Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Penguasaan Lahan Petani Sawah Urban dan Keberlanjutan Pertanian Secara Ekologi Mappa, Nurdin; Molla, Saleh; Rumallang, Ardi
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol. 9 No. 1 (2024)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University Jointly with Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia - Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/jimdp.v9i1.433

Abstract

Land tenure for farmers is very urgent because land is one of the natural resources that is a place to do farming. Without farming land, it isn't easy to carry out. Recently, land tenure for farmers has decreased, and some farmers even have almost no land to work on. One of the components of farmers experiencing a land crisis is farmers living in urban areas, especially those living on the city's outskirts. This study aims to analyze land tenure institutions for urban farmers and the ecological sustainability of agriculture in the Bangkala sub-district, Manggala sub-district, Makassar City. This research lasted for three months, from June 2021 to August 2021. This study used 21 rice field farmers as informants, determined by the snowball method. How does one urban farmer know as a paddy rice manager? So far, he knows enough other urban farmers. They provide information on other farmers who can provide data, and so on, until the researcher gets information on 21 people. This method is used because urban farmers are hard to find. The data is in the form of primary data obtained through saturated or in-depth interviews, namely obtaining the same or repeated answers from informants using interview sheets. In contrast, secondary data is obtained through available documents to support this research, and the data analysis technique used is a qualitative descriptive analysis. The results showed that the total land tenure by farmers was 18.13 hectares, all of whom were cultivators with a land tenure system through leasing or sakap. On average, per farmer only controls 0.86 hectares of land per person. The control of paddy fields is getting narrower. Based on this condition, land tenure by urban farmers in Bangkala Village, Manggala District, cannot be expected to support ecologically sustainable agriculture.
ANALISIS RESIKO USAHA AYAM POTONG MANDIRI DAN ALTERNATIF PENANGGULANGANNYA Mappa, Nurdin; Rahmawati, Rahmawati; Nurfadillah, Nurfadillah
AgriMu Vol. 2 No. 1 (2022): AgriMu Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/agm.v2i1.6891

Abstract

Dunia agribisnis dipenuhi dengan berbagai jenis resiko, terutama pada subsistim budidaya oleh karena berkaitan dengan makhluk hidup, termasuk dalam usaha ayam broiler, yang memerlukan penanggulangan untuk meminalisir kerugian yang diakibatkan oleh resiko, yang kemungkinan akan terjadi.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis resiko pada usaha ternak ayam broiler mandiri  dari segi   produksi,  pemasaran dan alternatif penanggulangan risiko pada usaha ternak ayam Broiler mandiri di Desa Cenrana Kecamatan Kahu Kabupaten Bone. Pengambilan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sengaja atau purposive sampling Sebanyak 4 orang peternak ayam broiler mandiri. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan   analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko yang dihadapi dalam usaha ternak ayam broiler di Desa Cenrana Kecamatan Kahu Kabupaten Bone ada dua yaitu resiko dalam produksi yaitu morthalitas yang disebabkan oleh penyakit dan cuaca  sedangkan  resiko dalam pemasaran yaitu ayam tidak laku terjual dan harga ayam turun. Adapun  Alternatif yang dilakukan untuk menaggulangi risiko kematian adalah tetap menjaga kebersihan dan kestrerilan perlatan serta melindungi ayam dari cuaca sedangkan penanggangulangan resiko pemasaran adalah  membawa langsung ayam ke pasar secukupnya  dan mencari pelanggan tetap, serta berusaha menjual langsung ke konsumen.
Pendapatan Usaha Ternak Sapi Potong dan Kontribusinya pada Rumah Tangga Petani di Kelurahan Tanete Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang Akbar, Akbar; Rafly, Juniardy; Mappa, Nurdin
Jurnal Peternakan Vol 21, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v21i1.22754

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi pendapatan usaha ternak sapi potong pada rumah tangga petani. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 25 orang. Hasil penelitian diuraikan dengan menggunakan analisis pendapatan dan analisis kontribusi. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pendapatan usaha ternak sapi potong sebesar Rp. 32.886.143, pendapatan usaha tani selain berternak sebesar Rp. 34.512.560, dan pendapatan usaha non pertanian sebesar Rp. 23.584.000. Kontribusi pendapatan ternak sapi potong terhadap pendapatan rumah tangga petani sebesar 36% dan termasuk kategori rendah karena kontribusinya dibawah 50%.Kata Kunci: Sapi potong, Kontribusi, PendapatanBeef Cattle Farming Business Income and Its Contribution to Farmer Households in Tanete Village, Anggeraja District, Enrekang RegencyABSTRACT. This study aims to determine the contribution of beef cattle business income to farmer households. Sampling in this study was conducted using purposive sampling technique, with a total sample of 25 people. The results of the study were described using income analysis and contribution analysis. The results showed that the average income of beef cattle farming amounted to Rp.32,886,143, farm income other than farming amounted to Rp. 34,512,560, and non-farm business income amounted to Rp. 23,584,000. The contribution of cattle income to farmers' household income is reduced by 36% and is included in the low category because its contribution is below 50%.