Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN PESISIR UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN TERHADAP BENCANA DI ACEH BESAR Akbar, Muhammad Arief; Adrian, Fahri; Al-Huda, Nafisah; Tarmizi, Tarmizi
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 6 (2024): Desember
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i6.1420

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di desa Gampong Baro, wilayah pesisir Kabupaten Aceh Besar, dengan melibatkan perangkat desa, masyarakat setempat, serta mitra pendukung, seperti kelompok komunitas dan mahasiswa Program Studi Teknik Geologi. Daerah ini memiliki lingkungan pesisir yang rentan terhadap bencana alam seperti tsunami, abrasi, dan erosi, sementara pemahaman masyarakat tentang pengelolaan lingkungan untuk mitigasi bencana masih terbatas. Tujuan kegiatan ini adalah memberdayakan masyarakat pesisir melalui edukasi dan pelatihan partisipatif untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan serta meningkatkan ketahanan terhadap bencana. Metode yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan pelatihan, yang dianalisis secara kualitatif. Hasil menunjukkan bahwa meskipun masyarakat memiliki pemahaman awal yang terbatas, dukungan dari mitra mendorong antusiasme dan komitmen yang tinggi untuk berpartisipasi dalam pelatihan. Program ini menghasilkan peningkatan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan pesisir, seperti penanaman mangrove, pembersihan pantai, dan praktik ramah lingkungan lainnya. Dengan kolaborasi antara masyarakat dan mitra, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan ketahanan masyarakat pesisir Aceh Besar terhadap bencana serta mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Lingkungan Pesisir, Ketahanan Bencana
Pengukuran Tingkat Pemahaman Warga terhadap Pentingnya Penanaman Mangrove dan Dampaknya terhadap Geologi Pantai di Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar Akbar, Muhammad Arief; Adrian, Fahri; Al-Huda, Nafisah
PESARE: Jurnal Pengabdian Sains dan Rekayasa Vol 3, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pesare.v3i1.43913

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman masyarakat Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, tentang peran mangrove dalam menjaga stabilitas geologi pantai dan dampaknya terhadap lingkungan pesisir. Sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan warga mengenai fungsi mangrove dalam mencegah abrasi, erosi, dan intrusi air laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat setelah sosialisasi. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya mangrove dalam menjaga stabilitas pantai. Sebelum sosialisasi, sebagian besar warga belum sepenuhnya memahami hubungan antara mangrove dan dinamika geologi pantai. Namun, setelah kegiatan sosialisasi, mayoritas responden menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan. Mereka menyadari bahwa mangrove berfungsi sebagai penghalang alami yang melindungi pantai dari kerusakan akibat gelombang laut dan erosi. Sosialisasi juga berhasil meningkatkan kesediaan warga untuk terlibat dalam upaya pelestarian mangrove, dengan banyak responden yang menyatakan minat untuk berpartisipasi dalam kegiatan rehabilitasi mangrove di masa mendatang. Penelitian ini menekankan pentingnya program edukasi lingkungan sebagai strategi efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pelestarian ekosistem pesisir. Dengan partisipasi aktif masyarakat, keberlanjutan lingkungan pesisir dapat dijaga, serta dampak negatif dari kerusakan ekosistem dapat diminimalkan. Ke depan, diperlukan upaya berkelanjutan untuk melibatkan masyarakat dalam kegiatan konservasi mangrove guna melindungi wilayah pesisir dari ancaman abrasi dan perubahan lingkungan
Analisis Stabilitas Lereng pada Ruas Jalan Raya Banda Aceh Calang KM 83 Menggunakan Metode Rock Mass Rating di Kecamatan Indra Jaya, Kabupaten Aceh Jaya Anjani*, Nadia; Setiawan, Bambang; Putra, Hidayat Syah; Al-Huda, Nafisah
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i3.36722

