Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Marketing Communication Analysis in Building Client Trust in An Airline Service Company Dermawan, Muhammad Akmal; Saputra, Faisal Tomi; Irianti, Een
International Journal of Education, Information Technology, and Others Vol 6 No 4 (2023): International Journal of Education, information technology   and others (IJEIT)
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10258307

Abstract

This study aims to determine the Marketing Communication Strategy implemented by PT. Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) in building Client trust and analyzing the extent to which IMC (Integrated Marketing Communication) Theory is applied by PT. Garuda Daya Pratama Sejahtera in building client trust The type of research conducted is descriptive qualitative with a case study method or approach. The results of the study show that GDPS has transformed into a technology-based Business Processing Outsourcing (BPO) 4.0 company that not only serves aviation needs, but also penetrates into other businesses. The marketing strategy used until 2022 is the marketing mix strategy or marketing mix 4P, namely Product, Price, Place and Promotion. To build client trust, now GDPS has combined conventional marketing communication strategies with modern marketing strategies and continues to innovate by integrating information system technology into its marketing strategy to become integrated marketing or integrated marketing communication (IMC).
Strategi Pengelolaan Media Sosial Humas Setjen DPR RI Dalam Mengedukasi Publik Tentang Tugas Dan Kewenangan Parlemen (Studi Kasus Instagram @EP) Yanto, Heri; Irianti, Een; Yoman, Mad
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.14831

Abstract

Penelitian ini menganalisis strategi pengelolaan media sosial Humas Setjen DPR RI melalui akun Instagram @EdukasiParlemen untuk mengedukasi publik tentang tugas dan kewenangan parlemen. Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini melibatkan wawancara mendalam dan analisis konten. Hasilnya menunjukkan bahwa akun tersebut menargetkan audiens luas, dengan program koten edukatif seperti "Tahukah Kamu", "Kenalan Yuk", "SUNMORI", dan "USA". Segmentasi pengikut dilakukan untuk memahami preferensi audiens, memungkinkan penyesuaian konten. Evaluasi bulanan digunakan untuk mengukur efektivitas dan mengumpulkan umpan balik, yang kemudian dimanfaatkan untuk perbaikan. Temuan ini mengonfirmasi relevansi teori manajemen media sosial Friedrichsen dan Wolfgang, khususnya dalam aspek proposisi nilai, segmentasi, targeting, dan positioning, yang diterapkan oleh Humas dalam pengelolaan akun Instagram tersebut.
Analisi Campaign Influencer Tyna Dwijayanti Dalam Membangun Brand Awareness Terhadap Produk Fashion Lokal Di Instagram (Studi Kasus Pada Oemah Etnik) Yunnisa, Hemalya; Irianti, Een; Pradesti, Ajeng
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.14919

Abstract

Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat di Indonesia, kampanye pemasaran dengan influencer menjadi salah satu strategi populer dalam meningkatkan brand awareness, terutama dalam industri fashion lokal. Oemah Etnik, sebuah brand fashion lokal yang memadukan konsep etnik dan modern, menghadapi tantangan dalam menjaga eksklusivitas produk serta bersaing di pasar yang dipenuhi brand serupa. Untuk mengatasi hal tersebut, Oemah Etnik berkolaborasi dengan influencer terkenal, Tyna Dwijayanti, dalam kampanye "Asva" yang bertujuan memperluas jangkauan merek dan membangun keterlibatan konsumen melalui media sosial. Kampanye ini berhasil memperkuat citra Oemah Etnik dan meningkatkan interaksi dengan audiens melalui konten kreatif di Instagram, serta berkontribusi positif terhadap penjualan produk. Strategi penggunaan influencer ini menekankan pentingnya keselarasan antara nilai-nilai influencer dan brand untuk mencapai keberhasilan kampanye. Meskipun demikian, Oemah Etnik masih menghadapi tantangan seperti kurangnya kesadaran masyarakat, terutama anak muda, tentang pentingnya menggunakan kain tradisional. Untuk mengatasi hambatan ini, Oemah Etnik terus berinovasi dengan memadukan konten edukatif dan pemasaran kreatif yang menekankan nilai budaya Indonesia. Kesimpulannya, kolaborasi dengan influencer seperti Tyna Dwijayanti memberikan dampak positif pada peningkatan brand awareness dan keterlibatan konsumen, meskipun tetap ada tantangan yang harus diatasi dalam menjaga keunikan dan daya tarik produk lokal di tengah persaingan yang semakin ketat.
Political Propaganda Of 2024 Election In Dirty Vote Movie (Van Dijk's Critical Discourse Analysis) Khumaeroh, Eroh; Tomi Saputra, Faisal; Irianti, Een
LINGUA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 21 No. 2 (2024): September
Publisher : Center of Language and Cultural Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30957/lingua.v21i2.971

