Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Muslim Students Consciousness to Use Halal Cosmetic Products at Semarang City, a psychological analysis Hayati, Mardiyan; Ahmad, Sriyono; Muthohar, Sofa
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol. 21 No. 1 (2024)
Publisher : Research Institute and Community Engagement of IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/nuansa.v21i1.11164

Abstract

It is important to know the awareness of Muslimah students using halal cosmetics to protect Muslim consumers in the use of cosmetic products. This study aims to describe how consciousness of Muslim students at Semarang to use halal cosmetics. Researchers used mix-method qualitative-quantitative research methods with survey techniques. Sampling was done by using cluster random sampling technique at public and religious universities in Semarang City. Data collection techniques used questionnaire on 145 female students from 7 major universities in the city of Semarang. Last analysis used religious psychology. The results of the research have shown that their level of consciousness to carry out Islamic values ​​in daily life reaches 90.3%. The relationship between religious consciousness and the use of halal products among Muslim female students from both santri and non-santri in Semarang City is very high (71%) Thus, that attitude of students is included in self-directive religious consciousness category, namely religious behavior due to personal encouragement, and not affected by the environment.
Jurisprudential Welfare Through the Transformation of the “Rendang-Mu” Qurban Meat Management System Hayati, Mardiyan; Budiman, Mamdukh; Wijaya, Mirza Mahbub; Masuwd, Mowafg
Afkaruna: Indonesian Interdisciplinary Journal of Islamic Studies Vol. 20 No. 2: December 2024
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/afkaruna.v20i2.21842

Abstract

This study aims to explore the values of benefit from the perspective of Islamic law regarding the transformation of qurban meat management through the Rendang-Mu program within the Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) in the Central Java region, Indonesia. The research employed a descriptive qualitative approach. Data collection techniques involved snowball and purposive sampling, with analysis conducted using the maqasid al-Shariah theory by al-Shatibi. The findings indicate that the Rendang-Mu Program represents a transformation in the pattern of meat management and distribution, implementing a system of qurban meat management through canning and packaging with three essential benefits that facilitate and enhance its utility: (1) prolonged consumption and distribution over an extended period, (2) practical, delicious, and nutritious, (3) more evenly distributed reach, (4) high flexibility in achieving community food security, and (5) compliance with Islamic law.
Tinjauan Psikologis terhadap Pemahaman Fiqih (Urgensi Proporsionalitas Pemahaman Fiqih dalam Kehidupan Beragama) Hayati, Mardiyan
JURNAL PEDAGOGY Vol. 12 No. 2 (2019): Volume 12 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammamdiyah Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63889/pedagogy.v12i2.4

Abstract

Kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat dapat dicapai seorang individu beriman jika ia mampu menerapkan ajaran agama dengan benar dan tepat. Untuk itu setiap individu dalam setiap fase perkembangannya adakalanya memerlukan cara tersendiri atau tuntunan untuk memahami dan mengamalkan agamanya. Hal tersebut menunjukkan bahwa rentang kepentingan dalam beragama itu begitu panjang, sejak dari manusia itu dilahirkan sampai meninggal dunia, atau bahkan sesudahnya, di mana dalam Psikologi Agama hal tersebut dikenal dengan fase perkembangan agama, yang terklasifikasi menjadi beberapa tahapan berdasarkan tingkat perkembangan psikologisnya. Sedangkan fiqih, mengklasifikasikan fase peerkembangan individu tersebut dalam tiga tahapan yang meliputi fase anak-anak, mumayis dan baligh.
Pengertian dan Perkembangan Tasawuf Hayati, Mardiyan
JURNAL PEDAGOGY Vol. 10 No. 2 (2017): Volume 10 Nomor 2 Tahun 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammamdiyah Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63889/pedagogy.v10i2.18

Abstract

Islam sebagaimana dijumpai dalam sejarah, ternyata tidak sesempit seperti yang dipahami oleh masyarakat Islam sendiri pada umumnya. Dalam sejarah terlihat bahwa Islam yang bersumber kepada Al-Qur'an dan as-Sunnah dapat berhubungan dengan pertumbuhan masyarakat luas. Dari persentuhan tersebut lahirlah berbagai disiplin ilmu keislaman, salah satunya adalah tasawuf. Bagi umat Islam umumnya dan kaum cendekiawan khususnya, adalah panggilan sejarah untuk terus mengembangkan dan menggali warisan intelektual mereka
Hubungan Tasawuf Dengan Ilmu Filsafat, Theology dan Psikologi Hayati, Mardiyan
JURNAL PEDAGOGY Vol. 11 No. 1 (2018): Volume 11 Nomor 1 Tahun 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammamdiyah Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63889/pedagogy.v11i1.21

