Claim Missing Document
Check
Articles

Irrigation Of Wounds with Red betel 20% And 40% to Bacterial Numbers In Diabetic Foot Infection (DFI) Patients Sukmana, Mayusef; Nopriyanto, Dwi; Alhawaris
Journal Of Nursing Practice Vol. 4 No. 1 (2020): Journal Of Nursing Practice
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v4i1.108

Abstract

Background: The most frequent complications of diabetes mellitus are Diabetic Foot Ulcers (DFU), which has a risk of death 2.5 times compared to those without DFU. More than half of them have problems with infection (Diabetic Foot Infections). Research on wound washing to control diabetic wound infections originating from phytopharmaca using tropical natural resources such as red betel has not developed. They are a tropical plant that has many benefits containing flavonoids, tannins, alkaloids, saponins. Washing the wound with irrigation and swab techniques using red betel 20% effectively reduces the total number of bacteria with diabetic ulcer isolates in white mice alloxan-induced. It reduces staphylococcus growth aureus at concentrations of 10%, 20%, 40%, 80%, 100%.   Purpose: This study aimed to determine the effectiveness of wound irrigation red betel 20% and 40% of the bacterial rate in DFI patients.Methods: This study used a quasi-experiment with pre-post test control group design two treatment groups where bacterial samples were taken before and after irrigation using 20% and 40% red betel extracts while the control group used 0.9% NaCl. Sampling using consecutive sampling with a large sample of 10 respondents, the total sample swab is 20 samples. The Levine technique swab does perform in the area of the diabetic wound. Wilcoxon test was used as a different test in each group showing a group.Results: The results showed that the Wilcoxon test was used as a different test in each group showing a group. of 20% p-value 0,109, group 40% p-value 0,109 and a dick group p-value 0,180. Conclusion: There was a decrease in the number of bacteria after irrigation betel leaf extract in all groups. The 40% betel extract irrigation group showed an average reduction in bacterial numbers. The DFI wound had an average difference in all groups but was not significant.  The suggestion for research follows: Taking more samples, the use of red betel extract as an alternative for infection control in wounds.  Further research can be done by isolating the red betel content need for more sampling
Resiko Karies Gigi Pada Siswa Kelas 4 Dan 5 Sdn 016 Palaran Dilihat Dari Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Kebiasaan Menyikat Gigi : Studi Deskriptif Dwi Nopriyanto; Muhammad Ihfan Dian Fatoni; Muhammad Aminuddin
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 2, No 1 (2019): JKPBK 1 Juni 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.427 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v2i1.3470

Abstract

Latar Belakang : makanan kariogenik merupakan makanan yang digemari oleh anak-anak dan paling banyak di konsumsi oleh pelajar SD, hal ini akan menyebabkan resiko karies gigi, ditambah lagi jika frekuensi menyikat giginya kurang dari 2 kali sehari akan menambah resiko karies gigi. Tujuan : Penelitian ini  untuk mengetahui gambaran resiko terjadinya karies gigi pada siswa kelas 4 dan 5 SDN 016 Palaran. Metode : Penelitian ini menggunkan metode kuantitatif dengan studi  deskriptif. Pemilihan sampel menggunakan total sampling, berjumlah 31 responden. Data primer diperoleh melalui kuesioner penelitian. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada dalam kategori konsumsi makanan kariogenik berisiko yaitu 18 siswa (58,07%) dan kategori tidak berisiko yaitu 13 siswa (41,93%) Variabel kebiasaan menyikat gigi sebagian besar responden berada dalam kategori kebiasaan menggosok gigi tidak berisiko yaitu 21 siswa (67,74 %) dan kategori berisiko yaitu 10 siswa (32,26 %). Kesimpulan dan Saran : Hasil penelitian menyimpulkan bahwa semakin banyak mengkonsumsi makanan kariogenik beresiko mengalami karies gigi atau sebaliknya. Sedangkan kebiasaan menyikat gigi 2 kali sehari pada waktu pagi dan sebelum tidur akan tidak beresiko mengalami karies gigi. Pihak sekolah dapat menggerakan UKS dan pendidikan kesehatan bagi siswa sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan siswa terutama kesehatan gigi dan mulut.
Overview of Nursing Implementation on Closed Fractures to Reduce Pain Scale Ika Rizki Cahyani; Dwi Nopriyanto
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 4, No 1 (2021): JKPBK Juni 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v4i1.6737

