Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

The Influence of Earning Per Share, Price to Book Value, Return on Asset, and Return on Equity to Stock Price in Finance Company Cahyaningrum, Yustina Wahyu; Antikasari, Tiara Widya
Jurnal Economia Vol 13, No 2: October 2017
Publisher : Faculty of Economics Universitas Negeri Yogyakarta in collaboration with the Institute for

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (829.419 KB) | DOI: 10.21831/economia.v13i2.13961

Abstract

Abstract: The Influence of Earning Per Share, Price to Book Value, Return on Asset, and Return on Equity to Stock Price in Finance Company. The research purpose is to examine the influence of EPS, PBV, ROA and ROE to stock price simultaneously or partially in finance sector companies listed on Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2010-2014. The research using secondary data based on the annual report taken from Indonesia Capital Market Directory and Indonesia Stock Exchange and other support sources. This study uses purposive sampling and 237 of 255 finance sector companies listed in ICMD used as the sample. This research uses multiple regression analysis. The research result shows that EPS, PBV, ROA, and ROE in 2010-2014 simultaneous and partially positive significantly affected by the stock price. Keyword: Earning Per Share, Price to Book Value, Return on Asset, Return on Equity, Stock Price.Abstrak: Pengaruh Earning Per Share, Price to Book Value, Return on Asset, dan Return on Equity Terhadap Harga Saham Sektor Keuangan. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS), Price to Book Value (PBV), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) secara simultan maupun parsial terhadap harga saham pada perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari ICMD dan sumber pendukung yang lain. Teknik pengambilan sampel diambil dengan metode purposive sampling sebanyak 237 perusahaan sektor keuangan dari 255 perusahaan yang terdaftar di ICMD. Data dianalisis dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel EPS, PBV, ROA, dan ROE tahun 2010-2014 secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh positif terhadap variabel harga saham. Kata Kunci: Earning Per Share, Price to Book Value, Return on Asset, Return on Equity, Harga Saham
Strategi Pengembangan Industri Kreatif Lintas Sektoral di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur Rohmanu, Abid; Murdianto, Murdianto; Jamianto, Jamianto; Prasasti, Bagio; Sumarsono, Cokro Wibowo; Fikriawan, Suad; Hariyanto, Wahid; Supriati, Eny; Antikasari, Tiara Widya; Mintyastuti, Dyah Sri
CAKRAWALA Vol 16, No 2: Desember 2022
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32781/cakrawala.v16i2.465

Abstract

Riset ini bertujuan mengetahui bagaimana pengembangan nilai rantai kegiatan produksi, strategi kemitraan, dan prosedur pengembangan industri kreatif kriya kulit lintas sektor di Ponorogo.Metode penelitian menggunakan riset pengembangan yang dilaksanakan di wilayah Ponorogo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan industri kreatif diawali dari penyediaan bahan baku berkualitas dengan harga kompetitif. Peningkatan mekanisme modern pemotongan hewan, penyamakan modern, pembinaan tenaga profesional melalui pelatihan vokasional dan pengembangan program studi kriya kulit pada Sekolah Menengah Kejuruan. Pengembangan model kemitraan dengan pelibatanfour helix of innovation didasarkan pada kesadaran bersama dan ko-operasi (cooperation). Pengembangan kemitraan industri kreatif dibangun berdasar pada isu dan problem yang berkembang di Ponorogo. Pengembangan manual prosedur meliputi, prosedur penyiapan bahan baku, produksi, dan pemasaran baik yang bersifat online maupun offline.
Inovasi Sosial untuk Peningkatan Layanan Publik Melalui Teknologi Digital di Kecamatan Sawoo Ponorogo Jawa Timur Rohmanu, Abid; Hariyanto, Wahid; Supriati, Eny; Antikasari, Tiara Widya; Jamianto, Jamianto; Napitupulu, Pesta Asni W; Mintyastuti, Dyah Sri
CAKRAWALA Vol 17, No 2: Desember 2023
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32781/cakrawala.v17i2.559

