Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGELOLAAN LIMBAH LABORATORIUM BIOLOGI SMA DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA Wulandari, Shely Dwi; Ghoida, Siti Najah; Pangastuti, Syifa; Ni'mah, Ulfatun; Basri, Frida Nora Ayu; Saifuddin, Much. Fuad; Puspitasari, Etika Dyah
Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Vol 6, No 2 (2022): DIDAKTIKA BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/dikbio.v6i2.4769

Abstract

Limbah laboratorium biologi berasal dari percobaan atau praktikum dalam bentuk padat dan cair. Limbah padat pada laboratorium biologi biasanya berupa kertas atau endapan yang masih dengan mudah teratasi. Sedangkan limbah cair, biasanya tidak menggunakan bahan/reagen yang berbahaya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengelolaan limbah di laboratorium biologi SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah secara deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian dilakukan pada tahun pelajaran 2021/2022 di SMA Negeri Kabupaten Bantul, D. I. Yogyakarta, yaitu SMA Negeri 1 Pleret, SMA Negeri 1 Jetis, dan SMA Negeri 1 Kasihan. Hasil wawancara dengan laboran sekolah dideskripsikan secara kualitatif dan dokumentasi dilakukan untuk mendukung data yang telah diperoleh, sedangkan hasil observasi dilakukan secara kuantitatif dalam persentase. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan limbah laboratorium biologi di ketiga sekolah dapat dikategorikan dengan sangat baik dengan total persentase penilaian tidak kurang dari 90%. Penilaian dalam pengelolaan limbah laboratorium biologi hanya pada pengelolaan limbah padat dan pengelolaan limbah cair saja dikarenakan ketiga sekolah tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya (B3) dalam melaksanakan praktikum. Meskipun demikian, limbah yang dihasilkan dari praktikum tetap memerlukan pengelolaan khusus. Biological laboratory waste comes from experiments or practicum in solid and liquid form. Solid waste in a biology laboratory is usually paper or sludge, which is still easily resolved. Meanwhile, liquid waste usually does not use hazardous materials/reagents. This study aimed to determine waste management in  high school biology laboratory.The method used in this research was descriptive with data collection techniques in the form of interview, observation and documentation. The research was conducted in the 2021/2022 school year at SMA Negeri Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta, namely SMA Negeri 1 Pleret, SMA Negeri 1 Jetis, dan SMA Negeri 1 Kasihan. The results of interviews with school laboratory assistants were described qualitatively and documentation was carried out to support the data that had been obtained, while the results of observations were carried out quantitatively in percentages.The results showed that the management of biological laboratory waste in the three schools could be categorized very well with a total percentage of not less than 90%. Assessment in the management of biological laboratory waste was only on solid and liquid waste management because the three schools did not use hazardous materials in carrying out practicums. Even so, the waste generated from the practicum still requires special management.
Pengaruh Penambahan Pasta Umbi Bit Merah (Beta Vulgaris) Pada Pembuatan Kue Egg roll Terhadap Sifat Fisik Dan Daya Terima Konsumen Ni'mah, Ulfatun; Singamurni, I Gusti Ayu Ngurah; Mahdiyah, Mahdiyah
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 8.A (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan pasta umbi bit merah (Beta vulgaris) terhadap sifat fisik dan daya terima konsumen pada produk kue egg roll. Metode eksperimen digunakan dengan tiga variasi konsentrasi pasta umbi bit merah, yaitu 2%, 4%, dan 6%. Penilaian dilakukan oleh 30 panelis semi-terlatih yang mengevaluasi aspek warna, rasa, aroma, tekstur, kerapuhan, dan trigeminal. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa penambahan pasta umbi bit merah memberikan pengaruh signifikan terhadap aspek aroma, di mana formula dengan penambahan 4% menjadi yang paling disukai. Sementara itu, pada aspek warna, rasa, kerapuhan, dan trigeminal, tidak ditemukan pengaruh signifikan terhadap penerimaan konsumen. Analisis sifat fisik menunjukkan bahwa penambahan pasta umbi bit merah mempengaruhi nilai pH dan kadar air adonan, dengan formula 2% menghasilkan nilai pH tertinggi (7,10) dan kadar air terendah (32,21%). Berdasarkan hasil penelitian, formula kue egg roll dengan penambahan 4% pasta umbi bit merah dinilai sebagai yang terbaik dan direkomendasikan untuk pengembangan lebih lanjut sebagai produk pangan fungsional yang sehat dan menarik secara visual. Inovasi ini menawarkan diversifikasi produk kue dengan penggunaan bahan alami yang memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pewarna sintetis.
Critical analysis of the problems of Islamic education in the era of disruption Firman, Arham Junaidi; Ni'mah, Ulfatun
ATTARBIYAH: Journal of Islamic Culture and Education Vol 8, No 1 (2023): Attarbiyah: Journal of Islamic Culture and Education
Publisher : IAIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/attarbiyah.v8i1.73-91

Abstract

The world of Islamic education in the disruptive era faces fundamental problems. This research critically analyzes these challenges using a literature study with a philosophical approach. Data were collected through documentation techniques for relevant references and using content analysis. The findings highlight vital issues about the relevance and accessibility of Islamic education in the era of disruption. Challenges include aligning or relevance of Islamic education with the evolving job market, societal needs, and technological advancements. Barriers to access to Islamic education include inadequate facilities, information dissemination gaps, transportation issues, teacher quality, and underrepresentation in marginalized groups and 3T areas. The government has implemented policies such as Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, compulsory education, BOS funds, Indonesia Smart Card, frontline teachers, and zoning-based new student admissions. Practical challenges include differences of opinion, program incompatibility, limited public awareness, and complexity. This study provides valuable insights into Islamic education, emphasizing the need for continuous evaluation and improvement to create Indonesia's inclusive, responsive and effective Islamic education system. Addressing these challenges will better equip the Islamic education framework to navigate the disruptive era successfully.
Pengembangan Modul IPA Biologi Braille Materi Pokok Sistem Ekskresi untuk Siswa Kelas VIII Difabel Netra di MTS Lb/A Yaketunis Yogyakarta Ni'mah, Ulfatun; Utami, Runtut Prih
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.179 KB)

Abstract

Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada realita di sekolah bahwa fasilitas dan sarana yang mendukung pembelajaran IPA Biologi bagi siswa difabel netra masih minim, terlebih pada bahan ajar cetak braille. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui kualitas, serta respon siswa difabel netra terhadap produk yang dikembangkan berupa modul IPA Biologi braille meteri pokok sistem ekskresi untuk siswa kelas VIII difabel netra di MTs LB/A Yaketunis Yogyakarta. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan prosedur pengembangan ADDIE yang terbatas pada tahap Analysis, Design, Development, dan Evaluation. Kualitas produk modul IPA biologi braille dinilai oleh 1 ahli materi, 1 ahli media, 1 ahli braille, 5 peer reviewer, 1 guru IPA Biologi, dan respon 9 siswa difabel netra kelas IX MTs LB/A Yaketunis Yogyakarta. Instrumen pengambilan data menggunakan angket. Data yang sudah diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penilaian bahwa produk modul IPA biologi braille materi pokok sistem ekskresi telah dikembangkan dengan model ADDIE untuk siswa difabel netra. Adapun kualitas produk modul termasuk sangat baik dengan masing-masing persentase sebesar 96,25% (ahli materi), 95,7% (ahli media), 91% (ahli braille), 92,40% (peer reviewer), 100% (guru IPA Biologi), dan respon siswa difabel netra sebesar 92,30% . Dengan demikian modul IPA biologi braille materi pokok sistem ekskresi untuk siswa difabel netra yang dikembangkan sangat layak digunakan sebagai bahan ajar cetak dalam pembelajaran IPA biologi.