Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Edukasi Pemberian Jus Wortel untuk Mengurangi Dismenore pada Remaja Putri di Rumah Tahfiz Nurul Qalby Kota Padang Yulita, Defi; Intani, Trya Mia
Jurnal Abdidas Vol. 6 No. 1 (2025): February 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v6i1.1105

Abstract

Prevalensi kejadian dismenore cukup tinggi diseluruh dunia. Berdasarkan data WHO, rata-rata insidensi terjadinya dismenore pada wanita usia muda antara 16,8 – 81%. dimana 10-15% diantaranya mengalami dismenore berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Cara mengatasi dismenore bisa dilakukan secara farmakologi dengan pemberian obat analgetik dan terapi non farmakologi alternative salah satunya mengkonsumsi jus wortel. Wortel mengandung karoten, pektin, aspargin, serat, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi, sodium, asam amino, vitamin A,B,C,D,E dan K. Wortel berfungsi selain sebagai  antioksidan  beta  Karoten juga  memiliki  efek  analgetik  (anti  nyeri)  dan anti inflamasi (anti peradangan). Tujuan pengabmas ini agar siswi mengetahui manfaat mengkonsumsi jus wortel dapat mengurangi sakit dismenorhe. Metode kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dengan melakukan edukasi kepada Remaja Putri di Rumah Tahfiz Nurul Qalby Kota Padang setelah itu dilakukan tanya jawab dan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan jus wortel selama ± 1,5  jam.  Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh 31 remaja putri. Dengan adaanya pemberian edukasi ini diharap remaja putri dapat mengaplikansi pembuatan jus wortel pada saat terjadi dismenorhe, sehingga keluhan dismenohre bisa berkurang.
ETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERAMPILAN KADER MELAKSANAKAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK) DI POSYANDU KELURAHAN BATANG KABUNG GANTING TAHUN 2024 Syamsul, Choice; Yulita, Defi; Dwi Putri, Arfianingsih
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 2 (2024): November 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i2.2892

Abstract

Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) merupakan kegiatan untuk meningkatkanpelayanan publik pada tingkat desa diwujudkan dalam bentuk Posyandu. Berdasarkan dataProfil Kesehatan Kota Padang tahun 2022, pencapaian Cakupan DDTK Puskesmas LubukBuaya Tahun 2022 merupakan yang terendah yaitu 66,7%. Adapun tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui Determinan yang Berhubungan dengan Keterampilan KaderMelaksanakan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) di Posyandu Kelurahan BatangKabung Ganting Tahun 2024. Jenis Penelitian ini adalah Analitik Deskriptif dengan designcross sectional yang di lakukan di Posyandu Kelurahan Batang Kabung Ganting padatanggal 3 Juni sampai 14 Juni 2024. Populasi dalam penelitian ini kader posyandusebanyak 38 orang. Untuk pengambilan sampel dilakukan dengan Total Sampling.Analisis yang digunakan adalah Univariat, Bivariat dan Multivariat. Uji statistik yangdigunakan adalah uji Chi-SquareBerdasarkan hasil penelitian pada pengetahuan cukup(55,3%), pengalaman baik dan kurang (36,8%) tidak ada hubungan bermakna denganketerampilan kader, dengan masing-masing nilai p value 0,401 dan 0,913. Sedangkansikap positif (57,9%), terdapat hubungan yang bermakna dengan keterampilan kaderdengan nilai p value 0,019. Dari Analisis multivariat menggunakan Teknik RegresiLogistic didapatkan variabel sikap dengan nilai OR 15.750 artinya sikap faktor penentudalam pelaksanaan DDTK. Kesimpulan penelitian ini adalah faktor penentu dalampelaksanaan DDTK adalah Sikap kader. Sikap kader yang positif dapat menentukankualitas pelaksanaan DDTK di Posyandu begitu juga sebaliknya. Disarankan kepada kaderuntuk selanjutnya pelaksanaan DDTK di Posyandu selalu dilakukan.Kata Kunci : Pengetahuan, Pengalaman, Sikap, Keterampilan Pelaksanaan DDTK
Pelvic Floor Muscle Training Reduces Urinary Incontinence Severity in Perimenopausal Women: A Pre-Post Intervention Study Yulita, Defi; Intani, Trya Mia; Mehtab, Mehtab
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 9, No 2 (2025): JIK-OKTOBER VOLUME 9 NOMOR 2 TAHUN 2025
Publisher : UNIVERSITAS ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v9i2.1300