Abstract

Ruas jalan Banda Aceh-Calang menjadi jalur yang menghubungkan berbagai kota dan kabupaten serta menjadi bagian penting dari jalan lintas barat Banda Aceh-Meulaboh, khususnya bagi masyarakat di Pantai Barat Aceh. Jalur ini, yang membentang dari Banda Aceh-Lho'nga (Aceh Besar)-Jaya (Aceh Jaya)-Calang (Aceh Jaya)-Teunom (Aceh Jaya) hingga Meulaboh (Aceh Barat), memiliki peran strategis dalam perekonomian masyarakat. Namun, keberlangsungan jalur tersebut terancam risiko bencana longsor yang sering terjadi di musim penghujan yang mengakibatkan akses jalan tidak dapat digunakan karena tertutup material lereng. Hal tersebut perlunya penelitian dalam menganalisis stabilitas lereng untuk menjaga keberlanjutan fungsi jalan. Tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui kondisi geologi lokasi penelitian dan mengetahui kekuatan massa batuan pada lereng menggunakan pendekatan Metode Rock Mass Rating (RMR). Pendekatan ini didasarkan pada kondisi geologi di lokasi penelitian dan analisis kualitas massa batuan. Hasil pemetaan geologi lokasi penelitian terdapat 3 zonasi satuan batuan yaitu, satuan batuan batupasir, satuan batuan andesit, dan endapan aluvium yang terdiri dari endapan pasir, kerikil dan lumpur. Adapun analisis menggunakan metode rock mass rating (RMR) mengindikasikan bahwa lereng pada lokasi penelitian termasuk dalam kelas massa batuan kelas III kategori sedang dengan nilai 56,6. Meskipun tergolong stabil, namun tidak menutup kemungkinan terdapat potensi ketidakstabilan yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, pemetaan geologi dan analisis stabilitas lereng seperti yang dilakukan dalam penelitian ini menjadi langkah awal yang penting dalam merencanakan langkah-langkah mitigasi bencana dan dan penerepan metode lanjutan.
Analisis Kestabilan Lereng Berdasarkan Nilai Slope Mass Rating (SMR), Kecamatan Sampoiniet, Aceh Jaya, Provinsi Aceh, Indonesia Maulida*, Syifa; Setiawan, Bambang; Rifqan, Rifqan; Al-Huda, Nafisah
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i3.36723

Abstract

Analisis kestabilan lereng berdasarkan nilai slope mass rating (SMR) dilakukan di Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh. Akses jalan yang berada di daerah penelitian merupakan hasil pembukaan pegunungan sehingga terdapat banyak keterjalan lereng yang berakibat pada permasalahan lereng. Berdasarkan Peta Geologi Lembar Calang lokasi penelitian terdiri dari 5 formasi, yaitu Formasi Tangla (Tlt), Formasi Tangla Fasies Gunungapi (Tltv), Formasi Gunungapi Calang (Tmvc), Formasi Diorit Unga (Tmiu), dan Formasi Alluvium (Qh). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi jenis longsoran yang dapat terjadi, nilai kestabilan lereng dan rekomendasi perkuatan lereng yang dapat diterapkan. Pada peta geomorfologi daerah penelitian terdiri dari 3 jenis bentuk lahan, yaitu bentuk lahan vulkanik, bentuk lahan marine, dan juga bentuk lahan fluvial dengan jenis pola aliran radial sentrifugal dan sub dendritik. Sebaran litologi yang ada di daerah penelitian berupa satuan batu andesit, satuan batu diorit, satuan batu piroklastik, satuan batupasir, dan satuan endapan alluvium. Berdasarkan klasifikasi massa batuan rock mass rating (RMR) didapatkan kelas massa batuan baik dengan bobot total RMR berkisar antara 61 hingga 63 dengan estimasi jenis longsoran berupa baji dan toppling. Berdasarkan nilai SMR diperoleh nilai 61 hingga 80 yang mengindikasikan bahwa lereng masuk kategori kelas baik dan dalam kondisi stabil. Rekomendasi perkuatan yang dapat digunakan adalah tidak ada atau pemberian paritan pada kaki lereng atau pemasangan pagar pada lereng dan jala kawat. Selain itu dapat juga dilakukan pemasangan titik baut pada lereng tersebut untuk menjaga kestabilan lereng.
Analisis Kestabilan Lereng pada Jalan Raya Daerah Beureunut, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar Mufida*, Nur Syafiqa; Setiawan, Bambang; Al-Huda, Nafisah
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 2 (2023): June 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i2.36739

Abstract

Daerah penelitian terletak di Desa Beureunut, Mukim Lampanah, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar dengan luasan mencapai 25 km2. Pada lokasi penelitian, bentang alam berupa perbukitan dipotong untuk pembuatan jalur transportasi menuju Desa Beureunut sehingga banyak ditemukan daerah berlereng sedang-terjal dengan material pembentuknya berupa tuf pasiran karbonatan yang tidak terkonsolidasi dan berpotensi terjadi longsor. Pemilihan lokasi penelitian ini dilatarbelakangi oleh terlihat adanya pelapukan pada material pembentuk lereng yang diperkirakan dapat menyebabkan kestabilan lereng terganggu sehingga membahayakan pengguna jalan raya dan menghambat jalur transportasi utama menuju Desa Beureunut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi geologi, persebaran litologi, kondisi geoteknik batuan/tanah pembentuk lereng dan nilai faktor keamanan lereng. Kondisi geologi dan persebaran litologi dianalisis dengan menggunakan metode pemetaan geologi sedangkan perhitungan nilai faktor keamanan lereng dianalisis dengan menggunakan metode Bishop yang disederhanakan dan program Plaxis. Analisis kestabilan lereng hanya ditinjau oleh pengaruh data batuan/tanah pembentuk lereng, geometri lereng mencakup ketinggian dan kemiringan lereng serta kondisi lereng tanpa pembebanan dan rembesan air. Hasilnya berupa peta geomorfologi daerah penelitian, peta lintasan daerah penelitian dan peta geologi daerah penelitian. Peta geomorfologi daerah penelitian mencakup 3 satuan yaitu satuan geomorfologi fluvial, satuan geomorfologi marine dan satuan geomorfologi vulkanik sedangkan peta geologi daerah penelitian mencakup 5 satuan yaitu endapan aluvium, batupasir tuf, batuan dasit, batupasir tuf karbonatan, batuan tuf pasiran karbonatan dan batuan tuf karbonatan. Selain itu, hasil dari perhitungan nilai faktor keamanan lereng dengan metode Bishop yang disederhanakan dan program Plaxis masing-masing adalah sebesar FK = 6,973 dan FK = 4,429. Kedua nilai faktor keamanan tersebut mengklasifikasikan bahwa lereng di lokasi penelitian termasuk relatif stabil dan jarang terjadi longsor.
Reinforcement of Piles in Landslides at KM. 619+900 Ardika, Jumelia -; Yunita, Halida; Sungkar, Munira; Akmal, Abdiel Khaleil; Al-Huda, Nafisah; Munir, Badrul; Elmira, Fara Qamara; Fachri, Fachri
invotek Vol 24 No 3 (2024): INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/invotek.v24i3.1259

Abstract

Landslides are events that can cause both moral and non-moral losses, one of which is the damage to the Subulussalam–Lipat Kajang Road section at KM. 619+900, resulting in restricted movement and disrupted activities of the local community. This could be due to factors such as rainfall or groundwater levels. Therefore, this research was conducted with the aim of addressing the existing problems by providing appropriate and effective solutions to the landslides caused. This research uses secondary data and primary data in analyzing slope stability. The initial conditions and the slope conditions following sheet pile reinforcement are used this analysis. An application called Plaxis is required in order to examine the slope stability. This study produced a safety factor value of 1.104 under existing conditions, and after being reinforced with sheet piles, the safety factor value increased to 1.502. However, if the slope in the existing condition is subjected to an earthquake load, it will obtain a very low safety factor value of 1.044, and this requires strengthening with sheet piles and anchors to increase the safety factor value, ensuring that the slope is in a stable condition. This research provides one of the much-needed alternatives in addressing landslide issues, especially in the fields of construction and geotechnical engineering. The findings of this research can serve as a reference or guideline in the civil engineering planning process, particularly in the use of reinforcement systems such as sheet piles (retaining walls) and anchors as effective solutions.
OPTIMIZATION OF PIT SLOPE DESIGN AT BANKO BARAT PIT 2 IN 2016, PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK, TANJUNG ENIM MINING UNIT, SOUTH SUMATRA PROVINCE Hulwani, Zati; Alam, Pocut Nurul; Al-Huda, Nafisah; Rusydy, Ibnu
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 23, No 01 (2025): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v23i01.7368

Abstract

Slope stability is generally a critical concern in maintaining daily mining operations, as instability can disrupt activities and result in material losses or even fatalities. In designing an open-pit mine, it is essential to conduct slope stability analysis to ensure both safety and economic efficiency. This study focuses on optimizing slope stability analysis at PT Bukit Asam (Persero) Tbk, specifically in the Banko Barat Pit 2 area, using the Bishop Simplified method. The analysis was conducted using GeoSlope 2007/Slope W software to design and optimize a safe excavation slope by incorporating secondary data obtained from PT Bukit Asam, including mining design parameters (slope geometry) and the physical and mechanical properties of the rock, such as density, cohesion, and internal friction angle. The optimization results indicated that cross-sections A-A', C-C', and D-D' could accommodate an additional 3 benches. Cross-section B-B' was also optimized by adding 3 benches downward. The safety factor (SF) values for the first and second optimization scenarios showed stable slope conditions. However, for the third optimization (overall slope), the SF values indicated a marginal or risky condition. Cross-section E-E' could be optimized by adding 5 benches downward, and all five cross-sections remained in a stable condition. Keywords: Safety Fctor, Slope Stability, Bishop Simplified Method, Optimization, GeoSlope 2007/Slope W software