Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH MASSA ADSORBEN ZEOLIT, ARANG AKTIF SEKAM PADI, DAN ARANG AKTIF JERAMI PADI TERHADAP EFISIENSI PENURUNAN KONSENTRASI ION TIMBAL (Pb2+) Desriyanti, Desriyanti; Akbari, Tauny; Fitriyah, Fitriyah
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v10i1.20606

Abstract

Kadar ion timbal Pb2+ yang terdapat pada limbah cair dapat berpengaruh terhadap lingkungan yang akan menimbulkan sifat racun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh massa adsorben zeolit, arang aktif sekam padi, dan arang aktif jerami padi terhadap efisiensi penurunan konsentrasi ion timbal (Pb2+) pada larutan sampel Pb konsentrasi 5 mg/L. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan 3 perlakuan adsorben zeolit, arang aktif sekam padi, dan arang aktif jerami padi yaitu (0,5 gram, 1,0 gram, dan 1,5 gram) dengan uji adsorpsi pada kecepatan pengadukan 250 rpm selama 60 menit. Hasil penelitian diperoleh bahwa efisiensi penurunan konsentrasi ion timbal (Pb2+) paling tinggi dicapai oleh media adsorben zeolit (massa 1,5 gram) sebesar 90% (0,48 mg/L), media adsorben arang aktif sekam padi (massa 1,5 gram) sebesar 87% (0,64 mg/L), dan media adsorben arang aktif jerami padi (massa 1,5 gram) sebesar 85% (0,73 mg/L). Penambahan massa adsorben zeolit, arang aktif sekam padi, dan arang aktif jerami padi berpengaruh signifikan terhadap penurunan konsentrasi ion timbal (Pb2+). Efisiensi penurunan ion timbal (Pb2+) oleh media adsorben zeolit, arang aktif sekam padi, dan arang aktif jerami padi berada pada kisaran 85% - 90% namun belum memenuhi syarat baku mutu berdasarkan PERMENLH No 5 Tahun 2014 yaitu 0,1 mg/L.
PRO ENVIRONMENTAL RECYCLING BEHAVIORS BEHAVIOR BASED ON EDUCATION LEVEL (STUDY CASE IN BENDUNGAN VILLAGE, INDONESIA) Wiradimadja, Dafi Dinansyah; Mori, Hisatsuna; Akbari, Tauny
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/jls.v7i2.3675

Abstract

The countless debates and controversies that have taken place between communities, individuals, and organisations in Indonesia have contributed to the complexity of the country's environmental problems. These inconsistencies and contradictions may, in essence, be linked back to the factors that led to the environmental problems that we are experiencing and the possible remedies to those problems. People who live in Bendungan Village, Bogor Regency, Indonesia, are used as the sample's units of analysis when taking quantitative data. The goal of community sampling is to get first-hand information about things like trash, recycling, and eco-village activities that happen in the community. The research methodology utilised in this study is a mixed-methods approach. Based on the findings, it has been determined that there exists a discrepancy between the knowledge and actions of the individuals residing in Bendungan Village. This would be the case since their ideas are in direct antagonism to their behavior.The fact that people in the area have adequate information does not make them more likely to engage in environmentally conscious conduct; rather, it demonstrates that there are other factors outside education that influence people's behavior toward environmental sustainability.
Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Menggunakan Komposter Aerobik Akbari, Tauny; Khadijah, Afni
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 25 No. 2 (2024)
Publisher : BRIN Publishing (Penerbit BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jtl.2024.5769