Abstract

Istilah "tasawuf" telah populer digunakan berabad-abad. Tasawuf yang mempelajari akan bagaimana cara seorang manusia untuk bisa mendekatkan diri kepada sang pencipta juga memiliki keterkaitan dengan beberapa disiplin ilmu. Beberapa disiplin ilmu yang berkaitan dengan tasawuf adalah ilmu kalam (theology), filsafat dan juga psikologi atau kejiwaan. Semua disiplin ilmu tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk menentukan cara atau langkah pendekatan sang makhluk dengan khalik.
Disiplin Keilmuan dalam Islam Hayati, Mardiyan
JURNAL PEDAGOGY Vol. 12 No. 1 (2019): Volume 12 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammamdiyah Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63889/pedagogy.v12i1.46

Abstract

Islam yang sebagaimana dijumpai dalam sejarah, ternyata tidak sesempit yang difahami ada umumnya. Dalam sejarah terlihat bahwa Islam yang bersumber pada Al-Qur'an dan Al Sunnah dapat berhubungan dengan tumbuh kembang masyarakat luas. Dari persentuhan tersebut lahirlah berbagai disiplin ilmu keislaman seperti: Ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf. Ilmu kalam, yang membicarakan tentang teologi, tentang tuhan; Tasawuf yang membahas penghayatan kepada keberadaan Tuhan dan cara untuk memperolehnya secara maksimal; dan Falsafah atau filsafat yang merupakan telaah spekulatif yang mendasar tentang segala masalah, terutama tentang hidup dan lingkungannya. Ilmu kalam, filsafat dan tasawuf mempunyai kemiripan objek kajian. Objek kajian ilmu kalam adalah keTuhanan dari segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya. Objek kajian filsafat adalah masalah ke-Tuhanan disamping masalah alam, manusia, dan segala sesuatu yang ada. Sedangkan objek kajian tasawuf adalah Tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya. Jadi, dilihat dari aspek objeknya, ketiga ilmu itu membahas masalah yang berkaitan dengan ke-Tuhanan. Untuk mengetahui lebih dalam apa itu ilmu kalam, ilmu filsafat, dan ilmu tasawuf pemakalah akan memaparkan mulai dari pengertian, sejarah dan perkembangan, serta tokoh dan hasil karyanya Key word : Keilmuan, Islam
Keistemewaan Al-Qur'an Hayati, Mardiyan
JURNAL PEDAGOGY Vol. 10 No. 3 (2017): Volume 10 Nomor 3 Tahun 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammamdiyah Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63889/pedagogy.v10i3.65

Abstract

Manusia dengan akal yang dimilikinya tidak mampu merenungkan ciptaan Allah di muka bumi dan di alam semesta. Mereka tidak mencoba untuk menyempatkan diri mentadabburi kebesaran Tuhan yang terlukis pada alam semesta. Sehingga Allah mengutus setiap rasul pada kaumnya. Kemudian bersamaan dengan itu Allah bekali setiap rasul dengan mukjizat sebagai tandingan terhadap kemampuan diluar kebiasaan yang berkembang ditengah-tengah kaumnya. Kemampuan luar biasa atau yang lebih sering dikenal sebagai mukjizat yang dimiliki oleh setiap rasul untuk menandingi dan mengalahkan kemampuan luar biasa yang ada di kaum mereka sehingga dengan adanya itu mereka tidak sanggup melawan dan muncullah perasaan lemah dalam diri mereka yang pada akhirnya membawa mereka pada keimanan dengan risalah yang dibawa oleh rasul.Pembicaraan tentang kemukjizatan al-Qur'an merupakan suatu mukjizat tersendiri, dimana para peneliti tidak bisa mencapai kesempurnaan dari setiap sisi-sisi kemukjizatannya.
Dinamika Pendidikan Anak Usia Dini Keluarga Pengamen: Studi Fenomenologis Anisatun Nabila, Citra; Muthohar, Sofa; Hayati, Mardiyan
Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 6 No. 2 (2025): Desember In Progress
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal (PPJ) PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/murhum.v6i2.1410

Abstract

Pendidikan anak usia dini sangat penting dalam menunjang tumbuh kembang anak, di mana keluarga memegang peranan utama sebagai pendukung utama proses tersebut. Pendidikan yang bermutu tercipta dari interaksi yang baik antara anak dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dinamika pendidikan anak usia dini dalam keluarga pengamen. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Teknik triangulasi, baik dari sisi sumber maupun metode, digunakan untuk memastikan validitas data dan menghasilkan gambaran yang menyeluruh. Penelitian dilaksanakan di Desa Cihideung Udik, Kabupaten Bogor, dengan keluarga pengamen sebagai subjek utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga pengamen tergolong dalam tipe keluarga pluralistis yang menjunjung tinggi interaksi terbuka dan pengambilan keputusan secara kolektif. Meskipun berada dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu dan lingkungan sosial yang penuh tantangan, para orang tua tetap berusaha memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka. Bahkan pada keluarga yang hidup terpisah (broken home), keputusan mengenai pendidikan tetap dibicarakan bersama tanpa adanya dominasi satu pihak. Penelitian ini menegaskan bahwa keluarga pengamen tetap memprioritaskan pendidikan anak dan terlibat aktif dalam prosesnya.