Abstract

Riset ini bertujuan mendalami inovasi sosial, faktor pendukung dan penghambat, dan model pengembangan inovasi sosial program desa digital untuk transformasi digital layanan publik di Kecamatan Sawoo Ponorogo. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi multi situs. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam. Teknik interaktif Miles dan Huberman melalui reduksi data, penyajian data, dan penentuan kesimpulan. Hasil menunjukkan inovasi layanan publik berbasis teknologi informasi dilatarbelakangi masalah topografi, dan kebijakan pemerintah pusat. Membutuhkan inovasi sosial (orkestrasi sosial) yang melibatkan antar pemangku kepentingan, yakni: 1) Agen aktif (Camat&Kepala Desa) sebagai pencetus, pengembangan, dan sosialisasi; 2) Agen validasi (Pemerintah Kecamatan) untuk coordinate dan institutionalize; 3) Agen pendukung PT Razen sebagai supplier program, Dinas Kominfo sebagai penyedia akses internet dan pengembang aplikasi, Kemendagri dan Dinas Pendukcapil sebagai pemberi wewenang pembukaan dan penyediaan akses data kependudukan. Faktor pendukung adanya kesadaran kolektif, dan pendanaan desa. Faktor penghambat belum ada jaminan sustainibilitas program, SDM dan infrastruktur jaringan internet. Model pengembangan, yakni: Pertama, membangun ekosistem inovasi untuk pengembangan transformasi: 1) layanan manual to digital; 2) manajemen; 3) model layanan; 4) struktur. Peran dan fungsi ekosistem digital meliputi: Knowledge Team, Business Team, dan Service Team. Kedua, transformasi digital sebagai bentuk rekaya sosial (social engineering), perubahan praktik dan perilaku sosial dalam status socially legitimed yang tidak bersifat parsial-isolatif, tetapi adanya umpan balik positif. Pada tingkat rekayasa sosial berada pada level apropriasi ditandai adanya perubahan pola pikir, perubahan perilaku dan dan perubahan budaya.
Peningkatan Kapasitas Pemasaran Online Bagi Usaha Keripik Tempe Dikelurahan Kauman Ponorogo Seroliana, Afidha Savella; Antikasari, Tiara Widya; Fitrianna, Nurma; Pratama, Versiandhika Yudha
Beujroh : Jurnal Pemberdayaan dan Pengabdian pada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2024): Beujroh : Jurnal Pemberdayaan dan Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/beujroh.v2i3.245

Abstract

Many MSMEs (Micro, Small, and Medium Enterprises) have yet to utilise digital marketing, despite its huge potential and benefits. One of theseMSMEs is a tempeh chips small business owner in Kauman Ponorogo Village. Mrs Misi Rahmawati as the business owner was faced with declining sales levels. With this condition, the business owner is faced with having to try to innovate marketing, so not only offline marketing but also online marketing to increase the amount of income from Mrs Misi Rahmawati, the owner of the tempeh chips business. There is a problem that arises, namely that the owner of this tempeh chips business does not have sufficient knowledge and skills in marketing online. This service is carried out by conducting capacity building activities in online marketing in the form of training and mentoring. The purpose of thisservice activity is to provide understanding, knowledge and skills for business owners in online marketing. The results of this activity are obtaining information about the profile of the tempeh chips business, increasing understanding, knowledge and skills, namely the target tempeh chips business owner in conducting online marketing activities and conducting online marketing in business development.
Strategic Model for Strengthening Digital Literacy at UIN Ponorogo And UIN Kediri: Synergy of Curriculum and Educational Programs Supriati, Eny; Antikasari, Tiara Widya; Komarudin
MUSLIM HERITAGE Vol 10 No 1 (2025): Muslim Heritage: Jurnal Dialog Islam dengan Realitas
Publisher : Universitas Islam Negeri Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/muslimheritage.v10i1.10891

