Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS VIII-2 MTSN MODEL KUOK KOTA BANGKINANG Diastuti, Indah Mei
Ed-Humanistics Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) Tebuireng Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan antara Pola Asuh Keluarga dan Karakter Anak Diastuti, Indah Mei
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.382 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2347

Abstract

Pola asuh orangtua sangat mempengaruhi proses perkembangan anak salah satunya adalah karakter anak. Dalam lingkungan keluarga, anak akan mempelajari dasar-dasar perilaku yang penting bagi kehidupannya nanti. Anak meniru bagaimana orang tua bersikap, bertutur kata, mengekspresikan harapan, tuntutan, dan kritikan satu sama lain, menanggapi dan memecahkan masalah, serta mengungkapan perasaan dan emosinya. Disamping itu, dengan adanya model perilaku yang baik akan membawa dampak baik bagi perkembangan anak demikian juga sebaiknya. Pola asuh pada dasarnya diciptakan oleh adanya interaksi antara orang tua dan anak dalam hubungan sehari-hari yang berevolusi sepanjang waktu. Orang tua yang satu dengan yang lain memberikan pola asuh yang berbeda dalam membimbing dan mendidik anak-anaknya Norman (1996) menjelaskan secara garis besar pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anaknya dapat digolongkan menjadi:1) Pola Asuh Otoriter, 2) pola asuh demokratis, 3) pola asuh permisif. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua adalah interaksi antara orang tua dengan anak untuk mengarahkan perilaku anak kearah yang baik, menstimulasikan nilai-nilai (kepribadian dan kebudayaan) yang dianggap baik oleh orang tua agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan optimal. Dalam interaksinya dengan anak anak, orang tua menggunakan cara-cara tertentu yang dianggap paling baik bagi anaknya. Orang tua perlu menerapkan pola asuh yang tepat, sehingga anak memiliki karakter positif, kepribadian yang tangguh, dan menjadikan karakter-karakter tersebut mengakar kuat dan selamanya akan menjadi prinsip hidup anak untuk mencapai kemuliaan hidup.
Hubungan antara Pola Asuh Keluarga dan Karakter Anak Diastuti, Indah Mei
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2347

Abstract

Pola asuh orangtua sangat mempengaruhi proses perkembangan anak salah satunya adalah karakter anak. Dalam lingkungan keluarga, anak akan mempelajari dasar-dasar perilaku yang penting bagi kehidupannya nanti. Anak meniru bagaimana orang tua bersikap, bertutur kata, mengekspresikan harapan, tuntutan, dan kritikan satu sama lain, menanggapi dan memecahkan masalah, serta mengungkapan perasaan dan emosinya. Disamping itu, dengan adanya model perilaku yang baik akan membawa dampak baik bagi perkembangan anak demikian juga sebaiknya. Pola asuh pada dasarnya diciptakan oleh adanya interaksi antara orang tua dan anak dalam hubungan sehari-hari yang berevolusi sepanjang waktu. Orang tua yang satu dengan yang lain memberikan pola asuh yang berbeda dalam membimbing dan mendidik anak-anaknya Norman (1996) menjelaskan secara garis besar pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anaknya dapat digolongkan menjadi:1) Pola Asuh Otoriter, 2) pola asuh demokratis, 3) pola asuh permisif. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua adalah interaksi antara orang tua dengan anak untuk mengarahkan perilaku anak kearah yang baik, menstimulasikan nilai-nilai (kepribadian dan kebudayaan) yang dianggap baik oleh orang tua agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan optimal. Dalam interaksinya dengan anak anak, orang tua menggunakan cara-cara tertentu yang dianggap paling baik bagi anaknya. Orang tua perlu menerapkan pola asuh yang tepat, sehingga anak memiliki karakter positif, kepribadian yang tangguh, dan menjadikan karakter-karakter tersebut mengakar kuat dan selamanya akan menjadi prinsip hidup anak untuk mencapai kemuliaan hidup.
SOSIALISASI SEX EDUCATION PADA ANAK DI SDN 1 MOJOWARNO JOMBANG Peni Haryanti; Diastuti, Indah Mei; Hidayati, Athi’; Aziz , Abd.
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Tipis Wiring Vol 1 No 2 (2022): Tepis Wiring: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Islam Raden Rahmat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/tepiswiring.v1i2.1786

Abstract

The high number of cases of violence against children in Indonesia, especially in Jombang Regency, has become the main topic in the community and has even become a national news headline. Sexual violence against children is often carried out by those closest to them, so it is difficult for children to fight back. Even children are afraid to report this, one of the reasons is the lack of acceptable sex received by children. The role of the closest people, especially parents and teachers, is needed to teach sex education so that it is not a taboo topic in society. So that if a case occurs, it will be detected earlier and handled faster. The implementation of community service activities carried out by lecturers and students of the University of Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang with the title "Socialization of Sex education for Children at SDN 1 Mojowarno Jombang" was held on Monday, August 22, 2022 which took place at SDN 1 Mojowarno, Jombang Regency. Socialization activities are carried out through lectures, questions and answers, and discussions as well as singing songs according to the socialization theme. The result of this socialization activity is that it is easy for children to understand the material, this is evidenced by the results of the questionnaire given, which is 85% of children really understand the material given. In addition, 100% of the participating children attended and hoped that the participants would have similar or sustainable activities. Conclusion partners have an understanding of the importance of sex education from an early age. There are many benefits to understanding sex education apart from preventing sexual violence against children, but also preventing children from sexual activities that are harmful to children
PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 1,5 TAHUN Diastuti, Indah Mei
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 2 (2019): August 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v2i4.292

