Susanti, Evy Tri
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause dengan Kesiapan Menghadapi Menopause pada Ibu Premenopause Susanti, Evy Tri; Indrajati, Utami
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56186/jkkb.107

Abstract

Menopause tidak hanya ditandai dengan berhentinya menstruasi, namun juga adanya beberapa perubahan, mulai dari penampilan fisik, kondisi psikologis hingga hasrat seksual. Menopause menyebabkan lebih dari 80% wanita mengalami keluhan fisik dan psikologis dengan berbagai tekanan dan gangguan penurunan kualitas hidup. Kurangnya pengetahuan tentang menopouse menyebabkan ketidakmampuan dalam menghadapi dan mempersiapkan diri pada masa menopause. Hal ini menjadikan ibu premenopause tidak mampu melakukan upaya pencegahan dini untuk memasuki umur menopause tanpa mengalami keluhan yang berat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan menopause dengan tingkat kesiapan menghadapi menopouse. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan adalah seluruh ibu yang berusia di atas 40-49 tahun di RT 09 RW 04 Kelurahan Krincing Kecamatan Secang Kabupaten Magelang sejumlah 33 orang. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang menopause adalah kurang (48,5%) dan tingkat kesiapan menghadapi menopause adalah kurang siap (58,5%). Lebih lanjut, hasil analisis juga menemukan adanya ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kesiapan menghadapi menopause pada ibu menopause dengan pvalue 0,000.
KEPATUHAN MINUM TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI Astuti, Wahyu Tri; Rianawaty, Ida; Susanti, Evy Tri; Egytama, Muhammad Octafian
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56186/jkkb.131

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Penyebab anemia pada remaja putri salah satunya menstruasi yang bisa terjadi dalam rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja. Volume darah yamg keluar saat menstruasi mengakibatkan kehilangan zat besi sebanyak 12-15 mg per bulan atau 0,4-0,5 mg per hari. Pada saat menstruasi wanita tidak hanya mengalami kehilangan zat besi tetapi juga mengalami kehilangan basal, jadi bila ditotal wanita perhari mengalami kehilangan zat besi sebanyak 1,25 mg. Volume darah yang keluar setiap bulannya berkisar 30-50 cc. Kondisi tersebut menyebabkan wanita mengalami anemia. Anemia ditandai dengan rendahnya konsentrasihemoglobin (Hb) atau hematokrit dari nilai ambang batas yang disebabkan oleh rendahnya produksi sel darah merah (eritrosit) dan Hb, meningkatnya kerusakan eritrosit atau kehilangan darah yang berlebihan. Tujuan: Untuk mengetahui kepatuhan minum Tablet Fe terhadap kejadian anemia pada remaja putri. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 123 siswi, yang diambil secara total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Kepatuhan Minum tablet Fe dan tes Hb, dengan uji statistik menggunakan Chi Square. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 106 siswi tidak patuh minum tablet Fe dan yang mengalami anemia sebanyak 66 siswi, dengan nilai p-value 0,036 (<0,05) dengan POR : 3.025. Kesimpulan: ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada siswi kelas 9 di SMP Negeri I Magelang dan siswi yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe mempunyai kemungkinan 3 kali mengalami anemia dibandingkan siswi yang patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe. Kata kunci : Anemia, tablet Fe, remaja Abstrack Background: Background: One of the causes of anemia in teenage girls is menstruation which can occur between the ages of 10-16 years or during early adolescence. The volume of blood lost during menstruation results in iron loss of 12-15 mg per month or 0.4-0.5 mg per day. During menstruation, women not only experience iron loss but also experience basal loss, so in total women experience iron loss per day of 1.25 mg. The volume of blood that comes out every month is around 30-50 cc. This condition causes women to experience anemia. Anemia is characterized by a low concentration of hemoglobin (Hb) or hematocrit from the threshold value caused by low production of red blood cells (erythrocytes) and Hb, increased erythrocyte damage or excessive blood loss. Objective: To determine compliance with taking Fe tablets on the incidence of anemia in adolescent girls. Method: This research is a descriptive quantitative research with a cross sectional approach. The number of samples in this study was 123 female students, taken by total sampling. The instruments used were the Adherence to Taking Fe tablets questionnaire and the Hb test, with statistical tests using Chi Square. Results: The results of this study showed that 106 female students did not comply with taking Fe tablets and 66 female students experienced anemia, with a p-value of 0.036 (<0.05) with a POR: 3.025. Conclusion: there is a significant relationship between adherence to consuming Fe tablets and the incidence of anemia in grade 9 female students at SMP Negeri I Magelang and female students who are not compliant in consuming Fe tablets are 3 times more likely to experience anemia than female students who are compliant in consuming Fe tablets. Keywords: Anemia, Fe tablets, teenagers
Penerapan Pendidikan Kesehatan Tentang Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi Untuk Mengatasi Masalah Utama Defisit Pengetahuan Pada Ibu Postpartum Spontan Bulan Susanti, Evy Tri; Munayarokh; Dewi Nur Solikha
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56186/jkkb.167

