Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENDUGAAN KORELASIONAL ANTARA FAKTOR PEMBENTUK EFEKTIVITAS PEMASARAN ONLINE DENGAN FREKUENSI PEMBELIAN PUPUK ORGANIK CAIR BERBASIS WEBSITE DI SURABAYA Santoso, Wahyu
Berkala Ilmiah AGRIDEVINA Vol 7, No 1 (2018): Berkala Ilmiah Agribisnis Agridevina
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/adv.v7i1.1129

Abstract

Era millennial saat ini telah menuntut masyarakat untuk menghasilkan inovasi-inovasi yang lebih baik agar tidak hanya menjadi follower yang tertinggal kemajuan teknologi termasuk transaksi produk barang dan jasa melalui internet. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan antara faktor pembentuk efektivitas pemasaran dengan frekuensi pembelian pupuk organik cair Alat statistik yang digunakan untuk mengukur asosiasi antar variabel Chi-Square dengan bantuan software IBM SPSS ver. 22. Hasil penelitian adalah faktor biaya akses internet dan target pasar memiliki hubungan dengan frekuensi pembelian pupuk organik cair secara online, sedang temuan lain mengungkapkan tidak terdapat hubungan antara efisiensi waktu akses internet dengan frekuensi pembelian padahal prinsip waktu adalah uang merupakan prinsip yang peru diperhatikan dalam proses pemasaran. DOI  https://doi.org/10.33005/adv.v7i1.1129
Pemanfaatan Whatsapp Grup sebagai Media Komunikasi di Daerah Pedesaan Ririn Puspita Tutiasri; Wahyu Santoso; Aulia Rahmawati
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 11 No. 1 (2021): April
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/jik.2021.11.1.79-92

Abstract

Technological developments are able to change the habits or culture of an area, including the way people communicate. One of the technologies that change the way of socializing is through the Whatsapp application. The focus of this research is how to use Whatsapp groups as a communication medium by the community in Pandowan Village, Galur District, Kulon Progo Yogyakarta. The purpose of this study was to describe the use of Whatsapp groups as a communication medium by the community in Pandowan Village, Galur District, Kulon Progo Yogyakarta. This research method uses descriptive qualitative research. The results of this study indicate that the use of Whatsapp groups as a means of exchanging information on village government with the community and fellow villagers. Utilization through whatsapp groups is used as a means of delivering village government policies, conversations, and discussions between residents about village government policies.
ANALISIS KESEDIAAN MEMBAYAR (WILLINGNESS TO PAY) KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK SAYURAN MELALUI ONLINE MARKET SAYURBOX Arnesia Ramadani Putri Mega; Hamidah Hendrarini; Wahyu Santoso
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 9, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v9i1.6884

Abstract

Perkembangan di zaman revolusi industri 4.0 terjadi di berbagai sektor, termasuk di dalam sektor pertanian. Perubahan gaya hidup menjadi faktor adanya perubahan dalam pemilihan tempat masyarakat untuk berbelanja sayur yaitu dari pasar tradisonal, supermarket (offline market) menjadi pembelian secara online. Sayurbox merupakan salah satu online market yang bergerak dibidang jual beli produk pertanian seperti sayuran, buah dll tanpa harus susah payah pergi berbelanja ke pasar ataupun tukang sayur keliling maupun konvensional. Adanya perbedaan persepsi mengenai harga atau adanya kenaikan harga terhadap sayur yang dijual juga tidak kalah dengan produk yang dijual di offline market karena kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan telah mengalami peningkatan. Maka dari pada itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Mendeskripsikan karakteristik sosiodemografis konsumen produk sayuran melalui online market Sayurbox 2) Menganalisis besarnya nilai rata-rata kesediaan memmbayar (Willingness to Pay). Jumlah populasi sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 100 orang dan pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif, dan Contingent Valuation Method (CVM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata maksimum WTP terhadap produk sayur melalui online market untuk jenis sayur kangkung lebih tinggi 25.3%, bayam lebih tinggi 22.5%, sawi hijau lebih tinggi 22.8%, dan kacang panjang lebih tinggi 22.7% dari harga pada saat penelitian.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENGEMBANGAN DESA WISATA JERUK PAMELO ORGANIK DI DESA TAMBAKMAS, KECAMATAN SUKOMORO, KABUPATEN MAGETAN Sri Wiyatiningsih; Wiwik Sri Harijani; Wahyu Santoso; Riko Setya Wijaya
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 3 No 2 (2020): Januari
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.416 KB) | DOI: 10.36456/abadimas.v3.i2.a2168

