Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan semiotika pada novel Presiden Santuy karya Jurnal Hanum dan menentukan komponen dasar semiotika yang terkandung di dalamnya berdasarkan pendekatan Ferdinand de Saussure (1878). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data dari Novel Presiden Santuy karya Jurnal Hanum sebagai data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui pembacaan dan pencatatan data. Analisis data dilakukan dalam dua tahapan, yaitu mengkaji data berdasarkan sembilan jenis semiotika menurut Pateda (2021) dan menganalisis hubungan antara penanda (signifier) dan petanda (signified) menurut Ferdinand de Saussure (1878). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis semiotika yang paling banyak ditemui dalam novel Presiden Santuy karya Jurnal Hanum yakni semiotika analitik yang memiliki 10 data, diikuti dengan semiotika deskriptif sebanyak 7 data, semiotika faunal sebanyak 4 data, semiotika kultural sebanyak 4 data, semiotika natural sebanyak 7 data, semiotika normatif sebanyak 6 data, semiotika sosial sebanyak 5 data, dan semiotika struktural sebanyak 3 data. Analisis komponen dasar semiotika menurut Ferdinand de Saussure menunjukkan terdapat 35 data penanda (signifier) dan 35 data petanda (signified), yang berupa kata, ungkapan, atau tindakan yang menyiratkan makna emosi, harapan, dan konflik. Hubungan penanda dan petanda bersifat arbitrer namun dipahami melalui kebiasaan dan budaya, sehingga makna novel terbentuk secara kontekstual. Kata kunci: Novel, Semiotika, Ferdinand de Saussure, Presiden Santuy. Abstract This study aims to describe the semiotics in Jurnal Hanum's novel President Santuy and determine the basic semiotic components contained therein, based on the approach of Ferdinand de Saussure (1878). This study uses a qualitative descriptive method, with Jurnal Hanum's novel President Santuy as secondary data. Data collection techniques include interpretation and recording. Data analysis was conducted in two stages: reviewing the data based on the nine types of semiotics according to Pateda (2021) and analyzing the relationship between the signifier and the signified according to Ferdinand de Saussure (1878). The results of the study indicate that the most common type of semiotics found in Jurnal Hanum's novel President Santuy is analytical semiotics, with 10 data points, followed by descriptive semiotics with 7 data points, faunal semiotics with 4 data points, cultural semiotics with 4 data points, natural semiotics with 7 data points, normative semiotics with 6 data points, social semiotics with 5 data points, and structural semiotics with 3 data points. Analysis of the basic components of semiotics according to Ferdinand de Saussure shows that there are 35 data points of signifiers and 35 data points of signifieds, which are words, expressions, or actions that imply meanings of emotion, hope, and conflict. The relationship between signifier and signified is arbitrary but is understood through custom and culture, so that the meaning of the novel is formed contextually. Keywords: Novel, Semiotics, Ferdinand de Saussure, President Santuy.