Nurhayati, Lis
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGETAHUAN ANEMIA DAN TABLET FE TERHADAP KEPATUHAN MINUM TABLET FE Nurhayati, Lis; Marhamah, Emah; Fuady, Asiq'atul; Putri Olivia, Natasya Berliana
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56186/jkkb.136

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Anemia merupakan kondisi dimana jumlah konsentrasi darah yang mengangkut oksigen dan sel darah merah tidak sesuai fisiologi tubuh. Anemia lebih banyak terjadi pada remaja putri karena proses menstruasi sehingga akan mengalami kehilangan zat besi sekitar 30 mg. Anemia pada remaja berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran remaja. Remaja putri merupakan calon ibu yang nantinya akan mengalami proses kehamilan dan persalinan. Kondisi kekurangan zat besi dapat memperbesar risiko kematian maternal, bayi lahir prematur dan BBLR. Anemia dapat dicegah dengan pemberian Tablet Fe, namun yang kepatuhan minum tablet Fe menjadi kendala utama, hal ini memerlukan pengetahuan yang cukup luas mengenai anemia dan konsumi tablet Fe. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang anemia dan tablet Fe dengan kepatuhan minum tablet Fe pada remaja putri. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 61 remaja putri, yang diambil secara non random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan tentang anemia dan tablet Fe dengan kepatuhan minum tablet Fe, dengan uji statistik menggunakan Chi Square. Hasil: Remaja putri yang memiliki tingkat pengetahuan tentang anemia dan tablet Fe tinggi, lebih banyak proporsinya tidak patuh minum tablet Fe (73,9%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang sinifikan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dan tablet Fe terhadap kepatuhan minum tablet Fe pada remaja putri, dengan p value= 0,054 (>0,05) Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang anemia dan tablet Fe terhadap kepatuhan minum tablet Fe pada remaja putri kelas 9 di SMP Negeri I Kota Magelang. Kata kunci : Kepatuhan; pengetahuan; remaja; tablet Fe Abstrack Background: Anemia is a condition where the concentration of blood that carries oxygen and red blood cells does not match the body's physiology. Anemia is more common in teenage girls due to the menstrual process, so they will experience a loss of around 30 mg of iron. Anemia in teenagers has a negative impact on reducing immunity, concentration, learning achievement, and fitness of teenagers. Young women are prospective mothers who will later experience the process of pregnancy and childbirth. Iron deficiency conditions can increase the risk of maternal death, premature birth and low birth weight babies. Anemia can be prevented by administering Fe tablets, but the problem of adherence to taking Fe tablets is the main obstacle, this requires extensive knowledge regarding the consumption of Fe tablets. Objective: To determine the relationship between knowledge about anemia and Fe tablets and adherence to taking Fe tablets in adolescents daughter. Method: This type of research uses quantitative observational analysis with a cross sectional approach. The total sample in this study was 59 female students, taken by non-random sampling. The instrument used was a questionnaire on Knowledge about Anemia and Compliance with Taking Fe tablets, with a statistical test using Chi Square. Results: Adolescent girls who had a good level of knowledge about anemia and Fe tablets were more likely to be non-compliant with taking Fe tablets (73,9%). The test results showed that there was a non-significant relationship with a p value = 0.054 (>0.05), meaning that there was no relationship between the level of knowledge about anemia and Fe tablets and compliance with taking Fe tablets in young women. Conclusion: There is no significant relationship between knowledge about anemia and Fe tablets and compliance with taking Fe tablets in grade 9 teenage girls at SMP Negeri I Kota Magelang. Key words: Compliance; knowledge; teenagers; Fe tablets
Terapi Isometric Handgrip Exercise Untuk Mencegah Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif Pada Pasien Hipertensi Di Keluarga Nurhayati, Lis; Susanti, Evy Tri; Rianawaty, Ida; Putri, Anindhita Eka
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56186/jkkb.183