Abstract

Abstract The development of movies in Indonesia is very diverse, ranging from fiction to documentaries. In 2024, Indonesia was shocked by one of the documentary films that was beyond people's expectations. The movie was titled "Dirty Vote" and directed by Dandhy Laksono. This movie has generated controversy and sparked various public opinions in the community. The purpose of this research is to find out and dig deeper into the movie "Dirty Vote" and whether there are elements implied as propaganda or not. This research uses a critical paradigm and the method used is qualitative with Teun A. Van Dijk's discourse theory model. The results show that although this movie is to educate the public, the production and distribution process is inseparable from the interests of the media to seek profits in the form of increasing the existence of the media and also the target audience. The power formed is a social movement to watch and discuss the Dirty Vote movie. Researchers found propaganda in this film in the form of spreading the ideology of patriotism or nationalism to attract public attention and influence public opinion so as not to vote for certain candidate pairs and spread hatred towards the government. The implication of this research is to open a new paradigm about a movie so that people become critical and open to the messages conveyed in mass media.
Urgensi Perlindungan dalam Perspektif UU Nomor 40 Tahun 1999 Pasal 8 Terhadap Jurnalisme Kritis (Studi Kasus pada Peristiwa Kepala Babi di Tempo) Irianti, Een; Azzarin, Siti Kaisha; Sumantri, Fahrellia Septi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.19774

Abstract

Abstrak Profesi jurnalis memiliki peran penting dalam mendukung kehidupan demokratis melalui fungsi sosialnya sebagai penyedia informasi, pengontrol sosial, dan wadah kritik publik. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, khususnya Pasal 8, menjamin perlindungan hukum bagi jurnalis dalam menjalankan tugas jurnalistik. Namun, berbagai tindakan kekerasan dan teror menunjukkan lemahnya implementasi perlindungan tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas Pasal 8 dalam melindungi jurnalis, dengan studi kasus pengiriman kepala babi ke redaksi Tempo pada 19 Maret 2025. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis isi, serta didasarkan pada teori fungsi sosial pers. Hasil menunjukkan adanya kesenjangan antara perlindungan hukum normatif dan realitas di lapangan. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi kebijakan dan penguatan penegakan hukum agar kebebasan pers dapat terjamin secara nyata. Kata Kunci: jurnalis, kebebasan pers, perlindungan hukum, teori fungsi sosial, undang-undang pers Abstract The journalism profession plays a crucial role in supporting democratic life through its social functions as an information provider, social controller, and platform for public criticism. Law Number 40 of 1999 on the Press, particularly Article 8, guarantees legal protection for journalists in carrying out their duties. However, various acts of violence and terror indicate weaknesses in the implementation of such protection. This study aims to analyze the effectiveness of Article 8 in safeguarding journalists, using the case of a pig's head sent to the Tempo newsroom on March 19 2025, as a case study. The research employs a qualitative method with a content analysis approach grounded in the theory of the social function of the press. The findings reveal a gap between normative legal guarantees and their practical enforcement. Therefore, policy evaluation and stronger legal enforcement are needed to ensure meaningful press freedom. Keywords: journalist, press freedom, legal protection, social function theory, press law
Implementasi Prinsip Kode Etik Jurnalistik Pada Pemberitaan Kasus Pelecehan Seksual terhadap Perempuan di Media Suaramerdeka.Com Rahayu, Putri; Putri, Widya Amelia; Irianti, Een
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji implementasi prinsip-prinsip Kode Etik Jurnalistik dalam pemberitaan kasus pelecehan seksual terhadap perempuan di media suaramerdeka.com. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis isi, penelitian menelaah tiga berita yang terkait dengan kekerasan seksual, yakni kasus rudapaksa, pelecehan oleh dosen, dan tindakan asusila oleh dokter kandungan. Hasil analisis menunjukkan bahwa media telah berupaya menyajikan informasi yang akurat dan tidak mengandung unsur kebohongan maupun fitnah sesuai Pasal 4 Kode Etik Jurnalistik. Namun, ditemukan penggunaan diksi yang eksplisit dan vulgar yang berpotensi melanggar ketentuan larangan penyajian konten cabul, sehingga dapat memperburuk trauma korban dan memicu sensasi yang tidak perlu. Dalam hal perlindungan identitas korban sesuai Pasal 5, media umumnya telah menjaga anonimitas korban, meskipun penyebutan nama samaran perlu kehati-hatian lebih lanjut. Penelitian ini menegaskan pentingnya penerapan kode etik secara konsisten untuk menjaga profesionalisme media sekaligus melindungi hak dan martabat korban kekerasan seksual.