Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Tiket pada CV. XYZ Djoni, Djoni; Arisandy, Desi; Hutagalung, Joy Handoko
Teknomatika Vol 6 No 2 (2016): Teknomatika Edisi September Vol 6 No 2 Tahun 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer PalComTech

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV. XYZ adalah perusahaan berbasis layanan dibidang transportasi bus antarkota. Terdapat beberapa masalah dan hambatan perusahaan CV. XYZ pada sistem berjalannya yaitu pencatatan transaksi penjualan tiket yang tidak efisien karena dicatat dalam buku transaksi yang berbeda pada waktu yang bersamaan serta pencarian informasi mengenai ketersediaan kursi yang tidak dapat diperoleh dengan cepat karena harus mencari buku skema kursi yang sesuai dengan tujuan keberangkatan. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut maka perlu dilakukannya pengembangan sistem informasi penjualan tiket yang dapat membantu perusahaan dalam menjalankan operasi bisnisnya secara efektif dan efisien. Metodologi yang digunakan dalam proses pengembangan sistem informasi ini adalah Metodologi SDLC (System Development Life Cycle) dengan Bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 2012 untuk perancangan dan pengembangan sistem informasi serta Database yang digunakan adalah Microsoft SQL Server 2012. Adapun hasil dari pengembangan sistem informasi ini adalah untuk membantu perusahaan dalam pencatatan transaksi, pencarian informasi maupun dalam menangani pengelolaan aktivitas bisnis perusahaan secara efektif dan efisien.Kata kunci:Sistem Informasi, Penjualan Tiket, Skema Kursi. 
Pengelolaan Administrasi Layanan Menggunakan Website di Gereja MFC Rudi, Rudi; Arisandy, Desi; Halim, Arwin; Karan, Raj; Tandiono, Chandra
Abditeknika Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/abditeknika.v4i1.3177

Abstract

Aplikasi mobile merupakan sebuah program aplikasi yang dapat dijalankan atau digunakan walaupun pengguna berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Trend penggunaan aplikasi mobile juga dirasakan oleh Gereja MFC. Saat ini Gereja MFC sedang mempersiapkan implementasi aplikasi mobile namun terkendala dengan admin gereja yang belum memiliki pengalaman dalam mengelola aplikasi. Oleh karena itu, sebelum dilakukan implementasi maka dibutuhkan pendampingan pengelolaan aplikasi yang harapannya dapat memberikan kemudahan bagi admin gereja dalam mengelola aplikasi. Pengelolaan aplikasi dilakukan melalui sebuah website yang dinilai dapat memberikan tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi bagi admin. Pelatihan dihadiri oleh 2 (dua) orang staf admin dari gereja dan 4 (empat) orang tutor yang membantu memberikan pelatihan. Empat orang tutor terdiri dari 2 (dua) orang dosen dan 2 (dua) orang mahasiswa yang mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Selama proses pelatihan, admin sangat antusias dan mampu memahami penjelasan yang diberikan tutor. Pelatihan dilakukan melalui interaksi langsung dengan admin dan penggunaan langsung terhadap aplikasi dan website. Admin diberikan kesempatan untuk bertanya sepanjang pelatihan berlangsung. Untuk menilai pemahaman admin, tutor memberikan kesempatan kepada admin untuk memasukan data nyata dan meminta untuk menjelaskan bagaimana kaitan antar fitur dan fungsi yang ada. Admin juga memberikan feedback positif terhadap kemudahan penggunaan baik pada aplikasi maupun website. Pendekatan pelatihan melalui penjelasan dan praktik langsung, serta hasil pengukuran usability diyakini mampu memberikan kemudahan penggunaan bagi admin.   A mobile application is an application program that can be run or used even if the user moves from one place to another. The trend of using mobile applications is also felt by the MFC Church. Currently the MFC Church is preparing to implement a mobile application but is hampered by church admins who do not have experience in managing applications. Therefore, before implementation, application management assistance is needed which hopefully will make it easier for church admins to manage the application. Application management is carried out through a website which is considered to provide a higher level of synchronization for admins. With this website, church admins can add, change, update information and services on the mobile application which will later be accessed by the congregation. The training was attended by 2 (two) admin staff from the church and 4 (four) tutors who helped provide the training. The four tutors consist of 2 (two) lecturers and 2 (two) students who take part in community service activities. During the training process, the admin was very enthusiastic and able to understand the explanations given by the tutor. Training is carried out through direct interaction with the admin and direct use of the application and website. Evaluation activities are carried out by assessing the admin's understanding where the tutor asks the admin to enter real data and asks the admin to explain how the existing features and functions are related. Evaluation is also carried out by measuring usability which shows that the website is easy to use by admins.
Evaluasi Pengalaman Pengguna Twitch dengan Metode User Experience Questionnaire Arisandy, Desi; Riche, Riche; Rudi, Rudi; Sukaryo, Sukaryo; Tandean , Vincent Noris
REMIK: Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika Komputer Vol. 9 No. 1 (2025): Volume 9 Nomor 1 Januari 2025
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/remik.v9i1.14317

Abstract

Twitch merupakan platform live streaming yang dirancang untuk menampilkan berbagai konten game yang memungkinkan pemain untuk berinteraksi dengan streamer dan pemain lain melalui obrolan. Twitch menyediakan platform website dan aplikasi bagi pemain. Berdasarkan data statistik dari Semrush tahun 2023, sebanyak 66,44% pemain bermain dengan website sedangkan 33,56% bermain dengan aplikasi. Dari data ini terdapat kesenjangan yang besar antara pengguna website dengan aplikasi sehingga menarik untuk diteliti. Metode User Experience Questionnaire (UEQ) merupakan metode evaluasi yang memungkinkan pengguna untuk memberikan penilaian cepat dan komprehensif tentang pengalaman pengguna. Dengan bantuan UEQ Compare Products dapat dilakukan perbandingan hasil kedua produk dan menguji tingkat signifikan kedua produk. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap 68 responden, hasil pengujian UEQ pada aplikasi menunjukkan evaluasi yang positif pada semua skala dengan nilai mean >0,8. Hasil benchmark juga menunjukkan bahwa skala Kebaruan mendapatkan hasil dengan kategori “good”, skala Daya Tarik mendapatkan hasil dengan kategori “below average”, serta 4 skala lain yaitu Kejelasan, Efisiensi, Ketepatan, dan Stimulasi mendapatkan hasil dengan kategori “above average”. Untuk pengujian pada website, hasil pengujian juga menunjukkan evaluasi yang positif pada semua skala dengan nilai mean >0,8. Hasil benchmark pada skala Kebaruan mendapatkan hasil dengan kategori “good”, skala Daya Tarik dan Kejelasan mendapatkan hasil dengan kategori “below average”, sedangkan skala Efesiensi, Ketepatan, dan Stimulasi mendapatkan hasil dengan kategori “above average”. Hasil uji simple T-Test dengan tingkat alpha 0,05 menyajikan rata-rata skala Daya Tarik sebesar 0,39, Kejelasan sebesar 0,71, Efesiensi sebesar 0,57, Ketepatan sebesar 0,75, Stimulasi sebesar 0,99, dan Kebaruan sebesar 1,00. Hasil uji menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada semua skala. Berdasarkan hasil pengujian, tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua produk.
Rancangan Sistem Informasi Appointment pada Bengkel Serba Jaya Sembiring, Salsalina; Arisandy, Desi; Rudi, Rudi
Jurnal IPTEK Bagi Masyarakat Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Ali Institute of Research and Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.399 KB) | DOI: 10.55537/jibm.v1i2.20

Abstract

Covid 19 sangat berpengaruh kepada segala aspek usaha. Tidak terlepas dari usaha Bengkel Sepeda Motor yang biasanya memicu kerumunan orang saat menunggu antrian perbaikan kendaraan. Perkembangan teknologi saat ini telah banyak dimanfaatkan diberbagai aspek usaha. Melihat merebaknya Covid 19 ini sangat baik jika pelayanan bengkel ini memanfaatkan Teknologi Informasi sehingga dapat mengurangi kerumunan dan pekerjaan jadi efektif dan efisien. Pengabdian ini bertujuan untuk membuat rancangan website appointment sesuai dengan kebutuhan Mitra, seperti membantu mitra dalam mengelola jadwal pelayanan setiap harinya. Dari sisi konsumen dapat melakukan booking lebih praktis. Sehingga dengan penggunaan sistem ini Pemilik dan pelanggan dapat lebih mudah dalam menangani pemeliharaan sepeda motor.
Perancangan Startup untuk Usaha Fashion Afen Prana Utama; Rudi, Rudi; Jaquilyn Valinsim; Arisandy, Desi
REMIK: Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika Komputer Vol. 9 No. 2 (2025): Volume 9 Nomor 2 April 2025
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/remik.v9i2.14780