Abstract

Fractures are bone continuity damage, which can be complete, fractures can cause extreme pain, pain is a symptom that is very often found in disorders of the musculoskeletal system, pain needs to be treated appropriately according to the pain felt, so nursing action is needed in dealing with it. This research is a literature study by searching for articles through Google Scholar, to identify the description of nursing actions on closed fractures in reducing pain scale. From the results of the literature study in 3 articles, it was found that nursing actions that could be performed on closed fractures included cold compresses, deep breathing relaxation techniques, and Asmaul Husna distraction techniques.Keywords:  Closed fracture,  Nursing Implementation, Pain
Gambaran Gaya Hidup Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Rt 17 Kelurahan Baqa Samarinda Seberang Muhammad Aminuddin; Talia Inkasari; Dwi Nopriyanto
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 2, No 1 (2019): JKPBK 1 Juni 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.082 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v2i1.3464

Abstract

Gaya hidup merupakan faktor penting yang mempengaruhi kehidupan manusia, khususnya pada penderita hipertensi. Gaya hidup yang mempengaruhi kejadian hipertensi antara lain mengkonsumsi garam berlebihan, mengkonsumsi alkohol, mengkonsumsi kopi/ kafein, kebiasaan merokok, kebiasaan kurang beraktifitas fisik dan stress. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran gaya hidup pada penderita hipertensi di wilayah RT 17 kelurahan Baqa Samarinda Seberang tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatifdenganpendekatansurvey. Teknikpengambilan sampel menggunakanpurposive sampling dengan 45 sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mengkonsumsi garam rendah sebanyak 34 responden (76%). Responden terbanyak tidak mengkonsumsi alkohol sebanyak 41 responden (91%). Responden yang sering mengkonsumsi kopi sebanyak 27 responden (60%). Responden bukan perokok sebanyak 26 responden (58%). Responden memiliki kebiasaaan aktifitas fisik kurang sebanyak 23 responden (51%) dan responden mengalami keadaan stress sedang sebanyak 32 responden (71%). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas pada penderita hipertensi ialah sering mengkonsumsi kopi/ kafein, kurang melakukan aktifitas fisik dan mengalami stress sedang. Saran bagi masyarakat yaitu melakukan modifikasi gaya hidup dan selalu menerapkan pola hidup sehat serta selalu mengontrol tekanan darah.
The Level of Independence of the Elderly in the Activity of Daily Living (ADL) at Tresna Werdha Nirwarna Puri Samarinda Social Home Using the Barthel Index Method Muhammad Aminuddin; M Kapriliansyah; Dwi Nopriyanto
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 3, No 1 (2020): JKPBK Juni 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.872 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v3i1.3534

Abstract

Background: The elderly are part of the process of growth and development. Humans do not suddenly grow old but develop from babies, children, adults and eventually grow old. Physical changes and predictable behavior that occurs in all people when they reach the age of certain stages of chronological development. Increasing the number of older people will cause various problems such as health problems, physical problems and other problems. Objective: to find out the description of the level of independence of the elderly in Activity Of Daily Living (ADL) at PSTW Nirwarna Puri Samarinda by using the Barthel Index Method. Method: Quantitative descriptive research with survey approach using questionnaire sheets. Results: The description of the level of independence of the elderly in the Activity of Daily living shows that the majority of the elderly as many as 19 elderly (63.33%) belong to the independent category, nine elderly (30%) fall into the category of moderate dependence, one elderly (3.33% ) included in the category of heavy dependency and one elderly (3.33%) included in the category of mild dependence. That most of the PSTW Nirwarna Puri Samarinda have an independent category in carrying out daily activities. Conclusion: The level of independence of the elderly at PSTW Nirwarna Puri Samarinda mostly shows an independent category. Suggestion: The positive activities of gymnastics and other activities that are supported expected to maintain the health of the elderly which has an impact on the independence of the elderly.Keywords: Level Independence, Activity Daily Living, Barthel Index
The Relationship Of The Role Of Drug Control By Families And Health Workers With Preventive Behavior And Tbc Client Compliance During The Covid-19 Pandemic At Puskesmas Juanda Samarinda Sholichin Sholichin; Muhammad Aminuddin; Mayusef Sukmana; Dwi Nopriyanto; Iwan Samsugito
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 4, No 1 (2021): JKPBK Juni 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v4i1.5859

