Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

OPTIMALISASI WAKTU PENJADWALAN PEMBUATAN SEPATU PULLOVER MODEL QUESA DENGAN METODE PERT Joko Purnomo; Erni Krisnaningsih; Afni Khadijah
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 1 No 1 (2018): industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v1i1.246

Abstract

Keberhasilan dalam pengerjaan pembuatan sepatu pullover PT. Parkland World Indonesia sangat tergantung dari kecermatan dan ketelitian dalam penjadwalan. Hal ini berguna untuk memenuhi target waktu yang diberikan oleh Adidas yaitu 1 x 24 jam harus sudah dikirim ke Head Quarter yang ada di Jerman. Ketepatan waktu pengiriman sangat menentukan Key Indicator Performance (KPI) dalam persaingan dengan perusahaan lain. Dalam penelitian optimalisasi waktu penjadwalan pembuatan sepatu pullover, peneliti menggunakan metode PERT. Di dalam metode ini menguraikan rangkaian kegiatan pembuatan sepatu pullover diantaranya: jenis kegiatan, urutan kegiatan, waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan. Untuk memvisualisasikan metode PERT digambarkan menggunakan network (jaringan) sebagai ilustrasi kegiatan terdiri dari titik (nodes). Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode PERT diketahui bahwa waktu ekspetasi pembuatan sepatu pullover di PT. PWI adalah 785,34 menit / 13 jam, sehingga tidak mencapai target waktu yang diberikan buyer Adidas, dengan hitungan kritis adalah A, B, D, F, G, H, I, J, K, L. Untuk mendapatkan target waktu dilakukan perbaikan pembuatan pullover sehingga didapatkan waktu ekspetasi 587,01 menit / 9,8 jam dengan lintasan kritis adalah A, B, D, F, G, H, I, J, K, L.
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN PROBE MENGGUNAKAN MODEL MULTI ITEM SINGLE SUPPLIER DI PT. XYZ Nursyamsi Apriadi; Afni Khadijah; Anita Dyah Juniarti
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 1 No 1 (2018): industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v1i1.248

Abstract

Proses produksi merupakan kegiatan inti dari suatu perusahaan manufaktur. Pada proses produksi, diperlukan juga bahan pembantu dalam menunjang kebutuhan produksi perusahaan. Oleh karena itu penentuan persediaan bahan pembantu secara efektif dan efisien merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu proses produksi. Pada stasiun Rheinstahl Heraeus memiliki permasalahan terkait inventori dan perencanaan kebutuhan bahan pembantu probe yang menyebabkan tingginya biaya persediaan, sehingga diperlukan pemecahan permasalahan secara tepat. Setelah melakukan rancangan dengan menggunakan model Multi Item Single Supplier dengan metode EOQ dan EOI, maka dapat diambil kesimpulan yaitu pemesanan optimal sekali pesan sebesar 54 pack (T probe), 96 pack (TS probe) dan 12 pack (TO probe), frekuensi pemesanan optimal sebesar 10 kali pemesanan per tahun, total biaya persediaan optimal metode EOQ / EOI multi item sebesar Rp. 1.330.364.500 per tahun dengan pengurangan biaya sebesar Rp. 29.250.
PENGUKURAN MODEL SCOR DAN ANALISIS SWOT PADA RANTAI PASOK CUMI-CUMI DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA KARANGANTU Afni Khadijah; Huswatun Hasanah; Andi Suherlan
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 4 No 1 (2021): Industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan rantai pasok komoditas cumi segar sangat diperlukan, karena cumi memiliki nilai ekonomis, permintaan tinggi, dan manfaat yang tinggi bagi nelayan dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fasilitas pendukung penangkapan cumi segar, menganalisa rantai pasok cumi segar dan mengukur kinerja rantai pasok cumi segar menggunakan model SCOR dan analisis SWOT. Metode penelitian menggunakan model SCOR dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan PPN Karangantu telah menyediakan berbagai fasilitas yang memadai untuk mendukung penangkapan cumi segar. Rantai pasok cumi segar di PPN Karangantu diperankan oleh aktor utama nelayan selaku produsen yang kemudian dibeli oleh bakul ikan selaku pemborong maupun pelaku usaha pengolahan cumi untuk dilanjutkan pada pengecer hingga konsumen akhir. Hasil pengukuran kinerja rantai pasok cumi segar di PPN Karangantu menggunakan model SCOR dianalisa sudah cukup baik karena waktu pemenuhan pesanan hanya membutuhkan 1-3 hari dengan jumlah pesanan yang mampu dipenuhi mencapai 75 %. Berdasarkan analisis SWOT, PPN Karangantu memiliki kekuatan karena dekat dengan daerah tangkapan cumi yaitu di wilayah WPP-RI 712 (Laut Jawa). Tangkapan cumi masih dapat dimaksimalkan karena tingginya harga cumi dan permintaan dari konsumen. Sedangkan dari sisi ancaman, PPN Karangantu diharapkan dapat mengantisipasi pasokan cumi segar pada saat musim paceklik.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KUALITAS DAN DAMPAK AIR INDUSTRI TERHADAP MESIN DAN KUALITAS PLAT Afni Khadijah; Muantulloh Muantulloh
Journal Industrial Servicess Vol 3, No 1a (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v3i1a.2069

Abstract

Masalah yang timbul pada kualitas produk tidak hanya berasal dari proses mikrostruktur saja, tetapi dapat bersumber dari kualitas air yang tidak normal. Metode seven tools digunakan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab turunnya kualitas air. Dengan metode ini didapatkan beberapa faktor yang mempengaruhi faktor kualitas air seperti pH, Cl, Turbidity, SS, Fe, m-Al, Ca-H, PO4. Setelah analisis data diketahui bahwa turbidity dapat menyebabkan terbawanya partikel kerak besi di dalam air sehingga apabila kerak besi menempel pada permukaan plat maka akan menyebabkan cacat pada permukaan plat. faktor kualitas lainnya seperti pH juga berdampak pada tingkat korosifitas mesin dan perpipaan berbahan besi. Semakin asam atau basa suatu larutan maka tingkat korosifitasnya semakin kuat dan semakin besar nilai turbidity maka semakin besar potensi terbawanya partikel kerak besi yang memungkinkan terjadinya penumpukan bahkan penyumbatan pada pipa. 
Redesign Road Project Using Critical Chain Project Management Method and Crashing Method Arif Budi Sulistyo; Ilpan Ilpan; Afni Khadijah
OPSI Vol 14, No 2 (2021): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/opsi.v14i2.5651

Abstract

Construction of the Provincial road project from Parigi to Sukamanah is carried out by PT. Jaya Madiri Konsulindo as consultant and PT. Karya Tunas Mandiri Persada as contractor. The problem of the construction project is implementation duration does not match to previous planning which results delay in completion time. It is necessary to re-plan the project in order to get either optimal time or cost. The purpose of this research is to find out the critical work path using critical chain project managemet method by utilizing microsoft project software and optimization of project time and cost using crashing method with alterative increase of working hours (overtime) and addition of labor. The research’ scope is limited on labor cost only. Based on the results of the study obtained that initial labor wage cost is IDR 585,025,000.00 with a working duration of 154 days, and results of the alterative crashing  method is lower with labor wage cost IDR 576,750,000.00. It could save cost about IDR 8,275,000.00 with duration of work 150 days or earlier 4 days from the initial duration.
Perancangan Perbaikan Proses Produksi Baja Dengan Pendekatan Lean Manufacturing Afni Khadijah; Achmad Bahauddin; Putro Ferro Ferdinant
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 3 September 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.003 KB)

Abstract

Dewasa ini permintaan produk baja nasional terus meningkat tetapi tidak terpenuhi. PT.XYZ adalah yang memproduksi baja coil. Pada Divisi HSM terdapat kendala produksi contohnya pada bulan Agustus 2012 terdapat pemborosan (waste) berupa reject, stock down grade, dan repair sebesar 138.748,10 MT (Metric Ton). Untuk itu dilakukan penelitian bertujuan mengidentifikasi aktivitas yang merupakan aktivitas pemborosan (waste) pada proses produksi baja coil, mengidentifikasi penyebab terjadinya pemborosan (waste) dan merancang usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan (waste) pada proses produksi baja coil. Pada penelitian ini menggunakan metode value stream mapping. Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data proses produksi, data waktu siklus, data jumlah operator, dan data identifikasi pemborosan. Dari hasil identifikasi waste (waste workshop) jenis pemborosan (waste) yaitu: transportation 22,14 %, defect 20,71 %, innapropiate process 19,29 %, unnecessary inventori 19,29 %, , dan terendah waiting18,57 %. Sehingga diketahui aktivitas pemborosan (waste) pada transportasi Penyebab terjadinya pemborosan (waste) pada proses produksi baja coil yaitu umur pakai mesin yang sudah tua, beban penggunaan mesin yang berlebih, operator yang kurang teliti pada saat pengecekan alat perusahaan produksi baja terbesar di Indonesia. Di PT. XYZ terdapat divisi HSM (Hot Strip Mill) transportasi, kurangnya pengecekan pada alat listrik, dan data transportasi tidak sesuai prosedur.
ANALISIS RANTAI PASOK IKAN TUNA MENGGUNAKAN MODEL SCOR DAN SWOT DI PPI BINUANGEUN Afni Khadijah; Tauny Akbari; Muhammad Syamsul Maarif
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 5, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.092 KB) | DOI: 10.15578/marina.v5i1.7690

