Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Strategi Pengembangan Industri Kreatif Lintas Sektoral di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur Rohmanu, Abid; Murdianto, Murdianto; Jamianto, Jamianto; Prasasti, Bagio; Sumarsono, Cokro Wibowo; Fikriawan, Suad; Hariyanto, Wahid; Supriati, Eny; Antikasari, Tiara Widya; Mintyastuti, Dyah Sri
CAKRAWALA Vol 16, No 2: Desember 2022
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32781/cakrawala.v16i2.465

Abstract

Riset ini bertujuan mengetahui bagaimana pengembangan nilai rantai kegiatan produksi, strategi kemitraan, dan prosedur pengembangan industri kreatif kriya kulit lintas sektor di Ponorogo.Metode penelitian menggunakan riset pengembangan yang dilaksanakan di wilayah Ponorogo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan industri kreatif diawali dari penyediaan bahan baku berkualitas dengan harga kompetitif. Peningkatan mekanisme modern pemotongan hewan, penyamakan modern, pembinaan tenaga profesional melalui pelatihan vokasional dan pengembangan program studi kriya kulit pada Sekolah Menengah Kejuruan. Pengembangan model kemitraan dengan pelibatanfour helix of innovation didasarkan pada kesadaran bersama dan ko-operasi (cooperation). Pengembangan kemitraan industri kreatif dibangun berdasar pada isu dan problem yang berkembang di Ponorogo. Pengembangan manual prosedur meliputi, prosedur penyiapan bahan baku, produksi, dan pemasaran baik yang bersifat online maupun offline.
Inovasi Sosial untuk Peningkatan Layanan Publik Melalui Teknologi Digital di Kecamatan Sawoo Ponorogo Jawa Timur Rohmanu, Abid; Hariyanto, Wahid; Supriati, Eny; Antikasari, Tiara Widya; Jamianto, Jamianto; Napitupulu, Pesta Asni W; Mintyastuti, Dyah Sri
CAKRAWALA Vol 17, No 2: Desember 2023
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32781/cakrawala.v17i2.559

Abstract

Riset ini bertujuan mendalami inovasi sosial, faktor pendukung dan penghambat, dan model pengembangan inovasi sosial program desa digital untuk transformasi digital layanan publik di Kecamatan Sawoo Ponorogo. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi multi situs. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam. Teknik interaktif Miles dan Huberman melalui reduksi data, penyajian data, dan penentuan kesimpulan. Hasil menunjukkan inovasi layanan publik berbasis teknologi informasi dilatarbelakangi masalah topografi, dan kebijakan pemerintah pusat. Membutuhkan inovasi sosial (orkestrasi sosial) yang melibatkan antar pemangku kepentingan, yakni: 1) Agen aktif (Camat&Kepala Desa) sebagai pencetus, pengembangan, dan sosialisasi; 2) Agen validasi (Pemerintah Kecamatan) untuk coordinate dan institutionalize; 3) Agen pendukung PT Razen sebagai supplier program, Dinas Kominfo sebagai penyedia akses internet dan pengembang aplikasi, Kemendagri dan Dinas Pendukcapil sebagai pemberi wewenang pembukaan dan penyediaan akses data kependudukan. Faktor pendukung adanya kesadaran kolektif, dan pendanaan desa. Faktor penghambat belum ada jaminan sustainibilitas program, SDM dan infrastruktur jaringan internet. Model pengembangan, yakni: Pertama, membangun ekosistem inovasi untuk pengembangan transformasi: 1) layanan manual to digital; 2) manajemen; 3) model layanan; 4) struktur. Peran dan fungsi ekosistem digital meliputi: Knowledge Team, Business Team, dan Service Team. Kedua, transformasi digital sebagai bentuk rekaya sosial (social engineering), perubahan praktik dan perilaku sosial dalam status socially legitimed yang tidak bersifat parsial-isolatif, tetapi adanya umpan balik positif. Pada tingkat rekayasa sosial berada pada level apropriasi ditandai adanya perubahan pola pikir, perubahan perilaku dan dan perubahan budaya.
The technical efficiency of chrysanthemum flower farming: A stochastic frontier analysis Khoiriyah, Nikmatul; Susilowati, Dwi; Mintyastuti, Dyah Sri; Ali, Roihan Muhammad; Forgenie, David
Anjoro: International Journal of Agriculture and Business Vol 4 No 2 (2023): Anjoro
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture and Forestry Faculty, Universitas Sulawesi Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/anjoro.v4i2.2358

Abstract

Over the years, improvements in standard of living and well-being have resulted in an increase in the demand for chrysanthemums, however, the recent COVID-19 pandemic has resulted in a fall in demand. As a result, this study investigates the technical efficiency of chrysanthemum farming and its major determinants. The study was conducted in Bumiaji Village, Bumiaji District, Batu, East Java, Indonesia between January and September 2022. Data was collected via interviews with chrysanthemum farmers using a questionnaire. A total of 35 chrysanthemum farms were selected using random sampling technique. The data was then analyzed using the stochastic frontier method combined with Maximum Likelihood Estimation (MLE). The results reveal that the efficiency of chrysanthemum farming is dominated by 0.91 to 0.93. (65.71 percent). Since technical efficiency is close to one, most chrysanthemum farmers are close to achieving maximum efficiency. The technical efficiency of chrysanthemum blooms was influenced by land area, inorganic fertilizers, organic fertilizers, and pesticides, but not by seeds or labor. The land area negatively impacts technical efficiency, implying that increasing land size decreases technological efficacy of chrysanthemum farming. Inorganic fertilizers, organic fertilizers, and pharmaceuticals have a positive effect or contribute to an increase in inorganic fertilizers, organic fertilizers, and pesticides. In terms of technical efficacy, chrysanthemum cultivation is close to its zenith. It is not necessary to exert effort to reach this ideal land, but inorganic fertilizers, organic fertilizers, and pesticides can assist.
Strategi Pengembangan Industri Kreatif Lintas Sektoral di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur Rohmanu, Abid; Murdianto, Murdianto; Jamianto, Jamianto; Prasasti, Bagio; Sumarsono, Cokro Wibowo; Fikriawan, Suad; Hariyanto, Wahid; Supriati, Eny; Antikasari, Tiara Widya; Mintyastuti, Dyah Sri
Cakrawala Vol. 16 No. 2: Desember 2022
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32781/cakrawala.v16i2.465

Abstract

Riset ini bertujuan mengetahui bagaimana pengembangan nilai rantai kegiatan produksi, strategi kemitraan, dan prosedur pengembangan industri kreatif kriya kulit lintas sektor di Ponorogo.Metode penelitian menggunakan riset pengembangan yang dilaksanakan di wilayah Ponorogo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan industri kreatif diawali dari penyediaan bahan baku berkualitas dengan harga kompetitif. Peningkatan mekanisme modern pemotongan hewan, penyamakan modern, pembinaan tenaga profesional melalui pelatihan vokasional dan pengembangan program studi kriya kulit pada Sekolah Menengah Kejuruan. Pengembangan model kemitraan dengan pelibatanfour helix of innovation didasarkan pada kesadaran bersama dan ko-operasi (cooperation). Pengembangan kemitraan industri kreatif dibangun berdasar pada isu dan problem yang berkembang di Ponorogo. Pengembangan manual prosedur meliputi, prosedur penyiapan bahan baku, produksi, dan pemasaran baik yang bersifat online maupun offline.
Inovasi Sosial untuk Peningkatan Layanan Publik Melalui Teknologi Digital di Kecamatan Sawoo Ponorogo Jawa Timur Rohmanu, Abid; Hariyanto, Wahid; Supriati, Eny; Antikasari, Tiara Widya; Jamianto, Jamianto; Napitupulu, Pesta Asni W; Mintyastuti, Dyah Sri
Cakrawala Vol. 17 No. 2: Desember 2023
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32781/cakrawala.v17i2.559

Abstract

Riset ini bertujuan mendalami inovasi sosial, faktor pendukung dan penghambat, dan model pengembangan inovasi sosial program desa digital untuk transformasi digital layanan publik di Kecamatan Sawoo Ponorogo. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi multi situs. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam. Teknik interaktif Miles dan Huberman melalui reduksi data, penyajian data, dan penentuan kesimpulan. Hasil menunjukkan inovasi layanan publik berbasis teknologi informasi dilatarbelakangi masalah topografi, dan kebijakan pemerintah pusat. Membutuhkan inovasi sosial (orkestrasi sosial) yang melibatkan antar pemangku kepentingan, yakni: 1) Agen aktif (Camat&Kepala Desa) sebagai pencetus, pengembangan, dan sosialisasi; 2) Agen validasi (Pemerintah Kecamatan) untuk coordinate dan institutionalize; 3) Agen pendukung PT Razen sebagai supplier program, Dinas Kominfo sebagai penyedia akses internet dan pengembang aplikasi, Kemendagri dan Dinas Pendukcapil sebagai pemberi wewenang pembukaan dan penyediaan akses data kependudukan. Faktor pendukung adanya kesadaran kolektif, dan pendanaan desa. Faktor penghambat belum ada jaminan sustainibilitas program, SDM dan infrastruktur jaringan internet. Model pengembangan, yakni: Pertama, membangun ekosistem inovasi untuk pengembangan transformasi: 1) layanan manual to digital; 2) manajemen; 3) model layanan; 4) struktur. Peran dan fungsi ekosistem digital meliputi: Knowledge Team, Business Team, dan Service Team. Kedua, transformasi digital sebagai bentuk rekaya sosial (social engineering), perubahan praktik dan perilaku sosial dalam status socially legitimed yang tidak bersifat parsial-isolatif, tetapi adanya umpan balik positif. Pada tingkat rekayasa sosial berada pada level apropriasi ditandai adanya perubahan pola pikir, perubahan perilaku dan dan perubahan budaya.