Abstract

Latar Belakang: Postpartum spontan merupakan masa setelah plasenta dan janin lahir melalui pervaginam, dengan kekuatan ibu sendiri dan berakhir ketika alat kandungan kembali ke keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama kurang lebih 6 minggu. Masalah yang timbul pada ibu postpartum spontan bisa beragam, salah satunya defisit pengetahuan tentang alat kontrasepsi. untuk meningkatkan masalah defisit pengetahuan dapat diatasi dengan memberikan pendidikan kesehatan. Tujuan: Menggambarkan pendidikan kesehatan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi dapar meningkatkan pengetahuan ibu postpartum spontan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian 2 pasien menggunakan non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling pada ibu postpartum di Ruang Bougenville RSUD Tidar Kota Magelang. Instrumen yang digunakan SAP, leaflet, kuesioner untuk mengukur pengetahuan yang terdiri dari 15 pertanyaan, lembar balik, lembar observasi pre dan post test dan format asuhan keperawatan maternitas. Hasil: Kedua responden memenuhi kriteria inklusi untuk dijadikan subjek studi kasus, pengkajian keperawatan didapatkan hasil kedua responden Ny. S dan Ny. Y telah melahirkan secara spontan, belum menggunakan alat kontrasepsi, pengetahuan tentang alat kontrasepsi masih berada di kategori kurang, tidak mengalami perubahan psikologis postpartum. Diagnosis keperawatan yang ditegakkan pada Ny. S dan Ny. Y adalah defisit pengetahuan tentang jenis alat kontrasepsi berhubungan dengan kurang terpapar informasi. Kondisi sebelum pelaksanaan tindakan tingkat pengetahuan Ny. S dan Ny. Y kategori kurang, dapat menjawab 8 dari 15 pertanyaan (53%). Pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan keperawatan yaitu edukasi keluarga berencana dengan penerapan pendidikan kesehatan. Simpulan: Kondisi setelah diberikan pendidikan kesehatan didapatkan hasil responden mengalami tingkat pengetahuan meningkat, Ny. S tingkat pengetahuan cukup dengan mampu menjawab 11 dari 15 pertanyaan (73%) dan Ny. Y tingkat pengetahuan baik dengan mampu menjawab 13 dari 15 pertanyaan (87%). Background: Postpartum Spontaneous is the period after the placenta and fetus are born vaginally, by the mother's own strength and ends when the uterus returns to its pre-pregnancy state which lasts for approximately 6 weeks. The problems that arise in spontaneous postpartum mothers can be varied, one of which is a deficit in knowledge about contraceptives. To improve the problem of knowledge deficit, it can be overcome by providing health education. Objective: Describing health education about the types of contraceptives can increase knowledge of spontaneous postpartum mothers. Method: This research is a qualitative descriptive research with a case study approach. The research subjects were 2 patients using non probability sampling with approach purposive sampling on mother postpartum in the Bougenville Room of Tidar Regional Hospital, Magelang City. The instruments used by SAP are leaflets, questionnaires to measure knowledge consisting of 15 questions, feedback sheets, observation sheets pre and post test and format of maternity nursing care. Results: Both respondents met the inclusion criteria to be used as case study subjects. The results of the nursing assessment were obtained by the two respondents, Mrs. S and Mrs. Y has given birth spontaneously, has not used contraception, knowledge about contraceptives is still in the deficient category, has not experienced postpartum psychological changes. The nursing diagnosis made to Mrs. S and Mrs. Y is a knowledge deficit about types of contraception related to lack of exposure to information. Conditions before implementing the action Mrs. S and Mrs. Y in the poor category, can answer 8 of 15 questions (53%). Implementation of actions based on nursing planning, namely family planning education with the application of health education. Sconclusion: Conditions after being given health education showed that respondents experienced an increased level of knowledge, Mrs. S's level of knowledge was sufficient to be able to answer 11 of 15 questions (73%) and Mrs. Y has a good level of knowledge and was able to answer 13 of 15 questions (87%).
Terapi Isometric Handgrip Exercise Untuk Mencegah Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif Pada Pasien Hipertensi Di Keluarga Nurhayati, Lis; Susanti, Evy Tri; Rianawaty, Ida; Putri, Anindhita Eka
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56186/jkkb.183