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemerolehan bahasa pada anak usia 1 tahun terutama dalam pemerolehan morfologis dan sintaksis. Penelitian dilakukan pada seorang anak yang bernama Nashwa Nisaul Ubudiyah anak dari pasangan Moch. Wahyudi dan Agustin Wulan Sari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerolehan morfologis dan sintaksis pada Nashwa cenderung mengalami kemajuan dari teman-teman seusianya yang lain. Ini dibuktikan dengan penguasaan lebih dari dua, tiga, bahkan empat kata dalam waktu hanya satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Nashwa mampu mengucapkan satu dan dua kata dengan mengucapkan suku kata awal; (2) kebanyakan kata-kata yang diucapkan adalah yang menggambarkan kegiatannya sehari-hari; (3) Nashwa mampu mengucapkan kalimat yang merupakan pernyataan; (4) Nashwa mampu mengerti kalimat perintah yang diucapkan ibunya dan dapat memberi respon secara non verbal dengan benar
Penyuluhan tentang Pentingnya Pengawasan Orang Tua kepada Anak SaatPembelajaran Daring Menggunakan Gadjet Faizah, Siti; Diastuti, Indah Mei; Af’idah, Noer; Nuruddin, Muhammad; Agustina, Ria Kamila
NGABDIMAS UNIRA Vol 2, No 1 (2022): Pengabdian kepada Masyarakat (Ngabdimas)
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.773 KB) | DOI: 10.53712/ngu.v2i1.1563

Abstract

Perkembangan gadget saat ini semakin canggih sehingga dapat dimanfaatkan oleh siapa saja. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat dan dampak penggunaan gadget yang berlebihan bagi anak-anak. Pengabdian ini dilakukan di desa Sepanyul Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang. Metode pelaksanaan pengabdian ini dilakukan melalui tiga tahapan, yakni: persiapan, pelaksanaan, dan akhir. Berdasarkan hasil pengabdian diketahui bahwa orang tua tidak mengawasi anak-anaknya ketika pembelajaran daring di era covid 19, sehingga anak dapat mengakses situs-situs lain yang tidak terkait dengan materi pembelajaran. Orang tua memberi kebebasan kepada anak untuk mengoperasikan gadgetnya diluar jam pembelajaran. Kebebasan yang diberikan orang tua kepada anak disebabkan ketidaktahuan mereka terhadap perubahan karakter anak dan bahaya radiasi gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan oleh gadget. Oleh karena itu, penyuluhan ini diharapkan dapat memberi pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pengawasan dan memberi batasan waktu kepada anak untuk bermain gadget.
Sosialisasi Smart Parenting Melalui Gerakan Literasi Bersama Para Ibu PKK Desa Ngampungan Rodliyah, Iesyah; Sa'adah, Nihayatus; Saraswati, Sari; Rahmawati, Novia Dwi; Diastuti, Indah Mei; Ramadhani, Rahma; Pertiwi, Dwi Ari
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 4 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i4.21145

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman peran orang tua dalam membantu tumbuh kembang anak agar mereka tumbuh menjadi anak yang cerdas menjadi sebuah tanggung jawab yang harus dilakukan. Namun, kesadaran dan pemahaman masyarakat khususnya para orang tua nyatanya tidak benar-benar tahu bagaimana memberikan parenting/pola asuh yang baik kepada anak-anak. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya perilaku anak yang tidak terarah dan tidak memiliki emosi yang stabil. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dilakukan untuk mensosialisasikan bagaimana literasi parenting yang baik dan benar terhadap anak-anak. Sasaran utama dari kegiatan ini adalah orang tua/wali di Desa Ngampungan. Rencana kegiatan meliputi sosialisasi mengenai literasi parenting, edukasi mengenai pernikahan dini, serta dilakukannya sesi diskusi. Hasil dari pada kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta dalam memberikan literasi parenting (pola asuh) yang benar dan yang tidak benar. Sehingga bisa dipraktikkan secara langsung oleh para ibu kepada para putra putrinya di rumah.
The Effectiveness of Problem Based Learning (PBL) Method Through Marquee Model to Cultivate Literacy Diastuti, Indah Mei; Sulton, Agus
Tapis: Jurnal Penelitian Ilmiah Vol 4 No 2 (2020): Tapis : Jurnal Penelitian Ilmiah
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat of Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/tapis.v4i2.2573

Abstract

The aim of this study was to determine the effectiveness of the Problem Based Learning (PBL) method to cultivate students’ literacy. By using the marquee model, the students can focus on writing which would be the topic of problems that would be discussed through the PBL method. The method used a quasi experimental design. The result of this research showed that PBL method through Marquee media was effective to improve the literacy culture of students at Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) Tebuireng Jombang. The literacy culture before using PBL method through Marquee was 75% of children rarely do literacy activities. After using PBL method through Marquee was 90% children often do literacy activities. Hence, it can be concluded that the problem basic learning (PBL) method through marquee can improve the students’ literacy culture of Indonesian language and literature education, mathematics education. Because there was an increase from 75% to 90% of students who like to read, this indicates that PBL through marquee was effective in improving literacy culture. Keyword: Problem Based Learning, Marquee Model, Cultivate Literacy