Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peranan Orang Tua Dalam Pembentukan Karakter Di Masa Pandemi Covid-19: Perspektif Pendidikan Kristen Santoso, Juli; Tan, Juan Ananta; Sugiri, Widjaja
Indonesian Journal of Religious Vol. 5 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Religious, Vol.5, No.1 (April 2022)
Publisher : LPPM - Sekolah Tinggi Teologi Indonesia Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46362/ijr.v5i1.13

Abstract

Every human being born must have character, and the character possessed by humans is different. Character is the attitude, nature, behavior of a person in accordance with the rules or norms that apply in society. Good character education for children at an early age is the family or those who play an important role, namely parents. Because children need to be guided and guided by more mature people, namely parents. Parents are given the responsibility by God to educate, teach and shape the character of their children. Therefore, the formation of children's character is very important for parents to pay attention to from an early age because parents are the first educators in informal education. Parents play an important role in the character of children, because good character education for children starts from the upbringing of parents. So parents play an important role in the character of children. Parents must also realize how important it is to carry out responsibilities in shaping the character of their children. The character given by parents must be in accordance with the norms that exist in their place or in a particular society, and parents must also provide character education according to the teachings of Jesus Christ. Jesus is an example for every Christian, even an example for children to accept Jesus Christ as Lord and personal savior. The method used in this writing is qualitative research that comes from studies of books and journals to get reviews of previous research.   Setiap manusia yang lahir pasti memiliki karakter, dan karakter yang dimiliki oleh manusia berbeda-beda. Karakter adalah sikap, sifat, tingkah laku seseorang yang sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku di masyarakat. Pendidikan karakter yang baik untuk anak diusia dini adalah keluarga atau yang berperan penting yaitu orang tua. Karena anak perlu dituntun dan dibimbing oleh orang yang lebih dewasa yaitu orangtua. Orang tua diberi tanggung jawab oleh Tuhan untuk mendidik, mengajarkan, dan membentuk karakter anak-anaknya. Oleh karena itu, pembentukan   karakter   anak merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh orang tua sejak dini sebab orang tua adalah pendidik pertama dalam pendidikan informal. Orang tua sangat berperan penting dalam karakter anak, karena pendidikan karakter yang baik untuk anak dimulia dari didikan orang tua. Jadi orang tua sangat berperan penting dalam karakter anak. Orang tua juga harus menyadari betapa pentingnya menjalankan tanggung jawab dalam membentuk karakter anak. Karakter yang diberikan oleh orangtua harus sesuai dengan norma yang ada di tempatnya atau dimasyarakat tertentu, dan orang tua juga harus memberikan pendidikan karakter sesuai ajaran Yesus Kristus. Yesus adalah teladan bagi setiap orang Kristen bahkan teladan untuk anak manerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruslamat secara pribadi. Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah penelitian kualitatif yang bersumber dari kajian buku-buku dan journal untuk mendapatkan resensi dari penelitian yang ada sebelumnya.
Peran Administrasi Dan Manajemen Dalam Pendidikan Agama Kristen Di Sekolah Dasar Tan, Juan Ananta; Agata, Krinanda; Sabadnugroho, Samuel; Liantoro, Liantoro; Soenjaya, Lindawaty
Indonesian Journal of Religious Vol. 6 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Religious, Vol.6, No.1 (April 2023)
Publisher : LPPM - Sekolah Tinggi Teologi Indonesia Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46362/ijr.v6i1.25

