Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : BATOBO: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Inovasi Mesin Penghalus Rempah-Rempah di Koto Anau Kabupaten Solok untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat Mujaahid, Muhammad Khalid Al; Susanti, Oknovia; Alhadid, Muhammad Alif; Gasni , Dedison
BATOBO: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1: BATOBO: Juni 2025
Publisher : Jurusan Teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/batobo.3.1.67-76

Abstract

Rempah-rempah dan herbal telah lama menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia, digunakan sebagai bahan kuliner, obat-obatan tradisional, dan produk kosmetik. Indonesia, khususnya di kawasan Asia Tenggara, dikenal sebagai pusat penghasil rempah-rempah berkualitas tinggi di dunia. Nagari Koto Anau di Kabupaten Solok merupakan salah satu daerah penghasil rempah-rempah yang melimpah, seperti cengkeh dan kayu manis. Namun, meskipun kaya akan sumber daya alam, para petani setempat masih menjual rempah-rempah mentah karena keterbatasan teknologi pengolahan, seperti mesin penggiling. Keterbatasan ini menyebabkan nilai produk yang rendah, sehingga mengurangi pendapatan petani. Untuk mengatasi masalah ini, tim pengabdian masyarakat menginisiasi merancang mesin penggiling rempah yang dapat diakses oleh petani. Desain alat penghalus rempah-rempah ini memiliki tinggi 1422 mm, panjang 500 mm, dan lebar 200 mm. Sedangkan untuk corong masuk bagian atasnya memiliki panjang 400 mm, lebar 250 mm, pada bagian bawahnya memiliki panjang 160 mm, dan lebar 60 mm. Pada corong keluar memiliki panjang di bagian atasnya 500 mm, dan lebar 180 mm, sedangkan pada panjang bagian bawahnya 500 mm. Alat ini ditenagai motor bakar bertenaga 7,5 HP dan kecepatan putar 3600 rpm. Hasil penggunaan alat penghalus rempah-rempah adalah rempah menjadi halus, merata, dan kapasitas hasil produksi diperoleh sebanyak 20 kg. Alat ini dirancang untuk mempermudah, mempercepat pengolahan, meningkatkan efisiensi, menghemat waktu, mengurangi tenaga, serta mendukung pengembangan usaha pengolahan rempah di tingkat lokal.