Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN KADAR HbA1c DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PENDERITA DM TIPE 2 DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG Susanto, Kevin; Zulfian, Zulfian; Detty, Ade Utia; Prasetya, Toni
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 11 (2023): Volume 10 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i11.10024

Abstract

Abstrak: Hubungan Kadar HbA1c Dengan Kadar Trigliserida Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung. Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau inefektif dari kerja ataupun sekresi insulin. Dislipidemia adalah keadaan dimana terjadinya gangguan metabolisme lipid. Lipid berupa trigliserida, kolesterol total, dan fosfolipid. Trigliserida adalah salah satu jenis lemak didalam tubuh yang beredar didalam darah serta berbagai organ tubuh. Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung  tercatat sebanyak 492 pasien diabetes melitus tipe-2 yang berobat ke poli penyakit dalam tahun 2021. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan kadar HbA1c dengan kadar trigliserida pada penderita diabetes melitus tipe 2 di rumah sakit pertamina bintang amin Bandar Lampung. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan metode cross sectional menggunakan teknik total sampling. Data yang digunakan menggunakan data primer berupa pemeriksaan laboratorium. Didapatkan sampel penelitian berjumlah 30 pasien DM tipe 2 dengan nilai minimal dari Kadar Hba1c yang terdapat di data 6.1%, nilai maksimal dari kadar HbA1c yang terdapat di data >14 % mg/dl, untuk kadar trigliserida didapatkan nilai maksimal yang terdapat di data yaitu 552.4mg/dL, nilai minimal kadar trigliserida yang terdapat di data 63.1mg/dL. Hasil korelasi spearmen didapatkan nilai p=0,03 , karena nilai p=0,03 < 0,05 sehingga dapat dinyatakan terdapat hubungan antara kedua variabel yang diteliti, atau terdapat hubungan antara kadar HbA1c dengan kadar trigliserida pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung.
GAMBARAN KADAR SERUM LDL PADA PASIEN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK BERDASARKAN KELOMPOK USIA DEWASA DAN LANSIA DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Putri, Claresta Vania; Prasetya, Toni; Kriswiastiny, Rina; Detty, Ade Utia
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 9 (2023): Volume 10 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i10.9611

Abstract

Abstrak : Gambaran Kadar Serum LDL pada Pasien Penyakit Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Kelompok Usia Dewasa Dan Lansia Di Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Gagal ginjal kronik merupakan kerusakan ginjal maupun penurunan Glomerular Filtration Rate (GFR) <60mL / min / 1,73m2 dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan. Mengetahui gambaran kadar serum LDL pada pasien penyakit gagal ginjal kronik berdasarkan kelompok usia dewasa dan lansia di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada tahun 2022. Desain penelitian ini menggunakan Deskriptif dan penelitian ini dilakukan secara cross-sectional yaitu dengan cara pengambilan data dilakukan sekaligus tanpa pemberian perlakuan tertentu terhadap objek penelitian. Terdapat peningkatan kadar profil lipid yaitu pada kadar LDL usia lansia terhadap 94 orang yaitu sebesar 77%. Sedangkan pada usia dewasa kadar LDL terhadap 19 orang yaitu sebesar 63,3%. Penelitian ini dilakukuan terhadap 122 pasien lansia dan 30 pasien dewasa yang memenuhi kriteria pada pemeriksaan kadar serum LDL. Rata-rata kadar kolesterol LDL usia lansia adalah 138,17 mg/dl ± 70,707 mg/dl. Rata-rata kadar kolesterol LDL usia dewasa adalah 130,13 mg/dl ± 53,062 mg/dl. Rata-rata kadar serum LDL berdasarkan jenis kelamin usia lansia pada laki-laki 51,6% (63 orang), pada perempuan 48,4% (59 orang). Rata-rata kadar serum LDL berdasarkan jenis kelamin usia dewasa pada laki-laki 60% (18 orang), pada perempuan 40% (12 orang). Terdapatnya peningkatan kadar serum LDL pada pasien gagal ginjal kronik. Rata-rata kadar serum LDL berdasarkan usia lansia dengan usia 60-67 tahun (48,3%) 59 orang, 68-74 tahun (51,7%) 63 orang dengan total yaitu sebanyak 122 orang pasien lansia. Rata-rata kadar serum LDL berdasarkan usia dewasa dengan usia 36-40 tahun (43,4%) 13 orang, 41-45 tahun (56,7%) 17 orang dengan total yaitu sebanyak 30 orang pasien dewasa.
Pengaruh Usia Dengan Kejadian Proliferatif Dan Non Proliferatif Retinopati Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Bintang Amin Urrahmi, Lisa; Kriswiastiny, Rina; Dharmawan, Akhmad Kheru; Prasetya, Toni
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 3 (2025): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i3.20094

Abstract

Kadar glukosa darah yang tinggi di atas normal adalah ciri khas dari penyakit metabolik yang dikenal sebagai Diabetes  Melitus (DM). Jika tidak terkontrol dengan baik, kondisi ini dapat memicu berbagai komplikasi serius, salah satunya adalah retinopati diabetik. Retinopati diabetik (RD) merupakan komplikasi pada pembuluh darah kecil di retina yang terjadi akibat paparan glukosa darah tinggi dalam jangka panjang. Mengetahui pengaruh usia dengan kejadian proliferatif dan non proliferatif Retinopati Diabetik pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Bintang Amin tahun 2024. Jenis penelitian ini merupakan Analitik Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan diambil dari data sekunder lembar rekam medik. Dari 101 sampel, pasien dengan usia <45 tahun 14 orang (13,9%), usia 45-64 tahun 70 orang (69,3%) dan usia >64 tahun 17 orang (16,8%). Pasien retinopati diabetik kategori PDR sebanyak 51 orang (50,5%) dan pasien retinopati diabetik kategori NPDR sebanyak 50 orang (49,5%). Hasil uji pengaruh usia dengan kejadian proliferatif dan non proliferatif retinopati diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 dalam penelitian, nilai aSig. (2-tailed) terdapat hasil p= 0,145 (p>0,05) maka didapatkan hasil yang tidak signifikan, artinya tidak terdapat pengaruh antara usia dengan kejadian proliferatif dan non proliferatif retinopati diabetik