Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KOPI KAPASITAS 34 KG/JAM Roziqi, Achmad
Jurnal Teknik Mesin Vol 14, No 01 (2020): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan perkebunan kopi rakyat cukup pesat di Indonesia, salah satunya di Takenon yang merupakan ibukota Kabupaten dan terletak di Aceh Tengah, yang perlu didukung oleh kesiapan fasilitas dan metode yang tepat mengolah biji kopi. Kopi adalah minuman favorit rakyat Indonesia, baik dari kelas atas maupun dari kelas bawah, baik pria maupun wanita, dari berbagai daerah di Indonesia, yang memiliki karakteristik berbeda, rasa dan rasa serta ukuran kopi. Pengolahan biji kopi di industri rumahan umumnya dilakukan secara manual melalui empat tahap, yaitu pelepasan kulit tanduk, pengeringan, proses penggorengan, dan powdering. Tetapi kualitas biji kopi yang dihasilkan tidak optimal karena jumlah biji kopi yang tidak utuh atau pecah sehingga sangat mempengaruhi kualitas kopi atau bias dikatakan masih menggunakan sistem tradisional. Dari permasalahan di atas penulis merancang alat pengupas kulit kopi pada alat pengolah kopi ini membutuhkan pemisah yaitu antara kulit dan biji kopi, untuk itu dapat ditunjuk judul sesuai dengan topiknya. di atas adalah "Mesin pengupas kulit kopi dengan kapasitas 160 kg / jam"Dalam perencanaan mesin pengupas biji kopi, ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar perencanaan dapat berjalan dengan lancar, yaitu untuk tahap awal peneliti melakukan studi literatur dan melakukan beberapa tahap pengamatan agar perangkat menjadi merancang dan mempelajari sistem kerja pada perangkat yang akan dirancang. Setelah peneliti menemukan sistem kerja yang diinginkan maka peneliti kemudian melakukan desain dan mendesain ulang sistem kerja agar mendapatkan hasil yang lebih optimal dibandingkan dengan peneliti sebelumnya dan setelah semua tahapan telah dilakukan maka peneliti kemudian melakukan perhitungan alat yang direncanakan. untuk menghasilkan hasil. satu kesimpulan yang diinginkan.Berdasarkan data yang telah diperoleh, sebuah hasil penelitian ditarik dengan, Spesifikasi pengupas kulit kopi dengan kapasitas 160 kg / jam, ukuran mesin panjang 1000 mm x lebar 500 mm x tinggi 1000 mm, menggunakan tenaga penggerak dalam bentuk motor listrik ¼ 1400 rpm HP, dan sistem transmisi mesin pengupas kopi menggunakan motor listrik. Komponennya berupa 3 katrol, katrol motor berdiameter 50 mm, dan 2 katrol pemisah kulit, v-belt tipe A nomor 45, satu poros padat berdiameter 1 inci.
THE IMPACT OF SCHOLAR'S DIFFERENCES IN DETERMINING THE STATUS OF HADITH ON THE LAW OF MARRIAGE GUARDIANS AND DOWRIES Afabih, Abdillah; Roziqi, Achmad; Maulana, Anas
Nabawi: Journal of Hadith Studies Vol 6, No 1 (2025): Nabawi: Journal of Hadith Studies
Publisher : LP2M Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55987/njhs.v6i1.219

Abstract

The different methods of scholars in determining the status of traditions have a significant impact on the formulation of Islamic law. This study discusses the disputed hadiths in Bidāyat al-Mujtahid, especially in the book of al-Nikāḥ, and their implications for the law of marriage guardians and the minimum standard of dowry. This research uses the literature review method by tracing and analyzing the hadiths of disputed status. The results show that there are two main hadith that are disputed by scholars. while the standard minimum dowry hadith is also rejected by the majority of scholars due to the weakness of its narrators. These differences have implications for Islamic law, particularly in the regulation of marriage guardians and dowries in various Muslim countries. This study contributes to understanding the role of hadith criticism in the formulation of Islamic law. However, this study is limited to an analysis of Bidāyat al-Mujtahid and has not examined the implementation of the law in various Muslim countries. Further studies are needed to explore the application of hadith criticism methodology in contemporary legal systems. [Perbedaan metode ulama dalam menilai keabsahan hadis berdampak signifikan terhadap formulasi hukum Islam. Penelitian ini mengkaji perbedaan penilaian ulama terhadap dua hadis dalam Bidāyat al-Mujtahid, khususnya dalam kitab al-Nikāḥ, serta pengaruhnya terhadap hukum wali nikah dan standar minimal mahar. Kajian ini menggunakan metode kajian kepustakaan dengan pendekatan analisis isi (content analysis), menelusuri serta menganalisis hadis-hadis yang diperdebatkan statusnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua hadis utama yang diperselisihkan derajatnya oleh para ulama. Hadis pertama tentang kewajiban wali dalam pernikahan dinilai lemah oleh Mazhab Hanafi, sedangkan hadis standar minimal mahar juga ditolak oleh jumhur ulama karena kelemahan perawinya. Perbedaan ini berdampak pada hukum Islam, khususnya dalam regulasi wali nikah dan mahar di berbagai negara Muslim. Kajian ini berkontribusi dalam memahami peran kritik hadis dalam formulasi hukum Islam. Namun, penelitian ini terbatas pada analisis Bidāyat al-Mujtahid dan belum mengkaji implementasi hukum di berbagai negara Muslim. Studi lanjutan diperlukan untuk mengeksplorasi penerapan metodologi kritik hadis dalam sistem hukum kontemporer.]