Abstract

Background: As one of the major factors that seriously impact perimenopausal women's quality of life, urinary incontinence is at the same time an area where evidence for a short-term intensive pelvic floor muscle training protocol is still scarce in Southeast Asian populations.Objective: The present study assessed the effectiveness of a short intensive pelvic floor muscle training of 10 days in perimenopausal women with urinary incontinence.Methods: The researchers used a one-group pretest-posttest design with 30 perimenopausal women (aged 40-49 years) suffering from urinary incontinence at Dadok Tunggul Hitam Health Center, Padang, Indonesia. The participants accomplished a 10-day intensive pelvic floor muscle training program (4-5 sessions daily, 10 repetitions per session). The International Consultation on Incontinence Questionnaire-Urinary Incontinence Short Form (ICIQ-UI-SF) was used to measure incontinence severity before and after the intervention. Collected data were processed using the Wilcoxon signed-rank test.Results: The program successfully brought about a statistically significant reduction of the average ICIQ-UI-SF scores by 31.7% (4.275 to 2.921, p=0.00). As a result, the number of moderate urinary incontinence cases dropped by 38.5% (from 43.3% to 26.7%), whereas mild cases increased three times (from 6.7% to 20.0%).Conclusion: A 10-day intensive pelvic floor muscle training program is capable of dramatically reducing the severity of urinary incontinence in perimenopausal women, and hence, the intervention constitutes a potential resource-limited primary healthcare setting first-line solution. 
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SIMPANG HARU TAHUN 2017 yulita, defi
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 2, No 2 (2018): JIK-Oktober Volume 2 No 2 Tahun 2018
Publisher : UNIVERSITAS ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.965 KB) | DOI: 10.33757/jik.v2i2.118

Abstract

ABSTRAKPemberian ASI secara eksklusif dapat mencegah kematian balita sebanyak 13%. Data Dinas Kesehatan Kota Padang tentang cakupan pemberian ASI tahun 2016 sebanyak 8.101 bayi (74,77 %), sedangkan cakupan pemberian ASI tahun 2017 yaitu 8.216 bayi (74,8 %). Data dari Puskesmas Andalas Padang  tahun 2016 yaitu 59,84%, sedangkan  tahun 2017 yaitu 59,8 %. Tujuan umum penelitian ini  untuk mengetahui Hubungan tingkat pengetahuan dan status pekerjaan ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Simpang Haru tahun 2017. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional dengan populasi ibu yang mempunyai bayi usia 6 – 12 bulan berjumlah 60 orang, sampel  diambil dengan cara simple random sampling sebanyak 38 orang. Penelitian dilakukan pada tanggal  14 Mei -  25 Oktober 2017. Data ini diperoleh melalui kuesioner yang diisi langsung oleh responden. Pengolahan data dengan komputerisasi di analisis secara univariat dan bivariat uji hipotesis menggunakan uji chi-square (α=0,05). Hasil penelitian didapatkan sebanyak 21 orang (55,3%) ibu memiliki tingkat pengetahuan rendah, sebanyak 13 orang (34,2%) ibu bekerja dan sebanyak 16 orang (42,1%) ibu tidak memberikan ASI Eksklusif. Berdasarkan analisa bivariat  ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif  (p = 0,000) dan ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian  ASI Eksklusif pada ibu menyusui di Kelurahan Simpang Haru tahun 2017( p = 0,036). Dapat disimpulkan ibu dengan pengetahuan rendah dan bekerja cenderung tidak memberikan ASI eksklusif. Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk terus memberikan penyuluhan tentang manfaat ASI eksklusif. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, status Pekerjaan dan pemberian ASI eksklusif ABSTRACTExclusive breastfeeding can prevent under-five mortality by 13%. Data from the Padang City Health Office regarding the coverage ASI in 2016 were 8,101 babies (74.77%), while the coverage of breastfeeding in 2017 was 8,216 babies (74.8%). Data from Padang Andalas Health Center in 2016 was 59.84%, while in 2017 it was 59.8%. The general purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge and employment status of breastfeeding mothers with exclusive breastfeeding in Simpang Haru Village 2017. The type of descriptive analytic study was cross sectional design with a population of mothers with infants aged 6-12 months. 60 people, the sample was taken by simple random sampling as many as 38 people. The study was conducted on 14 May - 25 October 2017. This data was obtained through a questionnaire that was filled directly by the respondent. Data processing with computerization was analyzed by univariate and bivariate hypothesis testing using the chi-square test (α = 0.05). The results showed that 21 people (55.3%) mothers had a low level of knowledge, as many as 13 people (34.2%) working mothers and as many as 16 people (42.1%) mothers did not give exclusive breastfeeding. Based on bivariate analysis there is a relationship between the level of knowledge with exclusive breastfeeding (p = 0.000) and there is a relationship between the work of mothers with exclusive breastfeeding for breastfeeding mothers in Simpang Haru Village 2017 (p = 0.036). It can be concluded that mothers with low knowledge and work tend not to provide exclusive breastfeeding. It is expected that health workers continue to provide counseling about the benefits of exclusive breastfeeding. Keywords: Level of knowledge, employment status and exclusive breastfeeding
Edukasi Pencegahan Stunting dengan Faktor Genetik (Pengukuran TB Orang Tua) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Orang Tua Balita di TPMB Hj. Ummil Fahmi, Amd.Keb Kota Padang Intani, Trya Mia; Yulita, Defi
Jurnal Abdidas Vol. 6 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v6i2.1137

Abstract

Data diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat mencapai jumlah stunting 27,47%. Sumbar menduduki peringkat tiga di Sumatera. Salah satu data tertinggi kejadian stunting adalah  Kota Padang dari 9 daerah sumbar. Stunting merupakan masalah gizi yang tidak bisa hanya dilihat dari satu faktor penyebab saja, akan tetapi dilihat dari beberapa faktor penyebab yang saling berkaitan. Tinggi badan orang tua berkaitan dengan Faktor Genetik yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita, terutama tinggi badan ibu. Ibu dengan tinggi badan cenderung pendek akan memiliki kemungkinan melahirkan bayi yang pendek. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga merupakan perilaku yang penting untuk mencegah berbagai penyakit pada balita, terutama penyakit infeksi. Penyakit infeksi menjadi salah satu faktor risiko stunting, karena penyakit infeksi terlebih dahulu mengganggu penyerapan zat gizi anak sehingga proses katabolik anak menjadi menurun, kemudian akan mengganggu pola konsumsi dan status gizi anak. Tujuan pengabmas ini agar orang tua balita mengetahui pencegahan stunting dengan factor genetic dan perilaku hidup bersih dan sehat pada balita. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dengan melakukan edukasi kepada orangtua balita di TPMB Hj. Ummil Fahmi, Amd.Keb setelah itu dilakukan sesi tanya jawab. Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh 30 orang tua balita. Dengan adanya pemberikan edukasi ini diharapkan orangtua balita dapat menerapkan  pencegahan stunting kepada balita dengan melakukan perilaku hidup bersih  sehat dilingkungan sekitarnya serta  pemantauan tumbuh kembang setiap bulannya pada kegiatan posyandu balita.