Akip, M
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL GURU AINI KARYA ANDREA HIRATA Akip, M; Mastiah, Mastiah; Siti, Siti
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR Vol. 2 No. 1 (2024): JANUARI
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jppsd.v2i1.1899

Abstract

  Abstact : The purpose of this study is to describe the values of character education in the novel Guru Aini by Andrea Hirata. This type of research is library research or Library Research. The approach used is a qualitative approach. 16 values of national character education contained in the novel "Guru Aini", which are then categorized into 3 criteria, namely the first value of character education between humans and God which includes the value of national character education 1. Religious (praying) 2. Religious (believing) secondly the value of education character between man and himself which includes the value of national character education 1. discipline, 2. creative, 3. hard work, 4. responsibility, 5. like to read. The three values of character education between humans and society include the values of national character education: 1. honesty, 2. curiosity. 3. social care, 4. Tolerance, 5. democratic, 6. friendly, 7. national spirit. In addition, the story contained in the novel "Guru Aini" raises new interesting situations for students. It is a reading that has a romance story wrapped in the struggles of a teacher and a student so that it can be used as compulsory reading for students and teachers. Keywords: Character Education Values, Andrea Hirata's "Guru Aini" Novel.   Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Guru Aini karya Andrea Hirata. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pustaka atau Library Research. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. 16 nilai pendidikan karakter bangsa yang terkandung dalam novel “Guru Aini”, yang kemudian dikategorikan kedalam 3 kriteria yaitu pertama nilai pendidikan karakter antara manusis dengan tuhan yang mencakup nilai pendidikan karakter bangsa 1. Religius (berdoa) 2. Religius ( beriman ) kedua nilai pendidikan karakter antara manusia dengan dirinya sendiri yang mencakup nilai pendidikan karakter bangsa 1. disiplin, 2. kreatif, 3. kerja keras, 4. tanggung jawab,5.  gemar membaca. Ketiga nilai pendidikan karakter antar manusia dengan masyarakat, yang mencakup nilai pendidikan karakter bangsa 1.  jujur, 2. rasa ingin tahu. 3.  peduli sosial, 4. Toleransi, 5. demokratis, 6. bersahabat, 7.  semangat kebangsaan. Selain itu kisah yang terdapat dalam novel “Guru Aini” memunculkan situasi baru yang menarik bagi peserta didik merupakan bacaan yang memiliki kisah romansa berbalut perjuangan seorang guru dan seorang murid sehingga dapat digunakan sebagai bacaan wajib bagi peserta didik dan guru. Kata Kunci: Nilai-Nilai Pendidikan Karakter, Novel Guru Aini Andrea Hirata
Analisis Strategi Guru Dalam Mengembangkan Pemahaman Konsep IPA Pada Siswa di Kelas IV Merasanti, Kiki; Peterianus, Septian; Akip, M
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR Vol. 2 No. 2 (2024): MEI
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jppsd.v2i2.2131

