Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Metode Bercerita dengan Media Boneka untuk Mengembangkan Bahasa Anak Usia Dini Handayani, Iys Nur
ACIECE Vol 3 (2018): Annual Conference on Islamic Early Childhood Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bercerita menggunakan media boneka untuk anak usia dini merupakan kegiatan yang sangatmenarik bagi anak. Karena dengan adanya media boneka anak akan tertarik dalam menyimakcerita yang dibawakan oleh orang tua atau guru. Cara tersebut sangat efektif terutama untukmengembangkan kemampuan bahasa anak, selain itu untuk mengembangakn kognitifkeerdasan anak usia dini. Anak seakan dapat merasakan suasan ayang sesunguhnya denganadanya boneka tersebut sesuai dengan cerita yang dibawakan. Selainitu melaui penuturan olehpencerita anak akan memperhatikan kata, bunyi dan eksresi pencerita, dari situ anak dapatbelajar dalam memahami berinteraksi, dan memahi bahasa. Bahasa menjadi aspekperkembangan anak yang sangat penting untuk diberikan stimulus. Tugas orang tua danpendidik agar dapat memberikan pengarahan dan ajaran anak agar anak dapatmengembangkan kemampuannya dengan baik. Kemampuan yang dikembangkan yaitukemampuan bahasa verbal maupun kemampuan bahasa nonverbal. Dalam artikel ini bertujuanuntuk memahami mengenai metode bercerita menggunakan media boneka dalammengembangkan bahasa anak usia dini. Agar anak nantinya dapat menyeimbangkankemampuan-kemampuan yang dimilikinya
EMPAT PILAR PENDIDIKAN UNESCO DI PAUD TERPADU MUTIARA YOGYAKARTA Handayani, Iys Nur
AlBanna: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 3 No 1 (2023): Albanna: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Agama Islam Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/albanna.v3i1.1849

Abstract

This study aims to determine the application of the four pillars of UNESCO education in PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta. The method used in this research is descriptive which gives a complete picture. This study uses interview and documentation techniques to collect data, then the data is analyzed and described with an inductive-deductive thinking pattern. This study obtained the results of the implementation of the four pillars of UNESCO education at PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta, as follows: (1) Learning to know (learning to know) by applying an Islamic approach; (2) Learning to be (learning to be something) by applying child-centered learning and learning by doing (learning by doing) carried out by students; (3) Learning to be (learning to be something) by habituation (habbit forming) in the school environment; (4) Learning to live together (learning to live together) through the example (uswatun hasanah) given by the teacher. The four pillars of UNESCO are interrelated with each other, so that they are carried out in a sustainable manner. In the end, the achievement of the implementation of the four pillars of UNESCO education in PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta can be realized. This research aims to determine the implementation of the four pillars of UNESCO education in PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta. The method used in this research is descriptive which gives a complete picture. This study uses interview and documentation techniques to collect data, then the data is analyzed and described with an inductive-deductive thinking pattern. This study obtained the results of the implementation of the four pillars of UNESCO education at PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta, as follows: (1) Learning to know (learning to know) by applying an Islamic approach; (2) Learning to be (learning to be something) by applying child-centered learning and learning by doing (learning by doing) carried out by students; (3) Learning to be (learning to be something) by habituation (habbit forming) in the school environment; (4) Learning to live together (learning to live together) through the example (uswatun hasanah) given by the teacher. The four pillars of UNESCO are interrelated with each other, so that they are carried out in a sustainable manner. In the end, the achievement of the implementation of the four pillars of UNESCO's education at PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta was realized to the maximum.
Literasi Budaya Lokal Pada Elemen Kurikulum Merdeka di TK PGRI Tunas Rahayu Nuril Hidayah, Wahyuni Robi; Handayani, Iys Nur
Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat Jati Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat jati
Publisher : Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kramat Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55943/jipmukjt.v5i2.288

