Infeksi pernapasan merupakan salah satu masalah kesehatan utama di daerah tropis, terutama saat musim hujan karena kelembapan tinggi mendukung pertumbuhan mikroorganisme patogen. Penyakit seperti flu dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) masih umum terjadi, dan pengobatan berbasis bahan kimia sering menjadi pilihan utama masyarakat. Namun, kesadaran akan alternatif pengobatan alami masih rendah, terutama di kalangan pelajar. Jahe (Zingiber officinale) dan kunyit (Curcuma longa) dikenal memiliki sifat antiinflamasi, antibakteri, dan antivirus yang dapat membantu dalam pencegahan serta pengobatan infeksi pernapasan. Sayangnya, belum banyak siswa yang memahami manfaat dan cara pengolahan tanaman herbal ini secara optimal. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan siswa SMA Babussalam Pekanbaru dalam memanfaatkan jahe dan kunyit sebagai alternatif alami untuk kesehatan pernapasan. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan, pelatihan praktik pembuatan minuman herbal, serta evaluasi efektivitas melalui pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa dari 40% sebelum program menjadi 85% setelah penyuluhan. Selain itu, keterampilan siswa dalam mengolah bahan herbal meningkat dari 30% menjadi 80%, dan 90% siswa mulai mengonsumsi minuman herbal secara rutin sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Program ini tidak hanya meningkatkan wawasan siswa, tetapi juga mendorong perubahan kebiasaan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Keberlanjutan program dapat diperkuat dengan mengintegrasikan edukasi herbal dalam kurikulum sekolah, memperluas kolaborasi dengan tenaga kesehatan, serta mengembangkan program serupa di komunitas yang lebih luas. Dengan edukasi yang tepat, pemanfaatan tanaman herbal dapat menjadi langkah preventif yang efektif dalam menjaga kesehatan masyarakat.