Abstract

Abstract: This research is motivated by the difficulty of grade IV elementary school students in developing an understanding of science concepts. The study aims to determine teacher strategies in developing understanding of science concepts in grade IV students of SDN 14 Kelakik. The method in this study uses qualitative research with a case study approach. The subjects in this study were grade IV elementary school teachers.The object in this study is the teacher's strategy in   developing  an understanding of  science  concepts in students in grade IV. The research instrument uses interview sheets, observation sheets and documentation guidelines. Data collection techniques use interviews,observation and documentation. Data analysis techniques include data   reduction, data presentation and conclusions. Data validity using tricoagulation techniques. The results of  the study  found  that  the teacher's strategy in developing an   understanding of science  concepts in students  is  to use a   direct learning   strategy , namely  a learning strategy    using  an approach  teaching and can  assist  students  in  learning  basic  skills  andgaining  knowledge.Then individual learning    strategies are  strategies that can  organize  teaching  and  learning  activities  in such a  way  that  each  student  gets  more  attention  from    on which can be  given in   the framework  of managing  learning  in large  groups of students. Group learning strategy is a presentation of learning materials by means of students exchanging opinions on certain problems or topics to get conclusions or deal.  Deductive learning strategy,which is a learning strategy that is carried out  by  studying concepts then  looking for conclusions  and strasi  from abstract  to things   that are not good.Keywords: Learning Strategy, Developing, Understanding Science Concepts. Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi kesulitan siswa kelas IV sekolah dasar dalam mengembangkan pemahaman konsep IPA. Penelitian bertujuan untuk mengetahui strategi guru dalam mengembangkan pemahaman konsep IPA pada siswa dikelas IV SDN 14 Kelakik. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas kelas IV sekolah dasar. Objek dalam penelitian ini strategi guru dalam mengembangkan pemahaman konsep IPA pada siswa di kelas IV. Instrument penelitian menggunakan lembar wawancara, lembar observasi dan pedoman dokumentasi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triagulasi teknik. Hasil penelitian diperoleh bahwa strategi guru dalam mengembangkan pemahaman konsep IPA pada siswa adalah menggunakan strategi pembelajaran langsung yaitu strategi pembelajaran menggunakan pendekatan mengajar dan dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh pengetahuan. Kemudian strategi pembelajaran individual yaitu strategi yang dapat mengatur kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa mendapatkan perhatian lebih banyak dari pada yang dapat diberikan dalam rangka pengelolaan belajar dalam kelompok siswa yang besar. Strategi belajar kelompok yaitu suatu penyajian bahan pembelajaran dengan cara siswa bertukar pendapat mengenai masalah atau topik tertentu untuk mendapatkan kesimpulan atau kesepakatan. Strategi pembelajaran deduktif, yaitu strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi dari abstrak menuju ke hal yang kongkret.Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, Mengembangkan, Pemahaman Konsep IPA.
Analisis Kedisiplinan Belajar Pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 06 Emang Bemban Karlos, Yuki; Akip, M; Permatasari, Rindah
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR Vol. 2 No. 2 (2024): MEI
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jppsd.v2i2.2132

Abstract

Abstract: The purpose of this thesis is to describe how the Analysis of Learning Discipline for Class V Students at the 06 emang Bemban. State Elementary School. This research uses qualitative research methods, and in the process of collecting data, researchers use the methods of observation, interviews and documentation. As for the analysis, the researcher used descriptive qualitative analysis techniques, namely data reduction, data presentation, and verification. The results of this study were through observation, interviews with school principals, class teachers and class V teachers in instilling Learning Discipline in Class V students as a whole, so that students can become children who are disciplined in appearance, and disciplined in behavior.Keywords: Discipline, Learning and Students. Abstrak: Tujuan Skripsi ini mendiskripsikan tentang bagaimana Analisis Kedisiplinan Belajar Pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 06 Emang Bemban. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, serta dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini yang melalui observasi, wawancara dengan kepala sekolah, guru kelas dan siswa kelas V guru dalam menanaman  Kedisiplinan Belajar Pada Siswa Kelas V secara menyeluruh, sehingga peserta didik dapat menjadi anak yang desiplin dalam berpenampilan, serta disiplin dalam berperilaku.Kata Kunci: Kedisiplinan, Belajar dan Siswa.
Upaya Guru Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Kelas Tinggi Sekolah Dasar Negri 06 Emang Bemban Fadli, Fadli; Mastiah, Mastiah; Akip, M
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR Vol. 2 No. 2 (2024): MEI
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jppsd.v2i2.2133

