Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya memulihkan kualitas pembelajaran di Indonesia pasca pandemi virus korona adalah dengan meluncurkan program Kurikulum Merdeka. Salah satu karakteristik dalam implementasi Kurikulum Merdeka ini adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa. Model pembelajaran yang berpusat pada siswa diantaranya adalah model pembelajaran berbasis proyek dan pemecahan masalah. Terletak di Provinsi Sumatra Barat, Kabupaten Agam memilki kondisi geografis yang luas, berbukit, dan jauh dari kota. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai model pembelajaran berbasis proyek dan pemecahan masalah. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak sekolah, Dinas Pendidikan setempat, dan tim dosen dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mendampingi 50 guru bahasa Inggris SMP di Kabupaten Agam dalam merancang pembelajaran berbasis proyek dan pemecahan masalah. Bertempat di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, tim pengabdi melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk workshop luring bertajuk penyusunan model pembelajaran berbasis proyek dan pemecahan masalah bagi guru-guru sekolah menengah pertama se-kabupaten Agam, Sumatra Barat. Kegiatan workshop tersebut diawali dengan pemaparan teori singkat terkait pembelajaran berbasis proyek dan pemecahan masalah. Lebih lanjut, para guru-guru tersebut diminta untuk membuat proyek sederhana terkait suatu topik pembelajaran tertentu kemudian memprsesentasikannya didepan peserta-peserta yang lain. Dengan komitmen Dinas Pendidikan Kabupaten Agam untuk mendukung pendanaan dan memfasilitasi kerja sama dengan UNJ, penyelenggaraan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) secara tatap muka dapat dilaksanakan. Para guru-guru mata pelajaran Bahasa Inggris di Kabupaten Agam sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan workshop ini. Melalui program ini, UNJ sebagai LPTK terkemuka dapat berkontribusi memulihkan kualitas pembelajaran di Kabupaten Agam pasca pandemi virus korona.