Abstract

ABSTRAKNelayan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Lebak melayani permintaan terhadap hasil tangkapan ikan tuna segar yang setiap tahun terus mengalami peningkatan permintaan sehingga diperlukan pengelolaan kinerja pelaku rantai pasok yang baik agar kesegaran dan persediaan terjaga sepanjang tahun. Tujuan dari peneliatian ini yaitu untuk menganalisis sistem rantai pasok ikan tuna, menganalisa nilai kinerja pelaku rantai pasok ikan tuna dengan menggunakan metode Pembobotan SCOR dan SWOT, dan merekomendasikan strategi peningkatan kinerja pelaku rantai pasok di PPI Binuangeun. Berdasarkan hasil pengelolaan data dihasilkan bahwa sistem rantai pasok pada PPI Binuangeun termasuk kedalam rantai pasok tunggal dan pull system karena permintaan harus menyesuaikan hasil tangkapan ikan, pembagian hasil pelelangan yaitu 80 % untuk nelayan dan 20% untuk koperasi, dan tidak melayani distribusi karena distribusi dilakukan oleh pihak pemenang lelang. Nilai kinerja pelaku rantai pasok berdasarkan faktor kekuatan yaitu 1,89, skor faktor kelemahan yaitu 0,84, skor faktor peluang yaitu 2,45, skor faktor ancaman 0,5. Strategi peningkatan kinerja pelaku rantai pasok ikan tuna yaitu Penyediaan  pengelolaan hasil tangkap ikan tuna, Penertiban armada kapal ketika pendaratan ikan, Peningkatan pengawasan baik darat maupun laut, dan Peningkatan fasilitas armada kapal.Abstract Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Lebak, serves the demand for fresh tuna catches which continue to increase demand every year so that management of the performance of supply chain actors is good so that freshness and supply are maintained throughout the year. The aim of this research is to analyze the tuna supply chain system, analyze the performance value of tuna supply chain actors using the SCOR and SWOT Weighting method, and recommend strategies for improving the performance of supply chain actors at Binuangeun PPI. Based on the results of data management, the supply chain system in Binuangeun PPI is included in the single supply chain and pull system because demand must adjust the fish catch, the distribution of auction results is 80% for fishermen and 20% for cooperatives, and does not serve distribution because the distribution is done by auction winner. The value of the performance of supply chain actors is based on the strength factor of 1.89, the weakness factor score is 0.84, the opportunity factor score is 2.45, the threat factor score is 0.5. The strategy for improving the performance of tuna supply chain actors is the provision of tuna fishing, managing the fleet when landing fish, increasing supervision of both land and sea, and improving fleet facilities.
Sosialisasi Business Model Canvass untuk Pengembangan Usaha Emping Melinjo di Desa Tegalwangi, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang Tauny Akbari; Afni Khadijah
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.186 KB) | DOI: 10.30653/002.202052.363