Abstract

Abstract: This study aims to determine the teacher's efforts to deal with high grade student delinquency and to find out what are the causes of elementary school student delinquency at SDN 06 Emang Bemban. This type of research is qualitative with a descriptive qualitative method approach. The subjects in this study were the homeroom principals and students of SDN 06 Emang Bemban. Data collection techniques using non-test techniques. The instrument used is the interview sheet. The results of this study indicate that. According to the form of delinquency that is often committed by students in grades IV, V and VI at SDN 06 Emang Bemban, it is a form of minor delinquency. The forms of delinquency are: truancy, chatting/busying during class time, running from school during class time, how to dress not according to what is specified, committing bullying violations. The teacher's efforts in overcoming student delinquency are by: giving advice and warnings orally and in writing, approaching parents/guardians of students, providing a special approach to the student concerned, providing guidance and understanding to the child, building good communication with students so that students can understand what the teacher is saying and create a comfortable atmosphere. teacher obstacles in dealing with student delinquency; lack of students' own awareness of the delinquency they are doing, lack of attention from parents to students, lack of cohesiveness between teachers, parents and the school committee. In conclusion, in responding to child delinquency, we should not corner children who commit delinquency because there are many factors that influence it on the child, it could be because it fills their sadness which we do not understand or it could be that the child wants to seek attention from the people around him.Keywords: Teacher’s efforts, Student delinquency and Forms of delinquency Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya guru dalam mengatasi kenakalan siswa kelas tinggi dan untuk mengetahui apa saja faktor penyebab dari kenakalan siswa sekolah dasar di SDN 06 Emang Bemban. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan metode kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah,wali kelas, dan siswa SDN 06 Emang Bemban. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik non tes.  Instrumen yang digunakan yaitu lembar wawancara.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa. Menurut bentuk kenakalan yang sering dilakukan oleh siswa kelas IV,V dan VI di SDN 06 Emang Bemban termasuk bentuk kenakalan ringan. Bentuk kenakalan tersebut adalah: membolos, ngobrol/ramai pada jam pelajaran berlangsung, lari dari sekolah pada jam pelajaran berlangsung, cara berpakaian tidak sesuai dengan yang di tentukan, melakukan pelanggaran bullying;. Upaya guru dalam menanggulangi kenakalan siswanya adalah dengan cara: memberi nasihat dan peringatan secara lisan dan tertulis, mengadakan pendekatan kepada orang tua/wali murid, memberikan pendekatan khusus kepada siswa yang bersangkutan, memberikan bimbingan dan pengertian kepada anak tersebut, membangun komunikasi yang baik dengan siswa agar  siswa dapat mengerti apa yang disampaikan oleh guru dan menciptakan susasana yang nyaman. kendala guru dalam mengatasi kenakalan siswa; kurangnya kesadaran siswa sendiri terhadap kenakalan yang di lakakukannya, kurangnya perhatian orang tua terhadap siswa, kurangnya kekompakan antara guru, orang tua dan komite sekolah. Kesimpulan dalam menyikapi kenakalan anak, kita tidak boleh menyudutkan anak yang melakukan kenakalan karena banyak factor yang mempengaruhinya pada anak tersebut, bisa jadi karena mengisi kesedihannya yang tanpa kita pahami atau bisa jadi anak tersebut ingin mencari perhatian orang sekitarnya.Kata Kunci: Upaya Guru, Kenakalan Siswa dan Bentuk-bentuk Kenakalan.
Peran Guru Dalam Membentuk Kemandirian Belajar Siswa Menggunakan Metode Assignment di Kelas II SDN 04 Gelata Herdianti, Tri; Akip, M; Susilawati, Indria
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR Vol. 3 No. 2 (2025): MEI
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jppsd.v3i2.3894

Abstract

Abstract: The purpose of this study was to establish learned independence for grade II students at SDN 04 Gelata, Sokan District, Melawi Regency, use the assignment method. The problem of this research was the low level of student learned independence. This research methodology uses a model accorded to Kurt Lewin which consists of 4 stages, namely planned, implementation, observation and reflection, which are carried out in two cycles through a learned implementation plan use the assignment method. The data collection technique used was the non-test technique. The tests given are in the form of observation sheets for learnied independence and learned delays. The analysis technique in this research was descriptive quantitative. The results showed that the learned independence of students in the first cycle, the total score of 1015 increased in the second cycle to 1520 with an average of 56.39, increasion to 84.4. And the lowest score was 40 and the highest score was 80. It increased in the second cycle to the lowest value of 73 and the highest value of 100. Based on the results of the study, it can be concluded that the teacher's role by applyed the assignment method can form independent learned in grade II students of SDN 04 Gelata. Keywords: Teacher's Role, Independent Learned, and Assignment Method. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk membentuk kemandirian belajar siswa kelas II SDN 04 Gelata Kecamatan Sokan Kabupaten Melawi, dengan menggunakan metode assignment. Permasalahan dari penelitian ini adalah rendahnya kemandirian belajar siswa. Metodologi penelitian ini menggunakan model menurut Kurt Lewin yang terdiri dari atas 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, yang dilakukan dalam dua siklus melalui rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode assignment. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik nontes. Tes yang diberikan berupa lembar observasi kemandirian belajar dan keterlakanaan pembelajaran. Teknik analisis pada penelitian ini dengan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa kemandirian belajar siswa siklus I jumlah nilai 1015 meningkat disiklus II menjadi 1520 dengan rata-rata 56,39, meningkat menjadi 84,4. Dan nilai terendah sebesar 40 dan nilai tertinggi 80. Meningkat di siklus II menjadi nilai terendah sebesar 73 dan nilai tertinggi 100. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa peran guru dengan menerapkan metode assignment dapat membentuk kemandirian belajar pada siswa kelas II SDN 04 Gelata. Kata Kunci: Peran Guru, Kemandirian Belajar, dan Metode Assignment.