFB productivity and data interpretation. Soil sampling used the Grid Method survey (100 m x 100 m). The number of boring points was 20 points (10 points without wastewater application and 10 points with wastewater application) by observing boring point parameters, namely soil color, adhesiveness and soil texture. The results of soil analysis were compared with the assessment criteria of soil chemical properties and fertility. The results showed that the application of wastewater or POME affected soil chemical properties such as C-Organic, pH, N-total, C/N, P-available, exchangeable bases, CEC, and Base Saturation (KB).
Pelatihan Pembibitan Tanaman Hortikultura di SMP Islam Al-Fattah Kecamatan Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau Setiawan, Ihda Andrey Yanuar; Ratnasari, Ika Fitriana Dyah; Riskayanti, Riskayanti
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i2.11943

Abstract

Kepadatan penduduk di Kabupaten Lamandau terus meningkat, yang berdampak pada kebutuhan ekonomi masyarakat, terutama di bidang pertanian. Meskipun tanaman hortikultura memiliki potensi besar, rendahnya pemahaman tentang sektor ini menghambat perkembangannya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat, khususnya pelajar di SMP Islam Al-Fattah Kecamatan Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau, mengenai pentingnya memanfaatkan pekarangan untuk berkebun hortikultura. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan presentasi dan demonstrasi pengelolaan pekarangan serta pembibitan tanaman hortikultura. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan menghasilkan informasi yang sangat bermanfaat bagi pelajar untuk memahami teknik bercocok tanam hortikultura, terbukti dengan kemampuan mereka dalam membuat media tanam dan melakukan pembibitan tanaman hortikultura seperti bayam dan kangkung.
Pengenalan Ilmu Tanah Untuk Kegiatan Pertanian Sedini Mungkin Kepada Siswa SMP Islam Terpadu Mutiara Ilmu Kabupaten Lamandau Ismoyojati, Roni; Ratnasari, Ika Fitriana Dyah; Devi, Devi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 2 (2025): April
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i2.2213

Abstract

Ilmu tanah adalah ilmu yang sangat dinamis penggunaannya khususnya di bidang pertanian. Wawasan mengenai ilmu tanah penting diberikan pada remaja untuk menumbuhkan minat. Dan rasa keingin tahuan PkM ini dilaksanakan oleh tim Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan Politeknik Lamandau pada bulan April 2025 dengan peserta guru dan siswa siswi SMP Islam Terpadu Mutiara Ilmu Kabupaten Lamandau. Metode yang digunakan dalam kegiatan PkM ini yaitu ceramah, diskusi dan evaluasi. Tahapan PkM melalui 3 tahap yaitu 1). Tahap Persiapan, 2). Tahap pelaksanaan dan 3). Tahap evaluasi. Hasil yang dicapai dari PkM ini yaitu guru dan siswa siswi merasa kegiatan ini memberikan informasi yang jelas dan materi mudah untuk dimengerti dan diterima oleh peserta. Peserta PkM merasakan dampak yang luar biasa dengan bertambahnya ilmu pengetahuan mengenai ilmu tanah.
Pembuatan Kertas Seni Berbahan Baku Kertas Bekas, Gulma Perkebunan dan Limbah Pertanian Melalui Proses Delignifikasi Sederhana Ratnasari, Ika Fitriana Dyah; Tinduh, Yulio Kristian; Nisfimawardah, Lailatun; Febriansyah, Ilham
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i3.13415

Abstract

Permintaan kertas dalam dan luar negeri terus mengalami peningkatan. Peningkatan permintaan kertas tersebut berimplikasi pada ketersediaan bahan baku yakni kayu. Upaya pemenuhan kebutuhan kertas dengan bahan kayu memiliki dampak pada laju deforestasi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan kertas bekas untuk didaur ulang dan pemanfaatan biomassa gulma perkebunan dan beberapa limbah pertanian sebagai bahan baku pembuatan pulp dan kertas. Pemanfaatan kertas bekas, gulma, dan limbah pertanian tentu akan menambah nilai tambah dari beberapa aspek seperti aspek ekonomi dan aspek lingkungan. Pembuatan kertas seni dengan menggunakan kertas bekas, gulma, dan limbah pertanian memiliki beberapa metode hingga menghasilkan pulp dan kertas. Metode yang tepat dapat meningkatkan kualitas kertas yang dihasilkan dan meminimalkan dampak lingkungan yang disebabkan oleh produksi kertas tersebut. Edukasi dalam pembuatan kertas dari kertas bekas, gulma, dan limbah pertanian perlu dilakukan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat secara umum mengenai metode yang dipakai dalam pembuatan kertas dari bahan-bahan tersebut. Selain itu, kegiatan ini dapat memberikan dampak yang baik bagi lingkungan melalui pengelolaan limbah pertanian dan pemanfaatan gulma perkebunan yang dimana gulma merupakan pengganggu tanaman yang keberadaanya di lahan budidaya merugikan tanaman utama. Kata Kunci : kertas daur ulang, gulma, limbah pertanian, kertas seni
PENGARUH PERBEDAAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PANJANG HIPOKOTIL KOPI ROBUSTA (Coffea robusta. L) Ismoyojati, Roni; Ratnasari, Ika Fitriana Dyah
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 50, No 2 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v50i2.18794

