Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Motivasi Kerja ASN pada Pelatihan Teknis Peningkatan Kinerja Staf di Kantor Kemenag Kota Bima (Ditinjau dari Generasi X dan Generasi Y) Widiastuti, Ni Made
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol 4, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsh.v4i2.28117

Abstract

The purpose of this research is to know the working motivation of Generation X and Generation Y in Technical Training to Improve Staff Performance In The Bima City Ministry Of Religion with 63.89 % training material involving computer and internet. The method that was used in this research is descriptive with quantitative approach. The field result are 43% participant are in their 50 s and 83% are Generation X which still in their 40 s. The result shows Generation X has a score of 3,44 of working motivation also catagorized as very high, external working motivation dimension with a score of 3,33 while Generation Y has internal motivation of 3,28 with high interval criteria, external motivation of 3,54 with very high criteria. Overall working motivation of Generation X and Y reached the score of 3,40 with very high interval criteria. Internal working motivation of generation X is higher than generation Y. To achieve the working motivation that was wanted, the authority need to understand the resource which is in generation X the largest population with 83% have high responsibility in doing work but their achievment is still not maximal so it need to increase the knowledge and skill, in the term of IT, have high self improvment but the independencywhen doing their act is not exellent yet so they need support from work mate, leader and assistant. Generation Y need to improve their internal working motivation with giving them responsibility and working target, because this generation have the ability to use IT which is their talent from their born. Self improvment and indepency in doing their work is a foundation from this generation so they need to be given a challange to make more inovation especially in IT. Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui motivasi kerja Generasi X dan Generasi Y pada peserta Pelatihan Teknis Peningkatan Kinerja Staf di Kantor Kemenag Kota Bima dengan materi pelatihan 63.89% berkaitan dengan komputer dan internet. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Temuan di lapangan 43% peserta usia 50 tahun ke atas dan 83% merupakan Generasi X dengan usia 40 tahun ke atas. Hasil penelitian menunjukan Generasi X memiliki motivasi kerja internal skor 3,44 kreteria interval sangat tinggi, dimensi motivasi kerja eksternal dengan skor 3,33 kreteria interval tinggi sedangkan Generasi Y motivasi kerja internal 3,28 dengan kreteria interval tinggi, motivasi kerja eksternal 3,54 kreteria interval sangat tinggi. Secara keseluruhan motivasi kerja Generasi X dan Y mencapai skor 3,40 dengan interval tinggi. Motivasi kerja internal Generasi X lebih tinggi daripada Generasi Y, sedangkan motivasi kerja eksternal Generasi Y lebih tinggi daripada Generasi X. Pimpinan/pihak yang berwenang untuk mencapai kinerja yang diharapkan agar memahami kondisi SDM yang ada yaitu pada populasi Generasi X adalah populasi terbesar yaitu 83% memiliki tanggungjawab dalam melakukan kerja sangat tinggi namun prestasinya belum maksimal sehingga perlu tambahan pengetahuan dan ketrampilan, dalam hal IT, memiliki pengembangan diri sangat tinggi namun kemandirian dalam bertindak belum memadai sehingga perlu dukungan dan arahan dari rekan kerja, pimpinan serta pemberian sarana yang memadai. Generasi Y ditingkatkan motivasi kerja internalnya dengan cara pemberian tanggung jawab dan target kinerja, karena generasi ini memiliki kemampuan dan ketrampilan IT sebagai bakat dari kelahirannya. Pengembangan diri dan kemandirian dalam bertindak merupakan modal dari generasi ini sehingga perlu diberikan tantangan untuk lebih berinovasi terutama dalam hal IT.
J ANALISIS TRANSMEDIA STORYTELLING SEBAGAI BENTUK KOLABORASI KARYA AKHIR MAHASISWA PRODI PENYIARAN DAN PERIKLANAN Pathia, Laelatul; Cempaka, Putri Surya; Zaenab; Widiastuti, Ni Made; Zahrahayati, Erika
ABEC Indonesia Vol. 11 (2023): 11th Applied Business and Engineering Conference
Publisher : Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Information and Communication Technology course is a general course that is uniformly applied in study programs under the Publishing Department at Politeknik Negeri Media Kreatif. Among them is the Broadcasting study program and Advertising study program which also provide this courses with similar material, namely transmedia storytelling. Transmedia storytelling refers to the concept of cross-media collaboration with specific goals. The communication resulting from this collaboration is in line with the concept of transmedia storytelling which requires the use of various media to achieve its goals. Thus, the focus of this research is to analyse the concept of transmedia storytelling which is used as an implementation of collaboration across study programs within departments with similar knowledge clusters. By using content analysis method, collaboration is identified in the object of work by students of the two study programs in 2022. The aim of this research is to identify the success of the transmedia storytelling concept as a supporting material for cross-study program collaboration. Researchers analysed using three stages of transmedia storytelling, namely Canon, Apocrypha, and Fanon, so that they could identify the final work based on the level of its development. The results of this study are expected to be an offer in designing collaborative final student projects.
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri Di Posyandu Remaja Banjar Sigaran Desa Mekar Bhuwana Widiastuti, Ni Made; Mastiningsih, Putu; Ekajayanti, Pande Putu Novi; Wira, Putu
SAKTI BIDADARI (Satuan Bakti Bidan Untuk Negeri) Vol 7 No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/bidadari.2024.7.1.38-44