Abstract

Abstrak Latar belakang: Risiko perfusi miokard tidak efektif pada hipertensi merupakan keadaan berisiko mengalami penurunan sirkulasi arteri koroner yang dapat mengganggu metabolisme miokard. Modifikasi gaya hidup sehat sebagai salah satu tindakan terapeutik non farmakologi untuk mencegah risiko penurunan perfusi miokard dengan melakukan aktivitas fisik melalui terapi isometric handgrip exercise. Keberhasilan terapi ini dipengaruhi oleh adanya dukungan keluarga dengan melaksanakan lima tugas kesehatan keluarga. Tujuan: Mengetahui penerapan terapi isometric handgrip exercise untuk mengatasi masalah risiko perfusi miokard tidak efektif pada pasien hipertensi di keluarga. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan strategi studi kasus, menggunakan 2 partisipan yaitu anggota keluarga yang mengalami hipertensi di dalam keluarga. Tindakan dilakukan selama 5 hari berturut-turut dengan 1 kali intervensi setiap harinya. Hasil: Terapi isometric handgrip exercise pada kedua pasien didapatkan hasil pasien 1 tekanan darah sebelum terapi 150/97 mmHg menjadi 120/75 mmHg, denyut nadi radial sebelum terapi 83 x/menit menjadi 80 x/menit. Sedangkan pada pasien 2 didapatkan hasil tekanan darah sebelum terapi 150/104 mmHg menjadi 143/95 mmHg dengan hasil denyut nadi radial sebelum terapi 73 x/menit menjadi 60 x/menit. Tekanan darah dan denyut nadi radial yang turun berlangsung selama 5 hari berturut-turut. Anggota keluarga mampu menerapkan terapi ini untuk mengatasi masalah utama risiko perfusi miokard tidak efektif. Simpulan: Terapi isometric handgrip exercise efektif menurunkan tekanan darah dan denyut nadi radial pada pasien hipertensi di keluarga. Kata Kunci: Hipertensi; Isometric handgrip exercise; Keluarga; Tekanan darah. ABSTRACT Background: The risk of ineffective myocardial perfusion in hypertension is a risk of decreased coronary artery circulation which can disrupt myocardial metabolism. Healthy lifestyle modification as a non-pharmacological therapeutic measure to prevent the risk of decreasing myocardial perfusion by carrying out physical activity through isometric handgrip exercise therapy. The success of this therapy is influenced by family support by carrying out five family health tasks. Objective: To determine the application of isometric handgrip exercise therapy to overcome the risk of ineffective myocardial perfusion in hypertensive patients in the family. Method: This research is a qualitative descriptive study with a case study strategy, using 2 participants, namely family members who experience hypertension in the family. The action was carried out for 5 consecutive days with 1 intervention each day. Results: Isometric handgrip exercise therapy in both patients showed that patient 1's blood pressure before therapy was 150/97 mmHg to 120/75 mmHg with radial pulse results before therapy of 83 x/minute to 80 x/minute. Meanwhile, in patient 2, the blood pressure results before therapy were 150/104 mmHg to 143/95 mmHg with the radial pulse results before therapy being 73 x/minute to 60 x/minute. The decrease in blood pressure and radial pulse lasted for 5 consecutive days. Family members are able to apply this therapy to overcome the main problem of risk of ineffective myocardial perfusion. Conclusion: Isometric handgrip exercise therapy is effective in reducing blood pressure and radial pulse in hypertensive patients in the family. Keywords: Blood pressure; Family; Hypertension; Isometric handgrip exercise.
SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI Susanti, Evy Tri; Siswanto, Siswanto; Nurhayati, Nurhayati; Egytama, Muhammad Octavian
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56186/jkkb.119

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi merupakan tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg, merupakan penyakit multifaktorial yang muncul karena interaksi berbagai faktor. Usia lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik. dinding arteri akan mengalami penebalan oleh adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit menjadi kaku Konsekuensinya kemampuan aorta dan arteri besar dalam mengantar volume darah yang dipompa oleh jantung dapat menurun yang mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer, tekanan di dalam pembuluh darah juga dapat menyebabkan darah bocor keluar ke otak yang menyebabkan terjadinya stroke, gagal ginjal, kebutaan, pecahnya pembuluh darah dan gangguan kognitif. Tujuan : mengetahui hubungan senam lansia terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di BKL Kadang Wredho Kelurahan Kramat Selatan Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang. Metode : Rancangan quasi eksperimen, dengan one group pre posttest without control, sampel yang digunakan adalah 30 responden, pada bulan September hingga Oktober 2022, di BKL Kadang Wredho Kelurahan Kramat Selatan Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang, alat yang digunakan adalah tensimeter digital, lembar observasi dan SOP senam lansia. Hasil : Karakteristik usia 55-60 tahun 17 orang (56,7%), jenis kelamin perempuan 20 orang (66,7%), pendidikan SLTA 22 orang (73.4%), pekerjaan Ibu Rumah Tangga 11 orang (36,7%) dan pensiunan 11 orang (36,7%), status perkawinan menikah 27 orang (90%), tekanan sistolik rata-rata sebelum senam 153,17 mmHg dan setelah senam 150, 33 mmHg, tekanan diastolik sebelum senam 89,90 mmHg dan setelah senam 89,83 mmHg. Berdasarkan hasil analisa uji t-test paired dengan taraf signifikan 0,05 didapatkan p value : 0,032. Simpulan : Hasil analisa dapat disimpulkan bahwa senam lansia efektif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi di BKL Kadang Wredho Kelurahan Kramat Selatan Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang. Kata kunci : Hipertensi, senam lanisa, tekanan darah