Abstract

Pengembangan tanaman jeruk pamelo di Desa Tambakmas memiliki dua sisi kontradiktif, terdapat kendala seperti halnya rendahnya tingkat produktivitas dan kualitas buah, perilaku petani dalampenggunaan pestisida kimia dan jalur pemasaran dikuasai pengepul, sedangkan potensi desadengan jumlah penduduk dan sumber daya alam pendukungnya menjadi peluang untukdimanfaatkan melalui usulan skim hibah Program Pemberdayaan Masyarakat UnggulanPerguruan Tinggi (PPMUPT). Pengabdian masyarakat ini dilakukan bermaksud untukmengidentifikasi persepsi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Jeruk Pamelo Organikberbasis Biopestisida. Informasi data yang berhasil dikumpulkan dari sebaran kuesionerselanjutnya diproses dengan pendekatan statistik deskriptif kualitatif dan penyajiannya didukungoleh software MS. Excel 2013 dan IBM SPSS Ver. 23. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakatPersepsi internal berhasil terbentuk dari masyarakat yang berpartisipasi dalam pengembangandesa wisata jeruk pamelo organik adalah mereka telah berumur 40 tahun dan atau lebih,berjenjang pendidikan terbanyak adalah SLTA atau sederajat serta memiliki motivasi pokok yaitumeningkatkan pendapatan sambil tetap mempertahankan produktivitas jeruk pamelo yangdibudidayakannya. Eksistensi pengembangan desa wisata jeruk pamelo organik dipersepsikansecara baik pada indikator dukungan kelompok tani dan dukungan Tim PPMUPT. Sebaliknya,indikator dukungan pemerintah desa dipersepsikan biasa saja, karena mereka mengganggapdukungan pemerintah baik desa maupun kabupaten belum sepenuhnya memenuhi harapanmasyarakat.
Study on the Potential of Forest Areas in Aspects of Land Fertility In Wonosalam District, Jombang Regency Maroeto; Rossyda Priyadarshini; Siswanto; Mohammad Idhom; Wahyu Santoso
Nusantara Science and Technology Proceedings Seminar Nasional Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur 2021
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2022.2004

Abstract

Forests are one of the natural resources of high value for human benefit, both direct and indirect benefits. The management of forest resources does not date from the legal basis of Article 6 of Law no. 41 of 1999 (regarding Forestry) which states that natural resource management efforts in forest areas are carried out through protection, conservation and production functions by taking into account the continuity of their supply and the surrounding environment. UPN "Veteran" East Java as a State University in East Java proposes the Forest Area program with Special Purposes (KHDTK) as an effort to develop education and research as well as community service. The purpose of this research is to map forest areas based on fertility characteristics and land availability suitable for the development of KHDTK Wonosalam. The results of the research can be seen that 1. the forest area is based on the interrelation of land evaluation parameters on the distribution of forest land, the limiting factor for water availability in land use units 1, 2, and has primary obstacles in the dry season, resulting in drought and inappropriate land use. with its designation on land prone to erosion. Plants that dominate the forest area are annual plant species, including pine, clove and mahogany, while intercropping consists of coffee, banana and corn. Aspects of land fertility holistically have inhibiting factors, namely the low levels of elements C - Organic, available P and K2O. 2. Efforts to conserve land as an option for forest land management before the decline in land quality occurs by making irrigation and drainage channels to avoid water drought, applying organic fertilizers and selecting plants physiologically according to the characteristics of forest land. In addition, it is hoped that there will be an increase in water availability and land productivity by applying the principles of sustainable agriculture.
KAJIAN FINANSIAL AGROINDUSTRI IKAN ASAP DI KECAMATAN BULAK KOTA SURABAYA Dini Oktavira Wijaya; Teguh Soedarto; Wahyu Santoso
Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 15 No. 1 (2021): Journal Agrienvi
Publisher : Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Entrepreneurs have long attempted smoking Fish in Bulak Subdistrict, but still unknown financial calculations such as business feasibility and smoked fish entrepreneurs do not yet know the development of businesses. This study aims to: Analyze the financial feasibility of Smoked Fish in Bulak Subdistrict. This study showed that: The average value of NPV for smoked fish business is Rp 117,130,729. At the same time, the average value of IRR for smoked fish business in Bulak district is 61%. The average value of BEP rupiah smoked fish in the Bulak sub-district is Rp. 108,452,092. The average value of the BEP Smoked Fish Unit in Bulak Subdistrict is 50,554 units.
MODEL PRIORITAS UNTUK KINERJA RANTAI PASOK KAKAO DI JAWA TIMUR, INDONESIA Gyska Indah Harya; Sudiyarto Sudiyarto; Wahyu Santoso
Jurnal Ilmiah Sosio Agribis Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Sosio Agribis Vol 20 No 1
Publisher : Study Program of Agribusiness, Faculty of Agriculture, University of Wijaya Kusuma Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.85 KB) | DOI: 10.30742/jisa2012020976

