DJONI DJONI
Notaris di Sampit, Dosen di Magister Hukum Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Habaring Hurung Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, serta Kandidat Doktor Kehutanan Universit

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengembangan Sistem Informasi Rekam Medis Berbasis Web pada RSU Muhammadiyah SUMUT Djoni, Djoni; salim, rin rin meilani; Ayundari, Ayundari; Miftahurrahmi, Miftahurrahmi
Teknomatika Vol 6 No 2 (2016): Teknomatika Edisi September Vol 6 No 2 Tahun 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer PalComTech

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi dan internet yang mendukung banyak kegiatan dalam berbagai bidang terutama dalam pengolahan data, dimana data dapat diakses dan disampaikan secara cepat dan terintegrasi. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah pengembangansistem informasi rekam medis berbasis web pada RSU Muhammadiyah Sumut yang bertujuan untuk mempermudah pihak –pihak yang berkepentingan dalam mengakses informasi rekam medis pasien. Sistem yang dikembangkan dapat digunakan melalui pc dan juga smartphonesehingga data rekam medis pasien dapat diakses dimana saja dan kapan saja terutama saat dokter dan perawat melakukan pengecekan pasien rawat inap. Sistem yang dikembangkan antara lain dapat mengelola data visite dokter, visite perawat, resep obat, pemberian obat, dandapat menghasilkan laporan – laporan yang di butuhkan perperiode.Kata kunci—Rekam medis, Web, Sistem Informasi, RSU Muhammadiyah Sumut
Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Tiket pada CV. XYZ Djoni, Djoni; Arisandy, Desi; Hutagalung, Joy Handoko
Teknomatika Vol 6 No 2 (2016): Teknomatika Edisi September Vol 6 No 2 Tahun 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer PalComTech

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV. XYZ adalah perusahaan berbasis layanan dibidang transportasi bus antarkota. Terdapat beberapa masalah dan hambatan perusahaan CV. XYZ pada sistem berjalannya yaitu pencatatan transaksi penjualan tiket yang tidak efisien karena dicatat dalam buku transaksi yang berbeda pada waktu yang bersamaan serta pencarian informasi mengenai ketersediaan kursi yang tidak dapat diperoleh dengan cepat karena harus mencari buku skema kursi yang sesuai dengan tujuan keberangkatan. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut maka perlu dilakukannya pengembangan sistem informasi penjualan tiket yang dapat membantu perusahaan dalam menjalankan operasi bisnisnya secara efektif dan efisien. Metodologi yang digunakan dalam proses pengembangan sistem informasi ini adalah Metodologi SDLC (System Development Life Cycle) dengan Bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 2012 untuk perancangan dan pengembangan sistem informasi serta Database yang digunakan adalah Microsoft SQL Server 2012. Adapun hasil dari pengembangan sistem informasi ini adalah untuk membantu perusahaan dalam pencatatan transaksi, pencarian informasi maupun dalam menangani pengelolaan aktivitas bisnis perusahaan secara efektif dan efisien.Kata kunci:Sistem Informasi, Penjualan Tiket, Skema Kursi. 
PEMAHAMAN PETANI DALAM MENERAPKAN PRINSIP 5-C KAITANNYA DENGAN PENGEMBALIAN KREDIT BIDANG AGRIBISNIS Djoni, Djoni; Rohman, Maman
Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol 14, No 2 (2010): May 2010
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1064.13 KB) | DOI: 10.26905/jkdp.v14i2.978

Abstract

The research aimed to find out the farmers understanding of the 5-C principlesapplication and of the credit payback in agricultural sector and its relationship. The methodused was a survey method toward the consumer of BRI Unit Neglasari Kecamatan SalawuKabupaten Tasikmalaya. The research location was purposively chosen considering that thelocation was the center of wood agroindustry wherein the largest capital aid was given. Therespondents were 21 people. The research was carried out from August to November 2008.The data collected was primary and secondary data. The primary data was tabulized andanalyzed descriptively, and the relationship between the two variables was analyzed usingnon-parametric statistical test. The hypothesis was tested using the Rank Spearmans Correla-tion Test. The results showed that the level of the farmers understanding of the 5-C prin-ciples application, i.e. character, capacity, capital, condition of economy, and collateral, wasclassified medium. 13 people were classified medium and 8 people were classified high.There was relation between the level of people understanding of the 5-C principles applica-tion and the credit payback of the wood agroindustry. The result indicated that the higherthe level of farmers understanding of the 5-C principles application was, the higher thecredit payback of the wood agroindustry would be.
HUKUM PROGRESIF SEBAGAI PENCEGAHAN MALPRAKTIK KEHUTANAN DI INDONESIA Djoni, Djoni
Jurnal Cakrawala Hukum Vol 5, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/idjch.v5i2.694

Abstract

Forestry malpractice was a forest efficiency action which deviated. It contradicted the duty and the responsibility both from the norm side and from the law side itself. In forestry law perspective, forestry malpractice became an obstacle of the forestry development, management, and forest conservation continuously. Forestry efficiency idealism was making the forests to function as economy, ecology and social with the principle of continuity development. The real deviation of the idealism could be categorized as malpractice that had some effects like deforestation, degradation, the leakage of forest and environmental conservation which finally decreased the forest productivity level and destroy the living environment. Progressive law paradigmatically could be used to prevent and remove forestry malpractice. It was because progressive law, in solving the problem simultaneously, applied two approaches namely normative approach and prosperity approach. Malpraktek kehutanan adalah tindakan pemberdayaan hutan yang menyimpang. Secara yuridis, hal ini bertentangan dengan tugas dan tanggung jawabnya baik dari segi etika (norma) maupun maupun hukum itu sendiri. Dalam perspektif hukum kehutanan, malpraktik kehutanan menjadi penghambat terwujudnya pembangunan sektor kehutanan, pengelolaan dan pengkonservasian hutan secara berkelanjutan. Idealisme pemberdayaan hutan adalah menjadikan hutan itu berfungsi sebagai ekonomi, penyangga (ekologi) dan sosial kemasyarakatan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Penyimpangan secra nyata dari idealisme itu dapat dikatagorikan tindakan malpraktek, yang aibatnya membawa dampak seperti: deforestasi, degradasi, kebocoran hutan dan kelestarian lingkungan yang akhirnya menurunkan tingkat produktivitas hutan dan merusak lingkungan hidup. Hukum progresif secara paradigmatik dapat digunakan untuk mencegah dan memberantas tindakan malpraktek kehutanan. Hal ini disebabkan hukum progresif dalam menyelesaikan masalah tersebut secara simultan menerapkan dua pendekatan yaitu pendekatan normatif dan pendekatan kesejahteraan
Analisis dan Perancangan Sistem Pembelian dan Pengolahan TBS pada PT. Tri Bahtera Srikandi Megawari, Megawari; Djoni, Djoni; Culita
REMIK: Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika Komputer Vol. 6 No. 1 (2021): Call For Papers Volume 6 No 1 Oktober 2021
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/remik.v6i1.11223

Abstract

Perkembangan teknologi informasi yang pesat mendorong pelaku usaha untuk mengadopsinya sebagai bagian dalam aktivitas operasionalnya. Salah satunya adalah dengan menerapkan sistem informasi dalam mendukung operasional bisnis dan menghasilkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan. PT. Tri Bahtera Srikandi merupakan salah satu perusahaan di Tandikek yang bergerak dibidang perkebunan dan industri pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO) yang memiliki pabrik di Desa Tandikek, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal. Saat ini, proses pembelian pada PT. Tri Bahtera Srikandi masih dilakukan secara manual dan belum memiliki sistem yang terkomputerisasi. Aktivitas pembelian mulai dari pembuatan kontrak, pembelian dan penerimaan barang masih menggunakan metode konvensional. Hal ini menimbulkan banyak masalah seperti kesalahan pencatatan, data yang duplikat ataupun tidak valid serta kesulitan mengetahui informasi terkait pembelian, penerimaan dan pembayaran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis dan merancang sistem informasi pembelian dan pengolahan data Tandan Buah Segar (TBS) pada PT. Tri Bahtera Srikandi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah System Development Life Cycle (SDLC). Sistem informasi ini dirancang dengan menggunakan Microsoft Visual Studio 2012 dan Microsoft SQL 2012. Untuk rancangan proses dan alur data dikembangkan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD). Dari hasil penelitian diperolah rancangan sistem usulan yang dapat memberikan kemudahan dalam mengetahui delivery order dari supplier, menyesuaikan penomoran delivery order dengan kontrak, pengelolaan pembelian, menyajikan laporan yang dibutuhkan dan mempermudah dalam melihat pembayaran. Diharapkan hasil dari analisis dan perancangan sistem informasi ini dapat dijadikan referensi untuk pengembangan sistem informasi pembelian Tandan Buah Segar (TBS) bagi PT. Tri Bahtera Srikandi.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI SAPTA USAHA PETERNAKAN DENGAN TAMPILAN DOMBA GARUT TIPE TANGKAS DAN TIPE PEDAGING DI KABUPATEN GARUT DJONI, DJONI; ROHAYATI, TATI
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 13 No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.14 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat penerapan teknologi sapta usaha peternakan dengan tampilan domba garut tipe tangkas dan tipe pedaging. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Cisurupan sebagai sentra peternakan domba garut tipe tangkas, dan di Kecamatan Wanaraja sebagai sentra peternakan domba garut tipe pedagin, berlangsung selama tiga bulan. Metode yang digunakan adalah metode survai. Unit analisis yang diteliti adalah Kabupaten Garut. Data dianalisis dengan metode pemahaman (verstehen). Hubungan antara kedua buah variabel, secara simultan dianalisis dengan Uji Korelasi Kendall W dan secara parsial dengan Uji Korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan teknologi sapta usaha peternakan pada domba garut tipe tangkas berada pada ketegori baik, sedangkan tipe pedaging berada pada kategori cukup. Berat badan (tampilan) domba garut tipe tangkas jantan berada pada kategori baik, betina tipe tangkas dan tipe pedaging berada pada kategori cukup, sedangkan tipe pedaging jantan berada pada kategori kurang. Hasil analisis secara simultan menunjukkan terdapat hubungan yang sangat nyata antara penerapan teknologi sapta usaha peternakan dengan berat badan domba garut tipe tangkas dan tipe pedaging, baik jantan maupun betina. Secara parsial terdapat hubungan yang sangat nyata antara perkandangan, tatalaksana pemeliharaan, pengelolaan reproduksi, serta panen, pascapanen dan pemasaran dengan berat badan domba garut tipe tangkas jantan; tatalaksana pemeliharaan serta panen, pascapanen dan pemasaran dengan berat badan domba garut tipe tangkas betina; panen, pascapanen dan pemasaran dengan berat badan domba garut tipe pedaging jantan, serta perkandangan dengan berat badan domba garut tipe pedaging betina. Kesimpulan yang ditarik adalah tingkat penerapan teknologi sapta usaha peternakan pada domba garut tipe tangkas dilaksanakan dengat tepat, sedangkan tipe pedaging masih perlu perbaikan. Berat badan domba garut tipe tangkas jantan proporsional, betina tipe tangkas dan tipe pedaging perlu ditingkatkan, sedangkan tipe pedaging jantan kurang berat (kurus). Semakin tepat penerapan teknologi sapta usaha peternakan akan semakin baik pula berat badan domba garut tipe tangkas dan tipe pedaging, baik jantan maupun betina. THE RELATIONSHIP BETWEEN APPLICATION LEVEL OF THE SEVEN ENDEAVORS TECHNOLOGY OF ANIMAL HUSBANDRY AND THE PERFORMANCE OF GARUT SHEEP OF CONTEST AND BEEF TYPES IN GARUT REGENCY ABSTRACT The research aimed to find out the relationship between the application level of the seven endeavors technology of animal husbandry and the performance of Garut Sheep of contest and beef types in Garut Regency. The research was conducted in Cisurupan Subdistrict as center of garut sheep of contest type, and at Wanaraja Subdistrict as center of garut sheep of beef type, was conducted for three months. The method used was survey method. The analysis unit was Garut Regency. The data obtained were primary and secondary data. The primary data were obtained using interview technique. The obtained data were analyzed with the comprehension method (verstehen). The relationship between the application level of the seven endeavors technology of animal husbandry and the performance of garut sheep of contest and beef types was simultaneously analyzed using the Kendall W Correlation Test and partially was analyzed using the Rank Spearman’s Correlation Test. The results of the research indicated that the level of the application level of the seven endeavors technology of animal husbandry and the performance of garut sheep of contest type was in good category, whereas of the beef type was in medium category. The performance of garut rams of contest type was in good category, the garut ewes of contest and beef types were in medium category, while the garut rams of beef type was in poor category. The results of simultaneous analysis showed that there were significant relationship between the application level of the seven endeavors technology of animal husbandry and the body weight of garut sheep of contest and beef types, both of rams and ewes. Partially, the analysis showed that there were significant relationship between stables, management, reproduction management, and harvest, as well as postharvest and marketing and the body weight of the garut rams of contest type; between the management, harvest, and postharvest and marketing and the body weight of the garut ewes of contest type; between the harvest, postharvest and marketing and the body weight of the garut rams of beef type; and between the stables and the body weight of the garut ewes of beef type. The conclusion was that the application of the seven endeavors technology of animal husbandry of garut Sheep of contest type was appropriate, whereas of the beef types some improvements were needed. The body weight of the garut rams of the contest type was proportional, the garut ewes of the contest and beef types should be improved, whereas the Garut rams of beef type was less weight (thin). The more appropriate the application of the seven endeavors technology of animal husbandry, the better the performance of the Garut Sheep of contest and beef types, both rams and ewes, would be.
Solusi Tepat Mengatasi Kesalahan Pemasangan Grounding pada kWh Meter di Cluster Natura Bekasi, Jawa Barat Djoni, Djoni; Abrianto, Heru; Gultom, Arlewes
Jurnal Teknik Industri Terintegrasi (JUTIN) Vol. 8 No. 2 (2025): April
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jutin.v8i2.42311

Abstract

This study analyzes the suitability of the earthing system of household electrical installations in the Natura Cluster, Bekasi, with the PUIL 2011 standard, considering that the increase in power and degradation of old installations increase the risk. A qualitative approach with data triangulation (measurement, observation, documentation study) was used. The results of earthing resistance measurements with a Digital Earth Tester showed values above the PUIL 2000 standard (<5 Ω) at a depth of 50 cm (average 13.17 Ω) due to the soil structure. However, at a depth of 300 cm, an average value of 0.03 Ω was obtained, meeting the standard. This indicates that the cluster kWh installation meets the feasibility standard at the optimum depth. This study recommends a review of the earthing system, including planting depth, understanding soil characteristics, periodic maintenance. Also, system reassessment, and grounding cable insulator coating. This is intended to improve the safety and reliability of the residential electrical system.
Persepsi petani terhadap introduksi budidaya tomat (Lycopersicum esculentum) di Desa Kumpai Batu Atas Kabupaten Kotawaringin Barat Juliandi, Dwi; Selvia, Jerry; Djoni, Djoni
Agrokompleks Vol 25 No 2 (2025): Vol 25 No 2 (2025): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i2.748

Abstract

West Kotawaringin Regency is one of the largest tomato-producing areas in Central Kalimantan, contributing significantly to the region’s tomato harvest. In the Arut Selatan District area, particularly in Kumpai Batu Atas Village, tomato plants have great potential to increase productivity, as there is still a significant amount of ample land that can be utilized. To increase productivity, the TPHP Service is implementing one of its programs, namely the introduction of tomato plants in Kumpai Batu Atas Village. This research aims to determine the level of productivity in tomato farming and farmers’ perceptions of the tomato cultivation introduction program in Kumpai Batu Atas Village, implemented by the Horticulture and Plantation Food Crops Service of West Kotawaringin Regency. The data analysis method used is a descriptive, quantitative approach with a Likert Scale. The research results indicate that the average productivity of tomato farming in Kumpai Batu Atas Village is 5.3985 kg/ha, with an average harvest area of 0.54 ha and a total production of 2,927 kg per planting season. Farmers’ perceptions of the introduction of tomato cultivation by the Horticulture and Plantation Food Crops Service are perfect, seen from the cognitive aspect with a percentage of 88%, the affective element at 88.5%, and the conative aspect at 88% with the overall perception being in the very agree/excellent perception category. with an interpretation percentage of 88%.
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan, Persediaan dan Pengelolaan Penjadwalan Berbasis Desktop pada Top Cool Service Ratna, Riana; Cenlavender, Belen; Djoni, Djoni; Rudi, Rudi; Arisandy, Desi
Jurnal Sifo Mikroskil Vol. 26 No. 2 (2025): JSM VOLUME 26 NOMOR 2 TAHUN 2025
Publisher : Fakultas Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55601/jsm.v26i2.1705

Abstract

Top Cool Service merupakan usaha milik perorangan yang bergerak di bidang layanan perbaikan AC Mobil. Dalam menjalankan bisnisnya, Top Cool Service masih menggunakan buku dan tulisan tangan untuk mencatat tindakan servis dan penjualan sparepart. Metode pencatat ini mempersulit pemilik bengkel terutama saat ingin mencari kembali riwayat servis yang pernah dilakukan. Pemilik harus membaca dengan cermat dan teliti setiap transaksi sampai informasi yang dibutuhkan berhasil ditemukan. Penjadwalan servis juga masih mengandalkan telepon, whatsapp, dan datang langsung ke bengkel. Walaupun sudah dilakukan penjadwalan, namun sering sekali pelanggan masih harus menunggu ketika sudah tiba di bengkel. Penelitian ini menggunakan pendekatan System Development Life Cycle yang dinilai mampu menganalisis dan merancang sistem informasi penjualan, persediaan, dan pengelolaan penjadwalan yang baik sehingga mampu memberikan solusi rancangan sistem informasi yang tepat bagi pemilik usaha Top Cool Service. Hasil dari rancangan ini dapat dijadikan sebagai cetak biru pengembangan sistem kedepan.