Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : IBTIDAIYYAH : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

PENCEGAHAN PERNIKAHAN DINI, REMAJA (SANTRI) DI PONDOK PESANTREN LUHUR WAHID HASYIM SEMARANG Azami, Takwim
Ibtidaiyyah: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 2 No 4 (2023): Ibtidaiyyah: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ijpgmi.v2i4.6089

Abstract

ABSTRAK Pernikahan dini di kalangan remaja khususnya di lingkungan pesantren merupakan permasalahan sosial yang memerlukan perhatian serius. Pernikahan dini dapat memberikan dampak negatif terhadap pendidikan, kesehatan, dan perkembangan sosial remaja, serta melibatkan berbagai faktor yang mendorongnya. Dalam penelitian ini kami menggunakan berbagai metode penelitian antara lain studi literatur, wawancara, dan observasi di berbagai pesantren. Kami mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong pernikahan dini, seperti tekanan sosial, budaya, dan ekonomi, serta menjelaskan mengapa pesantren merupakan lingkungan yang penting untuk upaya pencegahan. Jurnal ini menguraikan berbagai pendekatan pencegahan pernikahan dini, antara lain pendidikan seksual, penguatan keterampilan sosial dan emosional, pendekatan keagamaan, dan kemitraan dengan lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat. Kami menyimpulkan bahwa pencegahan pernikahan dini pada kalangan remaja santri di pesantren merupakan upaya kompleks yang memerlukan kerjasama berbagai pihak, antara lain keluarga, pesantren, lembaga pendidikan dan masyarakat. ABSTRAK Pernikahan dini di kalangan remaja, terutama di lingkungan pesantren, merupakan masalah sosial yang memerlukan perhatian serius. Pernikahan dini dapat berdampak negatif pada perkembangan pendidikan, kesehatan, dan sosial remaja, serta melibatkan berbagai faktor yang mendorongnya. Dalam penelitian ini, kami menggunakan berbagai metode penelitian, termasuk studi literatur, wawancara, dan observasi di berbagai pesantren. Kami mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong pernikahan dini, seperti tekanan sosial, budaya, dan ekonomi, serta menjelaskan mengapa pesantren merupakan lingkungan penting dalam upaya pencegahan. Jurnal ini membahas berbagai pendekatan pencegahan pernikahan dini, termasuk pendidikan seksual, penguatan keterampilan sosial dan emosional, pendekatan agama, serta kemitraan dengan lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat. Kami menyimpulkan bahwa pencegahan pernikahan dini di kalangan remaja santri di pesantren adalah upaya kompleks yang memerlukan kerja sama antara berbagai pihak, termasuk keluarga, pesantren, lembaga pendidikan, dan masyarakat.
PENYULUHAN HUKUM TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DI PONDOK PESANTREN LUHUR WAHID HASYIM SEMARANG Azami, Takwim
Ibtidaiyyah: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 3 No 3 (2024): Ibtidaiyyah: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ijpgmi.v3i3.11805

Abstract

Penyuluhan hukum tentang perlindungan anak dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim Semarang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman santri dan pengurus tentang hak anak dan pentingnya HAM dalam konteks pendidikan agama. Latar belakang kegiatan ini didasari oleh berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan hak anak di lingkungan pondok pesantren yang memerlukan perhatian khusus untuk memastikan hak-hak dasar mereka terlindungi sesuai dengan peraturan hukum dan nilai-nilai agama yang berlaku. Penyuluhan ini menggunakan metode ceramah, diskusi kelompok, simulasi kasus, serta evaluasi pra dan pasca penyuluhan untuk mengukur efektivitas kegiatan dalam meningkatkan kesadaran hukum peserta. Hasil penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta yang signifikan tentang hak anak, mekanisme perlindungan hukum, dan pentingnya penerapan prinsip-prinsip HAM di lingkungan pondok pesantren. Selain itu, ditemukan pula perlunya kebijakan internal yang lebih kuat dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan. Rekomendasi yang dihasilkan antara lain adalah melakukan sosialisasi lebih lanjut, memperkuat kerja sama dengan lembaga perlindungan anak, serta menerapkan kebijakan internal yang mendukung perlindungan anak dan HAM yang berkelanjutan. Diharapkan kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan lingkungan pesantren yang lebih ramah anak dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. ABSTRAK Penyulsi, Hak Asasi Manusia, Kesadaran Hukum, Pencegahan Kekerasanuhan hukum tentang perlindungan anak dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim Semarang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman santri serta pengurus mengenai hak-hak anak dan pentingnya HAM dalam konteks pendidikan agama. Latar belakang kegiatan ini didasari oleh masih adanya tantangan dalam penerapan hak-hak anak di lingkungan pesantren, yang memerlukan perhatian khusus untuk memastikan hak-hak dasar mereka dilindungi sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku dan nilai-nilai agama. Penyuluhan ini menggunakan metode ceramah, diskusi kelompok, simulasi kasus, serta evaluasi pra dan pasca-penyuluhan guna mengukur efektivitas kegiatan dalam meningkatkan kesadaran hukum peserta. Hasil penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pemahaman peserta terkait hak-hak anak, mekanisme perlindungan hukum, dan pentingnya penerapan prinsip-prinsip HAM di lingkungan pesantren. Selain itu, ditemukan adanya kebutuhan akan kebijakan internal yang lebih tegas dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan. Rekomendasi yang dihasilkan meliputi pelaksanaan penyuluhan lanjutan, penguatan kerjasama dengan lembaga perlindungan anak, serta penerapan kebijakan internal yang mendukung perlindungan anak dan HAM secara berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju terciptanya lingkungan pesantren yang lebih ramah anak dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.