Abstract

Anemia, kondisi rendahnya kadar hemoglobin, sering menyerang remaja putri akibat kehilangan zat besi selama menstruasi dan asupan zat besi yang tidak mencukupi. Zat besi esensial untuk pertumbuhan dan pembentukan hemoglobin. Strategi pencegahan termasuk pemberian Tablet Tambah Darah (TTD), direkomendasikan seminggu sekali. Studi ini, dilakukan di Posyandu Remaja Banjar Sigaran, Desa Mekar Bhuwana, bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan anemia dengan kepatuhan mengonsumsi TTD pada remaja putri. Dengan desain analitik observasional dan pendekatan cross-sectional, sampel penelitian ini meliputi 40 remaja putri, dipilih melalui purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square, menunjukkan p-value sebesar 0,001, mengindikasikan hubungan signifikan antara pengetahuan anemia dan kepatuhan konsumsi TTD. Hasil ini menekankan pentingnya edukasi anemia untuk meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD, sebagai langkah efektif mencegah anemia di kalangan remaja putri. Keterkaitan antara pengetahuan yang baik tentang anemia dengan kepatuhan konsumsi TTD menyarankan perlunya program edukasi yang lebih intensif dan terstruktur di posyandu remaja, tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran tetapi juga kepatuhan dalam mencegah anemia. Penelitian ini memberikan bukti bahwa peningkatan pengetahuan tentang anemia dapat berkontribusi pada perilaku kesehatan yang lebih baik, khususnya dalam kepatuhan mengonsumsi TTD, menunjukkan pentingnya informasi dan pendidikan kesehatan sebagai bagian dari strategi kesehatan masyarakat.
Female Perspectives sebagai Representasi Karya Foto Mahasiswa Perempuan Suratni, Suratni; Widiastuti, Ni Made; Suwarni, Wahyu; Amelia, Diah
Rekam Vol 20, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v20i2.7881

Abstract

ABSTRACT In 2024, the Photography Study Program at Politeknik Negeri Media Kreatif will be 14 years old. This study program has produced hundreds of skilled photographer alumni who work in the creative industry. Every year, students hold a number of exhibitions to actualize their works. One of them is an exhibition of photos by female students called the Women's Exhibition. This article aims to explain how a photobook becomes a medium of representation of female student photography. The references used are several previous studies with the same focus on discussion. The method used is qualitative descriptive, with a photo curation technique from the results of the Women's Exhibition. Various interpretations on women are embodied in dozens of photo works which are then compiled into a photobook entitled Female Perspectives, which has six categories, namely (1) female beauty perspectives, (2) female food perspectives, (3) female profession perspectives, (4) female traveling perspectives, (5) female sport and healthy perspectives, and (6) female lifestyle perspectives. With the publication of this photobook, female students can represent their opinions on today's women in the form of a photobook, so that they can get their artistic value and economic value.Keywords: women's perspectives, photobook, representation, student work ABSTRAKTahun 2024, Prodi Fotografi di Politeknik Negeri Media Kreatif genap berusia 14 tahun. Prodi ini telah mencetak ratusan alumni fotografer terampil yang berkarya di bidang industri kreatif. Setiap tahunnya, mahasiswa menggelar sejumlah pameran untuk mengaktualisasikan karya-karya mereka. Salah satunya adalah pameran foto karya mahasiswa perempuan yang diberi nama Pameran Perempuan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana photobook menjadi media representasi karya foto mahasiswa perempuan. Referensi yang digunakan adalah beberapa penelitian terdahulu dengan fokus pembahasan yang sama. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik kurasi foto dari hasil Pameran Perempuan. Berbagai pandangan tentang perempuan diwujudkan dalam puluhan karya foto yang kemudian disusun menjadi sebuah photobook yang berjudul Female Perspectives, yang memiliki enam kategori, yaitu (1) female beauty perspectives, (2) female food perspectives, (3) female profession perspectives, (4) female travelling perspectives, (5) female sport and healthy perspectives, and (6) female lifestyle perspectives. Dengan diterbitkannya photobook ini, mahasiswa perempuan dapat merepresentasikan pandangan mereka tentang perempuan masa kini dalam bentuk photobook, sehingga didapat nilai seni dan nilai ekonomisnya. Kata kunci: pandangan perempuan, photobook, representasi, karya mahasiswa
Motivasi Kerja ASN pada Pelatihan Teknis Peningkatan Kinerja Staf di Kantor Kemenag Kota Bima (Ditinjau dari Generasi X dan Generasi Y) Widiastuti, Ni Made
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol. 4 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.443 KB) | DOI: 10.23887/jppsh.v4i2.28117

