Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Pengatahuan dan Sikap Masayarakat terhadap Penyakit Tuberkulosis (TB) Melalui Pendekatan Teori Keperawatan Lydia E. Hall Nopriyanto, Dwi; Bahtiar, Bahtiar; Samsugito, Iwan; Puspasari, Rita; Ahmad, Erwan; Muda, Iskandar; Sari, Novita
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i5.19043

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan laporan BPS, Kasus Tuberkulosis (TB) di Kota Samarinda mengalami peningkatan. Tahun 2021 mencapai 1.456 kasus, 2022 menjadi 2.167 kasus dan tahun 2023 menjadi 4.119 kasus, dimana Kecamatan Sambutan rentang tahun 2015-2017 menepati urutan ke 9 dari 10 kecamatan masalah kasus TB kemudian di rentang tahun 2018-2020 kasus TB di Kecamatan Sambutan meningkat menjadi urutan 6 dari 10 Kecamatan kasus TB tertinggi. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), edukasi kesehatan dengan metode ceramah menggunakan pendekatan Teori Lydia E. Hall meliputi informasi tentang penyakit TB, faktor kegagalan terapi dan alasan pengobatan TB harus selesai, cara menyikapi TB dan peran masyarakat dalam mendeteksi TB serta meningkatkan keberhasilan terapi pasien TB. Terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap penyakit TB. Mayoritas pengetahuan sedang sebanyak 51,4% sebelum dilakukan edukasi dan setelah edukasi dilakukan dalam kegiatan PKM menjadi mayoritas tinggi sebanyak 48,5%. Masyarakat meyakini bahwa penyakit TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur dan tuntas serta sangat tidak setuju untuk menjauhi masyarakat/orang yang terkena penyakit TB. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat terbukti meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB dan sikap masyarakat terhadap penderita TB.  Hal ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak dari penyakit TB baik dari segi kesehatan, ekonomi, budaya dan sosial. Kata Kunci: Pengetahuan dan Sikap, Penyakit Tuberkulosis, Teori Keperawatan  ABSTRACT Based on the BPS report, Tuberculosis (TB) cases in Samarinda City have increased. In 2021 it reached 1,456 cases, in 2022 it became 2,167 cases and in 2023 it became 4,119 cases, where Sambutan District in the 2015-2017 period was ranked 9th out of 10 districts with TB cases, then in the 2018-2020 period TB cases in Sambutan District increased to 6th out of 10 districts with the highest TB cases. Community Service Activities (PKM), and health education with lecture methods using the Lydia E. Hall Theory approach includes information about TB disease, factors for therapy failure and reasons why TB treatment must be completed, how to respond to TB, and the role of the community in detecting TB and increasing the success of TB patient therapy. There is an increase in public knowledge and attitudes towards TB disease. The majority of knowledge was moderate at 51.4% before education was carried out and after education was carried out in PKM activities, became a high majority of 48.5%. The majority of people believe that TB can be cured by regular and complete treatment and strongly disagree with avoiding people/people with TB. Community service activities have been proven to increase public knowledge about TB and public attitudes towards TB sufferers. This can increase public awareness of the impact of TB in terms of health, economy, society, and culture. Keywords: Knowledge and Attitude, Tuberculosis Disease, Nursing Theory
Faktor Penentu Keselamatan Pasien dalam Implementasi Teknologi Kesehatan Digital: Tinjauan Literatur Ahmad, Erwan; Simarmata, Pratiwi Christa; Khusna, Lailya
Public Health and Safety International Journal Vol. 5 No. 01 (2025): Public Health and Safety International Journal (PHASIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transformasi digital telah membawa perubahan besar pada dunia kesehatan dengan memposisikan perawat berada digarda terdepan sebagai pengguna utama teknologi seperti telemedis, mHealth, dan sistem informasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menyintesis bukti mengenai faktor-faktor yang memengaruhi keselamatan pasien dalam implementasi teknologi kesehatan digital dengan menggunakan pedoman PRISMA melalui proses seleksi yang ketat berdasarkan kriteria yang ditentukann menghasilkan tujuh artikel. Penelitian ini mengungkapkan bahwa keselamatan pasien sangat bergantung pada kompetensi digital perawat yang masih terbatas, kepemimpinan yang efektif, dukungan organisasi, serta keterlibatan pasien. Temuan ini menyoroti peran krusial perawat dalam memastikan implementasi teknologi digital yang aman dan efektif bagi pasien. Keberhasilan teknologi kesehatan digital sangat bergantung pada peningkatan kompetensi perawat yang didukung oleh strategi implementasi yang komprehensif. Sehingga perlu ditekankan pentingnya peningkatan pelatihan berbasis lintas generasi, pengembangan kebijkan dan kolaborasi interprofessional dalam memastikan keamanan dan efektifitas teknologi digital dan berpusat pada pasien. Kata kunci: Keselamatan Pasien, Kesehatan Digital, Kompetensi Perawat
Hubungan Karateristik Mahasiswa Terhadap Kemampuan Empati Mahasiswa Keperawatan: Studi Cross Sectional Nopriyanto, Dwi; Regina, Dea Tri; Bahtiar, Bahtiar; Faizal Nur, Syukma Rhamadani; Ahmad, Erwan; Samsugito, Iwan; Kusumaningsih, Dewi
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 6 (2025): Volume 7 Nomor 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i6.17729