Abstract

Marketplace merupakan platform online yang memungkinkan penjual dan pembeli dapat melakukan transaksi tanpa terbatas ruang dan waktu. Kemudahan dan minimnya modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha di marketplace membuat banyak penjual memilih menjual produk atau jasanya di marketplace. Kehadiran marketplace juga telah mengubah gaya belanja masyarakat. Dalam penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, marketplace dinilai sebagai solusi efektif yang mampu meningkatkan pemasaran dan penjualan di era modernisasi saat ini. Besarnya manfaat yang dapat diberikan oleh marketplace membuat para usaha rintisan atau startup berlomba-lomba untuk membangun marketplace, dari marketplace yang menawarkan segala jenis produk sampai ke khusus yang hanya menjual produk tertentu. Produk fashion menempati posisi teratas pada pembelian di marketplace besar seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia. Produk fashion yang cukup terjangkau menciptakan gaya belanja online yang semakin konsumtif di kalangan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi marketplace pada bidang fashion, yang dapat membantu masyarakat konsumtif agar dapat memberdayakan produk yang mereka miliki untuk disewakan kepada orang lain sehingga dapat memberikan penghasilan kepada mereka. Marketplace ini juga dapat digunakan oleh pelaku usaha sewa baju pesta, baju adat, baju kebaya, baju wisuda, dan sejenisnya untuk membantu memperluas pasar usaha dan membantu meningkatkan pendapatan usaha. Perancangan aplikasi marketplace menggunakan pendekatan desain thinking yang merupakan sebuah pendekatan yang digunakan untuk memecahkan permasalahan yang berorientasi pada pengguna secara kreatif dan inovatif. Hasil rancangan yang dirancang mampu memfasilitasi kebutuhan penyewa dan pemberi sewa, serta bersifat terbuka bagi masyarakat maupun pemilik usaha sewa fashion untuk memberdayakan produk fashion yang mereka miliki.
An Inventory Control System to Minimize the Cost of Disposing of Expired Goods in Multi Indah Store Arisandy, Desi; Rudi; Caroline; Reid; Alvin
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2023): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v8i1.10157

Abstract

Multi Indah store is a small business engaged in the sale of shoe raw materials. The customer is a shoemaker. The problem faced by stores today is the process of sorting the shelf life which takes quite a long time so that it has an impact on the slow delivery of goods to customers. The development of an inventory control system using the RAD methodology is a solution offered to stores. The results of the system test found that the sorting process is faster and can help control the amount of inventory, service life, and items that are nearing expiration can be known quickly by shop owners through reports presented by the system.
Hubungan Persepsi Iklan Media Sosial Shopee Dengan Perilaku Konsumtif Pada Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan Arosya, Elvina; Arisandy, Desi
JURNAL SOCIAL LIBRARY Vol 4, No 2 (2024): JURNAL SOCIAL LIBRARY JULY
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/sl.v4i2.209

Abstract

Masyarakat di era globalisasi sekarang keinginan untuk berbelanja terus berkembang. Jika masyarakat yang ingin berbelanja harus pergi ke toko, mall, dan supermarket, namun kini berbelanja online menjadi mudah karena adanya handphone dan internet. Indonesia terkena dampak era globalisasi yang meningkatkan tingkat konsumsi dan daya beli sehingga menyebabkan gaya hidup berlebih. Dengan begitu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan Persepsi Iklan Media Sosial Shopee Dengan Perilaku Konsumtif Pada Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pengukuran persepsi iklan media sosial (50 aitem, α = 0,925) dan Perilaku konsumtif (53 aitem, α = 0,932) menggunakan alat ukur yang dibuat peneliti. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan nilai p = o,ooo (p0,01) yang berarti sangat signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Persepsi Iklan Media Sosial Shopee Dengan Perilaku Konsumtif Pada Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan.
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan, Persediaan dan Pengelolaan Penjadwalan Berbasis Desktop pada Top Cool Service Ratna, Riana; Cenlavender, Belen; Djoni, Djoni; Rudi, Rudi; Arisandy, Desi
Jurnal Sifo Mikroskil Vol. 26 No. 2 (2025): JSM VOLUME 26 NOMOR 2 TAHUN 2025
Publisher : Fakultas Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55601/jsm.v26i2.1705