Abstract

Tuberculosis is a disease that many Indonesians suffered, even arguably more terrible than the coronavirus that is now spreading in Indonesia. Therefore tuberculosis caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis should continue to be echoed. Tuberculosis sufferers of the victims continue to fall from year to year and always increase, as if this disease can not be treated, can not be cured, and can not be detected. The purpose of this study is to test the relationship between drug control by families and health workers with the preventive and compliance behavior of TUBERCULOSIS clients in the Puskesmas Juanda area. This study is a descriptive research correlation with the cross-sectional approach. A study was conducted to describe the relationship between independent variables (supervisors of taking drugs by families and health workers) with dependent variables (preventive behavior and compliance of tuberculosis clients) together in a certain period.Keywords: PMO of families and health workers, Preventive Behavior And Compliance of Tuberculosis Sufferers. 
Terapi Seft Menurunkan Intensitas Kebiasaan Merokok Di Kelurahan Sambutan Kota Samarinda Muhammad Aminuddin; Iwan Samsugito; Dwi Nopriyanto; Rita Puspasari
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.053 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v3i2.3899

Abstract

Jumlah perokok dari tahun ke tahun semakin meningkat. Negara Indonesia menempati urutan ketiga di dunia berdasarkan tingginya jumlah perokok setelah Cina dan India.Spriritual Emotional Freedom Technique (SEFT) merupakan terapi yang memadukan antara kekuatan spiritual dan energi psikologi, dan didapatkan efek pelipat gandaan (amplifying effect) serta dapat menurunkan intensitas kebiasaan merokok. Tujuan kegiatan ini adalah (1) meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya rokok dan menigkatkan kesadaran untuk berhenti merokok, (2) menurunkan intensitas kebiasaan merokok masyarakat dengan terapi SEFT. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah survei keluarga, pendidikan kesehatan dan terapi SEFT. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan jumlah perokok di kelurahan Sambutan kota Samarinda masih tinggi. Didapatkan 420 KK (48,4%) yang minimal memiliki satu orang anggota keluarganya yang merokok dan mayoritas (49,05%) menghabiskan 1 bungkus perhari dengan lama merokok terbanyak lebih dari 10 tahun (62,4%).Penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya rokok dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat dengan berhenti merokok. Terapi SEFT dapat menurunkan intensitas kebiasaan merokok masyarakat di kelurahan Sambutan kota Samarinda.
Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Dalam Upaya Menurunkan Peningkatan Penyakit Tidak Menular (PTM) Dwi Nopriyanto; Muhammad Aminuddin; Iwan Samsugito; Rita Puspasari; Ruminem Ruminem; Mayusef Syukmana
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.613 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v3i2.4726

Abstract

Meningkatnya kejadian PTM merupakan permasalahan yang banyak terjadi di area Asia Tenggara, serta diprediksi terus meningkat pada tahun 2030, dan  menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dimana 64% sebagian besar disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, hipertensi dan diabetes melitus. Strategi pemberdayaan masyarakat digunakan untuk merubah perilaku masyarakat dalammenurunkan masalah penyakit PTM seperti hipertensi dan diabetes melitus.Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat melibatkan kelompok  masyarakat di 10 RT yang berada di Kelurahan Sambutan, dan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Sambutan.  Metode pemecahan masalah diantaranya (1) Survey dengan cara melakukan screening pemeriksaan kesehatan, (2) Pendidikan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan melalui penyuluhan, dan (3) Pelatihan dengan melakukan demonstrasi untuk meningkatkan keterampilan. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan dari 242 orang, teridentifikasi sekitar 103 orang (42,5 %) mengalami penyakit hipertensi, 66 orang (27,3 %) teridentifikasi gejalan diabetes melitus sampai dengan teridentifikasi menderita diabetes melitus. Penyuluhan kesehatan yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan wawasan bagi masyarakat tentang penyakit tidak menular dan diharapkan menjadi awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dengan berperilaku hidup sehat di kelurahan Sambutan kota Samarinda.
Gambaran Stimulasi Perkembangan yang diberikan Ibu dan Perkembangan Motorik anak balita Pada masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Puskesmas Bengkuring Samarinda Rita Puspa Sari; Dwi Nopriyanto; Ruminem Ruminem; Anik Puji Rahayu
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 7 (2022): Volume 4 Nomor 7 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.251 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i7.6576

