Ekajayanti, Pande Putu Novi
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Di Posyandu Remaja Banjar Sigaran Desa Mekar Bhuwana Widiastuti, Ni Made; Mastiningsih, Putu; Ekajayanti, Pande Putu Novi; Wira, Putu
SAKTI BIDADARI (Satuan Bakti Bidan Untuk Negeri) Vol 7 No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/bidadari.2024.7.1.38-44

Abstract

Anemia, kondisi rendahnya kadar hemoglobin, sering menyerang remaja putri akibat kehilangan zat besi selama menstruasi dan asupan zat besi yang tidak mencukupi. Zat besi esensial untuk pertumbuhan dan pembentukan hemoglobin. Strategi pencegahan termasuk pemberian Tablet Tambah Darah (TTD), direkomendasikan seminggu sekali. Studi ini, dilakukan di Posyandu Remaja Banjar Sigaran, Desa Mekar Bhuwana, bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan anemia dengan kepatuhan mengonsumsi TTD pada remaja putri. Dengan desain analitik observasional dan pendekatan cross-sectional, sampel penelitian ini meliputi 40 remaja putri, dipilih melalui purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square, menunjukkan p-value sebesar 0,001, mengindikasikan hubungan signifikan antara pengetahuan anemia dan kepatuhan konsumsi TTD. Hasil ini menekankan pentingnya edukasi anemia untuk meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD, sebagai langkah efektif mencegah anemia di kalangan remaja putri. Keterkaitan antara pengetahuan yang baik tentang anemia dengan kepatuhan konsumsi TTD menyarankan perlunya program edukasi yang lebih intensif dan terstruktur di posyandu remaja, tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran tetapi juga kepatuhan dalam mencegah anemia. Penelitian ini memberikan bukti bahwa peningkatan pengetahuan tentang anemia dapat berkontribusi pada perilaku kesehatan yang lebih baik, khususnya dalam kepatuhan mengonsumsi TTD, menunjukkan pentingnya informasi dan pendidikan kesehatan sebagai bagian dari strategi kesehatan masyarakat.
Pengaruh Akupresur Terhadap Penurunan Skala Insomnia Pada Lansia Di Posyandu Lansia Banjar Puseh Desa Angantaka Pramawati, Ni Nyoman; Mastiningsih, Putu; Ekajayanti, Pande Putu Novi; Purnamayanthi, Pande Putu Indah
SAKTI BIDADARI (Satuan Bakti Bidan Untuk Negeri) Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/bidadari.2025.8.1.18-25

Abstract

Tidur merupakan salah satu komponen penting untuk menjaga kesehatan individu. Tanpa tidur manusia akan mengalami gangguan dalam kualitas hidup. Manusia tidur selama sepertiga dari kehidupan mereka. Bagi sebagian besar orang tidur adalah hal yang mudah namun bagi beberapa orang tidur merupakan suatu hal yang sulit dilakukan. Kondisi sulit tidur saat ini disebut dengan insomnia. Insomnia merupakan ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas. Seseorang yang terbangun dari tidur, tetapi merasa belum cukup tidur dapat disebut mengalami insomnia. Adapun masalah kesehatan yang sering ditemui pada lansia salah satunya adalah insomnia. Masalah insomnia yang terjadi pada lansia, akan memunculkan resiko- resiko terhadap lansia. Dampak buruk insomnia pada kesehatan dan rutinitas sehari-hari, seperti; hilang fokus saat berkendara, hilang konsentrasi saat belajar, memperburuk kondisi kesehatan tubuh, stres yang meningkat, kulit terlihat lebih tua, pelupa, obesitas atau kegemukan. upaya penanganan insomnia pada lansia. secara non farmakologis, insomnia bisa diatasi dengan pemberian herbal, yoga, hipnoterapi, akupresur dan akupunktur. Akupresur memiliki berapa kelebihan dari yang lain, seperti; pijatan langsung bisa memberikan rasa nyaman dan tindakannya aman karena tidak memerlukan peralatan yang rumit.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Akupresur terhadap Penurunan Skala Insomnia Pada Lansia di Posyandu lansia Banjar Puseh Desa Angantaka.Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperiment Design. Rancangan metode yang digunakan adalah Non-equivalen Control Goup Design. Pemilihan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik purposive Sampling. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh lansia sebanyak 60 orang. Data dianalisis menggunakan analisa menggunakan uji Wilxocon. Hasil analisis menggunakan uji Wilxocon. menunjukkan bahwa terjadi penurunan skala insomnia setelah diberikan akupresure. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa dari 19 responden pada kelompok intervensi didapatkan nilai p-value sebesar 0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti ada pengaruh akupresure terhadap penurunan skala insomnia pada lansia. Bedasarkan hasil penelitian ini, diharapkan lansia yang mengalami susah tidur dapat menerapkan Teknik Akupresure
Efektivitas baby massage terhadap peningkatan kualitas tidur bayi Adhiestiani, Ni Made Egar; Purnamayanthi, Pande Putu Indah; Ekajayanti, Pande Putu Novi
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 3 (2025): Volume 19 Nomor 3
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i3.908

Abstract

Background: Babies need 12-14 hours of sleep every day, including naps to ensure their bodies and brains develop properly and normally. One way to maintain a baby's health is to give them a baby massage. Purpose: To determine the effectiveness of baby massage in improving the quality of baby sleep. Method: Quantitative research with a quasi-experimental posttest only control design. The number of samples was 32 people determined by purposive sampling technique. Measurement of sleep quality using a questionnaire referring to the Brief Infant Screening Questionnaire (BISQ) and the data analysis used was the Mann Whitney U Test. Results: Based on the Mann Whitney U Test, a p value of 0.02 (<0.05) was obtained, which means that there is a significant difference in the quality of baby sleep after being given a baby massage between the intervention group and the control group. Conclusion: Baby massage is effective in improving the quality of baby sleep, so it is hoped that health workers will be able to provide education to the community, especially parents, so that they can improve the quality of baby sleep, as well as optimal baby growth and development.   Keywords: Baby; Massage; Sleep Quality.   Pendahuluan: Bayi membutuhkan 12-14 jam tidur setiap hari, termasuk tidur siang untuk memastikan bahwa tubuh dan otak mereka berkembang dengan baik dan normal. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan bayi adalah dengan memberikan baby massage (pemijatan). Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas baby massage terhadap peningkatan kualitas tidur bayi. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain quasi experimental post-test only control design. Besar sampel sebanyak 32 partisipan yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengukuran kualitas tidur menggunakan kuesioner yang mengacu pada Brief Infant Screening Questionnaire (BISQ) dan analisis data yang digunakan adalah Mann Whitney U Test. Hasil: Berdasarkan uji Mann Whitney U Test, diperoleh nilai p 0.02 (<0.05), berarti terdapat perbedaan yang signifikan kualitas tidur bayi setelah diberikan baby massage antara kelompok intervensi dengan kontrol. Simpulan: Baby massage efektif dalam meningkatkan kualitas tidur bayi, sehingga tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya orang tua agar dapat meningkatkan kualitas tidur bayi, pertumbuhan, dan perkembangan bayi menjadi optimal.   Kata Kunci: Baby Massage; Bayi; Kualitas Tidur.
Pemberdayaan Ibu Hamil Dalam Penggunaan Gym Ball Exercise Untuk Mengurangi Low Back Pain di Desa Dauh Puri Kaja Ekajayanti, Pande Putu Novi
Jurnal Abdi Mahosada Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2025
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v3i2.413

Abstract

Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain merupakan gangguan umum yang sering dialami ibu hamil. Kehamilan merupakan faktor predisposisi terjadinya nyeri punggung bawah. Nyeri punggung pada ibu hamil disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan pelonggaran sendi panggul dan ligamen, sehingga penting bagi ibu hamil untuk berdiri dengan posisi yang sesuai dengan kekuatan otot. Metode Gym ball exercise adalah salah satu teknik relaksasi dan tindakan nonfarmakologi dalam penanganan nyeri punggung pada kehamilan. Tujuan PKM ini untuk meningkatkan kognitif ibu hamil melalui edukasi tentang ketidaknyamanan selama kehamilan trimester III dan gym ball exercise serta meningkatkan keterampilan ibu dalam menerapkan gym ball untuk meminimlisir ketidaknyamanan pada punggung bagian bawah. Metode Pelaksanan dengan 3 tahapan yaitu persiapan materi, pelaksanaan dengan pemberian edukasi dan simulasi serta evaluasi pemberian post test dan praktek gym ball exercise. Hasil PKM menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu sebelum dan setelah diberikan edukasi terkait Low Back Pain dan gym ball serta sebagain besar ibu hamil dapat mengimplementasikan gym ball exercise dengan baik. Kesimpulan: Diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin, sehingga ibu hamil mendapatkan manfaat dari gym ball exercise yaitu mengatasi keluhan nyeri punggung atau Low Back Pain dengan lebih optimal.
Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Nifas di Rumah Sakit Kasih Ibu Saba Susanti, Kadek Nia; Purnamayanthi, Pande Putu Indah; Ekajayanti, Pande Putu Novi
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i1.263

Abstract

Masa nifas merupakan periode transisi yang rentan terhadap perubahan fisik dan psikologis, salah satunya adalah kecemasan. Pijat oksitosin merupakan intervensi nonfarmakologis yang diyakini mampu menurunkan kecemasan melalui stimulasi hormon oksitosin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap tingkat kecemasan pada ibu nifas di RS Kasih Ibu Saba. Penelitian menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest. Sampel berjumlah 30 ibu nifas yang dipilih secara accidental sampling. Intervensi berupa pijat oksitosin dilakukan selama 10–15 menit sebanyak tujuh kali dalam tujuh hari. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Perinatal Anxiety Screening Scale (PASS). Analisis data menggunakan uji Paired t-test. Terdapat penurunan rerata skor kecemasan dari 40,77 menjadi 29,53 dengan selisih mean 11,24. Uji Paired t-test menunjukkan nilai p < 0,001 dan t = -10,113, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap penurunan tingkat kecemasan setelah intervensi. Pijat oksitosin terbukti dalam menurunkan tingkat kecemasan pada ibu nifas. Intervensi ini dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari pelayanan postnatal berbasis pendekatan holistik.
Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 0 – 3 Bulan Di Biarose Baby Spa Ulandari AP, Putu Yunia; Purnamayanthi, Pande Putu Indah; Ekajayanti, Pande Putu Novi
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i1.271

Abstract

Salah satu faktor penting yang memengaruhi tumbuh kembang adalah kualitas tidur. Pijat bayi merupakan salah satu terapi nonfarmakologis yang terbukti mampu meningkatkan kualitas tidur bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 0–3 bulan di Biarose Baby Spa. Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Sampel berjumlah 30 bayi yang diambil dengan teknik non probability sampling. Intervensi berupa pijat bayi dilakukan 1 kali dalam seminggu selama 1 bulan, masing-masing selama 15–30 menit, menggunakan VCO dan teknik pijat standar. Kualitas tidur bayi diukur menggunakan lembar observasi sebelum dan sesudah intervensi. Analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan pijat bayi, 66,7% bayi memiliki kualitas tidur kurang, dan 33,3% memiliki kualitas tidur baik. Setelah diberikan pijat bayi, seluruh sampel (100%) memiliki kualitas tidur yang baik. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,000 (< 0,05), yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara kualitas tidur bayi sebelum dan sesudah diberikan pijat bayi.
Program Kelas Edukasi Massage Endorphin Guna Meningkatkan Kesiapan Psikologis Ibu Hamil di RB Bunda Setia, Denpasar Timur, Bali Ekajayanti, Pande Putu Novi; Purnamayanthi, Pande Putu Indah; Adhiestiani, Ni Made Egar
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12828

Abstract

ABSTRAK Pelayanan Antenatal Care (ANC) yang diberikan pada Ibu hamil biasanya hanya mencakup asuhan komprehensif saja, yang terkadang kurang memperhatikan aspek psikologis dari Ibu Hamil tersebut. Padahal seorang perempuan dalam masa kehamilan akan mengalami banyak perubahan, baik itu perubahan fisik maupun perubahan psikologis. Apalagi pada kehamilan Trimester III biasanya kecemasan Ibu Hamil akan meningkat sehingga dapat memengaruhi kesiapan psikologi Ibu dalam menghadapi persalinan. Pusat Layanan Kesehatan terkadang merasa ketrampilan yang dimiliki tenaga kesehatannya masih kurang untuk menyiapkan psikologi Ibu Hamil TM III menjelang persalinannya, dimana permasalahan ini nantinya akan berpengaruh pula pada pelayanan yang diberikan oleh Pelayanan Kesehatan. Salah satu ketrampilan yang sebenarnya bisa diterapkan oleh Pelayanan Kesehatan terhadap masalah yang dihadapinya tersebut adalah dengan penerapan asuhan komplementer, yakni salah satunya dengan pemberian massase endorphin. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah; 1). Memberikan pelatihan dan keterampilan kepada Bidan di RB Bunda Setia; 2) Untuk memecahkan masalah pada Mitra agar memahami dan mengaplikasikan massase endorphin pada ibu hamil trimester III sehingga dapat siap secara psikologis menjelang persalinannnya. Metode kegiatan yang dilakukan adalah penyampaian materi secara workshop, melalui teoritis/ceramah massase endorphin; kemudian diikuti dengan demonstrasi dan praktik langsung massase endorphin pada ibu hamil trimester III. Hasil dari program kelas edukasi ini diantaranya: a. Peningkatan ketrampilan bidan di RB Bunda Setia dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan komplementer khususnya tentang massase endorphin; b. Terlibatnya peran serta masyarakat khususnya dalam hal ini ibu hamil TM III beserta suami/pendampingnya dalam menyiapkan psikologi ibu hamil TM III. Kelas Edukasi massase endorphin pada ibu hamil ini telah berhasil diberikan dan dirasakan manfaatnya tidak hanya oleh ibu hamil, tetapi juga Pelayanan Kesehatan. Sehingga bisa lebih membantu pelayanan komplementer, khususnya dalam meningkatkan kesiapan psikologis ibu hamil. Kata Kunci: Kelas Edukasi, Massage Endorphin, Kesiapan Psikologis, Ibu Hamil  ABSTRACT Antenatal Care (ANC) services provided to pregnant women usually only include comprehensive care, which sometimes pays little attention to the psychological aspects of the pregnant woman. Even though a woman during pregnancy will experience many changes, both physical changes and psychological changes. Moreover, in the third trimester of pregnancy, pregnant women's anxiety will usually increase, which can affect the mother's psychological readiness for childbirth. Health Service Centers sometimes feel that the skills possessed by their health workers are still insufficient to prepare the psychology of TM III Pregnant Women before giving birth, where this problem will also affect the services provided by Health Services. One of the skills that Health Services can actually apply to the problems they face is by implementing complementary care, namely by providing endorphin massage. The aim of this service activity is; 1). Providing training and skills to Midwives at RB Bunda Setia; 2) To solve problems for partners to understand and apply endorphin massage to pregnant women in the third trimester so that they can be psychologically prepared before delivery. The method of activity carried out is delivering material in a workshop, through theoretical/endorphin massage lectures; then followed by a demonstration and direct practice of endorphin massage for pregnant women in the third trimester. The results of this educational class program include: a. Increasing the skills of midwives at RB Bunda Setia in providing complementary midwifery care services, especially regarding endorphin massage; b. Involvement of community participation, especially in this case TM III pregnant women and their husbands/companions in preparing the psychology of TM III pregnant women. This educational class on endorphin massage for pregnant women has been successfully provided and the benefits have been felt not only by pregnant women, but also by health services. So it can be more helpful for complementary services, especially in increasing the psychological readiness of pregnant women. Keywords: Educational Classes, Endorphin Massage, Psychological Readiness, Pregnant Women
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI DAN TERAPI MUSIK MOZART TERHADAP NYERI HAID DI POSYANDU REMAJA: The Effect of Relaxation Techniques and Mozart Music Therapy on Menstrual Pain at the Youth Integrated Service Post Handayanti, Ida Ayu Gd Sri; Ekajayanti, Pande Putu Novi; Adhiestiani, Ni Made Egar; Widiastini, Luh Putu
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 1 (2024): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah yang sering muncul serta mempengaruhi kesehatan reproduksi remaja adalah nyeri haid, ini mempengaruhi kesehatan organ reproduksi. Kurangnya pengetahuan remaja untuk mengetahui penyebab, gejala, dan mengatasi nyeri haid, sehingga remaja membiarkan begitu saja menyebabkan remaja tidak dapat leluasa melakukan aktifitas sehari-hari. Rasa nyeri ini dapat membuat konsentrasi belajar remaja berkurang sehingga perlu tindakan untuk mengurangi rasa nyeri tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengaruh teknik relaksasi dan terapi musik Mozart terhadap nyeri haid di posyandu remaja Desa Sedang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain pre-eksperimen dengan desain one group pre-test post-test design. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan porpusive sampling dengan jumlah sampel 25 responden. Data di analisis menggunakan uji hipotesis Wilcoxon rank test. Dari hasil analisa data didapatkan ada pengaruh terapi relaksasi dan terapi musik mozart terhadap nyeri haid di posyandu remaja Desa Sedang dengan nilai p value sebesar 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terapi relaksasi dan terapi musik mozart berpengaruh terhadap nyeri haid di posyandu remaja Desa Sedang. Remaja dapat menggunakan terapi relaksasi dan terapi musik Mozart untuk mengurangi nyeri haid.