Abstract

Pendidikan anak usia dini adalah Pendidikan anak dari usia 0-6 tahun. Pedidikan usia dini berfungsi sebagai menumbuhkan, membina dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal. Pendidikan usia dini di sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Kurikulum dimaksudkan untuk dapat mengarahkan Pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh. Kurikulum merdeka merupakan salah satu inovasi Pendidikan Indonesia untuk memaksimalkan potensi dan minat belajar siswa. Implementasi kurikulum merdeka memiliki tujuan yaitu mempersiapkan individu agar memiliki pribadi yang produktif, kritis, kreatif dan inovatif sehingga kurikulum merdeka ini menekankan pada pengutan literasi. Tujuan dari peneliti ini yaitu untuk mengetahui profil literasi budaya lokal di taman kanak- kanak. Metode penelitian yang di gunakan yaitu penelitian kualitatif. Subjek yang digunakan dalam peneliti ini yaitu kepala sekolah, guru kelas dan anak-anak di TK PGRI Tunas Rahayu Brecong. Intrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasu dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukan literasi budaya lokal baik di terapkan sejak anak usia dini, anak usia dini masih masih kurang mengenal dalm mengenal literasi budaya lokal, sehingga hasil pembahasan anak antusias dalam mengenal literasi budaya lokal.
Implementasi Media Loose Parts untuk Mengembangkan Aspek Motorik Halus Anak Usia Dini Setianingsih, Asih; Handayani, Iys Nur
Aulad: Journal on Early Childhood Vol. 5 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/aulad.v5i1.301

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai pembelajaran media loose parts yang perlu diimplentasikan sebagai bahan ajar yang dapat digunakan oleh anak usia dini. Media pembelajaran berbasis loose parts  dapat memudahkan anak dalam pencapaian aspek perkembangan motorik halus anak. Penelitian ini bertujuan mengetahui implementasi media loose parts untuk mengembangkan aspek motorik halus anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana peneliti akan secara spesifik dan alamiah menggambarkan terkait data berupa fakta-fakta secara nyata dari pelaksanaan pembelajaran. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian diskriptif kualitatif yang datanya diperoleh melalui penelitian yang telah dilaksanakan di TK Hardikasiwi. Media loose parts menjadi salah satu solusi bagi pendidik untuk meningkatkan perkembangan anak melalui   keterampilan motorik halus. Media pembelajaran loose parts yang dilaksanakan di TK Hardikasiwi Sidomoro dalam proses kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan aspek perkembangan motorik halus anak sudah berkembang dengan baik
Implementasi Penanaman Karakter Disiplin Melalui Metode Pembiasaan Pada KB Tunas Bangsa Hestuti, Hestuti; Handayani, Iys Nur
Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat Jati Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat Jati
Publisher : Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kramat Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55943/jipmukjt.v5i1.231

Abstract

Discipline is an attitude that must be instilled from an early age. However, many young children still do not have a disciplined attitude. This research aims to find out and explain the efforts made by teachers to instill discipline character through the habituation method at KB Tunas Bangsa. This research uses descriptive qualitative research methods and data collection methods used are observation, interviews and documentation. For data validity, researchers used triangulation techniques. This research concludes that at KB Tunas Bangsa, habits to instill discipline in children are carried out through routine, weekly and annual activities. Habitual activities include saying hello, reading prayers before and after studying and eating, washing hands with soap before and after eating, lining up before entering class, doing healthy exercise together every Monday and Wednesday, and memorizing short letters every Friday. The teacher's role is very important in this habituation method, by being a role model through daily actions such as arriving on time, throwing away rubbish in its place, storing shoes on the shelf, tidying up toys after playing, and motivating children to learn. However, there are obstacles in implementing this habit, namely a lack of cooperation between teachers and a lack of harmony between the school and parents, so that good habits at school are not continued at home.
IMPLEMENTATION OF CURRICULUM MANAGEMENT THE LEARNING CENTER IN PAUD TERPADU MUTIARA YOGYAKARTA Handayani, Iys Nur
Sunan Kalijaga International Journal on Islamic Educational Research Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Pascasarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/skijier.2021.51.07