Abstract

Abstrak Latar belakang: Risiko perfusi miokard tidak efektif pada hipertensi merupakan keadaan berisiko mengalami penurunan sirkulasi arteri koroner yang dapat mengganggu metabolisme miokard. Modifikasi gaya hidup sehat sebagai salah satu tindakan terapeutik non farmakologi untuk mencegah risiko penurunan perfusi miokard dengan melakukan aktivitas fisik melalui terapi isometric handgrip exercise. Keberhasilan terapi ini dipengaruhi oleh adanya dukungan keluarga dengan melaksanakan lima tugas kesehatan keluarga. Tujuan: Mengetahui penerapan terapi isometric handgrip exercise untuk mengatasi masalah risiko perfusi miokard tidak efektif pada pasien hipertensi di keluarga. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan strategi studi kasus, menggunakan 2 partisipan yaitu anggota keluarga yang mengalami hipertensi di dalam keluarga. Tindakan dilakukan selama 5 hari berturut-turut dengan 1 kali intervensi setiap harinya. Hasil: Terapi isometric handgrip exercise pada kedua pasien didapatkan hasil pasien 1 tekanan darah sebelum terapi 150/97 mmHg menjadi 120/75 mmHg, denyut nadi radial sebelum terapi 83 x/menit menjadi 80 x/menit. Sedangkan pada pasien 2 didapatkan hasil tekanan darah sebelum terapi 150/104 mmHg menjadi 143/95 mmHg dengan hasil denyut nadi radial sebelum terapi 73 x/menit menjadi 60 x/menit. Tekanan darah dan denyut nadi radial yang turun berlangsung selama 5 hari berturut-turut. Anggota keluarga mampu menerapkan terapi ini untuk mengatasi masalah utama risiko perfusi miokard tidak efektif. Simpulan: Terapi isometric handgrip exercise efektif menurunkan tekanan darah dan denyut nadi radial pada pasien hipertensi di keluarga. Kata Kunci: Hipertensi; Isometric handgrip exercise; Keluarga; Tekanan darah. ABSTRACT Background: The risk of ineffective myocardial perfusion in hypertension is a risk of decreased coronary artery circulation which can disrupt myocardial metabolism. Healthy lifestyle modification as a non-pharmacological therapeutic measure to prevent the risk of decreasing myocardial perfusion by carrying out physical activity through isometric handgrip exercise therapy. The success of this therapy is influenced by family support by carrying out five family health tasks. Objective: To determine the application of isometric handgrip exercise therapy to overcome the risk of ineffective myocardial perfusion in hypertensive patients in the family. Method: This research is a qualitative descriptive study with a case study strategy, using 2 participants, namely family members who experience hypertension in the family. The action was carried out for 5 consecutive days with 1 intervention each day. Results: Isometric handgrip exercise therapy in both patients showed that patient 1's blood pressure before therapy was 150/97 mmHg to 120/75 mmHg with radial pulse results before therapy of 83 x/minute to 80 x/minute. Meanwhile, in patient 2, the blood pressure results before therapy were 150/104 mmHg to 143/95 mmHg with the radial pulse results before therapy being 73 x/minute to 60 x/minute. The decrease in blood pressure and radial pulse lasted for 5 consecutive days. Family members are able to apply this therapy to overcome the main problem of risk of ineffective myocardial perfusion. Conclusion: Isometric handgrip exercise therapy is effective in reducing blood pressure and radial pulse in hypertensive patients in the family. Keywords: Blood pressure; Family; Hypertension; Isometric handgrip exercise.
SENAM TERA DENGAN PERUBAHAN KADAR GULA DARAH PADA LANSIA DIABETES MILLITUS Astuti, Wahyu Tri; Nurhayati, Lis; Ergi Fitri, Ariska Khoirina; Alfero Sugiyanto, Kristian Erwin
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56186/jkkb.116

Abstract

Latar Belakang : Diabetes militus dapat terjadi akibat kerusakan sel beta pankreas karena faktor autoimun, genetik atau idiopatik dan resistensi insulin terkait perubahan gaya hidup. Dampak jika terjadi peningkatan kadar glukosa darah dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh, termasuk merusak pembuluh darah kecil di organ ginjal, jantung, mata, ataupun sistem saraf, ketika tidak ditangani dengan baik pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya komplikasi penyakit seperti jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan kerusakan pada saraf. Latihan fisik yang teratur adalah berolahraga 3- 5 kali dalam seminggu. Hal ini akan meningkatkan sensivitas insulin dalam tubuh, sehingga insulin mengatur glukosa yang masuk dan dapat merubah glukosa menjadi energi. Tujuan : mengetahui hubungan senam tera terhadap penurunan kadar gula darah pada lansia dengan diabetes militus di Posyandu Lansia BKL Kadang Wredho di Kelurahan Kramat Selatan Magelang Utara. Metode : Rancangan Quasi Eksperient, dengan one group pre posttest without control, sampel yang digunakan adalah 30 responden, di bulan September hingga bulan Oktober 2022, di halaman BKL Kadang Wredho Kramat Selatan Magelang Utara, alat yang digunakan adalah glucometer, soundsistem, safety lancet, SOP senam tera. Hasil : sebelum melakukan senam tera, persentase terbesar kadar glukosa darah puasa tinggi yaitu 138-323 mg/dl sebanyak 15 responden (50%). Setelah melakukan senam tera pada lansia penderita diabetes militus sebanyak 1x dalam sebulan, gula darah menurun 138-323 mg/dl dari 15 responden menjadi 10 responden (33,3%) dan yang ke gula darah normal dari 16,6 persen menjadi 46,7 %.Berdasarkan hasil analisa uji t-test paired dengan taraf signifikan 0,05 didapatkan nilai t hitung sebesar 3,601. p value : 0,001. Nilai tersebut berada di daerah penerimaan H1 (t tabel=1,69). Simpulan : Hasil analisa dapat disimpulkan bahwa senam tera sangat efektif untuk menurunkan kadar gula darah lansia diabetes melitus di BKL Kadang Wredo Magelang Utara. Kata kunci : Diabetes mellitus, kadar gula, senam tera
KOLESTEROL TINGGI DAN ASAM URAT TIDAK BERKORELASI SIGNIFIKAN DENGAN HIPERTENSI PADA PESERTA CAR FREE DAY Tri Susanti, Evy; Tri Astuti, Wahyu; Setiyawan, Agus; Nurhayati, Lis; Rusminah, Rusminah; Arumsari, Rika; Nur Rizky, Afif
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56186/jkkb.248