Abstract

ABSTRACT The role of mothers is very important in the growth and development of children, especially during a pandemic, such as when mothers have more opportunities to provide stimulus or stimulation for children's development to be more optimal, stimulation of child development is carried out in an atmosphere that is very pleasant for children at all times. , monitoring (detection) of development by the family every month according to age by referring to the Maternal Child Health Handbook. To get an overview of the relationship between the developmental stimulation provided by the mother and motor development in toddlers during the covid 19 Pandemic in Bengkuring Health Center area, Samarinda City. This type of research is a descriptive correlation, using a cross-sectional design through a quantitative approach with a sample of 100 pairs of mothers and children under five. Data analysis was performed using correlation Spearman and Pearson. In the Spearman correlation analysis carried out, there was a relationship between developmental stimulation by mothers and gross motor development (p-value = 0.000 <0.005), the level of strength of the relationship was sufficient with the correlation coefficient value of 0.396 and the relationship was unidirectional because the correlation coefficient value was positive (+) , the analysis of variables outside of education, mother's job and the length of interaction with the child with maternal stimulation showed no relationship, likewise between the variables of the child's age and gender with the development of the child under five shows no relationship. Stimulation given by the mother has a strong enough relationship The ability of motor development of children under five and stimulation is one of the factors that affect the motor development of children under five Keywords:  Stimulation, Motor Development, Children Under Five  ABSTRAK Peran ibu sangatlah penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, apalagi di masa pandemic seperti saat ini ibu lebih banyak memiliki kesempatan dalam memberikan stimulus atau rangsangan untuk perkembangan anak agar lebih optimal, stimulasi perkembangan anak dilakukan dalam suasana yang sangat menyenangkan bagi anak setiap saat, melakukan pemantauan (deteksi) perkembangan oleh keluarga setiap bulannya sesuai umur dengan mengacu pada “Buku Kesehatan Ibu dan Anak”. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran Hubungan Stimulasi perkembangan yang diberikan Ibu dan Perkembangan motorik pada Anak Balita di masa Pandemi Covid 19 di wilayah Puskesmas Bengkuring Kota Samarinda. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif korelasi, menggunakan rancangan Cross Sectional melalui pendekatan kuantitatif dengan sampel sebanyak 100 pasang ibu dan anak balita, Analisa data dilakukan dengan menggunakan korelasi Spearman dan Pearson. Pada analisis korelasi Spearman yang dilakukan terdapat hubungan antara Stimulasi perkembangan yang dilakukan ibu dengan perkembangan  motorik kasar (p-value= 0,000<0,005), tingkat kekuatan hubungan cukup dengan nilai koefisien korelasi 0,396 dan hubungannya searah karena nilai koefisien korelasinya positif (+), analisis variabel luar pendidikan, pekerjaan ibu dan lamanya interaksi dengan anak dengan stimulasi ibu menunjukkan tidak ada hubungan, demikian juga antara variabel usia anak dan jenis kelamin anak dengan perkembangan anak balita menunjukkan tidak ada hubungan. Stimulasi yang diberikan ibu mempunyai hubungan yang cukup kuat terhadap kemampuan perkembangan motorik anak balita dan Stimulasi merupakan  salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak balita Kata Kunci: Stimulasi, Perkembangan Motorik, Balita
Description of Mother’s knowledge In Administration of ORS (Oral Rehidration Solution) to Children in RT.01 District Bukuan City of Samarinda Rita Puspa Sari; Rahmayanti Rahmayanti; Ruminem Ruminem; Dwi Nopriyanto
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 5, No 1 (2022): JKPBK Juni 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v5i1.7623