Abstract

Abstract The rapid development of information requires synergy between the curriculum, the academic community, and institutional policies so that digital literacy is not only a technical skill, but also integrated with Islamic values, learning processes, and academic culture. This study aims to examine the strategy of strengthening digital literacy at the Ponorogo State Islamic University and Kediri through a collaborative approach to improve students' digital literacy competencies. Using qualitative descriptive methods with a comparative approach, through participatory observation, in-depth interviews, and documentation analysis. The results of the study show that the strategy of strengthening digital literacy in both institutions adopts the theory of Norhasni Zainal Abiddin, Gillian Hallam, and Maria Spante, which includes cognitive, emotional, and social aspects. UIN Ponorogo emphasizes strengthening the competence of reference management, technological understanding, and social interaction through social media promotion, as well as literacy class programs and special training for final year students. Meanwhile, UIN Kediri focuses on strengthening digital literacy strategies on improving scientific and popular article writing skills, as well as the use of the Maktabah Syamilah application for hadith search, which is realized through synergy between libraries and faculties. Both institutions showed significant progress in students' digital literacy, although they still faced challenges such as limited infrastructure and the absence of written institutional policies. As a recommendation, this study proposes the integration of digital literacy into the core curriculum, the implementation of periodic evaluations, adequate budget allocation, and the strengthening of infrastructure.   Abstrak Pesatnya perkembangan informasi menuntut sinergi antara kurikulum, sivitas akademika, dan kebijakan institusi agar literasi digital tidak hanya menjadi keterampilan teknis, tetapi juga terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman, proses pembelajaran, dan budaya akademik. Penelitian ini bertujuan mengkaji strategi penguatan literasi digital di Universitas Islam Negeri Ponorogo dan Kediri melalui pendekatan kolaboratif guna meningkatkan kompetensi literasi digital mahasiswa. Menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan komparatif, melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penguatan literasi digital di kedua institusi mengadopsi teori Norhasni Zainal Abiddin, Gillian Hallam, dan Maria Spante, yang mencakup aspek kognitif, emosional, dan sosial. UIN Ponorogo menitikberatkan penguatan kompetensi manajemen referensi, pemahaman teknologi, dan interaksi sosial melalui promosi media sosial, serta program kelas literasi dan pelatihan khusus bagi mahasiswa tingkat akhir. Sementara itu, UIN Kediri memfokuskan strategi penguatan literasi digital pada peningkatan keterampilan penulisan artikel ilmiah dan populer, serta pemanfaatan aplikasi Maktabah Syamilah untuk penelusuran hadis, yang diwujudkan melalui sinergi antara perpustakaan dan fakultas. Kedua institusi menunjukkan perkembangan signifikan dalam literasi digital mahasiswa, meskipun masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan infrastruktur dan belum adanya kebijakan institusional yang tertulis. Sebagai rekomendasi, penelitian ini mengusulkan integrasi literasi digital ke dalam kurikulum inti, pelaksanaan evaluasi berkala, alokasi anggaran yang memadai, serta penguatan infrastruktur.
Strategic Model for Strengthening Digital Literacy at UIN Ponorogo And UIN Kediri: Synergy of Curriculum and Educational Programs Supriati, Eny; Antikasari, Tiara Widya; Komarudin
MUSLIM HERITAGE Vol 10 No 1 (2025): Muslim Heritage: Jurnal Dialog Islam dengan Realitas
Publisher : Universitas Islam Negeri Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/muslimheritage.v10i1.10891

Abstract

Abstract The rapid development of information requires synergy between the curriculum, the academic community, and institutional policies so that digital literacy is not only a technical skill, but also integrated with Islamic values, learning processes, and academic culture. This study aims to examine the strategy of strengthening digital literacy at the Ponorogo State Islamic University and Kediri through a collaborative approach to improve students' digital literacy competencies. Using qualitative descriptive methods with a comparative approach, through participatory observation, in-depth interviews, and documentation analysis. The results of the study show that the strategy of strengthening digital literacy in both institutions adopts the theory of Norhasni Zainal Abiddin, Gillian Hallam, and Maria Spante, which includes cognitive, emotional, and social aspects. UIN Ponorogo emphasizes strengthening the competence of reference management, technological understanding, and social interaction through social media promotion, as well as literacy class programs and special training for final year students. Meanwhile, UIN Kediri focuses on strengthening digital literacy strategies on improving scientific and popular article writing skills, as well as the use of the Maktabah Syamilah application for hadith search, which is realized through synergy between libraries and faculties. Both institutions showed significant progress in students' digital literacy, although they still faced challenges such as limited infrastructure and the absence of written institutional policies. As a recommendation, this study proposes the integration of digital literacy into the core curriculum, the implementation of periodic evaluations, adequate budget allocation, and the strengthening of infrastructure.   Abstrak Pesatnya perkembangan informasi menuntut sinergi antara kurikulum, sivitas akademika, dan kebijakan institusi agar literasi digital tidak hanya menjadi keterampilan teknis, tetapi juga terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman, proses pembelajaran, dan budaya akademik. Penelitian ini bertujuan mengkaji strategi penguatan literasi digital di Universitas Islam Negeri Ponorogo dan Kediri melalui pendekatan kolaboratif guna meningkatkan kompetensi literasi digital mahasiswa. Menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan komparatif, melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penguatan literasi digital di kedua institusi mengadopsi teori Norhasni Zainal Abiddin, Gillian Hallam, dan Maria Spante, yang mencakup aspek kognitif, emosional, dan sosial. UIN Ponorogo menitikberatkan penguatan kompetensi manajemen referensi, pemahaman teknologi, dan interaksi sosial melalui promosi media sosial, serta program kelas literasi dan pelatihan khusus bagi mahasiswa tingkat akhir. Sementara itu, UIN Kediri memfokuskan strategi penguatan literasi digital pada peningkatan keterampilan penulisan artikel ilmiah dan populer, serta pemanfaatan aplikasi Maktabah Syamilah untuk penelusuran hadis, yang diwujudkan melalui sinergi antara perpustakaan dan fakultas. Kedua institusi menunjukkan perkembangan signifikan dalam literasi digital mahasiswa, meskipun masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan infrastruktur dan belum adanya kebijakan institusional yang tertulis. Sebagai rekomendasi, penelitian ini mengusulkan integrasi literasi digital ke dalam kurikulum inti, pelaksanaan evaluasi berkala, alokasi anggaran yang memadai, serta penguatan infrastruktur.
Strategi Pengembangan Industri Kreatif Lintas Sektoral di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur Rohmanu, Abid; Murdianto, Murdianto; Jamianto, Jamianto; Prasasti, Bagio; Sumarsono, Cokro Wibowo; Fikriawan, Suad; Hariyanto, Wahid; Supriati, Eny; Antikasari, Tiara Widya; Mintyastuti, Dyah Sri
Cakrawala Vol. 16 No. 2: Desember 2022
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32781/cakrawala.v16i2.465

