Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Optimasi Sudut Pemasangan Panel Surya Bifasial di Indonesia dengan Metode Simulasi PVSyst Ali, Mukhlis; Ludiana, Ludiana; Ramdani, Yogi
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 6, No 1: Maret 2023
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/rmme.v6i1.12163

Abstract

PV rooftop is a renewable energy which becomes Indonesian government priority to implement in the residential and commercial buildings. However, its implementation faces a big challenge from Indonesian climate which mostly cloudy and rainy. This threat makes increasing in PV rooftop capacity, though the available rooftop area is limited. So, there is a requirement to increase the efficiency or energy output from PV rooftop. A solution which can potentially implement to do that is the use of PV bifacial. In some previous researches, PV bifacial can increase energy output of PV rooftop about 2%-12% compares to PV monofacial. However, the value of energy output from PV bifacial depends on tilt angle of PV. Tilt angle is a factor which related to latitude position of a location. Due to the most previous researches about PV bifacial are in subtropical countries, so there is a necessity to find an optimum tilt angle for PV bifacial in Indonesia. The purpose of this research is to find an optimum tilt angle and energy output of PV bifacial in several places in Indonesia. This research is a basic research so it will use simulation method using PVSyst software. PVSyst software is prominent software in PV design simulation which is already used in some previous researches. This research concludes that PV bifacial has 1o-2o optimum tilt angle difference compares to PV monofacial. The use of PV bifacial also can increase energy output 2.25%-3,5% better than PV monofacial.
Analisis Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Ginjal Kronik Pada Pasien Hemodialisis Hasanah, Uswatun; Dewi, Nia Risa; Ludiana, Ludiana; Pakarti, Asri Tri; Inayati, Anik
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 8, No 2 (2023): Desember
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v8i2.531

Abstract

Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis semakin meningkat. Berbagai faktor mempengaruhi kejadian penyakit ginjal kronik. Perlu adanya common underlying risk factor untuk terjadinya penyakit ginjal kronik dikarenakan satu faktor saja belum cukup menyebabkan timbulnya penyakit ginjal kronik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian penyakit ginjal kronik pada pasien yang menjalani hemodialisis. Desain penelitian dalam penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner, data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non-probability sampling melalui purposive sampling. Responden berjumlah 80 pasien yang menjalai hemodialisis. Data dalam penelitian ini bersifat kategorik sehingga disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Sebagian besar responden berjenis kelamin laki laki, pada kelompok usia 46-55 tahun, tingkat pendidikan SMA. Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan antara umur, riwayat diabetes, riwayat keluarga dengan gagal ginjal kronik, riwayat hipertensi, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol dengan kejadian gagal ginjal kronik pada pasien hemodialysis (p<0,05). Terdapat banyak faktor risiko yang memungkinkan menjadi penyebab terjadinya gagal ginjal kronik. Hendaknya memahami faktok-faktor tersebut untuk meminimalkan risiko terjadinya gagal ginjal kronik
Pengaruh Edukasi Terhadap Self Care Pada Pasien Kanker Kolorektal Dengan Stoma : Literatur Review Ayubbana, Sapti; Ludiana, Ludiana; Immawati, Immawati; Damayanti, Dewi; Inayati, Anik; Dewi, Nia Risa
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 8, No 1 (2023): Juli
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v8i1.518

Abstract

Beberapa kondisi pasien kanker kolorektal memerlukan tindakan pembentukan stoma. Pembentukan stoma akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari terutama untuk mengelola stoma secara mandiri (self care). Self care adalah semua aktifitas individu secara mandiri disepanjang hidupnya untuk meningkatkan dan memelihara kesejahteraan personal. Perawat berperan menilai pengetahuan self care, motivasi dan ketrampilan untuk membantu pasien mengembangkan kemampuan self care. Dalam membantu memenuhi kebutuhan self care pasien, perawat dapat memilih salah satu sistem keperawatan yaitu edukasi. Edukasi dirancang bagi individu yang perlu belajar melakukan tindakan sel fcare dan memerlukan bantuan untuk melakukannya. Mendapat gambaran umum mengenai pengaruh edukasi terhadap self care pada pasien kanker kolorektal dengan stoma. Metode yang digunakan dalam penulisan literature review ini adalah narrative review. Pencarian data menggunakan sumber data elektronik yaitu google scholar, proQuest. Kemudian ditemukan dari pencarian itu ada 6 jurnal. Hasil dari studi ini menunjukan bahwa metode dan media edukasi beragam dan Hasil studi  menunjukkan bahwa edukasi stoma efektif diberikan kepada pasien yang terpasang stoma karena dapat meningkatkan pengetahuan self care dan meningkatkan kemampuan self care. Edukasi stoma efektif meningkatkan pengetahuan dan kemampuan self care
Edukasi Perawatan Kaki Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Margorejo Ayubbana, Sapti; Ludiana, Ludiana; Immawati, Immawati; Pakarti, Asri Tri; Supardi, Supardi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Jajama (JPMJ) Vol 3 No 1 (2024): JPMJ Vol 3 No 1 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47218/jpmj.v3i1.309