Abstract

This study aims to design and manufacture an aerobic composter that is different from the existing composters and to test the aerobic composter by composting household organic waste. Household organic waste used in this research consisted of two different compositions. The first composter (A) consisted of 2 kg of vegetable-fruit skin scraps and 0.5 kg of rice residue, while in the second composter (B), there was an addition of 0.25 kg of eggshell flour. Composting was done for 28 days. EM4 was used as an activator in the amount of 15 ml diluted with 500 ml of water and added with a starter of commercial organic compost as much as 20% of the total mass of raw materials. The results showed that (1) the aerobic composter that was designed and made in this study has three main parts, namely the upper part functions as a place for enumeration, the middle part functions as a place for composting, and the bottom part serves as a place for liquid fertilizer leachate so that the composter is more integrated and practical compared to existing composters, (2) aerobic composter can be used for the composting process of household organic waste. The compost produced meets Indonesian National Standard Number 19-7030-2004 for physical parameters, namely temperature (25°C), humidity (20%) and pH (6.8), and meets the Regulation of Minister of Agriculture of The Republic of Indonesia Number 70/Permentan/SR.140/10/2011 on the C/N-ratio parameter, which is 25 for compost A and 22 for compost B.   Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat alat pengomposan aerobik yang berbeda dari alat pengomposan yang sudah ada dan menguji alat pengomposan aerobik dengan cara mengomposkan sampah rumah tangga. Sampah organik rumah tangga yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas dua komposisi  berbeda. Komposter pertama (A) terdiri atas 2 kg limbah sayur dan kulit buah serta 0,5 kg limbah nasi, sedangkan pada komposter kedua (B) ditambahkan tepung cangkang telur sebanyak 0,25 kg. Pengomposan dilakukan selama 28 hari. EM4 15 ml digunakan sebagai aktivator, diencerkan dengan 500 ml air, dan ditambahkan starter kompos organik yang tersedia secara komersial sebesar 20% dari total massa bahan baku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) komposter aerobik yang telah dirancang dan dibuat pada penelitian ini memiliki tiga bagian utama, yaitu bagian atas berfungsi sebagai tempat pencacahan, bagian tengah berfungsi sebagai tempat pengomposan, dan bagian bawah sebagai tempat menampung lindi pupuk cair sehingga komposter ini lebih terpadu dan praktis dibandingkan dengan komposter yang telah ada saat ini, (2) komposter aerobik dapat digunakan untuk proses pengomposan sampah organik rumah tangga. Kualitas kompos dilihat dari parameter suhu (25°C), kelembapan (20%), dan pH (6,8) telah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-7030-2004; dan pada parameter rasio C/N yaitu sebesar 25 untuk kompos A dan 22 untuk kompos B telah sesuai dengan standar Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 70/Permentan/SR.140/10/2011.
STRATEGI PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA SERANG BERBASIS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Akbari, Tauny; Muhlisin, Muhlisin; Maslahat, Gina
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 8 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Population growth, increasing urban development and the high rate of conversion of green land into construction land pose a serious threat to the reduction of green open space (RTH) in Serang City. This research aims to determine the current condition of existing green open space, the need for green open space based on area, number population and oxygen needs, as well as strategies for optimizing green open space development in Serang City. The method used is quantitative descriptive with spatial analysis using remote sensing techniques and Geographic Information Systems (GIS). The results of the study show that Serang City's green open space in 2023 has met the city's minimum need for green open space of 30% of the total area, namely amounting to 59.64%. Serang City's need for green open space, if calculated based on its area, is 7,958.68 ha, based on its population, it is 1,440.72 ha, and based on its oxygen needs, it is 1,812.93 ha. The green open space management strategy that can be implemented in Serang City is a Growth Oriented Strategy which is oriented towards utilizing internal assets and external opportunities based on regional characteristics, active community participation, allocation of financial resources, establishing partnerships, developing infrastructure and a sustainable approach.
PRODUKSI BERSIH PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU MENGGUNAKAN TANAMAN Azolla microphylla DENGAN METODE FITOREMEDIASI Akbari, Tauny; Moslem, Radiant Ray
Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS) Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam (JURNALIS)
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/jls.v8i1.3963

