Praktik pola makan dalam keluarga erat kaitannya dengan nilai-nilai budaya dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor demografi, sosial budaya dan praktik pemberian gizi terhadap stunting berbasis transkultural nursing. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita dengan jumlah sampel 155 yang dipilih secara purposive sampling. Data dianalisis dengan confirmatory factor analysis menggunakan structural equation modeling (SEM) PLS. Hasil Menunjukkan ada pengaruh faktor demografi, sosial budaya dan praktik pemberian gizi terhadap stunting (T>1.96; R Square total bernilai 0,335 atau 33,5%. Hal ini dapat menunjukkan bahwa keragaman variabel stunting (Y2) mampu dijelaskan secara keseluruhan oleh Faktor demografi (X1), Faktor sosial budaya (X2), secara langsung maupun tidak langsung melalui , praktik pemberian gizi (Y1) sebesar 33,5%. Tidak ada hubungan secara langsung faktor demografi dengan kejadian stunting, namun secara tidak langsung mempunyai hubungan dengan praktik pemberian gizi. Ada hubungan sosial budaya dengan kejadian stunting baik secara langsung maupun tidak langsung melalui praktik pemberian gizi. Petugas kesehatan dan tokoh masyarakat direkomendasikan untuk meningkatkan pendidikan kesehatan kepada keluarga (orang tua) mengenai pemberian intervensi gizi dalam pencegahan stunting.