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit endokrin yang sering di jumpai. Diabetes mellitus termasuk penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin , atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Kadar gula darah tinggi secara berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi jika tidak mendapat penanganan dengan baik. Komplikasi yang terjadi akibat penyakit DM dapat berupa gangguan pada pembuluh darah baik makrovaskular maupun mikrovaskular. Keluhan neuropati juga umum dialami oleh pasien DM, baik neuropati motorik, sensorik ataupun neuropati otonom. Neuropati perifer sering mengenai saraf ekstremitas bawah. Neuropati perifer dan perubahan sirkulasi menyebabkan risiko timbulnya ulkus kaki atau Diabetic Foot. Perawatan kaki merupakan upaya pencegahan primer pada pengelolaan kaki diabetik yang bertujuan untuk mencegah terjadinya luka. Perawatan kaki yang dilakukan secara teratur dapat sebagai tindakan prevetif munculnya ulkus. Perawatan kaki mencakup tindakan mencuci kaki dengan benar, memeriksa kondisi kaki setiap hari, menggunakan alas kaki yang benar, menjaga kondisi kulit kaki tetap lembab dan melakukan senam kaki.
Hubungan Dukungan Keluarga dan Lama DM dengan Self Care Behavior Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Ludiana, Ludiana; Sari HS, Senja Atika; Hasanah, Uswatun; Fitri, Nury Luthfiatil; Utami, Indhit Tri
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 11 (2024): Volume 6 Nomor 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i11.16805

Abstract

ABSTRACTDiabetes mellitus as part of a chronic disease requires long-term treatment, even for life, so patients must have good self-care behavior. If patients cannot perform self-care, it can result in uncontrolled blood sugar levels. The purpose of this study was to determine the relationship between family support and the duration of diabetes mellitus with self-care behavior of type 2 diabetes mellitus patients. This study was conducted using an analytical study, cross-sectional design, involving 88 type 2 DM patients in the Yosomulyo Health Center Work Area. Data analysis was carried out using univariate and bivariate analysis. The results of the analysis showed that there was a relationship between family support and the duration of diabetes mellitus with self-care behavior of type II DM patients (p <0.001). Diabetes mellitus patients who have poor self-care behavior are mostly found in patients who lack family support and have had diabetes <11 years. For families and diabetes mellitus patients, they should provide support to each other so that diabetes patients have good self-care behavior.Keywords: Family, DM, self-care behavior ABSTRAKDiabetes mellitus sebagai bagian dari penyakit kronis membutuhkan perawatan yang berlangsung lama bahkan seumur hidup sehingga pasien harus memiliki perilaku perawatan diri yang baik. Apabila pasien tidak dapat melakukan perawatan diri maka dapat mengakibatkan kadar gula darah tidak terkontrol. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan dukungan keluarga dan lama menderita diabetes mellitus dengan self care behavior penderita diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini dilakukan menggunakan studi analitik, rancangan crossectional, melibatkan 88 penderita DM tipe 2 yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Yosomulyo. Analisa data dilakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dan lama menderita diabetes mellitus dengan perilaku self-care behavior penderita DM tipe II (p<0,001). Pasien diabetes mellitus yang memiliki self-care behavior kurang baik sebagian besar ditemukan pada pasien yang kurang mendapat dukungan keluarga dan menderita diabetes <11 tahun. Bagi keluarga dan pasien diabetes mellitus hendaknya saling memberikan dukungan agar pasien diabetes memiliki perilaku perawatan diri yang baik. Kata Kunci : Keluarga, DM, self care behavior
Penerapan Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Tekanan Darah Lansia Anggota Prolanis Kelurahan Ganjar Agung Kecamatan Metro Barat Kota Metro Ludiana, Ludiana; Dewi, Nia Risa; Immawati, Immawati; Ayubbana, Sapti; Utami, Indhit Tri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Jajama (JPMJ) Vol 3 No 2 (2024): JPMJ Vol 3 No 2 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47218/jpmj.v3i2.369

Abstract

Hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius yang cenderung meningkat di masa yang akan datang. Penyakit hipertensi juga sangat membebani keluarga karena biaya pengobatan yang tinggi dan membutuhkan waktu yang panjang dalam proses penyembuhannya. Jika tidak dikendalikan penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya berupa kecacatan permanen dan kematian mendadak. Pengobatan hipertensi di masyarakat selama ini hanya terpaku pada terapi farmakologi atau obat-obatan. Pengabdian masyarakt ini mengaplikasikan alternatif terapi untuk mengontrol tekanan darah secara mandiri pada penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Ganjar Agung, yang dilaksanakan pada tanggal 22 Nopember 2023. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian masayarakat ini adalah pendidikan kesehatan dan Demontrasi cara rendam kaki menggunakan air hangat. Sasaran Pengabdian Masyarakat ini adalah anggota prolanis di Wilayah Kerja Puskesmas Ganjar Agung Metro Barat yang berjumlah 29 orang. Hasil dari pengabdian masyarakat ini peserta menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang penyakit hipertensi khususnya terkait dengan penanganan tekanan darah tinggi dengan cara rendam kaki air hangat dan mampu melakukan secara mandiri.
Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Pasien Yang Menjalani Hemodialisa Di Kota Metro Inayati, Anik; Ludiana, Ludiana; Dewi, Tri Kesuma; Supardi, Supardi; Immawati, Immawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Jajama (JPMJ) Vol 3 No 2 (2024): JPMJ Vol 3 No 2 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47218/jpmj.v3i2.367

Abstract

Word Health Organization (WHO) menyampaikan pasien penyakit gagal ginjal yang menjalani cuci darah menjadi permasalahan dengan tingkat kejadian, dan prevalensi yang meningkat setiap tahunnya, dengan angka kematian tercatat 850.000 orang. Penatalaksanaan gagal ginjal kronik adalah dengan transplantasi ginjal, peritoneal dialysis, dan cuci darah diberikan untuk membantu meningkatkan fungsi ginjal yag telah turun, sehingga usia harapan hidup dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal meningkat pada tahun 2013 sebanyak 15.128 menjadi 17.193 dan dapat menjalani hidup sejahtera dengan kondisi menjalani hemodialisa. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan tehnik edukasi penyuluhan kesehatan tentang dukungan keluarga terhadap kualitas hidup anggota keluarga yang menjalani hemodialisa yang dihadiri 12 anggota keluarga. Tujuan pengabdian masyarakat ini sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan pasien tentang pentingnya dukungan keluarga dalam meningkatkan kualitas hidup pasien. Hasil pengabdian masyarakat ini mengalami 87% mengalami peningkatan pemahaman dan kesadaran keluarga dalam memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang menjalani hemodialisa
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Kognitif pada Lansia Fitri, Nury Lutfiyatil; Ludiana, Ludiana; Sari, Senja Atika; Dewi, Tri Kesuma
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 3 (2025): Volume 7 Nomor 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i3.17132