Abstract

ABSTRACT Empathy plays an important role in interpersonal relationships and improves communication skills. Empathy plays an important role in providing quality care, and it is important for nursing students and the nursing profession to develop. Nursing students not only need to acquire technical skills but also have interpersonal skills. This study aims to determine the relationship between student characteristics and nursing students' empathy abilities. The research design is descriptive analytical with a Cross-Sectional approach. This study involved students of the Diploma of Nursing study program, Faculty of Medicine, Mulawarman University, semesters 2, 4, and 6 totaling 189 students using a total sampling technique. Bivariate analysis using the Chi-Square test with SPSS version 25. The results of the study explained that the majority of students had good empathy skills (61.9%), and there was no significant relationship between student characteristics such as gender, age, semester, reasons for choosing to study nursing and close friends with students' empathy skills. But parents' jobs have a significant relationship with students' empathy skills (p <0.05). The conclusion is that the findings show that nursing students have good empathy skills, but need further improvement. These results make nursing educators pay more attention to the development of empathy skills of nursing students, increasing the level of empathy is useful in improving health care standards. Keywords: Characteristics, Empathy Ability, Nursing Students  ABSTRAK Empati memiliki peran penting dalam hubungan interpersonal serta meningkatkan kemampuan komunikasi. Empati memainkan peran penting dalam memberikan perawatan berkualitas,  dan penting bagi mahasiswa keperawatan dan profesi keperawatan untuk dikembangkan. Mahasiswa keperawatan bukan hanya perlu memperoleh keterampilan secara teknis tetapi juga memiliki ketrampilan hubungan antar manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karateristik mahasiswa terhadap kemampuan empati mahasiswa keperawatan. Desaian penelitian adalah diskriptif analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Penelitian ini melibatkan mahasiswa prodi D3 Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman semester 2, 4, dan 6 berjumlah 189 mahasiswa dengan menggunakan teknik total sampling. Analisa bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan SPSS versi 25. Hasil penelitian dijelaskan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki kemampuan empati baik (61.9%), dan tidak ada hubungan yang signifikan antara karateristik mahasiswa seperti jenis kelamin, usia, semester, alasan memilih kuliah keperawatan dan teman dekat dengan kemampuan empati mahasiswa. Tetapi pekerjaan orang tua memiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan empati mahasiswa (p<0.05). Kesimpulan mendapatkan temuan menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan mempunyai kemampuan empati yang baik, tetapi perlu peningkatan lebih lanjut. Hasil ini membuat pendidik keperawatan lebih memperhatikan pengembangan kemampuan empati mahasiswa keperawatan, meningkatkan tingkat empati bermanfaat dalam meningkatkan standar perawatan kesehatan. Kata Kunci: Karateristik, Kemampuan Empatik, Mahasiswa Keperawatan