Abstract

Effective teachers in primary schools face difficulties due to a lack of responsibility and a lack of application of Christian values, which serve as the foundation for their leadership. The role of administration and management in Christian Religious Education (CRE) in primary schools is very important in fostering the spiritual and moral development of students. This abstract explores the important functions played by administrators and managers in facilitating PAK programs and ensuring their effectiveness in the basic education environment. Administrators and managers collaborate to design a PAK curriculum that aligns with the mission and values of the educational institution, while meeting the needs and expectations of students and their families. This includes selecting appropriate textbooks, teaching materials, and resources. Selecting qualified educators and providing them with ongoing training and support is an important administrative function. Teachers who are skilled and experienced in Christian theology and pedagogical strategies can provide meaningful religious education for students. The role of administration and management in Christian religious education in primary schools is multifaceted and is very important for student development in an educational context.   Tantangan guru yang efektif di sekolah dasar terletak pada tidak adanya akuntabilitas dan kurangnya penerapan nilai-nilai kristiani, yang memandu kepemimpinan guru di sekolah dasar. Peran administrasi dan manajemen dalam Pendidikan Agama Kristen (PAK) di sekolah dasar sangat penting dalam membina perkembangan spiritual dan moral para siswa. Abstrak ini mengeksplorasi fungsi-fungsi penting yang dimainkan oleh para administrator dan manajer dalam memfasilitasi program-program PAK dan memastikan keefektifannya di lingkungan pendidikan dasar. Administrator dan manajer berkolaborasi untuk merancang kurikulum PAK yang selaras dengan misi dan nilai-nilai lembaga pendidikan, sekaligus memenuhi kebutuhan dan harapan siswa dan keluarga mereka. Hal ini termasuk memilih buku pelajaran, bahan ajar, dan sumber daya yang sesuai. Memilih pendidik yang berkualitas dan memberi mereka pelatihan dan dukungan yang berkelanjutan adalah fungsi administrasi yang penting. Guru-guru yang terampil dan berpengalaman dalam teologi Kristen dan strategi pedagogis dapat memberikan pendidikan agama yang bermakna bagi para siswa. Peran administrasi dan manajemen dalam Pendidikan Agama Kristen di sekolah dasar memiliki banyak segi dan sangat penting bagi perkembangan siswa dalam konteks pendidikan.
Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Melalui Teori Behavioristik Yohana Penina Zefanya Ribka; Tanasyah, Yusak; Tan, Juan Ananta
MODERATE: Journal of Religious, Education, and Social Vol. 1 No. 1 (2023): MODERATE: Journal of Religious, Education, and Humanities (November 2023)
Publisher : Perkumpulan Teolog Agama Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46362/ptaki.v1i1.1

Abstract

In the teaching and learning process, of course, there is a role for students as students and teachers as educators or teachers. Every student will need a comfortable and conducive learning atmosphere. Each student has a unique and different learning characteristic. Will as a teacher as an educator follow the flow or pattern of learning from each student? Of course, in learning there is also a method or strategy that will be used during the teaching and learning process so that it goes well and achieves the goal. The form of its implementation either regularly or messy will be seen during the learning process in a class. Apart from this, of course, in terms of learning, various learning media are also needed to channel or convey parts of the discussion that are difficult for students to understand. In this case, it is about a process of Christian religious education. To achieve the learning objectives, in the process of learning Christian religious education, the author uses behaviouristics theory. The writing method used in compiling this scientific work is through library studies.   Dalam proses belajar mengajar tentunya ada peran murid sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik atau pengajar. Setiap peserta didik tentunya akan membutuhkan suasana belajar yang nyaman dan kondusif. Masing-masing peserta didik memiliki keunikan dan chirikhas belajar yang berbeda-beda. Apakah sebagai seorang guru selaku pendidik akan mengikuti alur atau pola belajar dari masing-masing peserta didik? Tentunya dalam belajar terdapat juga sebuah metode ataupun strategi yang akan digunakan selama proses belajar mengajar sehingga berlangsung dengan baik dan memcapai tujuan. Wujud pelaksanaannya baik secara teratur ataupun berantakan akan terlihat saat berlangsungnya pembelajaran pada sebuah kelas. Selain dari hal tersebut tentunya dalam hal belajar juga dibutuhkan berbagai media pembelajaran guna menyalurkan atau menyampaikkan bagian pembahasan yang sulit dimengerti oleh peserta didik. Dalam hal ini secara khusus adalah mengenai suatu proses Pendidikan agama Kristen. Untuk tercapainya tujuan pembelajaran maka dalam proses pembeljaran Pendidikan agama Kristen penulis menggunakan teori behavioristik. Adapun metode penulisan yang digunakan dalam Menyusun karya ilmiah ini adalah melalui kajian Pustaka.
Mistis-isme dan Pengobatan Tradisional: Kajian Teologi Kristen tentang Mistis-isme dan Pengobatan Tradisional dan Refleksinya bagi Orang Kristen Masa Kini Togatorop, Andri; Sinaga, Andri Vincent; Tan, Juan Ananta
Journal of Religious and Socio-Cultural Vol 4 No 2 (2023): Journal of Religious and Socio-Cultural Vol.4 No.2 (October 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Widya Agape dan Perkumpulan Teolog Agama Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46362/jrsc.v4i2.201