Abstract

Early childhood Education institutions that provide services and facilities to the students with the aim of the development aspects of the religion-moral, cognitive, language, social-emotional, and physical-motor. Proper learning model for early childhood is required. Centre learning models applied in the PAUD Institute need to have a curriculum management tailored to the curriculum that is carried out in an institution. The purpose of this article is to know the implementation of curriculum management in the Learning Center in PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta. The research method used in this study aims to obtain facts and conclusions in order to gain understanding, explanation, divination, and control. This type of research is a qualitative field research. Research in PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta. The result of this research is that the implementation of curriculum management in the Learning Center in PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta became the 4 stages of the processing process, as follows: 1) Planning curriculum is designed in accordance with vision, mass and institution objectives, 2) The organization of the curriculum contains the management of organizational in the institution, 3) Implementation of the curriculum in the Learning Centers (Preparation Center, Role of Micro Center, Macro Role Center, Beam Center, Faith and Taqwa Center, Arts Creativity Center, Science Center, Cooking Center, Multimedia Center, and Natural Material Center), 4) Control or appraisal is done in the students and all educators.
MODEL MAKE A MATCH: STRATEGI KREATIF PENGENALAN ANGKA 1-10 PADA ANAK USIA DINI Fitri, Aprilia Wahyuning; Aerin, Wafa; Isnaningsih, Anti; Handayani, Iys Nur; Khasanah, Fitrotun
STRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/strategi.v5i4.7122

Abstract

The purpose of this study was to improve the ability to recognize numbers 1-10 through the cooperative learning model of the make a match type in children aged 4-5 years at RA Al-Hidayah Purwasaba. This type of research is classroom action research with the Kemmis and Mc Taggart method. Cycle I was carried out in three meetings and cycle II was carried out in three meetings and had achieved success indicators. The subjects of this study were 23 children aged 4-5 years consisting of 10 boys and 13 girls. The data collection method was carried out through observation and documentation.Data analysis techniques were conducted descriptively and quantitatively. The results of the study concluded that the improvement of the ability to recognize numbers 1-10 in children was successful with a percentage reaching 91% or 21 children out of a total of 23 children. The development of recognizing numbers 1-10 can be seen from the pre-action indicator of 39%, then the follow-up in cycle I of the first meeting increased by 43%, cycle I of the second meeting by 48%, cycle I of the third meeting by 70%. Then continued cycle II of the first meeting obtained results of 78%, cycle II of the second meeting by 87%, cycle II of the third meeting by 91% which means that the ability to recognize numbers 1-10 in children is said to have succeeded in achieving the researcher's target of 80% -100% can improve the ability to recognize numbers. ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal angka 1-10 melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada anak usia 4-5 tahun di RA Al-Hidayah Purwasaba. Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan metode Kemmis dan Mc Taggart. Siklus I dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dan sudah mencapai indikator keberhasilan. Subjek penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun sebanyak 23 anak yang terdiri dari 10 laki-laki dan 13 perempuan. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan mengenal angka 1-10 pada anak berhasil dengan presentase mencapai 91 % atau 21 anak dari jumlah keseluruhan 23 anak. Perkembangan mengenal angka 1-10 dapat dilihat dari indikator pra tindakan sebesar 39 %, kemudian tindak lanjut pada siklus I pertemuan pertama meningkat sebesar 43 %, siklus I pertemuan kedua sebesar 48 %, siklus I pertemuan ketiga sebesar 70 %. Kemudian dilanjut siklus II pertemuan pertama memperoleh hasil 78 %, siklus II pertemuan kedua sebesar 87%, siklus II pertemuan ketiga sebesar 91 % yang artinya kemampuan mengenal angka 1-10 pada anak dikatakan berhasil mencapai target peneliti yaitu 80%-100% dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka..