Kasna, I Ketut
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PEMILIH POLITIK TERHADAP LINGKAR BAYANG-BAYANG POLITIK UANG (KLIENTISME) DALAM KEBIJAKAN BAWASLU DI KABUPATEN BADUNG Selawa, Dewa Putu; Kasna, I Ketut
Jurnal Ilmiah Cakrawarti Vol 7, No 1 (2024): Cakrawarti
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jic.v7i1.1036

Abstract

Wacana politik dalam kebijakan bawaslu di Badung, pada dasarnya untuk mewujudkn peningkatan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat dalam segala aspeknya. Hal ini berarti dengan pemilih politik dan masyarakat diharapkan mendapatkan  kesejahteraan lahir dan batin baik materiil maupun spiritual. Dalam pemilih politik di Kabupaten Badung  justru mendapat tantangan serta pergulatan politik yang sangat mendalam karena sejak tahun 2019-2024, berbagai kepentingan telah dilakukan oleh partai politik di Kabupaten Badung     Penelitian analisis pemilih politik terhadap lingkar byang-bayang politik uang (klientisme) dalam kebijakan bawaslu di kabupaten badung ini, membahas secara deskriptif konflik kepentingan tersebut dengan menggunakan teori party-id Dahrendorf, teori vote buying. Dengan analisis data secara deskriptif kualitatif, kajian ini menggunakan metode kualitatif, observasi, wawancara, dan dokumentasi, pertanyaan permasalahan mencangkup bentuk, faktor-faktor, dan makna/ dampak konflik kepentingan pemilih politik terhadap lingkar bayang-bayang politik uang.     Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik kepentingan pemilih kepentingan terjadi karena ada dua kepentingan besar yang sangat tidak sejalan, yaitu antara kepentingan partai politik dengan kepentingan masyarakat yang rencnanya meraup lebih banyak dalam pemetan suara. Dalm prosesnya pihak partai politik didukung oleh ketua umum partai politik melalui hegemoni kekuasaan yang dimilikinya. Sedangkan masyarakat setempat oleh kelompok-kelompok kritis dalam masyarakat Badung. Hegemoni yang dilakukan dengan wacana yang dibahas oleh partai politik setempat dan kelompok msyarakt yang mendukungnya dengan hegemoni tandingan berupa wacana pula. Dalam hal ini kekuatan partai politik yang dimiliki dalam pemilih politik dapay memenangkan dan meraup suara di Kabupaten Badung.Kata kunci : konflik kepentingan, pemilih politik hegemoni dan wacan lingkar baying-bayang politik uang.
OPTIMALISASI TUGAS POKOK DAN FUNGSI PUSTAKAWAN DAN TENAGA ADMINISTRASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK MARGARANA Moedy, Emma Ratna Sari; Widyantari, Ni Luh Putu; Wikrama, A.A. Ngurah Agung Wira Bima; Kasna, I Ketut
Jurnal Ilmiah Cakrawarti Vol 6, No 2 (2023): Cakrawarti
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jic.v6i2.911

Abstract

Judul ini dibuat mengingat besarnya manfaat perpustakaan di tengah kebutuhan akan data dari dan untuk keluarga besar STISIP Margarana (mahasiswa, dosen dan warga sekitar) Kebutuhan perpustakaan sebagai ruang membaca diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan UU No. 43 Tentang Kearsipan. Dalam implementasinya ada 7 fungsi perpustakaan yaitu fungsi pendidikan, fungsi informasi, fungsi penelitian, fungsi rekreasi, fungsi publikasi, fungsi deposit dan fungsi interpretasi. Hasil penelitian sudah ada usaha optimal, sesuai tupoksi, serta rasa optimis bahwa koleksi terbaru bisa sinergis dengan perkembangan jaman, jumlah mahasiswa dan dosen untuk membudayakan minat baca. Yang perlu dievaluasi adalah tantangan terhindar dari tumpang tindih tupoksi karena kenyataannya satu orang memegang beberapa tugas. Merangkapnya tugas merupakan tantangan sebab pelayanan optimal mengedepankan pro aktifnya para administrator. Solusinya adalah dapat bekerjasama dengan mahasiswa, dosen, pihak swasta seperti toko buku dan pemerintah baik pusat maupun daerah sekitar STISIP Margarana dalam hal pengadaan literasi. Di masa persaingan global, kualitas sumber daya manusia ditentukan dari pengetahuan yang dimiliki. Ini sebabnya ruang-ruang perpustakaan merupakan jembatan untuk upaya peningkatan sumber daya manusia di sekelilingnya. Dengan demikian perpustakaan hybrid menjadi keharusan, menuju digitalisasi pustaka. MoU dengan pihak-pihak yang bisa mendukung pengadaan buku terutama yang linier dengan  mata kuliah di STISIP Margarana. Menggiatkan perpustakaan keliling agar juga dapat menghidupkan minat baca warga sekitar sebagai bentuk pelaksanaa Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu bidang pengabdian masayarakat. 
PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH DIKABUPATEN KLUNGKUNG Rahman, Muhamad Abdul; Sutmasa, Yoseph Gede; Kasna, I Ketut
Jurnal Ilmiah Cakrawarti Vol 7, No 1 (2024): Cakrawarti
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jic.v7i1.979

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih di Kabupaten Klungkung. Fokus penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi yang digunakan oleh KPUD Klungkung dalam merangsang partisipasi pemilih dalam konteks Pemilihan Umum Daerah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan anggota KPUD, pemangku kepentingan terkait, dan pemilih di Kabupaten Klungkung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KPUD Klungkung telah mengimplementasikan berbagai tindakan strategis, termasuk kampanye sosialisasi yang intensif, pendidikan pemilih di sekolah-sekolah, pemanfaatan media sosial, dan kolaborasi dengan organisasi masyarakat sipil dan media massa lokal. Selain itu, KPUD Klungkung juga fokus pada upaya meningkatkan partisipasi pemilih pemula dan memastikan aksesibilitas bagi pemilih dengan kebutuhan khusus. Penelitian ini memberikan wawasan tentang peran aktif KPUD Klungkung dalam mendorong partisipasi pemilih dalam konteks lokal, serta memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang upaya meningkatkan partisipasi dalam Pemilihan Umum Daerah di Indonesia. Namun, meskipun ada upaya yang signifikan, beberapa tantangan juga diidentifikasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi KPUD Klungkung. Terbatasnya sumber daya manusia dan anggaran, terutama di tingkat daerah, menjadi kendala dalam mengimplementasikan strategi yang lebih luas dan efektif. Selain itu, kesadaran politik dan partisipasi masyarakat masih memerlukan peningkatan, terutama di kalangan pemilih muda yang cenderung kurang berminat terhadap proses politik. Peningkatan partisipasi pemilih di Kabupaten Klungkung menjadi esensial karena pemilihan daerah memiliki dampak langsung pada pembangunan dan pengambilan kebijakan lokal. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara KPUD Klungkung, pemerintah daerah, LSM, pendidik, dan media massa untuk mengatasi tantangan dan memperkuat strategi yang ada. Peningkatan literasi politik masyarakat, akses informasi yang lebih baik, serta pemberdayaan pemilih muda dan kelompok marginal akan menjadi fokus penting dalam upaya berkelanjutan untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Kabupaten Klungkung.  
MEMBUKA PINTU KEBIJAKAN TERHADAP DESA ADAT YANG BERKARAKTER DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA DI BADUNG Kasna, I Ketut
Jurnal Ilmiah Cakrawarti Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jic.v5i2.652

Abstract

Relasi pemerintahan daerah terhadap desa adat sangat besar mengingat Badung yang memiliki potensi seni budaya sebagai identitas yang berkarakter  cukup dikenal oleh dunia luar, menyebabkan Badung dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Namun, pengembangan Badung sebagai daerah tujuan wisata harus dilakukan dengan berbagai macam cara oleh pemerintah daerah sejak awal th 1970. Akan tetapi, Badung saat ini dijadikan pilot proyek tujuan wisata yang berkarakter dari generasi-kegenerasi, karena potensi seni budaya Badung telah banyak di promosikan di luar negeri. Mengembangkan Badung sebagai daerah tujuan wisata, menimbulkan pergulatan identitas budaya antara kebijakan berkarakter terhadap  kepentingan pemerintah pusat dengan kepetingan pemerintah daerah Badung dan para stackholder sebagai pelaku wisata. Pemerintah pusat membutuhkan devisa sedangkan pemeritah daerah ingin mempertahankan identitas budaya Badung sebagai budaya yang berkarakter bagian dari kegiatan keagamaan, adat istiadat, ritual serta agama.  Namun dengan demikian, tulisan ini bertujuan untuk mengelola, mengembangkan serta mengkaji seni pertunjukan, (seni tari, seni kerawitan) sebagai salah satu warisan desa adat dengan berbasis seni budaya Badung, ditengah-tengah pergulatan identitas itu. Fokus kajian dalam tulisan ini adalah bagaimana mengembangkan seni pertunjukan yang berkarakter, seni tari, seni kerawitan dalam binkai tradisional Badung dalam pergulatan itu? dan, bagaimana pemerintah daerah Badung mempertahankan identitas desa adat dalam  seni budaya?. Untuk mengkaji permasalah di atas digunakan metode penelitian kwalitatif, dengan teori hegemoni. Hasil kajian ini menunjukan bahwa seni pertunjukan tradisional Bali mengalami sekularisasi, dan konsep pariwisata budaya mengalami perubahan menjadi industri wisata yang berkelanjutan serta mensejahterakan masyarakat Badung.
WARISAN BUDAYA DAN PARIWISATA BERTANGGUNG JAWAB Kasna, I Ketut
Jurnal Ilmiah Cakrawarti Vol 8, No 01 (2025): Jurnal Ilmiah Cakrawarti
Publisher : Universitas Mahendradatta Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47532/jic.v8i01.1200

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penerapan prinsip-prinsip Pariwisata Bertanggungjawab di Desa Wisata di Bali dan mengetahui apa sajakah manfaat yang diterima oleh masyarakat sekitar Desa Wisata di Bali. Berdasarkan dari data yang diperoleh, Desa Wisata di Bali sudah menerapkan prinsip-prinsip Pariwisata Bertanggungjawab dengan cukup baik. Kegiatan yang berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip pariwisata bertanggungjawab adalah seperti penanaman pohon mangga, pengadaan tempat sampah, terbentuknya lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat, adanya kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian warisan budaya, terciptanya hubungan yang baik antara masyarakat dengan wisatawan, adanya kegiatan untuk meminimalisasi dampak negatif ekonomi, sosial dan budaya. Namun demikian, pada penerapan prinsip-prinsip pariwisata bertanggungjawab masih ada yang harus diperbaiki sehingga bisa lebih maksimal. Meningkatnya kemakmuran penduduk dunia membuat perjalanan wisata menjadi suatu kebutuhan bagi kehidupan modern. Majunya teknologi komunikasi dan transportasi semakin memudahkan wisatawan untuk melakukan sebuah perjalanan wisata. Perkembangan pariwisata masal secara nyata telah banyak memberikan dampak negatif pada masyarakat dan lingkungan alam. Oleh sebab itu munculah Pariwisata Bertanggungjawab yang merupakan hasil koreksi terhadap perkembangan pariwisata masal tersebut agar dapat meminimalisasi dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan pariwisata sebagai grasto politik di era baru . Kata Kunci: Pariwisata Bertanggungjawab, Desa WisataResponsible Tourism, Tourism Village