Abstract

Abstrak Latar Belakang:  Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat menentukan dalam membentuk kebiasaan atau tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan ibu sangat berpengaruh dalam penatalaksanaan diare dirumah, terutama tentang upaya rehidrasi oral dan juga ibu akan mengetahui tentang  tanda-tanda dehidrasi dan pemberian oralit dan kapan membawa anak berobat atau merujuk ke sarana kesehatan. Penyakit diare pada bayi dan anak balita bisa sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Kematian diakibatkan oleh kekurangan cairan yang banyak keluar bersama tinja. Hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan orangtua terhadap tanda dehidrasi dengan penggunaan oral rehydration solution (ORS) sebagai penatalaksanaan di rumah. Oralit merupakan terapi larutan yang dianjurkan untuk mengatasi diare karena kehilangan cairan tubuh, yang dimana jika kehilangan cairan tubuh ini, tidak cepat ditangani bisa menyebabkan dehidrasi berat yang berakibat kematian. Tujuan:  Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian oralit pada anak balita di wilayah Rt.01 kelurahan bukuan kota samarinda dengan mengidentifikasi karakteristik responden dan mengidentifikasi tingkat pengetahuan dari responden. Metode:  Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kuantitatif, Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 orang diambil dengan cara menggunakan tekhnik Purposive Sampling, dilakukan di RT 01 Kel.Bukuan kota Samarinda. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner. Hasil: Pengetahuan ibu dalam pemberian oralit pada balita di RT 01 Kel.Bukuan kota Samarinda,  termasuk dalam kategori baik dengan presentase pengetahuan baik yaitu  42 responden (70%), pengetahuan cukup yaitu sebanyak 16 responden (27%), dan pengetahuan  kurang yaitu sebanyak 2 responden (3%).   Kata Kunci : Pengetahuan, Oralit, Balita Abstract Background: Knowledge or cognition is a very decisive dominant in forming a person's habits or actions (overt behavior). Mother's knowledge is very influential in managing diarrhea at home, especially about oral rehydration efforts, and also mothers will know about signs of dehydration and giving ORS and when to take children for treatment or refer them to health facilities. Diarrhea in infants and toddlers can be very dangerous because it can cause death. Death is caused by a lack of fluid that comes out of feces. The results of research conducted in Indonesia show that there is a significant relationship between parental knowledge of signs of dehydration and the use of oral rehydration solution (ORS) as a home treatment. ORS is a solution therapy that is recommended to treat diarrhea due to loss of body fluids, if this loss of body fluids is not treated quickly can cause severe dehydration which can result in death. Objective: This study aims to obtain a description of the level of knowledge of mothers in giving ORS to children under five in the area of Rt.01, Kelurahan Bukuan, Samarinda City by identifying the characteristics of the respondents and identifying the level of knowledge of the respondents. Methods: This study uses a quantitative descriptive method. The sample used in this study was 60 people taken using the purposive sampling technique, conducted in RT 01 Kel.Bukuan city of Samarinda. The tool used in data collection is a questionnaire. Results: Mother's knowledge of giving ORS to toddlers in RT 01 Kel. Bukuan city of Samarinda, is included in the good category with a good percentage of knowledge, namely 42 respondents (70%), sufficient knowledge is 16 respondents (27%), and less knowledge is as much as 2 respondents (3%). Keywords: Knowledge,  ORS,  toddler
Co-Authors Ahmad Abdul Ghofar Abdulloh AHMAD, ERWAN Aisyah Rahma Alhawaris Aminuddin, Muhamad Anik Puji Rahayu Asmiranda Adelia P Bahtiar Bahtiar Bahtiar Bahtiar Bayu Ahya Dinata Darazat, Zakiyah Dea Tri Regina Dewi Kusumaningsih Dewi Kusumaningsih Dzulhijjania, Nadya Armanur Islamy Eka Trismiyana Enda Maimia Taesa Allison Faisal Nur, Syukma Ramadhani Faizal Nur, Syukma Rhamadani Febrianto, Iqbal Fitriani, Dewi Nur Fitriani, Eva Ida Ayu Kade SW Ida Ayu Kade SW Ida Widiastuti Ika Rizki Cahyani Iskandar Muda Iskandar Muda Isma Zul Abdillah Jaya Iwan Samsugito Khumaidi Khumaidi Krisna, Dimas Adi Kristanto, Eka Yudha M Kapriliansyah M. Arifki Zainaro Marshanda, Indriani Mayasari, Mutia Mayusef Sukmana Mayusef Syukmana Miharja, Ediyar Muhammad Aminuddin, Muhammad Muhammad Aminudin Muhammad Bagas Prayoga Muhammad Ihfan Dian Fatoni Muhammad Kamil Naedy Ariady Nanda Sukma Diati Naomi Theresia Angkeli Nida Alifah Syaikhah Novita Sari Novita Sari Nur, Syukma Nur, Syukma Rahmadhani Faizal Nur, Syukma Rhamadani Faizal Nurlaila Fitriani Nurliana Sari Puspa Sari, Rita Puspasari, Rita Rahmawati, Fani Rahmayanti Rahmayanti Ramadania, Riska Ramadhana, Zhahrah Regina, Dea Tri Rhamadani Faizal Nur, Syukma Riana Puryanti Rita Puspa Sari Rita Puspasari Rita Sari Riyani, Siti Ruminem Ruminem Ruminem Ruminem Ruminem, Ruminem Samsugito, Iwan Sari, Rita Puspa Sholichin Sholichin Sholichin Sholichin Sholichin Sholichin, Sholichin Siti Rahmadhani Siti Riyani Syahrun Syukma Ramadhani Faisal Nur Syukma Rhamadani Faizal Nur Syukma Rhamadani Faizal Nur Syukma Rhamadani Faizal Nur Talia Inkasari Timmy Emelia Widiastuti, Ida Ayu Kade Sri Zonet Dwi Lembayung