Abstract

BUSINESS MODEL CANVASS SOCIALIZATION FOR DEVELOPING MELINJO CHIPS BUSINESS IN TEGALWANGI VILLAGE, MENES DISTRICT, PANDEGLANG REGENCY. Pandeglang Regency is an agropolitan area in Banten Province. Melinjo agricultural land area has the largest land area in this area, which is 1250 Ha. The large area of melinjo agricultural land is very supportive of the emping (chips) melinjo production business, especially in the District of Menes which has been designated as an Agropolitan area by the Government of Pandeglang Regency with the main income of emping melinjo. Entrepreneurs of emping melinjo can produce and sell 1-2 tons of emping melinjo every month. However, it still needs to be developed emping melinjo business based on the result analysis of business model canvas. The results of the analysis are conveyed through socialization to emping melinjo producent in Tegalwangi Village so that producents can develop their businesses more.
ANALISIS PERSEDIAAN KEMASAN DRUM STEEL MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME DI PT. AI–CP Afni Khadijah; Bayu Adjie Nurprasetyo; Anita Dyah Juniarti
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 5 No 1 (2022): INDUSTRIAL
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Divisi Material Management yang berfokus pada bidang pengemasan produk yang membutuhkan salah satu jenis kemasan produk yaitu drum steel. PT. AI-CP, sering mengalami kelebihan persediaan kemasan jenis drum steel yang mengakibatkan kerugian karena adanya biaya persediaan yang meliputi biaya pembelian, biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Penelitian dilakukan untuk mengatasi adanya kelebihan persediaan kemasan jenis drum steel yang mengakibatkan kerugian karena adanya biaya persediaan yang meliputi biaya pembelian, biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode Just In Time (JIT). Dengan menggunakan metode Just In Time (JIT), diperoleh penghematan biaya sebesar Rp. 382.008.400 atau 8,0 %, dibandingkan dengan kebijakan yang dilakukan PT. AI-CP, sehingga metode Just In Time (JIT) ini dapat diterapkan di PT. AI-CP untuk menghemat biaya persediaan.
Peran Kombinasi Sampah Organik Rumah Tangga Dalam Meningkatkan Kadar Fosfor, Kalium dan Kalsium Pada Kompos Tauny Akbari; Afni Khadijah; Namira Awaliyatun Nisa; Frebhika Sri Puji Pangesti
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jsal.2022.009.03.1

Abstract

ABSTRAK Sampah organik rumah tangga yang tidak diolah dapat berdampak pada kesehatan lingkungan, sehingga perlu diolah menjadi produk yang lebih bermanfaat seperti kompos. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kombinasi sampah organik rumah tangga dalam meningkatkan kadar fosfor, kalium dan kalsium pada kompos dan penggunaan kompos pada tanaman cabai rawit. Metode yang digunakan yaitu eksperimen dengan 2 kombinasi perlakuan bahan baku (sisa kulit sayur-buah (2 kg), nasi basi (0.5 kg) dan tepung cangkang telur (0.25 kg), yaitu kompos A (tanpa cangkang telur) dan kompos B (dengan cangkang telur). Variabel tetap adalah penambahan EM4 (15 ml dalam 500 ml air) dan starter kompos matang (20%). Kualitas kompos dibandingkan dengan standar kompos berdasarkan SNI 19-7030-2004 dan Permentan Nomor 70 Tahun 2011. Penggunaan kompos pada tanaman cabai rawit dilakukan pada kompos A, B dan C (kompos organik komersial) selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi bahan baku berupa penambahan cangkang telur hanya berpengaruh nyata (p < 0.05) terhadap peningkatan kadar fosfor dan kalsium. Parameter yang hanya memenuhi standar SNI adalah Fosfor (kompos A 0.38%; Kompos B 0.48%), Kalium (kompos A 0.84%;  kompos B 0.73%) dan Kalsium (kompos A 1.09%). Kompos B (dengan cangkang telur) memberikan tingkat keberhasilan terbaik (95%) pada pertumbuhan tanaman cabai rawit. Kata kunci: kompos, sampah organik, sampah rumah tangga  ABSTRACT Unprocessed household organic waste can have an impact on environmental health, so it needs to be processed into more useful products such as compost. This study aims to analyze the role of the combination of household organic waste in increasing the levels of phosphorus, potassium and calcium in compost and the use of compost in cayenne pepper plants. The method used is an experiment with 2 combinations of raw material treatments (remaining fruit-vegetable shells (2 kg), stale rice (0.5 kg) and eggshell flour (0.25 kg), namely compost A (without egg shells) and compost B (with shells). eggs) The fixed variable was the addition of EM4 (15 ml in 500 ml of water) and cooked compost starter (20%). The quality of the compost was compared to the compost standard based on SNI 19-7030-2004 and Ministry of Agriculture Number 70 of 2011. The use of compost on cayenne pepper plants was carried out on compost A, B and C (commercial organic compost) for 14 days. The results showed that the combination of raw materials in the form of adding egg shells only had a significant effect (p < 0.05) on increasing phosphorus and calcium levels. The parameter that only met the SNI standard was Phosphorus ( compost A 0.38%; Compost B 0.48%, Potassium (compost A 0.84%; compost B 0.73%) and Calcium (compost A 1.09%). Compost B (with egg shells) provides the best success rate (95%) on chili plant growth r lasting. Keywords:  compost, organic waste, household waste