Abstract

The purpose of this research is to know the working motivation of Generation X and Generation Y in Technical Training to Improve Staff Performance In The Bima City Ministry Of Religion with 63.89 % training material involving computer and internet. The method that was used in this research is descriptive with quantitative approach. The field result are 43% participant are in their 50 s and 83% are Generation X which still in their 40 s. The result shows Generation X has a score of 3,44 of working motivation also catagorized as very high, external working motivation dimension with a score of 3,33 while Generation Y has internal motivation of 3,28 with high interval criteria, external motivation of 3,54 with very high criteria. Overall working motivation of Generation X and Y reached the score of 3,40 with very high interval criteria. Internal working motivation of generation X is higher than generation Y. To achieve the working motivation that was wanted, the authority need to understand the resource which is in generation X the largest population with 83% have high responsibility in doing work but their achievment is still not maximal so it need to increase the knowledge and skill, in the term of IT, have high self improvment but the independencywhen doing their act is not exellent yet so they need support from work mate, leader and assistant. Generation Y need to improve their internal working motivation with giving them responsibility and working target, because this generation have the ability to use IT which is their talent from their born. Self improvment and indepency in doing their work is a foundation from this generation so they need to be given a challange to make more inovation especially in IT. Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui motivasi kerja Generasi X dan Generasi Y pada peserta Pelatihan Teknis Peningkatan Kinerja Staf di Kantor Kemenag Kota Bima dengan materi pelatihan 63.89% berkaitan dengan komputer dan internet. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Temuan di lapangan 43% peserta usia 50 tahun ke atas dan 83% merupakan Generasi X dengan usia 40 tahun ke atas. Hasil penelitian menunjukan Generasi X memiliki motivasi kerja internal skor 3,44 kreteria interval sangat tinggi, dimensi motivasi kerja eksternal dengan skor 3,33 kreteria interval tinggi sedangkan Generasi Y motivasi kerja internal 3,28 dengan kreteria interval tinggi, motivasi kerja eksternal 3,54 kreteria interval sangat tinggi. Secara keseluruhan motivasi kerja Generasi X dan Y mencapai skor 3,40 dengan interval tinggi. Motivasi kerja internal Generasi X lebih tinggi daripada Generasi Y, sedangkan motivasi kerja eksternal Generasi Y lebih tinggi daripada Generasi X. Pimpinan/pihak yang berwenang untuk mencapai kinerja yang diharapkan agar memahami kondisi SDM yang ada yaitu pada populasi Generasi X adalah populasi terbesar yaitu 83% memiliki tanggungjawab dalam melakukan kerja sangat tinggi namun prestasinya belum maksimal sehingga perlu tambahan pengetahuan dan ketrampilan, dalam hal IT, memiliki pengembangan diri sangat tinggi namun kemandirian dalam bertindak belum memadai sehingga perlu dukungan dan arahan dari rekan kerja, pimpinan serta pemberian sarana yang memadai. Generasi Y ditingkatkan motivasi kerja internalnya dengan cara pemberian tanggung jawab dan target kinerja, karena generasi ini memiliki kemampuan dan ketrampilan IT sebagai bakat dari kelahirannya. Pengembangan diri dan kemandirian dalam bertindak merupakan modal dari generasi ini sehingga perlu diberikan tantangan untuk lebih berinovasi terutama dalam hal IT.