Abstract

Abstract     Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi tinggi di Indonesia dan sering berkaitan dengan faktor metabolik seperti kolesterol tinggi dan hiperurisemia. Deteksi dini melalui skrining kesehatan di ruang publik, seperti Car Free Day (CFD), berpotensi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap faktor risiko tersebut. Tujuan: mengetahui gambaran kadar kolesterol dan asam urat serta hubungannya dengan kejadian hipertensi pada peserta CFD di Rindam IV/Diponegoro Kota Magelang tahun 2025.. Metode: Penelitian menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada 129 peserta CFD yang mengikuti skrining kesehatan pada 13 Juli–3 Agustus 2025. Pemeriksaan meliputi pengukuran tekanan darah, kadar kolesterol total, dan kadar asam urat. Analisis hubungan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (66,7%), berusia pra-lansia (46,5%), dan berpendidikan SMA (51,2%). Kategori hipertensi terbanyak adalah pra-hipertensi (48,1%), kadar kolesterol tinggi (69,8%), dan kadar asam urat normal (59,7%). Uji Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar kolesterol dan kejadian hipertensi (p=0,070; r=0,160) maupun antara kadar asam urat dan kejadian hipertensi (p=0,271; r=0,098), keduanya dengan kekuatan korelasi sangat lemah. Simpulan: tingginya prevalensi pra-hipertensi dan kolesterol tinggi pada populasi CFD memerlukan perhatian khusus meskipun hubungan langsung dengan hipertensi tidak signifikan. Intervensi berbasis komunitas, edukasi gizi, dan promosi aktivitas fisik perlu terus ditingkatkan untuk mencegah progresi ke hipertensi   Kata Kunci: Car Free Day; hipertensi; kolesterol; asam urat; pra-hipertensi;                      skrining kesehatan;        Abstract       Background: Hypertension is a non-communicable disease with a high prevalence in Indonesia and is often associated with metabolic factors such as high cholesterol and hyperuricemia. Early detection through health screening in public spaces, such as Car Free Day (CFD), has the potential to increase public awareness of these risk factors. Objective: To determine the description of cholesterol and uric acid levels and their relationship with the incidence of hypertension in CFD participants at Rindam IV/Diponegoro, Magelang City in 2025. Methods: The study used an observational analytical design with a cross-sectional approach. Data collection was carried out on 129 CFD participants who participated in health screening on July 13–August 3, 2025. The examination included measuring blood pressure, total cholesterol levels, and uric acid levels. The relationship analysis used the Spearman correlation test. Results: The results showed that the majority of respondents were female (66.7%), pre-elderly (46.5%), and had a high school education (51.2%). The most common categories of hypertension were pre-hypertension (48.1%), high cholesterol levels (69.8%), and normal uric acid levels (59.7%). The Spearman test showed no significant relationship between cholesterol levels and the incidence of hypertension (p=0.070; r=0.160) or between uric acid levels and the incidence of hypertension (p=0.271; r=0.098), both with very weak correlations. Conclusion: The high prevalence of pre-hypertension and high cholesterol in the CFD population requires special attention, although the direct relationship with hypertension is not significant. Community-based interventions, nutrition education, and promotion of physical activity need to be continuously improved to prevent progression to hypertension.