Abstract

ABSTRAK Permasalahan mutu komoditas kakao tidak dapat dilepaskan dari rantai pasok biji kakao dan melalui rantai pasok komoditas kakao dapat dikategorikan segi aliran produk, aliran uang (modal) dan aliran informasi. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi mekanisme rantai pasok biji kakao yang berlangsung dan merekomendasikan prioritas kebijakan rantai pasok untuk meningkatkan mutu biji kakao di Jawa Timur, Indonesia. Penentuan wilayah penelitian dilakukan di Jawa Timur, terutama di daerah sentra pertanaman kakao bertipe perkebunan rakyat antara lain Kabupaten Madiun, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Blitar. Analisis rantai pasokan dievaluasi menggunakan Food Supply Chain Network (FSCN) dan merekomendasikan kinerja rantai pasok untuk meningkatkan mutu biji kakao menggunakan AHP. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rantai pasok biji kakao di Jawa Timur dengan pendekatan kerangka FSCN dapat divisualisasikan secara tepat. Sasaran yang dicapai jelas, tetapi masih perlu dikembangkan peningkatan kualitas dan kuantitas biji kakao. Struktur hubungan antar anggota, proses bisnis dan manajemen pemasaran sudah berjalan baik. Rantai pasok biji kakao terdiri dari 4 saluran. Manajemen rantai pasok yang diterapkan pada dasarnya telah berjalan dengan baik, namun harga biji kakao ditingkat petani masih ditentukan oleh pedagang. Secara umum proses bisnis pemasaran biji kakao berjalan lancar dilihat dari aliran produk, finansial, dan informasi. Keberhasilan rantai pasok untuk meningkatkan mutu biji kakao seyogyanya mempertimbangkan proses bisnis terintegrasi dengan sumberdaya rantai dan manajemen rantai pasok biji kakao. Kata kunci : Rantai Pasok, Biji Kakao, Food Supply Chain Network dan AHP. ABSTRACTThe quality problem of cocoa commodities can not be removed from the supply chain of cocoa beans and through the supply chain cocoa commodity can be categorized in terms of product flow, flow of money (capital) and information flow. The objective of the research is to identify the supply chain mechanism of cocoa beans that take place and recommend the priority supply chain policy to improve the quality of cocoa beans in East Java, Indonesia. The determination of the research area is conducted in East Java, especially in the area of cocoa planting centers with the type of plantation people such as Madiun Regency, Pacitan Regency, Trenggalek Regency and Blitar Regency. The supply chain analysis is evaluated using the Food Supply Chain Network (FSCN) and recommends the supply chain performance to improve the quality of cocoa beans using AHP. The results of the research can be concluded that the supply chain of cocoa beans in East Java with an approach to the FSCN framework can be visualized appropriately. The objectives are clearly achieved, but it still needs to be developed improving the quality and quantity of cocoa beans. The structure of inter-member relationships, business processes and marketing management is already good. The supply chain of cocoa beans consists of 4 channels. Supply chain management that applied basically has been running well, but the price of cocoa beans in the farmer is still determined by the trader. In general, the process of cocoa beans marketing business runs smoothly from the product flow, financial, and information. The success of the supply chain to improve the quality of cocoa beans should consider the business process integrated with the chain resources and supply chain management of cocoa beans. Keywords: supply chain, cocoa beans, Food Supply Chain Network and AHP.
DESEMINASI PEMBUATAN PUPUK KOTORAN HEWAN ORGANIK (KOHENIK) MELALUI PROGRAM BINA DESA PKKM DI DESA KEMIRI KABUPATEN PASURUAN Zaidan Akmal Athillah; Maysya Adetia; Wahyu Santoso
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 4 No. 2 (2024): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2024
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v4i2.3928

Abstract

Limbah dapat berasal dari berbagai sumber hasil buangan dari suatu proses produksi salah satunya peternakan. Desa Kemiri merupakan desa yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai peternak sapi perah. Permasalahan yang perlu diselesaikan di Desa Kemiri yaitu terkait alternatif pupuk dan limbah peternakan yang belum dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan pengabdian mengenai pemanfaatan kotoran hewan menjadi pupuk organik dapat memberikan peluang bagi peternak agar dapat mengelola kotoran sapi menjadi bermanfaat dan menekankan biaya produksi pupuk tanaman. Metode yang digunakan yaitu dengan mengadakan sosialisasi terkait pemanfaatan kotoran hewan, praktik secara langsung hingga pendampingan keberhasilan pembuatan pupuk kohenik. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi pupuk kohenik dilakukan melalui proses fermentasi selama 21 hari menggunakan pupuk cair “cap Semanggi” hingga menghasilkan pupuk dengan bau dan tekstur menyerupai tanah humus, sehingga dapat dinyatakan pembuatan pupuk organik ini berhasil.