Abstract

Mysticism and traditional medicine are two things that are intertwined in terms of healing from illness. Diseases that are often treated through traditional medicine include diseases originating from evil spirits, as well as diseases involving witchcraft, black magic, and even diseases from which it is not known where they originate. In this culture of belief in mysticism and traditional medicine, among Christians there is a dualism of belief, namely one side believes in God, but also believes in evil spirits/dark powers. Of course this is contrary to the Christian faith. The aim of this research is to prove that mystical and traditional medicine is still developing among Christians, as well as the connection between mysticism (occultism) and traditional medicine and to examine it based on Christian theology. The results of the research show that mysticism, as well as traditional medicine, is now increasingly widespread among Christians. Mysticism and traditional medicine are inseparable. This practice of mysticism and traditional medicine is a socio-cultural phenomenon among certain tribes and is very difficult to abandon. Mistis-isme dan pengobatan tradisional adalah dua hal yang saling berkelindan dalam hal penyembuhan dari sakit penyakit. Penyakit yang sering dilayani melalui pengobatan tradisional ini adalah seperti penyakit yang berasal dari roh jahat, juga penyakit guna-guna, santet, bahkan penyakit yang tidak diketahui dari mana berasal. Di dalam budaya kepercayaan kepada mistis-isme dan pengobatan tradisional ini, di kalangan orang Kristen terdapat dualisme kepercayaan yaitu satu sisi percaya kepada Tuhan, namun percaya juga kepada roh jahat/kuasa gelap. Tentu hal ini bertentangan dengan iman Kristen. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa mistis dan pengobatan tradisional masih berkembang di kalangan orang Kristen, pun kaitan antara mistis-isme (okultisme) dan pengobatan tradisional serta mengkajinya berdasarkan teologi Kristen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mistis-isme pun pengobatan tradisional, kini kian merebak di kalangan orang Kristen. Mistis-isme dan pengobatan tradisional saling tidak dapat dipisahkan. Praktik mistis-isme dan pengobatan tradisional ini adalah fenomena sosial-budaya di kalangan suku tertentu dan sangat sukar untuk ditinggalkan.
Menumbuhkan Sikap Gemar Membaca Alkitab Pada Siswa Kelas 8 Sekolah Menengah Pertama BOPKRI 3 Yogyakarta Purba, Junita; Putrawan, Bobby Kurnia; Setiawan, Ruthnawaty; Tindoilo, Dian Paskarina; Tan, Juan Ananta
SERVIRE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): SERVIRE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (April 2024)
Publisher : Indonesia Christian Religion Theologians Association and Widya Agape School of Theology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46362/servire.v4i1.203

Abstract

This study aims to foster an attitude of liking to read the Bible in grade 8 students of SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. The attitude of liking to read the Bible is an important aspect in religion-based character education in this school. The research method used is classroom action research (CAR) which consists of several cycles. Each cycle includes planning, implementation, observation, and reflection. The results of the study indicate that by using interactive and interesting learning methods, such as group discussions, shared reading, and the use of digital media, there is a significant increase in interest and frequency of reading the Bible among students. In addition, support from teachers, parents, and the school environment also plays an important role in encouraging this reading attitude. This study concludes that applying varied and collaborative learning methods effectively fosters an attitude of liking to read the Bible in grade 8 students. Recommendations for further research are to expand the methods used and involve more participation from the school community to create a stronger reading culture. Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap gemar membaca Alkitab pada siswa kelas 8 SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Sikap gemar membaca Alkitab merupakan aspek penting dalam pendidikan karakter berbasis agama di sekolah ini. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran yang interaktif dan menarik, seperti diskusi kelompok, pembacaan bersama, serta penggunaan media digital, terjadi peningkatan signifikan dalam minat dan frekuensi membaca Alkitab di kalangan siswa. Selain itu, dukungan dari guru, orang tua, dan lingkungan sekolah juga berperan penting dalam mendorong sikap gemar membaca ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan metode pembelajaran yang variatif dan kolaboratif efektif dalam menumbuhkan sikap gemar membaca Alkitab pada siswa kelas 8. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah memperluas metode yang digunakan serta melibatkan lebih banyak partisipasi dari komunitas sekolah untuk menciptakan budaya membaca yang lebih kuat.