Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MASA KADALUARSA KERIPIK PISANG KEPOK (Musa Paradisiaca) RASA COKLAT KEMASAN ALUMINIUM FOIL MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING MELALUI PENDEKATAN ARRHENIUS Saputera, Saputera; Kusumadati, Wijantri; Suparno, Suparno; Andanu, Odi; Semboja, Niko
Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 18 No. 2 (2024): Desember 2024: Journal Agrienvi
Publisher : Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/aev.v18i2.16801

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan mutu keripik pisang kepok rasa coklat kemasan aluminium foil selama penyimpanan pada suhu yang berbeda, dan untuk menentukan masa kadaluarsa keripik pisang kepok rasa coklat kemasan aluminium foil menggunakan metode ASLT melalui pendekatan Arrhenius. Berdasarkan hasil penelitian  kadar air dari minggu ke-1 sampai minggu ke-5 cenderung tidak stabil, hal ini disebabkan karena kelembaban, suhu, maupun kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Kadar Free Fatty Acid (FFA) yang semakin tinggi setiap minggunya karena dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti suhu sehingga mempengaruhi kenaikan kadar asam lemak bebas pada produk keripik pisang rasa coklat. Sedangkan uji organoleptik pada minggu terakhir selama penelitian tingkat kesukaan terhadap warna dan aroma pada produk keripik pisang rasa coklat dengan nilai agak suka, tingkat kesukaan terhadap rasa dan tekstur dengan nilai netral. Parameter titik mutu kritis yang tepat untuk penentuan perhitungan masa kadaluarsa yaitu kadar FFA menggunakan metode ASLT melalui pendekatan Arrhenius. Umur simpan produk keripik pisang rasa coklat pada setiap suhu perlakuan dengan penyimpanan selama 5 minggu dengan hasil lama umur simpan: suhu ruang = 122,62 hari atau 4,09 bulan, pada suhu 40 °C = 122,58 hari atau 4,06 bulan, dan pada suhu 50 °C = 121,55 hari atau 4,05 bulan.
Pemberdayaan Kelompok Tani Uni Hapakat Melalui Diversifikasi Olahan Buah Naga Bernilai Ekonomi Kusumadati, Wijantri; ria windi lestari; Fitriah, Umi Novita
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v6i1.580

Abstract

Kelompok Tani Uni Hapakat yang terletak di Kelurahan Kalampangan yang terletak di Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya, merupakan kelompok tani produktif, terutama dalam kepemilikan budidaya buah naga. Setiap tahunnya produksi buah naga di wilayah ini meningkat, tantangan seperti penjualan buah segar yang kurang optimal dan limbah kulit buah naga yang tidak dimanfaatkan masih ada. Tujuan dari kegiatan ini untukmeningkatkan keterampilan pengolahan buah naga menjadi produk bernilai jual tinggi, seperti sirup, permen jelly, dan teh celup dari kulit buah naga serta keterampilan memasarkan produk melalui e-commerce. Metode yang digunakan yaitu survey dan diskusi, ceramah, praktik dan evaluasi yang menggunakan kuisioner pra dan pasca pelatihan. Hasil dari pemberdayaan dan pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengolah buah nagadari 10 % menjadi 100 %, dan juga dan juga mitra terdorong untuk memasarkan produk menggunakan e-commerce mencapi 80 %. Selain itu, hasil evaluasi berada pada kategori penilaian sangat baik.
Pengembangan Usaha Produk Pangan Olahan Berbasis Kacang Koro Pedang Menuju Komersialisasi di Desa Tahai Baru Kabupaten Pulang Pisau: Business Development of Processed Food Products Based on Jack Bean Towards Commercialization in Tahai Baru Village, Pulang Pisau Kusumadati, Wijantri; Chotimah, Hastin Ernawati Nur Chusnul; Zubaidah, Siti; Ichriani, Gusti Irya
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 7 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i7.8701

Abstract

The partner of the service activity is the Joint Business Group (KUBE) of Tahai Baru Village, Maliku District, Pulang Pisau, which produces processed food with the raw material of jack bean. The problems faced by partners include the resulting Jack bean tempeh products that pungent smell and are easily destroyed; the packaging of Jack bean tempeh chips, which is still very simple and without labels; and limited marketing. The purpose of this service activity is to improve the quality of processed food products of jack bean through standardization of product processing, developing the selling value of products through packaging, labeling, and product legality, so that it is commercially viable. The implementation methods used include counseling, training, and mentoring. The result of this activity is a "Tahai Baru" brand jack bean tempeh chip product, using updated product processing methods so that it does not taste and pungent smell, with six (6) flavor variants, packaged in aluminum foil standing pouch packaging, attractive label design, and by the law, and has a Business License Number (NIB) Number: 9120019231896.
Kajian Potensi dan Nilai Ekonomi Sumber Daya Perikanan Tangkap Danau Hanjalutung Kota Palangka Raya Maryani, Maryani; Chusnul Chatimah, Hastin Ernawati Nur; Saraswati, Dewi; Kusumadati, Wijantri; Aziz, Fadhila; Nugrahayu, Hera; Toana, Ahmad Averus; Irawan, Heri; Rahman, Fauzi; Utama, Kurniawan S.
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 10, No 2 (2025): Oktober
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/akuakultur.v10i2.275

Abstract

Hanjalutung Lake in Palangka Raya City holds significant potential for capture fisheries that support food security and the local economy. The diversity of native fish such as baung (Hemibagrus nemurus), lais (Kryptopterus spp.), saluang (Rasbora spp.), and sepat (Trichogaster spp.) provides the main source of income for traditional fishers. The study indicates that resource utilization remains within a safe limit (fMSY ± 274 fishing days/year), although a declining trend in Catch Per Unit Effort (CPUE) suggests increasing pressure on fish stocks and the lake ecosystem. From the socio-economic perspective, fishers face limited access to capital, weak institutional support, and low diversification of livelihoods, coupled with inadequate post-harvest infrastructure. Nevertheless, there are significant opportunities for development through product diversification, particularly high-value fish-based products such as shredded baung, saluang chips, and smoked lais. These products have broad market potential and could strengthen the culinary identity of the region. The recommended management strategies include strengthening ecological data as the basis for policy, enhancing fisher capacity, improving post-harvest infrastructure, and integrating fisheries with ecotourism through fish harvest festivals and traditional fishing attractions. With inclusive and evidence-based governance, Hanjalutung Lake has the potential to be developed as a sustainable hub for creative economy and ecotourism in Palangka Raya City.