Abstract

Industri Rumah Tangga Tahu X menghasilkan limbah cair yang dapat mencemari lingkungan, sehingga perlu diterapkan produksi bersih pada proses produksinya. Limbah cair tahu dapat diolah dengan metode fitoremediasi menggunakan tanaman Azolla microphylla. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Menganalisis tahapan proses produksi tahu serta input proses dan output pada setiap tahapan proses pembuatan tahu di Industri Rumah Tangga Tahu X, (2) Menganalisis opsi alternatif penerapan produksi bersih di Industri Rumah Tangga Tahu X dan (3) Menganalisis perkiraan manfaat lingkungan dan ekonomi penerapan produksi bersih dengan metode fitoremediasi. Pengumpulan data yang digunakan berupa data primer untuk penerapan produksi bersih dan data sekunder untuk fitoremediasi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui tahapan produksi tahu terdiri dari pencucian kedelai, perendaman kedelai, penggilingan, pemasakan, penyaringan, penggumpalan, pencetakan, pengepresan, dan pemotongan tahu. Strategi produksi bersih pada Industri Rumah Tangga Tahu X diprioritaskan pada pengolahan limbah cair tahu menggunakan metode fitoremediasi dengan tanaman Azolla mycrophylla. Penggunaan tanaman Azolla mycrophylla tersebut diprediksi mampu menurunkan TSS 98%, COD 96% dan BOD 96% hingga memenuhi baku mutu limbah cair industri tahu dan memberi keuntungan ekonomi sekitar Rp.400.000,-/bulan.
Pemanfaatan Tanaman Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) Untuk Menurunkan Kadar Amonia Dan Fosfat Pada Limbah Cair Rumah Sakit Otika Banten Dengan Metode Fitoremediasi Hadiattin, Widya; Akbari, Tauny
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 12, No 2 (2025)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jsal.2025.012.02.1

Abstract

ABSTRAK Kadar amonia dan fosfat berdasarkan uji pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Otika Banten yaitu sebesar amonia 6.87 mg/L dan fosfat 4.18 mg/L. Hasil kadar amonia berada di bawah standar mutu baku namun masih memiliki nilai yang cukup tinggi, sedangkan kadar fosfat melebihi standar baku mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas tanaman eceng gondok (Eichornia crassipes) dalam menurunkan kadar amonia dan fosfat pada limbah cair Rumah Sakit Otika Banten. Pada penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap 1 variabel bebas dengan menggunakan 0 tanaman (kontrol), 4 tanaman, 6 tanaman dan  8 tanaman dilakukan selama 5 hari dalam 15 liter air limbah. Hasil penelitian menunjukkan efesiensi penurunan paling baik parameter amonia yaitu pada perlakuan E8 (8 tanaman) dengan nilai penurunan 1.06 mg/L (85%) dan parameter fosfat penurunan paling baik  yaitu pada perlakuan E8 (8 tanaman) dengan nilai penurunan 1,26 mg/L (70%). Jumlah tanaman eceng gondok berpengaruh signifikan (P > 0.05) terhadap efesiensi penurunan kadar amonia dan kadar fosfat pada air limbah Rumah Sakit Otika Banten. Tanaman eceng gondok efektif untuk penurunan kadar amonia karena sudah memenuhi baku mutu, namun belum efektif untuk penurunan kadar fosfat karena belum memenuhi standar baku mutu.Kata kunci: limbah cair rumah sakit, fitoremediasi, eceng gondok (Eichornia crassipes), ammonia, fosfatABSTRACTAmmonia and phosphate levels based on preliminary tests conducted at Otika Banten Hospital were 6.87 mg/L ammonia and 4.18 mg/L phosphate. The results of ammonia levels were below the standard quality standards but still had a fairly high value, while phosphate levels exceeded the standard quality standards. This study aims to determine the efficiency and effectiveness of water hyacinth plants (Eichornia crassipes) in reducing ammonia and phosphate levels in the wastewater of Otika Banten Hospital. This study used the Completely Randomized Design method with 1 independent variable using 0 plants (control), 4 plants, 6 plants and 8 plants carried out for 5 days in 15 liters of wastewater. The results showed the best reduction efficiency of ammonia parameters, namely in the E8 treatment (8 plants) with a reduction value of 1.06 mg/L (85%) and the best reduction in phosphate parameters, namely in the E8 treatment (8 plants) with a reduction value of 1.26 mg/L (70%). The number of water hyacinth plants has a significant effect (P > 0.05) on the efficiency of reducing ammonia and phosphate levels in wastewater from Otika Banten Hospital. Water hyacinth plants are effective for reducing ammonia levels because they have met the quality standards, but are not yet effective for reducing phosphate levels because they have not met the quality standards. Keywords: hospital liquid waste, phytoremediation, hyacinth (Eichornia crassipes), ammonia,  phosphate