Abstract

The intensity of sunlight is an environmental factor that plays a very important role as a key to success in cultivating plants, especially robusta coffee plants. During the growth and development period, coffee, which is a C3 plant, does not really need maximum sunlight intensity, but it is necessary to know the optimum light intensity to get the best hypocotyl length growth. This research was conducted in the experimental field of Lamandau Polytechnic from March to May 2024. The field experiment was arranged using a Randomized Block Design (RBD) with 5 treatments, each treatment was N0 = Treatment without using Paranet as a shade; N1 = Treatment using 1 layer of paranet; N2 = Treatment using 2 layers of paranet; N3 = Treatment using 3 layers of paranet; N4 = Treatment using 4 layers of paranet. Observations were made by observing the intensity of sunlight, the time of emergence of seedlings, germination power and hypocotyl length. Data analysis using ANOVA and if there is a significant difference, it will be continued using the 5% DMRT test. Regression analysis was used to determine the relationship between sunlight intensity and coffee hypocotyl length. The results of the study showed that shade treatment using 3 layers of paranet (N3) and 4 layers (N4) with an average light intensity below 30% was able to optimally increase the length of the hypocotyl from observations 50, 60 and 70 days after sowing compared to other treatments.
Pembelajaran metode pembedahan organ reproduksi hewan pada kalangan pelajar di Kabupaten Lamandau Nisfimawardah, Lailatun; Riskayanti, Riskayanti; Husein, Firdaus; Monasdir, Monasdir; Astuti, Erlina; Nugroho, Antonius Adhityawan; Ratnasari, Ika Fitriana Dyah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 4 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i4.31441

Abstract

Abstrak Pembelajaran tingkat dasar di Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah terus dilakukan melalui pembelajaran teori dan praktik. Adanya mata pembelajaran eksakta menuntut para siswa untuk melakukan dan berkolaborasi secara kelompok. Tujuan pembelajaran ini untuk mempermudah para siswa untuk melakukan pembelajaran secara aktif dan interaktif. Salah satu pembelajaran tersebut ialah praktik pembedahan orga reproduksi pada hewan. Rata-rata siswa-siswi SDIT Mutiara Ilmu belum pernah melakukan pembedahan secara langsung pada hewan dan belum mengenal alat-alat pembedahan sesuai dengan metode dan kaidah yang benar. Pembedahan organ hewan yang dilakukan pada katak merupakan metode yang dirancang secara sederhana agar siswa dapat melakukan secara langsung. Pemahaman yang dilakukan yaitu dengan membedah dan mengidentifikasi organ reproduksi katak. Identifikasi tersebut dilakukan dengan membedakan antara anatomi organ katak jantan dan betina beserta fungsinya. Metode parsitipatif siswa dilakukan melalui presentasi menggunakan media brosur dan diskusi bersama siswa. Untuk melakukan tingkat uji pemahaman dilakukan post test di akhir kegiatan pembedahan sehingga diharapkan siswa dapat memahami dan mengaplikasikan secara langsung. Kata kunci: metode pembedahan; organ reproduksi hewan; pembelajaran Abstract Write Basic learning in Lamandau Regency, Central Kalimantan continues to be carried out through theoretical and practical learning. The existence of exact subjects requires students to do and collaborate in groups. This will make it easier for students to learn actively and interactively. One of these learning activities is the practice of dissecting reproductive organs in animals. On average, students at SDIT Mutiara Ilmu have never performed direct surgery on animals and are not familiar with surgical tools according to the correct methods and rules. Dissection of animal organs carried out on frogs is a method that is designed simply so that students can do it directly. The understanding carried out is by dissecting and identifying the reproductive organs of frogs. This identification is carried out by distinguishing between the anatomy of male and female frog organs and their functions. The student participatory method is carried out through presentations using brochure media and discussions with students. To carry out the level of understanding test, a post-test is carried out at the end of the dissection activity so that students are expected to be able to understand and apply it directly. Keywords: animal reproductive organs; learning; surgical methods