Abstract

Riset ini bertujuan mengetahui bagaimana pengembangan nilai rantai kegiatan produksi, strategi kemitraan, dan prosedur pengembangan industri kreatif kriya kulit lintas sektor di Ponorogo.Metode penelitian menggunakan riset pengembangan yang dilaksanakan di wilayah Ponorogo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan industri kreatif diawali dari penyediaan bahan baku berkualitas dengan harga kompetitif. Peningkatan mekanisme modern pemotongan hewan, penyamakan modern, pembinaan tenaga profesional melalui pelatihan vokasional dan pengembangan program studi kriya kulit pada Sekolah Menengah Kejuruan. Pengembangan model kemitraan dengan pelibatanfour helix of innovation didasarkan pada kesadaran bersama dan ko-operasi (cooperation). Pengembangan kemitraan industri kreatif dibangun berdasar pada isu dan problem yang berkembang di Ponorogo. Pengembangan manual prosedur meliputi, prosedur penyiapan bahan baku, produksi, dan pemasaran baik yang bersifat online maupun offline.
Inovasi Sosial untuk Peningkatan Layanan Publik Melalui Teknologi Digital di Kecamatan Sawoo Ponorogo Jawa Timur Rohmanu, Abid; Hariyanto, Wahid; Supriati, Eny; Antikasari, Tiara Widya; Jamianto, Jamianto; Napitupulu, Pesta Asni W; Mintyastuti, Dyah Sri
Cakrawala Vol. 17 No. 2: Desember 2023
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32781/cakrawala.v17i2.559

Abstract

Riset ini bertujuan mendalami inovasi sosial, faktor pendukung dan penghambat, dan model pengembangan inovasi sosial program desa digital untuk transformasi digital layanan publik di Kecamatan Sawoo Ponorogo. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi multi situs. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam. Teknik interaktif Miles dan Huberman melalui reduksi data, penyajian data, dan penentuan kesimpulan. Hasil menunjukkan inovasi layanan publik berbasis teknologi informasi dilatarbelakangi masalah topografi, dan kebijakan pemerintah pusat. Membutuhkan inovasi sosial (orkestrasi sosial) yang melibatkan antar pemangku kepentingan, yakni: 1) Agen aktif (Camat&Kepala Desa) sebagai pencetus, pengembangan, dan sosialisasi; 2) Agen validasi (Pemerintah Kecamatan) untuk coordinate dan institutionalize; 3) Agen pendukung PT Razen sebagai supplier program, Dinas Kominfo sebagai penyedia akses internet dan pengembang aplikasi, Kemendagri dan Dinas Pendukcapil sebagai pemberi wewenang pembukaan dan penyediaan akses data kependudukan. Faktor pendukung adanya kesadaran kolektif, dan pendanaan desa. Faktor penghambat belum ada jaminan sustainibilitas program, SDM dan infrastruktur jaringan internet. Model pengembangan, yakni: Pertama, membangun ekosistem inovasi untuk pengembangan transformasi: 1) layanan manual to digital; 2) manajemen; 3) model layanan; 4) struktur. Peran dan fungsi ekosistem digital meliputi: Knowledge Team, Business Team, dan Service Team. Kedua, transformasi digital sebagai bentuk rekaya sosial (social engineering), perubahan praktik dan perilaku sosial dalam status socially legitimed yang tidak bersifat parsial-isolatif, tetapi adanya umpan balik positif. Pada tingkat rekayasa sosial berada pada level apropriasi ditandai adanya perubahan pola pikir, perubahan perilaku dan dan perubahan budaya.