Abstract

Top Cool Service merupakan usaha milik perorangan yang bergerak di bidang layanan perbaikan AC Mobil. Dalam menjalankan bisnisnya, Top Cool Service masih menggunakan buku dan tulisan tangan untuk mencatat tindakan servis dan penjualan sparepart. Metode pencatat ini mempersulit pemilik bengkel terutama saat ingin mencari kembali riwayat servis yang pernah dilakukan. Pemilik harus membaca dengan cermat dan teliti setiap transaksi sampai informasi yang dibutuhkan berhasil ditemukan. Penjadwalan servis juga masih mengandalkan telepon, whatsapp, dan datang langsung ke bengkel. Walaupun sudah dilakukan penjadwalan, namun sering sekali pelanggan masih harus menunggu ketika sudah tiba di bengkel. Penelitian ini menggunakan pendekatan System Development Life Cycle yang dinilai mampu menganalisis dan merancang sistem informasi penjualan, persediaan, dan pengelolaan penjadwalan yang baik sehingga mampu memberikan solusi rancangan sistem informasi yang tepat bagi pemilik usaha Top Cool Service. Hasil dari rancangan ini dapat dijadikan sebagai cetak biru pengembangan sistem kedepan.
Pengelolaan Administrasi Layanan Menggunakan Website di Gereja MFC Rudi, Rudi; Arisandy, Desi; Halim, Arwin; Karan, Raj; Tandiono, Chandra
Abditeknika Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/abditeknika.v4i1.3177

Abstract

Aplikasi mobile merupakan sebuah program aplikasi yang dapat dijalankan atau digunakan walaupun pengguna berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Trend penggunaan aplikasi mobile juga dirasakan oleh Gereja MFC. Saat ini Gereja MFC sedang mempersiapkan implementasi aplikasi mobile namun terkendala dengan admin gereja yang belum memiliki pengalaman dalam mengelola aplikasi. Oleh karena itu, sebelum dilakukan implementasi maka dibutuhkan pendampingan pengelolaan aplikasi yang harapannya dapat memberikan kemudahan bagi admin gereja dalam mengelola aplikasi. Pengelolaan aplikasi dilakukan melalui sebuah website yang dinilai dapat memberikan tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi bagi admin. Pelatihan dihadiri oleh 2 (dua) orang staf admin dari gereja dan 4 (empat) orang tutor yang membantu memberikan pelatihan. Empat orang tutor terdiri dari 2 (dua) orang dosen dan 2 (dua) orang mahasiswa yang mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Selama proses pelatihan, admin sangat antusias dan mampu memahami penjelasan yang diberikan tutor. Pelatihan dilakukan melalui interaksi langsung dengan admin dan penggunaan langsung terhadap aplikasi dan website. Admin diberikan kesempatan untuk bertanya sepanjang pelatihan berlangsung. Untuk menilai pemahaman admin, tutor memberikan kesempatan kepada admin untuk memasukan data nyata dan meminta untuk menjelaskan bagaimana kaitan antar fitur dan fungsi yang ada. Admin juga memberikan feedback positif terhadap kemudahan penggunaan baik pada aplikasi maupun website. Pendekatan pelatihan melalui penjelasan dan praktik langsung, serta hasil pengukuran usability diyakini mampu memberikan kemudahan penggunaan bagi admin.   A mobile application is an application program that can be run or used even if the user moves from one place to another. The trend of using mobile applications is also felt by the MFC Church. Currently the MFC Church is preparing to implement a mobile application but is hampered by church admins who do not have experience in managing applications. Therefore, before implementation, application management assistance is needed which hopefully will make it easier for church admins to manage the application. Application management is carried out through a website which is considered to provide a higher level of synchronization for admins. With this website, church admins can add, change, update information and services on the mobile application which will later be accessed by the congregation. The training was attended by 2 (two) admin staff from the church and 4 (four) tutors who helped provide the training. The four tutors consist of 2 (two) lecturers and 2 (two) students who take part in community service activities. During the training process, the admin was very enthusiastic and able to understand the explanations given by the tutor. Training is carried out through direct interaction with the admin and direct use of the application and website. Evaluation activities are carried out by assessing the admin's understanding where the tutor asks the admin to enter real data and asks the admin to explain how the existing features and functions are related. Evaluation is also carried out by measuring usability which shows that the website is easy to use by admins.