Abstract

ABSTRACT Entering old age, a person will experience various changes and one of them is a change in psychological problems in the form of cognitive disorders. Around 39% of the elderly will experience various symptoms of cognitive impairment such as forgetfulness and increasing age, namely when they are 80 years old, around 85% of the elderly can experience this problem. Factors that can affect cognitive impairment problems in the elderly themselves are not only influenced by age, but can also be influenced by various other factors. The purpose of this study was to determine the factors associated with cognitive impairment in the elderly. This research was conducted using an analytic study, a cross-sectional design, involving 80 elderly people in the Work Area of the Yosomulyo Health Center in 2023. Data analysis was carried out using univariate, bivariate and multivariate analysis. The results showed that the majority of elderly people were aged <65 years (65.0%), female sex (51.3%), primary education (55.0%), health status suffering from medical diseases (52.5%) , and it was found that 27.5% experienced cognitive impairment. Factors that have a significant relationship with cognitive impairment in the elderly are age (OR: 5.885; 95% CI: 1.685-20.548), level of education (OR: 4.617; 95% CI: 1.162-18.354), health status (OR: 4.581; 95% CI: 1.150-18.245) and gender (OR: 3.860, CI95; 1.043-14.283) are the controlling variables. The most dominant variable influencing the occurrence of cognitive impairment in the elderly is the age factor. Keywords: Factors, cognitive impairment, elderly   ABSTRAK Memasuki usia lanjut, seseorang dapat mengalami perubahan pada masalah psikis berupa gangguan kognitif. Sekitar 39% lanjut usia akan mengalami berbagai gejala gangguan kognitif seperti mudah lupa dan semakin meningkatnya usia yaitu saat berada pada usia 80 tahun maka sekitar 85% lansia dapat mengalami masalah ini. Faktor yang dapat memengaruhi masalah gangguan kognifi pada lansia sendiri bukan hanya dapat dipengaruhi oleh faktor usia, namun dapat juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan kognitif pada lansia. Penelitian ini dilakukan menggunakan studi analitik, rancangan crossectional, melibatkan 80 lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Yosomulyo tahun 2023. Analisa data dilakukan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariate. Hasil penelitian didapatkan data mayoritas lanjut usia berada pada usia <65 tahun (65,0%), jenis kelamin perempuan (51,3%), pendidikan dasar (55,0%), status kesehatan menderita penyakit medis (52,5%), dan ditemukan sebesar 27,5% yang mengalami gangguan kognitif. Faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan gangguan kognitif pada lansia adalah usia (OR: 5,885; CI95%: 1,685-20,548), tingkat pendidikan (OR: 4,617; CI95%: 1,162-18,354), status kesehatan (OR: 4,581; CI95%: 1,150-18,245) dan gender (OR: 3,860, CI95; 1,043-14,283) adalah sebagai variabel pengontrol. Variabel yang paling dominan memengaruhi terjadinya gangguan kognitif pada lansia adalah faktor usia. Kata Kunci: Faktor, Gangguan Kognitif, Lansia 
Edukasi tentang Cara Mengontrol Gula Darah melalui Praktik Intermittent Fasting Fitri, Nury luthfiyatil; Dewi, Tri Kesuma; Sari, Senja Atika; Hasanah, Uswatun; Ludiana, Ludiana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Jajama (JPMJ) Vol 4 No 1 (2025): JPMJ Vol 4 No 1 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47218/jpmj.v4i1.368

Abstract

Diabetes Mellitus adalah penyakit kroanis, yang terjadi ketika pankreas tidak maenghasilkan cukup insulin, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah salah satunya melalui intermittent fasting. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan pengetahuan tentang cara mengontrol gula darah melalui praktik intermittent fasting bagi penderita diabetes mellitus yang dapat menyebabkan gula darah tidak terkontrol sehingga berisiko terhadap munculnya berbagai komplikasi. Intermittent fasting, disebut juga pembatasan energi intermiten adalah praktik diet yang tersebar luas yang terdiri dari periode konsumsi makanan bebas secara bergantian dan pantang dari asupan kalori.Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui edukasi atau pemberian pendidikan kesehatan tentang cara mengontrol gula darah melalui praktik intermittent fasting. Kegiatan dilaksanakan selama dua minggu di wilayah Puskesmas Yosomulyo. Hasil kegiatan didapatkan adanya peningkatan pengetahuan penderita diabetes mellitus tentang cara mengontrol gula darah melalui praktik intermittent fasting, sebesar 80% peserta mampu memahami secara baik tentang materi yang disampaikan. Pendidikan kesehatan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara mengontrol gula darah melalui praktik intermittent fasting bagi penderita diabetes mellitus. Hendaknya dilakukan pendidikan kesehatan secara berkesinambungan demi terciptanya kesehatan yang lebih optimal.
Edukasi Untuk Meningkatkan Pengetahuan Kader Kesehatan Tentang Diabetes Mellitus Dan Senam Kaki Diabetes Senja Atika Sari; Luthfiatil Fitri, Nury; Ludiana, Ludiana; Kesuma Dewi, Tri; Immawati, Immawati
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 2 No. 3 (2023): Agustus
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/js.v2i3.89

Abstract

Diabetes mellitus (DM) ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, mengarah ke hiperglikemia (kadar glukosa darah tinggi). Peningkatan penderita kejadian diabetes mellitus akan menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia, karena diabetes mellitus memiliki berbagai komplikasi yang mengancam jiwa seperti penyakit vascular perifer ekstremitas bawah terutama pada diabetes tipe 2. Saat ini penatalaksanaan diabetes mellitus meliputi pengembalian dan pemeliharaan kadar glukosa darah senormal mungkin dengan diet seimbang, olah raga (senam kaki) dan penggunaan obat hipoglikemik oral atau insulin. Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi. Kegiatan dilakukan di Puskesmas Margorejo Kota Metro dengan sasaran kader Kesehatan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pendidikan kesehatan, demonstrasi dan role play. Hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat seluruh perserta dapat menyerap informasi dengan baik yaitu 85% dapat mempraktekan kembali senam kaki diabetes.